Isi
Isi
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
Puskesmas merupakan Unit Pelaksana Teknis Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota yang bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan
kesehatan di wilayah kerjanya. Sebagai penyelenggara pembangunan
kesehatan, puskesmas bertanggung jawab menyelenggarakan upaya kesehatan
per orangan dan upaya kesehatan masyarakat, yang ditinjau dari Sistem
Kesehatan Nasional merupakan pelayanan kesehatan tingkat pertama (Depkes
RI, 2009).
Pada saat ini Puskesmas telah didirikan hampir di seluruh pelosok tanah
air. Untuk menjangkau wilayah kerjanya puskesmas diperkuat dengan
puskesmas pembantu, puskesmas keliling dan untuk daerah yang jauh dari
sarana pelayanan rujukan, puskesmas dilengkapi dengan fasilitas rawat inap
(Depkes RI, 2009). Sekalipun telah banyak keberhasilan yang dicapai oleh
puskesmas dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, namun dalam
pelaksanaanya masih banyak terjadi masalah-masalah yang dapat menghambat
puskesmas berfungsi maksimal. Masalah-masalah tersebut dapat memengaruhi
pemanfaatan puskesmas yang pada ujungnya berpengaruh pada status
kesehatan masyarakat di wilayah kerjanya (Oleske, 2002).
Antenatal care (ANC) adalah pelayanan kesehatan kesehatan bagi ibu
hamil dan janinnya oleh tenaga professional meliputi pemeriksaan, minimal 4
kali pemeriksaan selama kehamilan, 1 kali pada trimester satu, 1 kali pada
trimester kedua dan 2 kali pada trimester III. Dengan pemeriksaan Antenatal
TUJUAN
-
MANFAAT
-
BAB II
ISI
SKENARIO CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN RENDAH
sebenarnya?. Lebih lanjut dr. Oxy melemparkan pertanyaan untuk dikaji dan
di analisa :
kalau cakupan pelayanan kita rendah, lalu kemana masyarakat berobat
atau mencari pertolongan ketika sakit? Kedukun? Popular medicine? Folk
medicine? Formal medicine? Apakah mereka cukup minum jamu bila sakit,
baru Puskesmas jika sakitnya makin parah? Atau mencoba makan daun jambu
biji kalau demam atau mencret ?.
bedakan anatara budaya masyarakat dengan kebiasaan mereka dalam
mencari penyembuhan!, tutupnya.
TERMINOLOGI :
Ibu hamil K1
Adalah pemeriksaan kesehatan seorang ibu hamil sesuai standar
untuk pertama kalinya pada tidga bulan pertama kehamilan
Popular medicine
Adalah pengobatan yang berkarakteristik tidak dilakukan oleh
tenaga profesinonal maupun spesialistik tetapi lebih dominan social,
pada sector ini yang memberi pelayanan kesehatan adalah keluarga :
dimana yang paling awal mengenali dan merawatnya.
Folk medicine
psychology punya
renjana.
(Selain
renjana, folk
Formal medicine
Formal medicine adalah pelayanan kesehatan yang memiliki
keterampilan medis yang sudah diakui, seperti dokter, perawat bidan
dan tenaga kesehatan lainya.
TUGAS MAHASISWA :
kemungkinan
penyebab
rendahnya
cakupan
pelayanan
a. Keparahan dari gejala
Gejala yang muncul pada tiap individu akan direspon berbeda-beda
sesuai dengan kemampuan tubuhnya. Bila gejala yang muncul atau
rasa tidak sehat yang ada pada tubuh tidak terlalu dirasakan oleh
orang mencari pengobatan bahkan sampai penyakitnya bertambah
parah. Sebaliknya orang yang lebih peka terhadap munculnya
gejala akan lebih cepat dalam mencari bantuan petolongan dan
maendapatkan pengobatan dengan cepat pula.
b. Status ekonomi
Status ekonomi disini berkaitan dengan pendapatan keluarga,
dengan pendapat yang cukup baik maka dalam pemenuhan
kebutuhan hidup dan kesehatan akan lebih terjamin. Dan dana
untuk biaya kesehatan telah mereka persiapkan. Sedangkan
masyarakat yang mempunyai pendapatan rendah mereka sangat
takut pada biaya berobat karena alasan tidak mempunyai uang yang
cukup dan mahalnya obat yang harus dibeli.
c. Sikap, kepercayaan dan nilai
Sikap masyarakat terhadap respon sakit yang dirasakan ditanggapi
atau dibiarkan saja, akan mempengaruhi dalam pola pencarian
bantuan kesehatan. Kepercayaan ini adalah keyakinan tentang
kebenaran terhadap sesuatu yang di dasarkan pada budaya yang
ada di masyarakat tersebut. Sehingga bila dalam masyarakat
mempunyai kepercayaan yang salah tentang penyakit maka dapat
menghambat dalam proses pencarian bantuan kesehatan, atau
7
baru
atau
cepat
menyesuaikan
diri
dengan
Hipertensi.
