: Erny
Nim
: 07.013
Tanggal
I.
BIODATA
A. Identitas klien
1. Nama klien
2. Usia / tanggal lahir
3. Jenis kelamin
4. Agama / keyakinan
5. Suku / bangsa
6. Status perkawinan
7. Pekerjaan
8. No. RM
9. Tgl. Masuk RS
10. Tanggal pengkajian
11. Rencana terapi
B. Penanggung jawab
1. Nama
2. Usia
3. Jenis kelamin
4. Pekerjaan
5. Hubungan dengan klien
II.
A.
: Tn E
: 25 tahun
: Laki-laki
: Islam
: Bugis / Indonesia
: Belum menikah
: Mekanik Bengkel
: 537085
: 25 Februari 2012
: 05 Februari 2012
:
IVFD RL 20 tetes/ menit,
Ceftasidin 1 g/8 jam,
Ranitidine 1 amp/ 8 jam,
Ketorolac 1 amp/ 8 jam,
MST 10 mg 2x 1,
Diet TKTP.
: Ny M
: 45 tahun
: Perempuan
: IRT
: Ibu Klien
RIWAYAT KESEHATAN
Riwayat kesehatan saat ini
1. Alasan kunjungan / keluhan utama : nyeri pada tungkai bawah sebelah kiri
2. Riwayat keluhan utama
Kurang lebih 2 bulan yang lalu sebelum klien masuk masuk rumah sakit RSUP
Wahidin Sudirohusodos Makassar klien mengatakan nyeri pada daerah punggung
belakang menjalar ke lutut sebelah kiri. Keluhan dirasakan kurang lebih 2 minggu
terakhir sebelum masukrumah sakit. Klien mengatakan awal mulanya nyeri dirasakan
setalah pulang bersepeda dan memberat setelah klien terjatuh dari tangga dengan
ERNY,07.013
ketinggian meter. Nyeri dirakan klien semakin memberat sehingga klie dan
keluarga memutuskan untuk berobat ke RS Enrekang. Setelah 9 hari mendapatkan
perawatan di RS Enrekang kondisi klien tidak ada perubahan sehingga klien dan
memutuskan untuk kembali di rumah. Setelah 5 hari di rumah klien dan keluarga
memutuskan untuk berobat ke Makassar. Setelah sampai di Makassar klien langsung
di bawah oleh keluarga untuk berobat ke klinik Ratulagi Medical Centre. Di klinik
medical centre klien di anjurkan untuk berobat ke RSUP Wahidin Sudirohusodo.
Pada tanggal 2 februari 2012 klien masuk di rumah sakit wahidin Sudirohosodo
Makassar melalui UGD. Tindakan yang sudah dilakukan di UGD yaitu rontgen dan
CT- Scan. Setelah di lakukan tindakan tersebut klien lansung di bawa ke ruang
perawatan mata berhubung di ruang perawatan ortopedi tidak ada tempat yang
kosong. Selama 2 hari di ruang perawatan mata klien hanya mendapat hanya
mendapatkan terapi yaitu MST 10 mg 2x1. Pada tanggal 4 februari 2012 klien masuk
di ruang perawatan ortopedi. Setelah beberapa hari di ruang perawatan ortopedi klien
dianjurkan untuk menjalani tindakan operasi. Pada tanggal 16 februari 2012 klien
menalani tindakan operasi. Setelah menjalani tindakan operasi klien di masukkan ke
ruang perawatan ICU. Tindakan yang dilakukan selama diruang perawatan ICU yaitu
mengawasi TD, balance cairan, oksigen 2-4 liter/menit, IVFD RL 2000 ml/24 jam,
fentanil dan ranitidine 1 amp/8 jam. Kerena kondisi klien sudah membaik sehingga
klien di kembalikan keruang perawatan ortopedi pada tanggal 17 februari 2012.
