TINJAUAN PUSTAKA
6.
Umum.
(wind tunnel). Dimana pada alat uji terowongan angin tersebut dilengkapi manometer
miring (alat pengukur tekanan) yang sudah langsung terkonversi menjadi nilai
kecepatan angin yang diberikan pada benda uji dalam satuan kecepatan (m/det).
Alat ukur tersebut bekerja dengan prinsip Venturi.
disambungkan pada Orifice Static sebelum dan sesudah dari konstruksi masukan
dinding terowongan.
Sebelum terowongan angin digunakan untuk mendapatkan data-data yang
kuantitatif, maka perlu diperhatikan alat-alat ukur yang akan digunakan. Ketepatan
alat ukur tersebut yang nantinya akan dapat memberikan data-data yang akurat
untuk benda-benda uji.
benda uji yang diujikan. Akibat adanya kecepatan udara yang melewati terowongan
maka akan terjadi suatu gaya angkat dan gaya hambat.
7.
Menghitung To K
= t oC + 273
A =
.D 2
4
Dimana :
A = Luas penampang ( m2 )
= 3,141592654
D = Diameter ( m )
2)
Dimana :
A = Luas penampang ( m2 )
P = Panjang ( m )
L = Lebar ( m )
c.
LF =
d.
.A.V 2 .C L
2
DF=
e.
.A.V 2 .C D
2
f.
8.
Gaya hambat
tegak lurus terhadap kecepatan datang relatif. Yang mengembangkan gaya hambat
dan gaya angkat adalah aksi dinamika fluida yang bergerak. Gaya-gaya lain seperti
gaya benda karena adanya gravitasi dan gaya normal tidak diikutsertakan dalam
gaya hambat maupun gaya angkat.
Diagram dibawah ini menunjukkan beberapa gaya aerodinamika yang bekerja
pada benda saat melintas di udara.
= Kecepatan Udara.
DF
= Drag force.
LF
= Lift force.
= Gaya normal.