Diskusikan hasil survey prilaku mencari penyembuhan pada masyarakat
NTB pada grafik terlampir dengan apa yang dikatakan oleh dokter oxy
dalam alinea ke empat skenario.
RENDAH
TINGGI
Penanganan sendiri
Mataram 8%
Kabupaten Sumbawa 4%
Ke dukun
Kabupaten Bima 3%
Pergi ke puskesmas
Berobat ke warung
Mataram 49%
KELEBIHAN
Man
KEKURANGAN
kesehatan.
Money
Pemanfaatan
kurang maksimal
dana
yang
pelayanan kesehatan.
Methode
Pihak
puskemas
telah
10
promosi kesehatan
Telah
disusun
program-
Kurang
maksimalnya
pelayanan kesehatan.
Material
Machine
Sebagian
besar
puskesmas
Kurangnya
pemeliharaan
spanduk.
telah tersedia.
tersedianya
untuk
alat
transportasi
promosi
kesehatan
Kurangnya
kesadaran
masyarakat
disekitar
terhadap
diadakan penyuluhan.
kesehatan.
pentingnya
2. Proses
Tabel 17 : Proses Analisis Penyebab Masalah
PROSES
P1 (Perencanaan
KELEBIHAN
Tingkat Puskesmas
Ada
basic
KEKURANGAN
Kurang sering dilakukan
program
(PTP))
P2 (Langkah
Penggerakan Dan
Pelaksanaan)
Organisasi sudah
jelas
11
Pengendalian Dan
evaluasi
terhadap program
Penilaian)
yang
penyuluhan
Kurang kooperatif
P3 (Pengawasan,
Adanya
dijalankan
sudah
12
hasil
Lingkungan
Pola pikir
msyarakat
yang susah di
ubah
Kebiasaan
masyarakat
yang masih
buruk
Material
P1
Money
Kurangnya
kesadaran dari
masyarakat
Pemanfaatan
dana yang
kurang
maksimal
Kurang
terorganisir
Pelaksanaan
kurang
maksimal
Kurang
pemeliharaan
terhadap saran
kesehatan yang
tersedia
CAKUPAN
PELAYANAN
RENDAH
kurangnya
aplikasikan
dari
masyarakat
dari hasil
intervensi
Kurang
tersedianya
alat promosi
kesehatan
Kurang
efektif
Machine
Penjadwalan
kurang
kooperatif
Kurang
pengawasan
petugas
Kurangnya
jumlah
tenaga
medis
Kurang
kooperatif
Man
Kurangnya
kesadaran
dan
kemauan
dari warga
masyarakat
Kurang
memonitor
hasil
penyuluhan
Kurang kooperatif
P3
Method
13
BAB III
KESIMPULAN
Berdasarkan
masalah
yang
ada
dalam
scenario,
kelompok
kami
menyimpulkan bahwa masalah yang ada pada scenario adalah cakupan pelayanan
kesehatan yang rendah akibat factor internal maupun eksternal. Dimana factor
internal salah satunya adalah kurang tersedia kader dan tenaga medis untuk
melakukan intervensi dan promosi pelayanan kesehatan. Selain itu, penyebab
eksternalnya yang berasal dari luar puskesmas yaitu masih eratnya budaya yang
diterapkan di masyarakat kabupaten tersebut sehingga menyebabkan masyarakatnya
jarang untuk berobat ke dokter ataupun meminum obat di warung dan lebih memilih
untuk menggunakan tanaman-tanaman sebagai obat tradisional. Dampak dari
rendahnya cakupan pelayanan kesehatan tersebut adalah tingginya angka morbiditas
dan mortalitas dalam semua aspek kesehatan.
14
DAFTAR PUSTAKA
15