Anda di halaman 1dari 16

Program Pasca Sarjana Universitas Agama Islam At Tahiriyah Jakarta

2016

PENGARUH POLA
ASUH ORANG TUA
TERHADAP MORAL
ANAK DI TK AL
MUSLIM JAKARTA
TIMUR
Laporan Penelitian Filsafat Pendidikan Islam

Dosen Pengampu :
Dr. H.M. Bunyamin Yusuf Surur,
MA9

Yunita Trimawarti
201509701340034

Kata Pengantar
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah Rabb semesta alam yang
telah melimpahkan berkah, rahmat, dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan

penyusunan

laporan

penelitian

yang

berjudul

PENGARUH POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP MORAL ANAK


DI TK AL MUSLIM JAKARTA TIMUR.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam penulisan laporan ini
tidak dapat terlaksana tanpa dukungan, bimbingan, dan bantuan dari
berbagai pihak. Untuk itu perkenankanlah penulis menyampaikan ucapan
terima kasih kepada:
1. Dr. H.M. Bunyamin Yusuf Surur, MA, Dosen Pengampu Matakuliah
Filsafat Pendidikan Islam yang telah memberikan bimbingan, petunjuk,
serta nasihat hingga tugas penelitian ini dapat terselesaikan dengan baik.
2. Kepala Sekolah dan bapak ibu guru TK Al Muslim Jakarta Timur yang
telah memberi izin melakukan penelitian.
3. Rekan-rekan mahasiswa Pasca Sarjana angkatan 2016 yang telah
banyak memberikan bantuan.
4. Semua pihak yang telah banyak membantu penulis dan tidak dapat
disebutkan satu persatu.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa penyusunan laporan ini masih
banyak kekurangan,
membangun

sehingga

saran

dan

kritik

yang

bersifat

sangat diharapkan oleh penulis. Semoga tulisan ini

bermanfaat bagi banyak pihak.

Jakarta, 1 September 2016

Penulis
1

Daftar isi
BAB I
PENDAHULUAN
A.
B.
C.
D.

Latar Belakang Masalah__3


Identifikasi Masalah__4
Rumusan Masalah__5
Tujuan Penelitian__5

BAB II
METODE PENELITIAN
1.
2.
3.
4.

Tempat Penelitian__6
Subyek Penelitian__6
Teknik Pengumpulan Data__6
Analisis Data__7

BAB III
Hasil Penelitian
A. Gambaran Pola Asuh Orangtua Anak TK Al Muslim Jakarta Timur __8
B. Gambaran Perkembangan Moral Anak di TK Al Muslim Jakarta Timur
__10
C. Pengaruh Pola Asuh Orangtua terhadap Perkembangan Anak__10
BAB IV
Penutup
A. Kesimpulan__13
B. Saran__13

Daftar Pustaka__15

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Sudah bukan menjadi rahasia lagi ,

sekarang

ini

telah

terjadi

dekadensi moral di kalangan anak-anak kita. Salah satu bukti nyata bahwa
moralitas anak-anak kita mengalami kemerosotan yang luar biasa adalah
dengan semakin banyaknya kasus-kasus perbuatan amoral yang dilakukan
oleh anak-anak kita seperti tindakan kekerasan, perampokan, pembunuhan,
pelecehan seksual, hingga minum-minuman keras dan penyalahgunaan
narkoba atau perbuatan yang melanggar hukum lainnya.
Perkembangan moral anak dan remaja yang memburuk, telah menjadi
keresahan tersendiri bagi para orangtua dan guru di sekolah. Keresahan ini
dapat dipahami karena anak adalah generasi penerus yang akan menentukan
cerah buramnya masa depan bangsa di kemudian hari. Artinya, bila
moralitas anak-anak kita mengalami degradasi, tanpa ada upaya secepatnya
masalah keruntuhan bangsa tinggal menunggu waktu.
Masalah moral merupakan salah satu aspek penting yang perlu di tumbuh
kembangkan dalam diri anak. Berhasil tidaknya penanaman nilai modal
pada masa kanak-kanak akan sangat menentukan baik buruknya perilaku
moral seseorang pada masa selanjutnya1
Menurut Al-Halwani2 anak memiliki kebiasaan meniru yang kuat
terhadap seluruh gerak dan perbuatan dari figure yang menjadi idolanya.
Oleh karena itu seorang anak secara naluriah akan menirukan perbuatan
yang dilakukan oleh kedua orang tuanya, saudara dekat serta kerabat yang
terdekat.
1 Hermansyah. 2001. Pengembangan Moral. Depdiknas, Jakarta, hal : 3
2 Al-Halwani, A.F. 1995. Melahirkan Anak Saleh. Mitra Pustaka, Jakarta, hal: 88
3

