Anda di halaman 1dari 3

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA
6.

Umum.

Pada saat pengujian terdapat istilah kalibrasi terowongan angin

(wind tunnel). Dimana pada alat uji terowongan angin tersebut dilengkapi manometer
miring (alat pengukur tekanan) yang sudah langsung terkonversi menjadi nilai
kecepatan angin yang diberikan pada benda uji dalam satuan kecepatan (m/det).
Alat ukur tersebut bekerja dengan prinsip Venturi.

Pipa-pipa plastik yang

disambungkan pada Orifice Static sebelum dan sesudah dari konstruksi masukan
dinding terowongan.
Sebelum terowongan angin digunakan untuk mendapatkan data-data yang
kuantitatif, maka perlu diperhatikan alat-alat ukur yang akan digunakan. Ketepatan
alat ukur tersebut yang nantinya akan dapat memberikan data-data yang akurat
untuk benda-benda uji.

Pada pengujian yang dilakukan kita menganalisa bentuk

benda uji yang diujikan. Akibat adanya kecepatan udara yang melewati terowongan
maka akan terjadi suatu gaya angkat dan gaya hambat.
7.

Rumus rumus yang Digunakan :


a.

Untuk mengukur temperatur udara digunakan Termometer. Termometer

yang digunakan adalah temperatur dalam 0C untuk dikonversikan ke Kelvin


sekaligus untuk menghitung Densitas () dan Viskositas ().
b.

Menghitung To K

= t oC + 273

Menghitung spesimen model uji:


1)

Model uji setengah bola :

A =

.D 2
4

Dimana :
A = Luas penampang ( m2 )
= 3,141592654
D = Diameter ( m )
2)

Model uji Airfoil :


A = P.L

Dimana :

A = Luas penampang ( m2 )
P = Panjang ( m )
L = Lebar ( m )
c.

Menghitung gaya angkat dilakukan dengan menggunakan rumus sebagai


berikut :

LF =
d.

.A.V 2 .C L
2

Menghitung gaya hambat dilakukan dengan menggunakan rumus sebagai


berikut :

DF=
e.

.A.V 2 .C D
2

Menghitung koefisien gaya angkat (C L) yaitu dengan menggunakan rumus


sebagai berikut :
2.L F
. A. V 2
CL =

f.

Menghitung koefisien gaya hambat (C D) yaitu dengan menggunakan rumus


sebagai berikut :
2.D F
. A. V 2
CD =

8.

Hubungan Gaya Angkat dan Gaya Hambat Aerodinamika.

Gaya hambat

dan gaya angkat berdefenisi sebagai komponen-komponen gaya yang dilakukan


terhadap suatu benda oleh fluida yang bergerak, yang masing-masing sejajar dan

tegak lurus terhadap kecepatan datang relatif. Yang mengembangkan gaya hambat
dan gaya angkat adalah aksi dinamika fluida yang bergerak. Gaya-gaya lain seperti
gaya benda karena adanya gravitasi dan gaya normal tidak diikutsertakan dalam
gaya hambat maupun gaya angkat.
Diagram dibawah ini menunjukkan beberapa gaya aerodinamika yang bekerja
pada benda saat melintas di udara.

Gambar 2.1 Gaya-gaya Aerodinamika


Dimana :
V

= Kecepatan Udara.

DF

= Drag force.

LF

= Lift force.

= Gaya normal.

= Sudut serang pada gaya angkat.

= Gaya sumbu benda.

Anda mungkin juga menyukai