Soal Agy (Mektek I)

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 9

TUGAS MEKANIKA TEKNIK I

(Contoh Soal Dan Pembahasan Gaya Dalam)

oleh
NAMA : FRANSISKUM M.G.P. EDA
NIM : 1606090120
FAKULTAS : SAINS DAN TEKNIK
JURUSAN : TEKNIK ARSITEKTUR

UNIVERSITAS NUSA CENDANA


KUPANG
2016/2017

1. Sebuah balok yang dijepit pada bagian atasnya, digantung dengan beban
P bermasa 500 kg seperti pada gambar di bawah ini. Hitunglah berapa
besar gaya dalam yang bekerja pada balok tersebut!

Penyelesaian :
Gaya dalam adalah gaya yang bekerja pada suatu benda yang mengalami
gaya dari luar. Besar gaya dalam sama besar dengan gaya luar, bekerja
pada satu garis yang sama namun berlawanan arah. Gaya dalam untuk
kasus ini = gaya normal (Nx)
Besarnya gaya luar yang bekerja pada benda (

Fw

atau Gaya Berat)

Fw = m x g
500 kg x 10 m/s2
5000 N
Berdasarkan Hukum I Newton

F=0

W- N = 0
500 N Nx = 0
Nx = 500 N.
Jadi besarnya gaya dalam yang bekerja pada bidang tersebut adalah
500 N.
2. Hitunglah gaya dalam pada suatu balok yang terletak pada 2 perletakan
dengan beban seperti pada gambardi bawah!

Penyelesaian :

balok
tersebut
akan
menderita
beberapa
gaya
dalam
yaitu
:
-Balok menderita beban lentur yang menyebabkan balok tersebut berubah bentuk melentur.
Gaya dalam yang menyebabkan pelenturan balok tersebut disebut momen yang bernotasi M.
-Balok tersebut menderita gaya tekan karena adanya beban P dari kiri dan kanan. Balok yang
menerima gaya yang searah dengan sumbu batang, maka akan menerima beban gaya dalam
yang disebut Normal yang diberi notasi N.
-Balok tersebut menderita gaya lintang, akibat adanya reaksi perletakan atau gaya-gaya yang
tegak lurus sumbu batang, balok tersebut menerima gaya dalam yang disebut gaya lintang
dan diberi notasi D.
Gaya Dalam Momen
a)Pengertian Momen (M)

Suatu balok yang terletak diatas 2 tumpuan dengan beban seperti pada gambar, ada beban
terbagi rata q (kg/m) dan beban terpusat P (kg).
Balok tersebut akan menerima beban lentur sehingga balok akan melendut, yang berarti balok
tersebut menerima beban lentur atau momen. (atau menerima gaya dalam momen).
Momen adalah perkalian antara gaya x jarak.
Balok yang terletak antara tumpuan A dan B menderita (menerima) momen. Momen untuk
daerah balok antara perletakan A ke perletakan B dengan variable x bisa ditulis sebagai
berikut :

Kalau menghitung besarnya momen di c-c boleh dari kiri potongan seperti pada persamaan
(1) ataupun menghitung dari kanan potongan seperti pada persamaan (2) dan hasilnya pasti
sama.

Tanda Gaya Dalam Momen


Untuk memberi perbedaan antara momen-momen yang mempunyai arah berbeda, maka perlu
memberi tanda terhadap momen tersebut.
Jika momen tersebut mampu melentur suatu balok sehingga serat atas tertekan dan serat
bawah tertarik maka momen tersebut diberi tanda (+) = positif. Demikian juga sebaliknya.

Gaya Lintang (D)

Kalau dilihat, balok yang terletak diatas 2 (dua) perletakan A dan B, menerima gaya-gaya
yang arahnya (tegak lurus) terhadap sumbu balok. Gaya-gaya tersebut adalah R A ; q dan RB
gaya-gaya tersebut yang memberi gaya lintang terhadap balok A-B tersebut.
Gaya lintang adalah gaya-gaya yang dengan sumbu batang.
Kalau kita ambil salah satu potongan antara perletakan A-B yaitu c-c, maka coba gaya-gaya
apa saja yang arahnya (tegak lurus) terhadap sumbu AB.
-Kalau dilihat dari C ke kiri potongan, maka
(1)Dc = RA q x = RA Q1 (gaya lintang di c yang dihitung dari kiri
potongan)

-Kalau dihitung dari titik c ke kanan potongan, maka


(2)D1 = RB q (l-x) P
= RB Q2 P (gaya lintang di c yang dihitung dari kanan potongan)

Tanda Gaya Lintang

Untuk membedakan gaya lintang, maka perlu memberi tanda (+) dan (-).
Definisi :
-Gaya lintang diberi tanda positif jika dilihat di kiri potongan titik yang ditinjau, jumlah
gaya arahnya ke atas, atau kalau dilihat di kanan potongan, jumlah gaya arahnya ke bawah.

Dilihat dari kiri potongan C, gaya yang ada hanya RA, jadi jumlah gaya-gayanya yang
sumbu hanya RA dengan arah (keatas) jadi tanda gaya lintang adalah positif.

Jika dilihat dari kanan potongan c, gaya yang ada terhadap sumbu adalah RB keatas dan P
kebawah. Karena RB adalah merupakan reaksi, maka P > RB sehingga jumlah antara P dan
RB arah kebawah, jadi tanda gaya lintang adalah positif.

Gaya lintang diberi tanda negatif, jika dilihat di kiri titik potongan yang ditinjau arahnya
kebawah dan bila ditinjau di kanan titik potongan yang ditinjau arahnya ke atas.

Dilihat dari kiri potongan D, gaya-gaya yang sumbu hanya RA dan P, karena RA adalah
reaksi. Jadi RA < P, maka resultante gaya-gaya antara RA dan P arahnya adalah kebawah ,
maka gaya lintangnya tandanya negatif.

Jika dilihat di sebelah kanan potongan gaya-gaya yang tegak lurus sumbu hanya RB dengan
arah ke atas, Jadi gaya lintangnya tandanya adalah negatif
Jadi untuk menghitung gaya lintang, baik dihitung dari kiri ataupun kanan hasilnya harus
sama.
Gaya Normal (N)

Gaya normal adalah gaya-gaya yang arahnya sejajar (//) terhadap sumbu beban balok.
-Jadi kalau kita lihat balok yang seperti pada Gambar yang mana tidak ada gaya-gaya yang
sejajar sumbu batang, berarti balok tersebut tidak mempunyai gaya normal (N).

Kalau dilihat pada Gambar dimana ada gaya-gaya yang // (sejajar) sumbu batang yaitu P,
maka pada batang AB menerima gaya normal (N) sebesar P.

Tanda Gaya Normal


-Jika gaya yang ada arahnya menekan balok, maka tanda gaya normalnya adalah negatif (-)
-Jika gaya yang ada arahnya menarik balok, maka tanda gaya normalnya adalah positif (+)

Anda mungkin juga menyukai