Realitas yang demikian itu perlu mendapat perhatian tersendiri,


karena perkambangan akhlak, watak, kepribadian dan moral anak akan
sangat ditentukan oleh kondisi dan situasi yang terdapat dalam keluarganya.
Hal ini berkaitan dengan kedudukan keluarganya sebagai lingkungan yang
pertama dan utama bagi anak.3
Dengan asumsi bahwa keluarga merupakan unit sosial terkecil yang
memberikan fondasi primer bagi perkembangan anak, maka pola asuh
orangtua

yang

diterapkan

anak

akan

sangat

berpengaruh

pada

perkembangan jiwa anak, termasuk masalah moralitasnya. Bila pola asuh


yang diterapkan pada anak baik maka akan membentuk kepribadian anak
yang baik pula. Sedangkan bila orang tua salah dalam menerapkan pola
asuh akan berdampak buruk pada perkembangan moral anak, karena anak
akan berlaku menyimpang yang mengarah pada perilaku kenakalan anak. 4
TK Al Muslim merupakan salah satu TK yang berada di wilayah
Cabang Dinas Kecamatan Matraman di mana anak-anak yang menjadi
asuhannya memiliki moral dan kepribadian yang berbeda-beda. Hal ini
disebabkan oleh asal mereka yang kondisi keluarga dan pola asuh
orangtuanya yang berbeda-beda pula. Atas dasar itu penulis ingin meneliti
seberapa besar pengaruh pola asuh orangtua terhadap perkembangan moral
anak di TK Al Muslim Jakarta Timur
B. Identifikasi Masalah
1. Telah terjadi dekadensi moral di kalangan anak-anak
2. Moralitas anak-anak kita mengalami kemerosotan yang luar biasa
3. Buruknya pola asuh orangtua sangat berpengaruh pada perkembangan
jiwa anak

3 Mardiya, 2005. Buramnya Wajah Keluarga Kita. Artikel Kedaulatan Rakyat


17 April 2005, hal: 8
4 Widayanti, S.Y.M dan Iryani, S.W. 2005. Pengaruh Pola Asuh Orangtua
terhadap Kenakalan Anak B2P3KS, Yogyakarta, hal: 30
4

C. Rumusan Masalah
1. Pengaruh Pola Asuh Orangtua Terhadap Kejiwaan Anak
2. Pengaruh Pemahaman terhadap nilai dan norma

Terhadap

Perkembangan Moral Anak


3. Pengaruh Pola Asuh Orangtua terhadap Perkembangan Anak
D. Tujuan Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan :
1. Mengetahui sejauh mana pengaruh pola asuh orangtua terhadap
perkembangan moral anak di TK Al Muslim Jakarta Timur
2. Memberi masukan kepada guru tentang bagaimana menentukan pola
asuh anak yang baik agar moral anak juga dapat berkembang dengan
baik.

BAB II
METODE PENELITIAN
5

1. Tempat Penelitian
Tempat penelitian di TK Al Muslim Jakarta Timur, Kecamatan Matraman
(daerah tempat tinggal anak didik TK Al Muslim Jakarta Timur)
2. Subyek Penelitian
Sebelum penulis menentukan subyek sebagai bahan sumber penelitian,
maka akan penulis kemukakan terlebih dahulu tentang populasi dan sampel.
Populasi adalah semua individu untuk siapa kenyataan-kenyataan yang
diperoleh dari sampel itu hendak digeneralisasikan. Sedangkan sampel
adalah individu yang diselidiki5. Dalam hal ini adalah anak TK Al Muslim
Jakarta Timur yang berjumlah 17 anak beserta orangtuanya.
3. Teknik Pengumpulan Data
a. Metode Observasi/Pengamatan Langsung
Metode observasi adalah teknik pengumpulan data dengan cara
pengamatan dan pencatatan dengan sistematik mengenai fenomena
yang diteliti6. Teknik ini digunakan untuk mencermati perkembangan
moral anak.
b. Metode Wawancara/Interview
Metode Wawancara adalah