Pada saat pengkajian yang dilakuakan pada tanggal 20 februari 2012, klien
mengatakan menjalani tindakan operasi pada tanggal 16 februari 2012, klien
mengatakan nyeri pada daerah luka belas operasi, nyeri dirasakan seperti tertusuktusuk yang sifatnya hilang timbul dengan skala nyeri 6 (0-10) klien mengatakan
susah tidur,klien mengatakan maksimal tidur 3 jam, klien mengeluh gatal pada
daerah operasi, klien lemah, aktivitas klien di bantu,klien sering menguap,klien
mengatakan kaki kirinya mengalami kelemahan, terpasang infuse RL 20 tetes/menit
pada tangan kanan. Terpasang drainase, terdapat luka bekas operasi yang panjangnya
kurang lebih 20 cm dengan jumlah jahitan 39 jahitan, ekperesi wajah meringis. TTV
B.
ERNY,07.013
G2
G3
Keterangan gambar :
: Laki-Laki
: Meninggal
: Perempu
: Kawin
: Klien
Kesimpulan
G1 : Kakek dan nenek klien sudah meninggal dan klien tidak mengetahui apa penyebab
kematiaannya.
G2 : Ayah klien bersaudara 5 orang yaitu 4 orang laki laki dan 1 orang perempuan dan 3
orang diantaranya sudah meninggal termasuk ayah klien. Menurut klien ayahnya
meninggal karena penyakit diabetes militus. Sedangkan ibu klien bersaudara 9 orang
yaitu 3 orang laki-laki dan 6 orang perempuan dan semuanya masih sehat.
G3 : klien bersaudara 6 orang yaitu 3 orang laki-laki dan 3 orang perempuan. Klien
menderita penyakit destruksi vertebra lumbal 3 dan 4.
ERNY,07.013
Kesimpulan : dari bagan genogram diatas menunjukkan bahwa ada penyakit keturunan
yaitu penyakit jantung, tetapi tidak ada penyakit menular
III.
1.
RIWAYAT PSIKOSOSIAL
Pola konsep diri
a. Harga diri
: klien ingi di hargai dan di sayangi walaupun dalam keadaan sakit
b. Ideal diri
: klien menyadari kondisinya saat ini dan berharap cepat sembuh
c. Gambaran diri
: klien mensukuri seluruh anggota tubuhnya
d. Peran
: klien berperan sebagai IRT
e. Identitas diri : klien menyadari dirinya sebagai seorang
perempuan yang sudah di karuniai seorang anak laki-lak. Klien
dapat menyebutkan nama, jenis kelamin, dan alamat tempat
tinggalnya
Pola kognitif
: klien sering memikirkan penyakitnya dan berharap semoga cepat sembuh
Pola koping
: klien dapat mengambil keputusan sendiri tanpa adanya bantuan.
Pola interaksi
:
Bicara jelas dan mampu mengekspresikan perasaannya
Bahasa yang digunakan sehari-hari yaitu bahasa indonesia dan bahasa bugis
Klien dapat berinteraksi dengan baik dengan perawat, dokter dan pasien lainnya
IV. RIWAYAT SPIRITUAL
1. Ketaatan klien beribadah
Sebelum sakit
: klien rajin melaksanakan sholat 5 waktu dan kegiatan pengajian
Saat sakit
: klien berdoa dan membaca Aquran di tempat tidur
2. Dukungan keluarga klien
Keluarga klien selalu mendukung dalam pengobatan dan perawatan klien serta selalu
2.
3.
4.
G. Sistem saraf
1. Fungsi serebral
ERNY,07.013
3. Fungsi motorik
Massa otot kenyal
Tonus otot (+) pada ekstremitas atas dan pada ekstremitas bawah
Kekuatan otot 5/5 pada ekstremitas atas, ekstremitas bawah kanan 5/5 dan kiri 3/5
4. Fungsi sensorik
Suhu
: klien dapat membedakan antara panas dan dingin
Nyeri
: klien dapat merasakan sensasi nyeri
5. Fungsi cerebellum : tidak terkaji, klien terbaring di tempat tidur/ immobilisasi
6. Refleks : patella (-)
7. Iritasi meningen : tidak ada kaku kuduk
H. Sistem musculoskeletal
1. Kepala`: bentuk kepala mesocepal, klien dapat menggerakkan kepala ke atas
ke bawah, ke samping kiri dan kanan, tidak ada massa.
