METODOLOGI PENELITIAN
Mulai
Pengujian Alat
Tidak
Ya
Kalibrasi Prototipe
Tidak
Ya
Adapun penjelasan dari tahap penelitian yang ada pada gambar 3.1
diatas adalah sebagai berikut :
19
simulasi tersendiri, pada tahap ini alat akan dirancang menggunakan software
Proteus 8.1 serta disesuaikan dengan spesifikasi alat yang telah disesuaikan
pada tahapan sebelumnya. Setelah perancangan simulasi alat selesai, maka
alat akan dirakit pada 1 papan PCB sehingga membentuk sebuah prototipe.
Arduino sendiri akan diprogram menggunakan Software Arduino 1.6.3.
Dalam tahap ini Arduino berfungsi sebagai board yang memiliki
mikrokontroller ATmega328p didalamnya. Keberadaan mikrokontroller itu
sendiri akan membantu penelitian untuk mendapatkan beberapa parameter
yang dibutuhkan dalam pengukuran intensitas radiasi matahari.
komponen yang telah dirakit pada papan PCB serta dipadukan dengan sistem
ukur lainnya untuk memastikan telah berfungsi semestinya.
20
pembandingan dengan alat pabrikan. Alat pabrikan yang akan digunakan pada
tahap ini berupa luxmeter dan solar cell. Kedua alat tersebut akan diuji secara
bersamaan dengan sensor pengukur intensitas cahaya yang dirakit sebelumnya
dan hasilnya akan dikalibrasikan pada tahap berikutnya.
digital
melalui
beberapa
perumusan.
Pembacaan
analog
diterjemahkan menjadi pembacaan digital dan ditampilkan dalam layar LCD 16x4
yang tersedia pada prototipe.
Tetapi dalam penggunaannya untuk mengukur intensitas radiasi matahari
secara berkala, akan membuat sulit pengguna jika setiap saat melakukan
pembacaan pada tampilan LCD. Karena itu untuk mempermudah pembacaan dan
21
juga pencatatan nilai-nilai intensitas radiasi matahari secara real time digunakan
komunikasi nirkabel melalui perantara zigbee. pengiriman data oleh alat ukur ini
akan disimpan dalam data logger, sehingga pengguna dapat mengakses dan
mengolah data dari alat ukur kapanpun yang diinginkan tanpa harus terus menerus
memantau kinerja alat. Data yang diukur oleh alat ini adalah pembacaan intensitas
radiasi matahari oleh photodioda dan photoresitor, suhu, dan daya keluaran yang
dihasilkan oleh Solar cell sebagai pembanding kinerja alat ukur.
3.1.3
Adapun penjelasan atau keterangan dari diagram kerja alat ukur diatas
adalah sebagai berikut :
1. Photodioda, photoresistor, LM35 (sensor suhu), voltage dan current
sensor masing-masing bekerja membaca perubahan tahanan yang
terjadi akibat cahaya dan suhu. Sementara voltage dan current sensor
22
3.1.4
Pada sistem pengukuran potensi intensitas radiasi ini, terdapat tiga bagian
utama yang menjadi acuan sistem pengukuran yang dirancang. Pada bagian
pertama adalah bagian dimana keakuratan pembacaan sensor photodioda dan
photoresistor terhadap kepekaannya akan cahaya yang akan dibandingkan
menggunakan luxmeter ataupun solar meter. Pada bagian ini pula hasil
pembacaan dari photodioda dan photoresistor akan dibandingkan menggunakan
output daya keluaran dari solar cell dan pengaruh suhu terhadap daya yang diukur
oleh kedua sensor tersebut.
Pada bagian kedua adalah pengiriman data yang dilakukan oleh dua buah
zigbee yang masing-masing berfungsi sebagai transmitter dan emitter. Pengiriman
data ini juga sangat penting untuk dipastikan keakuratannya, karena bila data yang
dikirim tidak sesuai dengan hasil pembacaan dikarenakan gangguan sinyal, maka
akan merusak sajian data akhir intensitas radiasi matahari yang ada.
23
Pada bagian ketiga adalah pengumpulan data yang sudah terekam pada data
logger. Pada bagian ini seluruh data yang sudah terekam akan diambil rata-rata
sebagai acuan data akhir. Di harapkan setelah seluruh data sudah selesai untuk
diolah akan ada sajian data berupa angka dan juga grafik intensitas radiasi
matahari. Mengenai pengambilan data secara rata-rata akan dijelaskan pada bab
selanjutnya.