teknik

pengumpulan

data

melalui

komunikasi tatap muka terhadap responden yang diteliti guna


memperoleh data yang diperlukan sesuai dengan tujuan penelitian 7.
Teknik ini digunakan untuk mengungkap secara mendalam bagaimana
pola interaksi antara orangtua dengan anaknya.
c. Metode Angket
Metode Angket adalah teknik pengumpulan data melalui penyebaran
quesioner yang harus diisi oleh responden 8. Teknik ini digunakan untuk
mengungkap model pola asuh orangtua terhadap anaknya
5 Hadi Sutrisno, 1995, Metodollogi Research Jilid I, Andi Ofset, Yogyakarta,
hal: 70
6 Nasution,, S, 1988. Metode Penelitian Naturalistik Kualitatif, Tarsito,
Bandung, hal: 56
7 Suharsimi Arikunto, 1998, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek,
Rineka Cipta, Jakarta, hal: 145
6

d. Metode Dokumentasi
Yaitu mencari data mengenai hal-hal/variabel yang berupa catatan,
transkrip, buku, surat kabar, majalah, notulen rapat, agenda dan
sebagainya9 yang dapat memberi informasi tentang anak dan orangtua
TK Al Muslim Jakarta Timur yang diteliti.
4. Analisis Data
Dalam penelitian ini data yang dikumpulkan adalah dengan menggunakan
pendekatan kualitatif dan teknik analisis induktif serta teknik deskriptif.
Analisis induktif digunakan dalam menganalisis data hasil penelitian
mengenai pola asuh orang tua dan perkembangan moral anak, setelah data
dipilah-pilah sesuai dengan karakteristiknya. Analisis induktif juga
digunakan untuk melihat keterkaitan/pengasuh pola asuh orangtua terhadap
moral anak.
Analisis data secara induktif ini peneliti gunakan dengan cara menganalisis
hal-hal yang khusus untuk ditarik kesimpulan yang obyektif. Dalam
penelitian kualitatif data yang digunakan berbentuk kata-kata dan bukan
angka seperti pada penelitian kuantitatif.

BAB III
Hasil Penelitian
A. Gambaran Pola Asuh Orangtua Anak TK Al Muslim Jakarta Timur
Orangtua (ayah dan Ibu) sebagai pemimpin sekaligus pengendali
sebuah keluarga, dipastikan memiliki harapan-harapan atau keinginankeinginan yang hendak dicapai di masa depan. Harapan dan keinginan
8 Moleong, 2000, Metodologi Penelitian Kualitatif, Remaja Rosdakarya,
Bandung, hal: 161
9 Suharsimi Arikunto, 1998, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek,
Rineka Cipta, Jakarta, hal: 139
7

tersebut ibarat sebuah cita-cita, sehingga orangtua akan berusaha sekuat


tenaga untuk mencapainya. Hal tersebut berlaku pula terhadap anakanaknya. Para orangtua dipastikan memiliki harapan-harapan terhadap
anak-anak

yang

dilahirkan

dan

dibesarkannya.