2. Vertebra : terdapat luka post op destruksi vertebra hari ke 4, terpasang OREF pada
vertebra , terdapat 39 jahitan pada luka bekas operasi. Luka post op belum kering
tidak ada kelainan bentuk (lordosis, kyposis, dan scoliosis)
3. Kaki : refleks patella (-), kuku tidak sianosis, kekuatan otot kaki kanan 5
dan kaki kiri 3.
ERNY,07.013
4.
5/5
I. Sistem integument
1. Rambut : warna hitam, tidak terdapat ketombe, tidak mudah tercabut
2. Kulit
: warna kulit sawo matang, tidak terdapat udema, turgor kulit elastis
3. Kuku
: warna merah muda, tidak mudah patah.
J. Sistem endokrin
1. Kelenjar Tyroid : tidak ada pembesaran kelenjar tyroid
2. Tidak ada riwayat DM (poliurine, polidipsi dan poliphagi)
3. Suhu tubuh seimbang, tidak terjadi keringat berlebihan
4. Tidak ada riwayat bekas air seni dikelilingi semut
K. Sistem perkemihan
1. Edema palpebra (-)
2. Moon face (-)
3. Penyakit hubungan seksual : tidak ada
L. Sistem reproduksi
Wanita
Payudara kiri dan kanan tidak simetris berhubung karena payudara kiri sudah di
lakukan operasi masektomy kurang lebih 1 tahun yang lalu.
Daerah genetalia tidak terkaji
M. Sistem Imun
Klien mengatakan tidak ada riwayat alergi terhadap makanan, debu, bulu binatang, obat
N.
2. Cairan
-
ERNY,07.013
Warna: kekuningan
4. Istirahat Tidur
-
Klien mengatakan susah tidur, sering terjaga pada malam hari, jam tidur tidak
teratur.
5. Personal Hygiene
-
6.
Mandi
Frekuensi
: 1x sehari
Tempat
: tempat tidur
Cuci rambut
Frekuensi
: 2x seminggu
Cara
: di bantu
Gunting kuku
Frekuensi
: 2x sebulan
Cara
: di bantu
Gosok gigi
Frekuensi
: 1x sehari
Cara
: di bantu
kiri.
-
PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
Tanggal 16 Feb. 2012
PARAMETER
WBC
16,7
RBC
HGB
HCT
4.50
12.1
36,11
NILAI RUJUKAN
4.0-10.0
4.00-6.00
12.0-16.0
37.0-48.0
ERNY,07.013
MCV
80
MCH
27,01
MCHC
33,7
PLT
298
RDW-SD
45.0
RDW-CV
17,7
MPV
9,0
P-LCR
15.4
PLT
298
NEUT
91,5
LYMPH
4,7
MONO
2,2
EOS
1,1
BASO
0.5
15-02-2012
PEMERIKSAAN
Glukosa sewaktu
Ureum
Kreatinin
SGOT
SGPT
Albumin
Natrium
Kalium
Klorida
Waktu bekuan
Waktu pendarahan
Waktu prothtrobine (PT)
APTT
VII. TERAPI SAAT INI
Tanggal 20 februari 2012
IVFD RL 20 tetes/menit
Ranitidin 1 g/8 jam IV
Ketorolac 1 g/8 jam IV
MST 2 x 1
Diet TKTP
Tanggal 22 februari 2012
Asam mefenamat 500 mg 2x1
Ciproflosacin 2 x 1
MST 10 mg 2 x1
Ranitidin 2 x 1
15,4
0,78
0,37
0,18
0.08
80-97
26.5-33.5
31.5-35.0
150-100
37.0-54.0
10.0-15.0
6.5-11.0
13.0-43.0
150-500
52.0-75.0
20.0-40.0
2.0-8.0
1.0-3.0
0.00-0.10
HASIL
118 mg/dl
12 mg/dl
0,53 mg/dl
40 u/l
58 u/l
3.8 gr/dl
133 mmol/i
3,1 mmol/i
104 mmol/i
7,00 menit
3,00 menit
11.5 control 10.7dtk
28,4 control 24.3 dtk
NILAI NORMAL
140
10-50
L(<1.3): P(<1.1)
<38
<41
3.5-5.0
136-145
3.5-5.1
97-111
4-10
1-7
10-14
22.0-30.0
ERNY,07.013
DATA FOKUS
(CP 1A)
Nama klien
: Ny N
No.RM
Umur
: 42 tahun
R.Perawatan : Orthopedi
J.Kelamin
: Perempuan
Tanggal
Data Subjektif
Klien mengatakan menjalani
tindakan operasi pada tanggal 16