Adapun diagram blok sistem dari pengukuran intensitas radiasi matahari ini
adalah seperti pada gambar 3.3 dibawah ini :
Gambar 3.3. Diagram Blok Sistem Alat Ukur Intensitas Radiasi Matahari
Adapun penjelasan dari alat-alat yang ada pada sistem tersebut diatas adalah
sebagai berikut :
1. Photoresistor
Perancangan yang dilakukan pada sensor photoresistor adalah menentukan
cara penggunaan photoresistor. Pada penelitian ini photoresistor dioperasikan
24
Gambar 3.4 hubungan photodioda terhadap sumber tegangan pada rangkaian pembagi
tegangan
R2
R 1+ R 2
(3.1)
5xR
Vout = LDR
Atau pada kondisi tanpa beban
25
(3.2)
Vout=Analogreadingx 0.0048828125
(3.3)
5
=0.0048828125
1024
(3.4)
Dikarenakan unit yang akan diukur adalah yang nantinya akan dikonversi
menjadi intesitas radiasi matahari maka :
RLDR =
500
lux
(3.5)
500 10 x Vout
=
lux 5Vout
(3.6)
500(5Vout)
(10 x Vout)
(3.7)
(3.8)
lux=
2500
(
Vout500 )
lux=
10
(3.9)
Dikarenakan setiap nilai 1 lux adalah sama dengan 0.00352 (Whesby dan
Sheehy, 1983), maka setiap pembacaan nilai 1 lux oleh resistor akan dikalikan
dengan konstanta tersebut.
2. Photodioda
Persamaan yang digunakan pada photodioda juga sama dengan yang
digunakan pada photoresistor (persamaan 4.9) hanya saja, pada photodioda
peletakan kaki-kaki tidak dapat dilakukan terbalik antara katoda dan anoda,
26
Gambar 3.5 hubungan photoresistor terhadap sumber tegangan pada rangkaian pembagi
tegangan
Suhu=
(3.10)
27
ATmega328p
pada
sistem
dikarenakan
kemudahan
pemprogaman yang dimiliki oleh prosesor ini yang bekerja diatas board
Arduino Uno R3. Selain itu prosesor ini talah dilengkapi dengan kemampuan
konversi nilai analog menjadi digital serta ketersediaan pin untuk komunikasi
antar perangkat (pin Rx dan Tx). Pada sistem prosesor berfungsi mengatur
28
pembacaan setiap sensor yang kemudian akan dikonversi menjadi nilai digital
yang akan ditampilkan oleh LCD atau dikirim melalui zigbee dan disimpan
dalam data logger.
6. Zigbee
Adanya perangkat zigbee pada sistem digunakan sebagai alat untuk
mengirim data secara nirkabel sehingga mempermudah pengukuran intensitas
radiasi matahari. Zigbee digunakan karena kepraktisan pengirimin data
melalui perangkat ini. Jangkauan pengiriman juga bisa lumayan jauh sekitar
100 m 1600 m. zigbee pada sistem ini dihubungkan ke board Arduino uno
R3, dengan menggunakan pin RX dan TX pada board tersebut guna mengirim
data ke perangkat pasangan yang berfungsi sebagai penerima data.
7. Data Logger
Data logger yang berfungsi sebagai perekam data. Dalam sistem data yang
dikirim oleh zigbee tidak langsung diteruskan ke user melainkan direkam oleh
data logger. Adanya alat ini membuat pengguna tidak harus selalu duduk
didepan personal computer (PC) maupun laptop untuk menyimpan data, tetapi
perekaman data bisa setiap saat berlangsung dan data dapat diolah kapanpun.
8. Personal Computer / Laptop
Keberadaan personal computer ataupun laptop dalam sistem sebagai
penghubung user terhadap sistem, dimana data yang telah direkam oleh data
logger akan dihimpun menjadi sebuah data yang utuh.
