TINJAUAN PUSTAKA
2. 1 Cabai Merah
Tanaman cabai menurut sejarahnya berasal dari
Ancon
dan
Huaca
Prieta.
Berikut
ini
merupakan
: Spermatophyta
Subdivisio
: Angiospermae
Kelas
: Dicotyledonae
Subkelas
: Sympetale
Ordo
: Tubiflorae
Famili
: Solonaceae
Genus
: Capsicum
Spesies
: Capsicum annuum L.
yang
dibudidayakan
paling
luas
(Zhang,
oleh
Columbus
ke-16,
dan
dan
diintroduksikan
ke
spesies
cabai
pedas
tersebar
dkk,
2002b).
Cabai
merah
beradaptasi
dengan
spesies
di
antaranya
9
telah
dibudidayakan
10
jenis
masakan
yang
menggunakan
2002).
berikutnya
yakni
peningkatan
dengan
menunjukkan
bahwa
diminati
Produksi
pada
tahun
1993
rata-rata
tanaman
masyarakat
periode
menunjukkan
pertumbuhan
cabai
(Adhi,
tahun
13,83%
dibutuhkan
1994).
Dewasa
dan
ini
di
beberapa
pasar-pasar
tradisional
di
di
pasar
tradisional
Bandung
dari
satu
sentra
per
membutuhkan
cukup
besar,
Bali,
Ujung
Padang,
umumnya,
cabai
merah
ini
dan
Medan.
dikumpulkan
dari
Pada
para
11
merah
untuk
diekspor
secara
kecil
maupun
pada
pendapatan
dan
dihadapkan
pada
yang
relatif
lahan
produksi
petani.
Hal
kesejahteraan
permasalahan
masih
garapan
keterampilan
pertanian
rendah,
yang
peningkatkan
petani
selalu
pengetahuan
petani
keterbatasan
modal,
sempit,
petani
akan
serta
(Antara
kurangnya
dkk,
1994).
berkaitan
merah
yang
sendiri.
ahli
kurang
menimbulkan
yang
ini
namun
masalah
mendatangkan
penyakit
dipahami
Pemahaman
botani,
modal
dengan
hanya
tanaman
oleh
bisa
petani
itu
didapat
dari
modal
juga
keterbatasan
pada
ahli
botani
besar
supaya
petani
karena
diperlukan
hasil
cabai
untuk
biaya
atau
produksi
cabai
yang
sering
meningkat.
Guna
dihadapi
sebuah
menyikapi
oleh
sistem
permasalahan
petani
yang
kecil,
dapat
maka
dirancanglah
mengandung
keahlian
dengan
sistem
pakar.
Sistem
pakar
ini
cabai
merah
dan
memberikan
solusinya
12
yang
akan
diterapkan
pada
komputer
melalui
penginstalan.
Nilai guna suatu sistem pakar akan bertambah
apabila
sistem
ini
tidak
hanya
diterapkan
pada
sistem
pakar
untuk
diagnosa
penyakit
aplikasi
ini
dapat
diakses
oleh
siapapun
serta
open
merupakan
source.
Hal
ini
software
yang
dirancang
demi
digunakan
oleh
Hartanti
(2005)
pada
pria.
Metode
Certainty
Factor
ini
juga
13
untuk
mendiagnosis
penyakit
ayam
metode
ke
berbasis
depan.
aturan
Penelitian
dengan
lebih
lanjut
adalah
telah
membuat
Forward
Chaining.
sistem
pakar
Nugroho
untuk
(2008)
mendeteksi
Forward
Chaining
juga
digunakan
oleh
Forward
Chaining
berbasis
aturan
pada
dengan
penerapan
metode
Forward
pengambilan
probabilistik.
Metode
keputusan
Bayesian
(inferensi)
pernah
digunakan
Bayesian
ini
digunakan
untuk
ditentukan
probabilitas
oleh
yang
pakar
diberikan
dengan
input
oleh
user.
digunakan
oleh
Andriansyah
(2009)
pada
14
(2009)
untuk
dan
diaplikasikan
diagnosa
penyakit
pada
sistem
leukemia
dengan
hal
itu
maka
penulis
ingin
sarana
bagi
seorang
pengusaha
cabai
akan
digunakan
sebagai
metode
dalam
perbandingan
dan
studi
kasus
yang
Bayesian
dapat
perbandingan.
dilihat
dari
tabel
15
Perbandingan
Judul
Metode
Kelebihan Aplikasi
Kekurangan Aplikasi
Sistem Pakar
Dewanto (2005)
Sistem Pakar
Methode Theorema
Website Penyakit
Bayes
Tulang Dengan
Berbasis Website
Dapat diakses
Methode Theorema
Bayes
jaringan
Sistem Pakar
(2010)
Untuk
Rule Based
user melalui
Ciptaningrum
Berbasis Desktop
Identifikasi
Tawar
Meigarani (2009)
Penggunaan Metode
Bayesian Network
Berbasis Website
Bayesian Network
Dalam Sistem
Pakar Untuk
pasti
Diagnosa Penyakit
Leukimia
16
Judul
Metode
Kelebihan Aplikasi
Kekurangan Aplikasi
Sistem Pakar
Mariska (2011)
Pembangunan
Bayesian
Berbasis Website
Aplikasi Sistem
Pakar untuk
Diagnosa Penyakit
Merah Besar
Aplikasi bersifat
dinamis karena data
dapat diperbaharui
17
Judul
Metode
Kelebihan Aplikasi
Kekurangan Aplikasi
Sistem Pakar
Nugroho(2008)
Forward Chaining
Berbasis Website
Diagnosa Penyakit
Ayam
Hartanti(2005)
Aplikasi Sistem
Certainy Factor
Berbasis Desktop
Pakar untuk
Diagnosa Penyakit
Kelamin Pria
Riskadewi (2005)
Aplikasi sistem
Forward Chaining
Berbasis Desktop
pakar Forward
Chaining berbasis
diubah
aturan pada
pengawasan status
penerbangan