februari 2012
Klien mengatakan nyeri pada luka
hilang timbul
Klien mengatakan gatal pada
daerah sekitar luka bekas operasi
Klien mengatakan aktivitasnya
dibantu
Klien mengatakan susah tidur
Klien mengatakan kaki kirinya
mengalami kelemahan
Klien mengatakan maksimal tidur 3
: 20 Feb. 2012-02-22
Data Objektif
bekas operasi
Klien mengatakan nyeri dirasakan
seperti tertusuk-tusuk yang sifatnya
: 533564
jahitan
Keuatan otot
5
5
5
4
Klien terlihat jarang tidur/istrahat
Terpasang drainase
Klien terjaga
Luka post op belum kering
Klien sering menguap
Jam tidur klien tidak teratur
Pemeriksaan TTV
TD : 120/80 mmHg
ERNY,07.013
jam
P : 20x/ mnt
N : 80x/ mnt
S : 36,9oC
Pemerisaan lab:
WBC: 16,7
Terapi saat ini :
IVFD RL 20 tetes/menit
Ranitidin 1 g/8 jam IV
Ketorolac 1 g/8 jam IV
MST 2 x 1
Diet TKTP
ANALISA DATA
(CP 1B)
ERNY,07.013
Nama klien
: Ny N
No.RM
Umur
: 42 tahun
R.Perawatan : Orthopedi
J.Kelamin
: Perempuan
Tanggal
: 20 Feb. 2012-02-22
ETIOLOGI
MASALAH
DATA
: 533564
O
1
DS:
- Klien mengatakan nyeri pada
luka bekas operasi
Klien mengatakan nyeri terasa
histamin, prostaglandin)
meangsang nosicheptor
jahitan 39 jahitan
Terpasang drainase
Pemeriksaan TTV
TD : 120/80 mmHg
P : 20x/ mnt
N : 80x/ mnt
S : 36,9oC
Nyeri
ERNY,07.013
DS:
-
tidur
Klien mengatakan
DO:
-
nyeri di persepsikan
Gangguan
istirahat tidur
DS :
-
Klien mengatakan
menjalani tindakan operasi
pada tanggal 16 februari
2012
Klien mengatakan
Hambatan
moblitas fisik
aktifitasnya di bantu
DO:
-
Stabilisasi posterior
Klien lemah
Klien keterbatasan gerak
Aktivitas klien di bantu
Imobilisasi
Kerterbatasan gerak
Risiko
penyebaran
infeksi
ERNY,07.013
Terpasang drainase
Luka post op belum kering
Pemerisaan lab
WBC: 16,7
Tindakan opersi
terputusnya kontinuitas jaringan
infasi MO
Tempat berkembangnya MO
Risiko infeksi
Infeksi
Risiko penyebaran infeksi
DIAGNOSA KEPERAWATAN
(CP II)
Nama klien
: Ny N
No.RM
: 533564
Umur
: 42 tahun
R.Perawatan : Orthopedi
J.Kelamin
: perempuan
Tanggal
: 20 februari 2012
ERNY,07.013
DIAGNOSA KEPERAWATAN
O
1
TGL.DITEMUKA
N
TGL. TERATASI
20 Februari 2012
20 Februari 2012
20 Februari 2012
20 Februari 2012
RENCANA KEPERAWATAN
(CP III)
NO
Nama klien
: Ny N
No.RM
Umur
: 42 tahun
R.Perawatan : Orthopedi
J.Kelamin
: perempuan
Tanggal
NDX DATA
PENUNJANG
TUJUAN
RENCANA
TINDAKAN
: 533564
: 20 Februari 2012
RASIONAL
ERNY,07.013
jaringan dilakukan
ditandai dengan:
DS:
- Klien mengatakan
nyeri pada luka
bekas operasi
- Klien mengatakan
nyeri terasa seperti
tertusuk-tusuk dan
sifatnya hilang
1. Mempengaruhi
lokasi dan
pilihan /
tindakan
karakteristik
pengawasan
keperawatan
termasuk (skala 0-
keefektifan
dalam 5 hari
10)
intervensi
klien mampu
2.Observasi TTV
2. Nyeri dapat
mengontrol
menyebabkan
nyeri dengan
klien cemas
kriteria hasil :
sehingga dapat
Klien
meningkatkan
TTV
timbul
DO:
- Skala nyeri 6 (0-10)
- Ekspresi wajah
mengatakan
meringis
- Terdapat luka bekas
berkurang
meminimalkan
stimulus nyeri.