Misalnya,

mereka

menginginkan sang anak menjadi orang yang patuh, taat dan berbakti
terhadap orangtua, suka menolong, cerdas, terampil, mudah bergaul,
berperilaku baik, tegas, disiplin dan sebagainya.
Harapan dan keinginan orangtua terhadap anak-anaknya di masa
depan inilah yang akan banyak mempengaruhi bagaimana mereka
memperlakukan anak-anaknya, memberi tugas dan tanggung jawab, serta
pemenuhan terhadap kebutuhan anak-anaknya, baik fisik maupun non fisik.
Termasuk didalamnya, dalam memberi perhatian, kasih sayang dan
perlindungan terhadap buah hatinya. Dengan kata lain, orangtua akan
menggunakan pola asuh tertentu untuk merealisasikan keinginankeinginannya itu. Pola asuh yang dimaksud dapat direfleksikan dalam
bentuk perlakuan fisik maupun psikis terhadap anak-anaknya. Hal ini
tercermin dari tutur kata, sikap, perilaku dan tindakan mereka terhadap sang
anak. Ada yang cenderung kaku (otoriter), acuh tak acuh/serba
membolehkan (permisif), dan ada pula yang demokratis.
Berdasarkan hasil wawancara dan pengumpulan angket pada tanggal
28 Juli 2016 dapat diketahui bahwa sebagian besar (10 orangtua dari total
17 orangtua walimurid atau 58,8 %) di TK Al Muslim sudah menerapkan
pola asuh yang demokratis. Namun masih terdapat 4 orangtua (23,5 %)
yang menerapkan pola asuh otoriter terhadap anak-anaknya dan 3 orangtua
lainnya (17,7%) yang menerapkan pola asuh permisif.
Pola asuh demokratis orangtua terhadap anaknya di TK Al Muslim
Jakarta Timur ditandai dengan : ikut terlibatnya orangtua dalam membagi
waktu belajar dan bermain anak tanpa harus memaksa pada anak, tidak
terlalu membiarkan anak memutar TV pada saat waktu belajar, menegur
dan menanyakan sebab-sebabnya bila anak tidak belajar, tidak memaksa
anak untuk belajar sesuai kehendaknya, selalu memperhatikan kebutuhan
8

sekolah anak, menemani anak saat belajar walaupun tidak terlalu sering,
memberi uang saku pada anak secukupnya saja, selalu memperhatikan
sarana prasarana belajar anak, sering meluangkan waktu untuk berdiskusi
dengan anak, melatih anak untuk bertanggungjawab dan saat anak
melakukan kesalahan, hukuman yang diberikan bersifat mendidik.
Sementara itu pola asuh otoriter yang dilakukan oleh orangtua murid
TK Al Muslim Jakarta Timur ditandai dengan ketatnya orangtua dalam
membagi waktu belajar dan bermain anak, tidak membolehkan anak
menonton televisi pada saat anak menginginkan, memarahi anak dan
mencaci maki bila anak tidak belajar, memaksa anak untuk melakukan
sesuatu sesuai kehendaknya, tidak terlalu memperhatikan kebutuhan
sekolah anak, selalu mengawasi anak saat belajar, jarang memberi uang
saku pada anak saat bersekolah, kalaupun diberi sering disertai nasehatnasehat bernada mengancam, jarang meluangkan waktu untuk berdiskusi
dengan anak, tidak melatih anak diberi tanggungjawab dan bila anak
melakukan kesalahan dimarahi atau dipukuli tanpa diberi kesempatan untuk
membela diri.
Sedangkan pola asuh permisif yang dilakukan oleh orangtua anak
TK Al Muslim Jakarta Timur ditandai dengan membiasakan anak membagi
waktu belajar dan bermain sendirian, selalu membiarkan anak memutar TV
pada saat/waktu belajar, tidak menanyakan atau menegur bila anak tidak
belajar, tidak memperhatikan kebutuhan sekolah anak, tidak pernah
menemani saat anak belajar, tidak menasehati anak saat memberikan uang
saku, tidak pernah meluangkan waktu untuk berdiskusi dengan anak, tidak
melatih anak untuk bertanggungjawab, dan membiarkan anak sekalipun ia
melakukan kesalahan.
B. Gambaran Perkembangan Moral Anak di TK Al Muslim Jakarta
Manusia adalah makhluk pribadi sekaligus makhluk sosial. Sebagai
makhluk sosial, manusia tidak akan lepas dari lingkungan kehidupan sosial
yang penuh dengan nilai, peraturan dan norma. Nilai, peraturan dan norma
9

