Makalah
Makalah
PENDAHULUAN
1.1.
Latar belakang
Islam diketahui memiliki karakteristik yang khas di bandingkan dengan
1.2.
Rumusan Masalah
1. Apa itu kebudayaan Islam ?
2. Bagaimana kebudayaan islam masa kini dan pengaruh globalisasi terhadap
kebudayaan islam ?
3. Bagaimana konsep kebudayaan islam terhadap budaya barat saat ini
seperti perayaan valentine ?
4. Bagaimana hukum merayakan valentine menurut islam ?
1.3.
Tujuan
1. Untuk mengetahui apa itu kebudayaan Islam
2. Untuk mengetahui bagaimana kebudayaan islam masa kini dan pengaruh
globalisasi terhadap kebudayaan islam
3. Untuk mengetahui bagaimana posisi kebudayaan islam terhadap budaya
barat saat ini seperti perayaan valentine
4. Untuk mengetahui bagaimana hukum merayakan valentine menurut islam
BAB II
PEMBAHASAN
berupa ilmu, tata hukum, tatanegara, kesenian, dan filsafat tak lain daripada proses
realisasidiri dari roh ilahi. Sebaliknya sebagian ahli, seperti Pater Jan Bakker,
dalam bukunya Filsafat Kebudayaan menyatakan bahwa tidak
ada
inilah
yang
menyebabkan
timbulnya
budaya-budaya
yang
Untuk
melihat
manusia
dan
kebudayaannya,
Islam
tidaklah
memandangnya dari satu sisi saja. Islam memandang bahwa manusia mempunyai
dua unsur penting, yaitu unsur tanah dan unsur ruh yang ditiupkan Allah kedalam
tubuhnya. Ini sangat terlihat jelas di dalam firman Allah Qs As Sajdah 7-9 :
( Allah)-lah Yang memulai penciptaan manusia dari tanah, kemudian Dia
menciptakan keturunannya dari saripati air yang hina (air mani). Kemudian Dia
menyempurnakan dan meniupkan ke dalam ( tubuh )-nya roh ( ciptaan)-Nya
Islam mengajarkan kepada umatnya untuk selalu beramal dan berkarya, untuk
selalu menggunakan pikiran yang diberikan Allah untuk mengolah alam dunia ini
menjadi sesuatu yang bermanfaat bagi kepentingan manusia. Dengan demikian,
Islam telah berperan sebagai pendorong manusia untuk berbudaya . Dan dalam
satu waktu Islamlah yang meletakkan kaidah, norma dan pedoman. Sampai disini,
mungkin bisa dikatakan bahwa kebudayaan itu sendiri, berasal dari agama.
untuk
mempengaruhi
bangsa-bangsa
lain.
Oleh sebab itu bangsa yang dipengaruhi itu dituntut untuk melakukan
filter terhadap pengaruh-pengaruh yang datang melalui media tersebut.
Globalisasi merupakan konsekuensi dari adanya kemudahan tekhnologis
informasi dan komunikasi masa yang dampaknya meluas pada bidang ekonomi,
politik, sosial dan budaya. Oleh karena itu kehadirannya tidak dapat dihindari dari
dalam kehidupan ini. Namun sebaliknya, kehadirannya membutuhkan kecerdasan
dan kerja keras, bukan dengan sikap pasrah, malas dan tidak kreatif. Memasuki
era globalisasi dengan segala implikasinya tentu saja membutuhkan kesiapan dan
keunggulan untuk bersaing dengan bangsa-bangsa lain. Bangsa yang tidak
Valentine's Day, sehingga mereka tidak merasa risih untuk mengikutinya. Dengan
kata lain, remaja Muslim banyak yang memiliki kesadaran sejarah yang rendah.
Kedua, adanya anggapan bahwa Valentine's Day sama sekali tidak memiliki
muatan agama dan hanya bersifat budaya global yang mau tidak mau harus
diserap oleh siapa saja. Ketiga, keroposnya benteng pertahanan religius remaja
Muslim sehingga tidak mampu lagi menyaring budaya dan peradaban yang
seharusnya mereka "lawan" dengan keras. Keempat, adanya perasaan loss of
identity kalangan remaja Muslim sehingga mereka mencari identitas lain sebagai
pemuas keinginan mendapat identitas global. Kelima, hanya mengikuti tren yang
sedang berkembang agar tidak disebut ketinggalan zaman. Keenam, adanya
pergaulan bebas yang kian tak terbendung.
4. Hukum Merayakan Hari Valentine
Keinginan untuk ikut-ikutan memang ada dalam diri manusia, akan tetapi hal
tersebut menjadi tercela dalam Islam apabila orang yang diikuti berbeda dengan
kita dari sisi keyakinan dan pemikirannya. Apalagi bila mengikuti dalam perkara
akidah, ibadah, syiar dan kebiasaan. Padahal Rasul Shallallaahu alaihi wa Salam
telah melarang untuk mengikuti tata cara peribadatan selain Islam: Barang siapa
meniru suatu kaum, maka ia termasuk dari kaum tersebut. (HR. At-Tirmidzi).