nyeri
terkontrol/
1 (0-10)
Ekspresi
wajah ceria
TTV : dalam
batas
TD: 120 / 90-
nyaman dapat
perhatian terhadap
nyeri
distraksi)
5.Kolaborasi
pemberian obat
5. Menurunkan nyeri
130 / 90
analgetik sesuai
melalui
mmHg
indikasi.
mekanisme
N : 60 100x/
menit
P :18 - 24x/i
penghambatan
rangsangan nyeri
baik secara sentral
Gangguan pola
maupun perifer
S : 36 37 0C
Klien dapat
1.Kaji pola tidur klien 1. Pola tidur yang
menciptakan
tidak teratur
stimulus nyeri
mengindikasikan
ditandai dengan
adekuat dengan
adanya gangguan
ERNY,07.013
DS:
- Klien mengatakan
sering terjaga pada
malam hari
- Klien mengatakan
susah tidur
- Klien mengatakan
maksimal tidur 2
jam
DO:
- Skala nyeri 7 (0-10)
- Klien terlihat jarang
tidur/istrahat
penurunan
pada pemenuhan
kebutuhan tidur.
rangsangan
nyaman.
2. Posisi yang
nyeri dalam 5
nyaman dapat
hari perawatan
memudahkan klien
dengan criteria
untuk beristrahat
hasil:
sehingga
Klien bisa
kebutuhan istirahat
tidur dengan
klien dapat
nyenyak
Kualitas
tidur dalam
rentang 6-8
jam
3.Ciptakan lingkungan
yang nyaman dan
tenang
4.Batasi pengunjung
dalam ruangan
terpenuhi
3. Untuk
meningkatkan
kualitas tidur
4. Agar klien dapat
beristirahat dengan
tenang
3.
Hambatan mobilitas
fisik b/d keterbatasan
gerak, ditandai
dengan:
DS :
- Klien mengatakan
Klien
mengatakan
klien dalam
dibatasi oleh
tidak ada
melakukan
pandangan diri/
hambatan dalam
aktifitas
persepsi diri
dalam
tentang
menjalani tindakan
beraktifitas,
keterbatasan fisik
operasi pada
dengan kriteria
actual,
tanggal 16 februari
hasil:
Klien dapat
memerlukan
beraktifitas
Klien tidak
intervensi untuk
lemah
Aktifitas
kemajuan
2012
Klien mengatakan
aktifitasnya di
bantu
DO:
- Klien lemah
- Klien keterbatasan
gerak
klien tidak di
bantu
informasi/
meningkatkan
kesehatan.
2. Bantu/ anjurkan 2.Mempertahankan
ERNY,07.013
Aktivitas klien di
bantu
Tidak ada
klien dalam
kekakuan/
keterbatasan
melakukan ROM
mobilitas ototyang
gerak.
sakit dan
memudahkan
resolusi inflamasi
pada jaringan yang
cedera.
3. Dekatkan alat
3.Mempermudah klien
alat yang di
untuk menjangkau
butuhkan klien
kebutuhan yang di
perlukan
4.Membantu
4. Menganjurkan
keluarga untuk
memenuhi
kebutuhan klien
membantu klien
dalam memenuhi
4.
kebutuhan
1. Kaji tanda-tanda 1.memberikan
Risiko penyebaran
penyebaran
infeksi tidan
terjadi dengan
status proses
kriteria hasil:
Luka
penyembuhan luka
mengering
Pemeriksaan
leb: WBC
4,0-10.0
randang
informasitentang
dan kewaspadaan
dini infeksi.