tersebut sangat diperlukan manusia untuk membedakan mana yang baik dan
yang buruk, mana yang benar dan mana yang salah, mana yang jika
dilakukan berdosa mana yang tidak tidak berdosa. Pemahaman yang baik
terhadap nilai dan norma akan membawa pengaruh yang baik pula terhadap
moralitas anak sehingga mereka dapat hidup harmonis di lingkungannya.
Berdasarkan hasil observasi/pengamatan terhadap tuturkata, sikap
dan perilaku anak selama kurang lebih 1 minggu sejak tanggal 1 Juli 2016
dapat diketahui bahwa sebagian besar anak pada umumnya menunjukkan
perkembangan moral yang baik. Hal ini ditandai dengan kemampuannya
dalam membedakan perilaku baik dan buruk, melaksanakan ibadah sesuai
aturan, berdoa sebelum dan sesudah melaksanakan kegiatan, mampu
bergaul dengan teman tanpa harus bertengkar menghormati orang yang
lebih tua dan mampu mentaati peraturan yang berlaku disekolah.
Namun demikian, terdapat beberapa anak yang cenderung berbicara kurang
ramah, tidak peduli terhadap kebersihan lingkungan serta tidak mentaati
peraturan. Selain itu ada beberapa anak yang cenderung kurang bisa bergaul
dengan teman, bersikap kaku dan egois serta kurang percaya diri.
C. Pengaruh Pola Asuh Orangtua terhadap Perkembangan Anak
Dalam lingkungan keluarga dimana orangtua melakukan bimbingan,
pengasuhan dan pemberian kasih sayang, secara langsung maupun tidak
langsung

akan

membawa

dampak

yang

cukup

besar

terhadap

perkembangan moral anak. Dengan demikian, kondisi lingkungan keluarga


dengan model pola asuh tertentu jelas akan mempengaruhi cara bertutur
kata, cara sikap, dan pola tingkah laku anak termasuk perkembangan
jiwanya.
Berdasarkan hasil observasi terhadap perkembangan moral anak
yang dipadukan dengan model pola asuh yang dilakukan oleh orangtua
yang diidentifikasi melalui pengisian angket yang telah disiapkan
sebelumnya, dapat diketahui bahwa ada sisi-sisi tertentu yang menonjol
baik dalam tutur kata, sikap, maupun perbuatan dengan pola asuh model
tertentu yang berbeda dengan model pola asuh lainnya.
10

Secara lebib terinci, hal-hal yang menonjol dari hasil pengamatan


peneliti tentang perkembangan moral anak yang dikaitkan dengan pola asuh
orangtuanya di TK Al Muslim Jakarta dapat dilihat pada Tabel;
No

Model Pola

Perkembangan Moral Anak

Pola Otoriter

Anak kurang matang, kurang kreatif dan inisiatif


karena takut salah, kurang tegas membedakan baik
buruk, suka menyendiri, kurang supel dalam bergaul,
dan

ragu-ragu/takut

dalam

bertindak/mengambil

keputusan karena takut dimarahi.


2

Pola Permisif

Anak cenderung terlalu bebas dan sering tidak


mengindahkan

aturan,

kurang

rajin

beribadah,

cenderung tidak sopan, bersifat agresif, sering


mengganggu orang lain, sulit diajak bekerjasama, sulit
menyesuaikan diri dan emosi kurang stabil.
3

Pola Demokratis Kematangan jiwa baik, emosi stabil, memiliki rasa


tanggungjawab yang besar, mudah bekerjasama
dengan orang lain, mudah menerima saran orang lain,
mudah di atur, dan taat peraturan atas kesadaran
sendiri.
Tabel. Pengaruh model pola asuh orangtua terhadap perkembangan moral anak di
TK Al Muslim Jakarta Timur

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa modal pola asuh orangtua
memiliki pengaruh yang sangat besar terhadap perkembangan moral anak.
Karena orangtua dengan model pola asuh otoriter akan cenderung
menghasilkan anak dengan ciri kurang matang, kurang kreatif dan inisiatif,
tidak tegas dalam menentukan baik buruk, benar salah, suka menyendiri,
kurang supel dalam pergaulan, ragu-ragu dalam bertindak atau mengambil
keputusan karena takut dimarahi.

