Oleh :
Nama
NIM
Rombongan
Kelompok
Asisten
I.
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
akan
memutuskan
ekornya
untuk
melepaskan
diri
dari
cengkeraman
musuhnya.Selain itu daerah yang bisa dilakukan pemotongan adalah pada bagian
siripnya, baik itu sirip pektoral, anal maupun sirip pelvis/abdomen. Hal tersebut
dapat dilakukan karena sirip merupakan salah satu bagian anggota tubuh ikan
yang ikut membantu dalam pergerakan ikan (Anusree, 2011).
B. Tujuan
Mahasiswa dapat mengetahui proses regenerasi pada sirip ikan dan
mengetahui kemampuan regenerasi pada berbagai sirip ikan Nilem (Osteochilus
vittatus)
II.
ikan diukur
III.
Ulangan
Kel/
Romb
Regenerasi Sirip
Panjang
Awal
Sirip
(mm)
1/V
2/V
3/V
4/V
5/V
6/V
1/VI
2/VI
3/VI
4/VI
5/VI
6/VI
1/VII
2/VII
3/VII
4/VII
5/VII
6/VII
1/VIII
2/VIII
3/VIII
4/VIII
5/VIII
6/VIII
18
16
9
12
9
9
20
17
10
11
7
10
18
17
10
12
10
12
22
20,5
18
11
12
10
Dipotong
Dipotong
B. Pembahasan
Praktikum regenerasi yang dilakukan menggunakan hewan uji ikan nilem
(Osteochilus vittatus). Proses kerjayang kami lakukan selama pengmatan terhadap
proses regenerasi pada ikan nilem dalam praktikum ini yaitu dengan memotong
sirip ataupun ekor ikan pada batas yang telah ditentukan, pemotongan sirip ikan
yang dilakukan pada setiap kelompok berbeda-beda. Hal ini dilakukan untuk
mengetahui pada sirip bagian mana yang menunjukkan proses regenerasinya
paling cepat.
Panjang sirip pectoral kiri pada hari ke-0 yaitu 14 mm, pada hari ke-7
panjang menjadi 5 dan hari ke-14 mengalami pertambahan panjang 5 mm
sehingga panjang menjadi 10 mm. Rombongan lain dengan pemotongan yang
sama yaitu pectoral kiri, pada hari ke-7 yaitu 8 mm, dan pada hari ke-14
mengalami pertambahan panjang 1 mm. Menurut Pexton (1986), pada proses
regenerasi sirip ikan akan mengalami pertambahan panjang 2-4 mm setiap
minggunya. Berbagai macam faktor yang dapat mempengaruhi regenerasi adalah
kondisi internal ikan, peranan sirip ikan untuk pergerakan didalam air yang
menyebabkan regenerasi sirip ikan pada bagian ini lebih cepat jika dibandingkan
dengan bagian yang lainnya, karena fungsi sirip bagian caudal dan anal
merupakan sirip yang mempunyai peranan penting dalam pergerakan ikan.
Menurut Pexton (1986), hal tersebut bisa terjadi karena kondisi internal
ikan, peranan sirip ikan untuk pergerakan didalam air yang menyebabkan
regenerasi sirip ikan pada bagian tertentu dapat lebih cepat berregenerasi jika
dibandingkan dengan bagian yang lainnya.
Menurut Adnan (2004), regenerasi merupakan suatu peristiwa yang terjadi
atas beberapa tahap yaitu : penyembuhan luka, penyembuhan jaringan,
pembentukan blastoma, serta morfologi dan redeferensiasi. Sedangkan menurut
Yatim (1990), proses regenerasi adalah sebagai berikut:
1. Darah mengalir menutupi permukaan luka lalu membentuk scap yang sifatnya
melindungi.
2. Epitel kulit menyebar di permukaan luka di bawah scab sel epitel bergerak
secara nuboid. Butuh waktu dua hari agar kulit lengkap menutupi luka.
3. Redeferensiasi sel-sel jaringan di sekitar luka, sehingga menjadi bersifat
muda kembali dan pluripotent, untuk membentuk berbagai jenis jaringan
baru.
4. Pembentukan blastoma, yakni kuncup regenerasi pada permukaan bekas luka,
scab yang ada mungkin sudah lepas waktu itu. Axolotls yang lebih besar area
bagian persilangan pada blastoma lebih kecil dan lebih timbul daripada
stumpnya. Regenerasi dapat terjadi pada skala yang lebih dekat pada cabang
tunas atau skala dari cabang dewasa.
Menurut Yatim (1990), tipe regenerasi pada hewan dapat dibagai menjadi
tiga tipe, yaitu:
1. Tipe epimorfosis, yaitu regenerasi yang melibatkan dediferensiasi struktur
dewasa untuk membentuk masa sel yang belum terdiferensiasi untuk
kemudian direspesifikasikan. Tipe regenerasi ini khas terjadi pada membra.
2. Tipe morfolasis yang terjadi lewat pemolaan kembali jaringan yang masih
tersisa, tidak disertai dengan pembelahan sel.
IV.
diperhatikan lagi agar kondisi ikan tetap stabil begitu pula pemberian pakannya
harus dilakukan secara teratur.Setiap kelompok harus lebih memperhatikan lagi
kondisi ikan peliharaanya.
DAFTAR REFERENSI
Adnan. 2004. Reproduksi dan Embriologi. Jurusan Biologi FMIPA UNM,
Makassar.
Anusree. P, Saradamba. A, Tailor. N, Desai. I and Suresh. B. 2011. Caudal Fin
Regenerationis Regulated By Cox-2 Induced PGE In Teleost Fish Poecillia
Latipanna. The Maharaja Sayajirao University of Baroda Vol. 11(2) 2795280.
Balinsky, B.I. 1983. An Introduction to Embriology. WB Saunders College
Publishing, London.
Campbell. 1994. Biology Concept & Connection. Benyamin Cummings Inc, San
Fransisco.
Clause, Alamanda R.dan A. Elizabeth Capaldi. 2006. Caudal autotomy and
regeneration in lizards. 305A:965973
Jessica L Whited and Clifford J Tabin. 2009. Limb regeneration
revisited.Department of Genetics, Harvard Medical School, 77 Avenue
Louis Pasteur, Boston, MA 02115, USA.
Paxton, M. J. W. 1986. Endocrinology Biological and Medical Prespectives. Wm.
C. Brown Publisher, Dubuque, Lowa.
Radiopoetro. 1986. Zoologi. Erlangga, Jakarta.
Sudarwati, 1990. Struktur Hewan. Jurusan Biologi FMIPA ITB Bandung.
Yatim, W. 1990. Reproduksi dan Embriologi. Tarsito, Bandung.