2. Observasi tanda- 2.Perubahan TTV
tanda vital
terutama suhu
lebih 20 cm
merupakan
dengan jumlah
indikator
jahitan 39 jahitan
Terpasang drainase
Pemerisaan lab
WBC: 16,7
Luka belum
terjadinya infeksi
3. Pertahankan
teknik aseptik
3.Mencegah
kontaminasi silang
ERNY,07.013
mengering.
saat merawat
dan mempercepat
luka.
proses
penyembuhan luka
4. Menganjurkan
4.Memberikan
klien dan
pengetahuan
keluarga untuk
tentang pentingnya
mempertahankan
mencegah
balutan tetap
terjadinya infeksi
kering
5. Kolaborasi dalam 5.Mungkin berguna
pemberian anti
secara profilaktik
biotik sesuai
untuk mencegah
indikasi.
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
(CP IV & CP V)
infeksi.
Nama klien
: Ny N
No.RM
Umur
: 42 tahun
R.Perawatan : Orthopedi
J.Kelamin
: perempuan
Tanggal
TGL
NO
NDX
JAM
IMPLEMENTASI/HASIL
20/2/12
09.00
1. Mengkaji keluhan
nyeri, lokasi dan
karakteristik termasuk
(skala 0-10)
Hasil : klien
mengatakan nyeri pada
luka bekas operasi,
skala nyeri 6 (0-10),
sifat nyeri hilang
timbul. Ekspresi wajah
klien meringis.
4.Mengajarkan
penggunaan teknik
manajemen nyeri
09.15
: 533564
: 20 Februari 201
T.TANG
AN
EVALUASI/SOAP
20/2/12
09.03
dalam.
Klien di injeksi obat
analgeti ketorolac 1
amp/8 jam
TTV
TD: 120/80 mmHg
N : 80x/menit
S : 36,9 0 C
P: 20x/ menit
A: masalah belum teratasi
P: Lanjutkan intervensi
1. Mengkaji keluhan
nyeri, lokasi dan
karakteristik termasuk
skala(0-10)
2. Mengobservasi TTV
3. Mempertahankan posisi
yang nyaman.
4. Menganjurkan
penggunaan teknik
manajemen nyeri
(napas dalam dan
distraksi)
5. Penatalaksanaan
pemberian obat
analgetik sesuai
indikasi.
S: Klien mengatakan susah
O:
Klien terjaga
jam tidur klien tidak
teratur
menguap.
tiap-tiap penjaga
ERNY,07.013
nyaman.
Hasil: klien nyaman
dengan posisi
terlentang.
12.00
3. Ciptakan lingkungan
yang nyaman dan
tenang
Hasil: lingkungan
tenang.
12.30
4. Batasi pengunjung
dalam ruangan.
Hasil: tiap-tiap penjaga
3.
09.04
1. Mengkaji keterbatasan
kliendalam melakukan
S: -
aktifitas.
O:
klien lemah
klien terbaring di
klien terbaring di
tempat tidur
keterbatasan gerak
10.00
tidur
klien keterbatasan
berhubungan stabilisasi
gerak berhubungan
posterior, klien
stabilisasi posterior
mengatakan aktivitas
klien dibantu.
2. Membantu /
menganjurkan klien
dalam melakukan
ROM aktif dan pasif.
Hasil: klien melakukan
ERNY,07.013
3. Menganjurkan
aktifitas
2. Bantu/ anjurkan klien
keluarga untuk
dalam melakukan
mendekatkan alat
klien.
Hasil: Keluarga
menerima anjuran.
11.00
4. Menganjurkan
dalam memenuhi
keluarga untuk
kebutuhan
20/2/12
08.30
Hasil: keluarga
menerima anjuran.
1. Mengkaji tanda-tanda
randang
hasil: suhu tubuh 36,9
0
09.30
S:O:
Tidak ada pus, tidak
bengkak, tidak merah.
TTV:
merah. Klien
N:80x/menit
daerah luka.
S: 36,9 0 C
2. Observasi tanda-tanda
vital
P: 24x/menit.
luka di rawat dengan
menggunakan alat
steril.
Keluarga menerima
anjuran.balutan luka
luka.
dengan menggunakan
ERNY,07.013
alat steril.