11

Sementara anak yang diasuh dengan pola permisif menunjukkan


gejala cenderung terlalu bebas dan sering tidak mengindahkan aturan,
kurang rajin beribadah, cenderung tidak sopan, bersifat agresif, sering
mengganggu orang lain, sulit diajak bekerjasama, sulit menyesuaikan diri
dan emosi kurang stabil.
Sedangkan anak yang diasuh dengan pola demokratis menunjukkan
kematangan jiwa yang baik, emosi stabil, memiliki rasa tanggungjawab
yang besar, mudah bekerjasama dengan orang lain, mudah menerima saran
dari orang lain, mudah diatur dan taat pada peraturan atas kesadaran sendiri.

BAB IV
Penutup
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah kami lakukan, maka dapat kami
ambil beberapa kesimpulan sebagai berikut :
1. Pola asuh orangtua memiliki peranan yang cukup besar terhadap
perkembangan moral anak, yang dapat diidentifikasi melalui tutur kata,
sikap dan perbuatan mereka.
2. Anak yang dididik dengan model pola asuh otoriter menyebabkan anak
kurang matang jiwanya, sering kesulitan membedakan perilaku baik
buruk, benar salah, suka menyendiri, kurang bisa bergaul dan sulit
mengambil keputusan.
3. Anak yang dididik dengan model pola asuh permisif cenderung terlalu
bebas dalam bertutur kata, bersikap dan sering tidak mengindahkan
12

aturan yang berlaku, emosi kurang stabil, kurang bertanggungjawab dan


sulit diajak bekerjasama.
4.Anak yang diasuh dengan pola demokratis menunjukkan kematangan jiwa
yang baik, emosi lebih stabil, mudah diatur, terbuka, supel dalam bergaul
dan lebih bertanggungjawab.
B. Saran
Saran yang dapat kami berikan berdasarkan hasil penelitian tersebut antara
lain :
1.Untuk orangtua
Orangtua harus bisa memilih pola asuh yang baik untuk anak-anaknya
yaitu pola asuh demokratis, sehingga perkembangan moral anak menjadi
baik pula.
2.Untuk guru/pendidik
Hendaknya guru melakukan bimbingan dan pembinaan yang intensif
pada anak yang memiliki perkembangan moral kurang baik.
3.Untuk PGTKI
Kurikulum untuk mahasiswa juga memfokuskan membahas tentang
perkembangan moral anak berikut strategi penanganannya agar anak
dapat berkembang secara optimal.

13

Daftar Pustaka
Ahmad dan Santosa N. 1996. Kamus Pintar Bahasa Indonesia. Fajar Mulya,
Surabaya.
Al-Halwani, A.F. 1995. Melahirkan Anak Saleh. Mitra Pustaka, Jakarta
Bimo Walgito, 1991. Hubungan Antara Persepsi Sikap Orangtua dengan Harga
diri Para Siswa Sekolah Menengah Umum di Propinsi Jawa Tengah. Fakultas
Psikologi UGM, Yogyakarta.
Depdiknas, 2001. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Depdiknas, Jakarta.
Hadi Sutrisno, 1995, Metodollogi Research Jilid I, Andi Ofset, Yogyakarta
Hermansyah. 2001. Pengembangan Moral. Depdiknas, Jakarta.
Kartini Kartono. 1995.Psikologi Anak. Penerbit Mandar Maju, Bandung.
Nasution,, S, 1988. Metode Penelitian Naturalistik Kualitatif, Tarsito, Bandung
Mardiya, 2005. Buramnya Wajah Keluarga Kita. Artikel Kedaulatan Rakyat 17
April 2005 hal 8.
Moleong, 2000, Metodologi Penelitian Kualitatif, Remaja Rosdakarya, Bandung.
14

Pratiwi, W.W. 2002. Gaya Pengasuh Orangtua dalam Keluarga. PSW UNY,
Yogyakarta.
Suharsimi Arikunto, 1998, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Rineka
Cipta, Jakarta
Widayanti, S.Y.M dan Iryani, S.W. 2005. Pengaruh Pola Asuh Orangtua terhadap
Kenakalan Anak B2P3KS, Yogyakarta.

15

Anda mungkin juga menyukai