3.2 Kebutuhan Sistem/Peralatan Penelitian
Adapun peralatan dan segala komponen yang digunakan dalam tugas
akhir ini ditunjukkan pada tabel 3.1 :
Spesifikasi
29
Jumla
Unit
LCD 16x4
Resistor 5W1RJ
Resistor
Project Board
Kabel NYAF
Papan PCB
Xbee Pro
Xbee Shield
Antenna
Backlight
5W1RJ
10 K
2.5 A - 3 A
1 x 0.75 mm (10 A / 220 V)
25 cm x 8 cm
S2B / 295 mA
3.3 V
2,4 GHz
h
1
1
1
1
1
4
4
2
2
Set
Set
Set
Set
Set
Set
Buah
Buah
Buah
1
2
5
1
5
2
2
1
2
Unit
Buah
Buah
Unit
Meter
Papan
Unit
Unit
Unit
3.3.1
tahap,menggunakan proteus 8.1 sebagai program untuk simulasi dan juga Arduino
1.6.3 sebagai program pengendali dari kinerja alat secara keseluruhan.
30
31
dan begitu juga sebaliknya. Tampilan jika nilai intensitas dan suhu bertambah
dapat dilihat seperti pada gambar 3.5 dibawah ini.
P2
32
V dan juga I tidak dapat dilakukan karena tidak tersedianya tool kedua sensor
tersebut pada library Arduino.
3.3.2
sensor dan pengiriman data menggunakan zigbee serta perekaman data oleh
logger.
1. Pengujian Pembacaan Sensor
Pada pengujian yang pertama ini, kepekaan sensor terhadap cahaya
menjadi perhatian utama dikarenakan hal inilah yang menjadi fokus utama
dari penelitian ini. Dimana pada pengujian ini diharapkan pembacaan oleh
sensor yang akan dibandingkan dengan pembacaan alat ukur keluaran
pabrikan tidak memiliki banyak perbedaan. Untuk melakukan pengujian
tersebut akan digunakan luxmeter dan solar meter, sementara untuk
tegangan dan arus yang keluar dari solar cell akan menggunakan volt dan
ampermeter sebagai tolak ukur. Begitu juga dengan sensor suhu, sebagai
pembanding akan digunakan thermometer.
2. Pengujian Pengiriman Data Oleh Zigbee
Tujuan utama dari pengujian ini adalah mengetahui range pasti dari
pengiriman data yang dapat dilakukan oleh zigbee menggunakan sistem
peer to peer. Pengujian yang akan dilakukan adalah mengubah-ubah range
penerimaan data terhadap letak zigbee di are gedung A fakultas teknik,
universitas syiah kuala.sehingga dengan dilakukannya pengujian ini dapat
diketahui efektifitas pengiriman data yang dapat dilakukan oleh zigbee
dalam area gedung sesuai dengan tempat penelitian.
3. Pengujian Perekaman Data oleh Data Logger
Pada tahap pengujian ini, hal yang akan diuji adalah kemampuan
kapasitas data logger untuk menerima banyaknya data yang akan diukur
selama kurang lebih 9 12 jam. Sehingga dari pengujian ini dapat
33
3.3.3
memang mempengaruhi ketiga sensor tersebut. Pada pengujian ini akan dapat
dikaetahui jika rancangan berupa simulasi dan juga program berjalan dengan baik.
Hal tersebut dapat menjadi sebuah analisa, dimana apabila nilai tahanan pada
ketiga sensor naik maka pembacaan terhadap suhu maupun radiasi matahari akan
turun begitu juga sebaliknya. Apabila sudah demikian maka simulasi dan juga
program berjalan sesuai dengan harapan. Dari pengujian ini jugadapat dianalisa
berapa lama respon mikrokontroller serta sensor untuk merespon perubahan nilai
tahanan pada masing-masing sensor.
Pada analisis perangkat keras, pengujian dilakukan terhadap ketepatan
pembacaan sensor Pada pengujian ketepatan baca sensor pembacaan sensor akan
diuji terlebih dahulu pada jam-jam tertentu, dan hasilnya akan dibandingkan
dengan pembacaan luxmeter, solar meter, multimeter, dan thermometer. Sehingga
dapat diketahui ketepatan alat ukur yang dirancang. Kemudian sebagai
pembahasan utama akan diuji kemampuan sensor photodioda dan photoresistor
dalam membaca intensitas radiasi.pengujian tersebut akan mengindikasikan
kelebihan, kelemahan dan batas ukur intensitas radiasi yang data diterima oleh
kedua sensor. Sehingga dapat dilakukan pemilihan terhadap sensor yang tepat
dalam pengukuran intensitas radiasi matahari.
35