Bila dalam merayakannya bermaksud untuk mengenang kembali Valentine maka
tidak disangsikan lagi bahwa ia telah kafir. Adapun bila ia tidak bermaksud
demikian maka ia telah melakukan suatu kemungkaran yang besar.
Ibnul Qayyim Al-Jauziyah rahimahullah berkata, "Memberi selamat atas acara
ritual orang kafir yang khusus bagi mereka, telah disepakati bahwa perbuatan
tersebut haram. Semisal memberi selamat atas hari raya dan puasa mereka,
dengan mengucapkan, Selamat hari raya! dan sejenisnya. Bagi yang
mengucapkannya, kalau pun tidak sampai pada kekafiran, paling tidak itu
merupakan perbuatan haram. Berarti ia telah memberi selamat atas perbuatan
mereka yang menyekutukan Allah. Bahkan perbuatan tersebut lebih besar
dosanya di sisi Allah dan lebih dimurkai dari pada memberi selamat atas
6
perbuatan minum khamar atau membunuh. Banyak orang yang kurang mengerti
agama terjerumus dalam suatu perbuatan tanpa menyadari buruknya perbuatan
tersebut. Seperti orang yang memberi selamat kepada orang lain atas perbuatan
maksiat, bidah atau kekufuran maka ia telah menyiapkan diri untuk
mendapatkan kemarahan dan kemurkaan Allah.
Abu Waqid Radhiallaahu anhu meriwayatkan: Rasulullah Shallallaahu alaihi wa
Salam saat keluar menuju perang Khaibar, beliau melewati sebuah pohon milik
orang-orang musyrik, yang disebut dengan Dzaatu Anwaath, biasanya mereka
menggantungkan senjata-senjata mereka di pohon tersebut. Para sahabat
Rasulullah berkata, Wahai Rasulullah, buatkan untuk kami Dzaatu Anwaath,
sebagaimana
mereka
mempunyai
Dzaatu
Anwaath.
Maka
Rasulullah
Shallallaahu alaihi wa Salam bersabda, Maha Suci Allah, ini seperti yang
diucapkan kaum Nabi Musa, Buatkan untuk kami tuhan sebagaimana mereka
mempunyai tuhan-tuhan. Demi Dzat yang jiwaku di tangan-Nya, sungguh kalian
akan mengikuti kebiasaan orang-orang yang ada sebelum kalian. (HR. AtTirmidzi, ia berkata, hasan shahih).
Merayakan hari Valentine itu tidak boleh, karena: Pertama: ia merupakan hari raya
bidah yang tidak ada dasar hukumnya di dalam syariat Islam. Kedua: ia dapat
menyebabkan hati sibuk dengan perkara-perkara rendahan seperti ini yang sangat
bertentangan dengan petunjuk para salaf shalih (pendahulu kita). Maka tidak halal
melakukan ritual hari raya, baik dalam bentuk makan-makan, minum-minum,
berpakaian, saling tukar hadiah ataupun lainnya.
Hendaknya setiap muslim merasa bangga dengan agamanya, tidak menjadi orang
yang tidak mempunyai pegangan dan ikut-ikutan. Semoga Allah melindungi kaum
muslimin dari segala fitnah (ujian hidup), yang tampak ataupun yang tersembunyi
dan semoga meliputi kita semua dengan bimbingan-Nya.
Maka adalah wajib bagi setiap orang yang mengucapkan dua kalimat syahadat
untuk melaksanakan wala dan bara (loyalitas kepada muslimin dan berlepas diri
dari golongan kafir) yang merupakan dasar akidah yang dipegang oleh para salaf
7
Mengadakan pesta pada hari tersebut bukanlah sesuatu yang sepele, tapi lebih
mencerminkan pengadopsian nilai-nilai Barat yang tidak memandang batasan
normatif dalam pergaulan.
BAB III
PENUTUP
4.1. Kesimpulan
Islam memiliki banyak peninggalan dan kebudayaan yang masih ada
hingga saat ini. Kebudayaan dan peninggalan yang tersebar di berbagai belahan
dunia. Tapi sekarang ini kebudayaan tersebut perlahan-lahan memudar dan hilang
nilainya di makan zaman. Generasi yang harusnya melestarikan kebudayaan
islam, sekarang malah sebaliknya. Hal tersebut terjadi dikarenakan perkembangan
peradaban yang semakin maju yang menelusup moral generasi muda hingga nilainilai moral semakin menipis. Kebiasaan untuk meniru budaya barat menjadi
sebuah budaya baru khususnya bagi para remaja. Salah satu contoh budaya barat
yang bertentangan dengan kebudayaan islam adalah perayaan hari valentine. Yang
tidak seharusnya ditiru oleh remaja Islam. Remaja harus berpengetahuan dan lebih
cerdas dalam memilah budaya asing yang masuk tentang mana yang sesuai dan
bertolak belakang dengan kebudayaan islam.
DAFTAR PUSTAKA
Hasjmy.1993. Sejarah Kebudayan Islam di Indonesia.Jakarta: Bulan Bintang
10