09.45 4. Menganjurkan klien
P: lanjutkan intervensi
1. Mengkaji tanda-tanda
randang
2. Mengobservasi tanda-
tanda vital
3. Mempertahankan
menerima
anjuran.balutan luka
merawat luka.
kering.
4. Menganjurkan klien
5. penatalaksanaan dalam
mempertahankan
sesuai indikasi
5. penataksanaan dalam
Alquran
14.00 2. Mengobservasi TTV
Hasil: TD: 120/80
mmhg, N: 96 x/menit,
S: 37,2 0 C, P:
24x/menit.
3. memberikan posisi yg
nyaman
Hasil: klien merasa
nyaman dengan posisi
terlentang.
5. Penatalaksanaan
pemberian obat
analgetik
Hasil: klien di berikan
obat ketorolac 1 amp/8
jam dan obat oral MST
10 mg 1 tablet
21/2/12
14.00
N : 92 x/menit
S : 37,2 0 C
P: 24x/ menit
A: masalah belum teratasi
P: Lanjutkan intervensi
1. Mengkaji keluhan
nyeri, lokasi dan
karakteristik termasuk
(skala 0-10)
2. Mengobservasi TTV
3. Mempertahankan posisi
yang nyaman.
4. Menganjurkan
penggunaan teknik
manajemen nyeri
(napas dalam dan
distraksi)
5. Penatalaksanaan
pemberian obat
analgetik sesuai
indikasi.
S: Klien mengatakan susah
O:
Klien Klien klien
terjaga
jam tidur klien tidak
teratur
klien sering menguap.
tiap-tiap penjaga
pasien hanya 1orang
A: masalah belum teratasi
P: lanjutkan intervensi
1. mengkaji istirahat tidur
klien
2. Mempertahankan posisi
ERNY,07.013
3. Ciptakan lingkungan
yang nyaman dan
yang nyaman.
3. Menciptakan
tenang
lingkungan tetap
Hasil: lingkungan
tenang.
4. Membatasi pengunjung
4. Batasi pengunjung
dalam ruangan.
dalam ruangan
5. Menganjurkan klien
tidur
1. Mengkaji keterbatasan
kliendalam melakukan
aktifitas.
Hasil: klien lemah,
klien terbaring di
S: O:
klien lemah
klien terbaring di
tempat tidur
klien keterbatasan
keterbatasan gerak
gerak berhubungan
berhubungan stabilisasi
stabilisasi posterior
posterior, aktivitas
klien dibantu.
2. Membantu /
menganjurkan klien
dalam melakukan
P: lanjutkan intervensi.
klien.
Hasil: Keluarga
menerima anjuran.
4. Menganjurkan
keluarga untuk
dalam memenuhi
memenuhi kebutuhan.
kebutuhan
Hasil: keluarga
menerima anjuran.
Keluarga membantu
klien dalam memenuhi
kebutuhan perawatan
diri/ PH
21/02/1
2
1. Mengkaji tanda-tanda
randang
hasil: suhu tubuh 37,2
0
S:O:
Tidak ada pus, tidak
bengkak, tidak merah.
TTV:
TD: 120/80 mmhg,
N: 90x/menit
S: 37 0 C
P: 24x/menit.
luka di rawat dengan
menggunakan alat
steril.
Luka mulai mengering
Keluarga menerima
anjuran. balutan luka
luka.
ERNY,07.013
dengan menggunakan
alat steril. Luka mumai
P: lanjutkan intervensi
1. Mengkaji tanda-tanda
mengering.
4. Menganjurkan klien
randang
2. Mengobservasi tanda-
tanda vital
3. Mempertahankan
Hasil: Keluarga
merawat luka.
menerima
4. Menganjurkan klien
anjuran.balutan luka
kering.
mempertahankan
5. penatalaksanaan dalam
pemberian anti biotik
sesuai indikasi
sesuai indikasi.
1. Mengkaji keluhan
nyeri, lokasi dan
karakteristik termasuk
(skala 0-10)
Hasil : klien
mengatakan nyeri yang
dirasakan sudah mulai
berkurang, skala nyeri
4 (0-10), sifat nyeri
hilang timbul. Ekspresi
wajah klien meringis.
4.Menganjurkan
penggunaan teknik
manajemen nyeri
(latihan napas dalam
dan distraksi)
Hasil : klien menerima
anjuran, klien mampu
melakukan teknik
TTV
napas dalam dengan
TD: 120/80 mmHg
baik, klien membaca
N : 84 x/menit
Alquran
2. Mengobservasi TTV
S : 36,7 0 C
Hasil: TD: 120/80
P: 24x/ menit
mmhg, N: 84 x/menit,
A: masalah belum teratasi
S: 36,7 0 C, P:
P: Lanjutkan intervensi
24x/menit.
3. memberikan posisi yg
1. Mengkaji keluhan
nyaman
nyeri, lokasi dan
Hasil: klien merasa
karakteristik termasuk
nyaman dengan posisi
skala nyeri (0-10)
terlentang.
2. Mengobservasi TTV
5. Penatalaksanaan
3. Mempertahankan posisi
pemberian obat
yang nyaman.
analgetik
4. Menganjurkan
Hasil: klien
penggunaan teknik
mengkonsusi obat asam
manajemen nyeri
mefenamat 1 tablet.
(napas dalam dan
distraksi)
5. Penatalaksanaan
pemberian obat
analgetik sesuai
indikasi.
1. Mengkaji istirahat tidur
22/2/12
klien.
Hasil: klien
mengatakan sudah bisa
tidur.
2. Berikan posisi yang
nyaman.
Hasil: klien nyaman
dengan posisi
terlentang.
3. Ciptakan lingkungan
yang nyaman dan
tenang
2. Mempertahankan posisi
Hasil: lingkungan
tenang.
yang nyaman.
3. Menciptakan
4. Batasi pengunjung
lingkungan tetap
dalam ruangan.
Hasil: tiap-tiap penjaga
dalam ruangan
5. Menganjurkan klien
minum susu sebelum
tidur
1. Mengkaji keterbatasan
22/2/12
kliendalam melakukan
aktifitas.
Hasil: klien terbaring
di tempat tidur, klien
S: O:
klien lemah
keterbatasan gerak
klien terbaring di
tempat tidur
klien keterbatasan
mengatakan aktivitas
gerak berhubungan
klien dibantu.
stabilisasi
2. Membantu /
posterior,klien hanya
menganjurkan klien
dalam melakukan
kanan.
keluarga untuk
mendekatkan alat
P: lanjutkan intervensi.
ERNY,07.013
klien.
dalam melakukan
Hasil: Keluarga
aktifitas
menerima anjuran.
4. Menganjurkan
dalam melakukan
keluarga untuk
membantu klien dalam
memenuhi kebutuhan.
Hasil: keluarga menerima
anjuran.
1. Mengkaji tanda-tanda
kebutuhan
randang
22/2/12
S:-
O:
merah.Luka sudah
bengkak, tidak
mulai mengering.
2. Observasi tanda-tanda
vital
Hasil: TD: 120/80
mmhg, N:80x/menit, S:
36,9 0 C, P: 24x/menit.
3. Pertahankan teknik
aseptik saat merawat
luka.
kering.
TTV:
TD: 120/80 mmhg,
N:80x/menit
S: 36,9 0 C
P: 24x/menit.
luka di rawat dengan
menggunakan alat
dengan menggunakan
steril.
alat steril.
4. Menganjurkan klien
dan keluarga untuk
mempertahankan
Keluarga menerima
anjuran.balutan luka
kering.
klien mengkonsumsi
obat ciproflosazin 1
Hasil: Keluarga
tablet
ERNY,07.013
menerima
anjuran.balutan luka
P: lanjutkan intervensi
kering.
5. penatalaksanaan dalam
pemberian anti biotik
sesuai indikasi
hasil: klien
mengkonsumsi obat
ciproflosazin 1 tablet.
1. Mengkaji tanda-tanda
randang
2. Mengobservasi tandatanda vital
3. Mempertahankan
teknik aseptik saat
merawat luka.
4. Menganjurkan klien
dan keluarga untuk
mempertahankan
balutan tetap kering
5. penataksanaan dalam
pemberian anti biotik
sesuai indikas
ERNY,07.013