Pedoman Menulis Laporan Studi Pustaka 111111 PDF
Pedoman Menulis Laporan Studi Pustaka 111111 PDF
Oleh
Ekawati S. Wahyuni
ii
PRAKATA
Pedoman Teknik Penulisan Laporan Studi Pustaka ini merupakan pelengkap dari
Prosedur Operasional Baku (POB) mata kuliah (MK) Studi Pustaka (KPM 403) yang
telah diumumkan kepada semua mahasiswa peserta mata kuliah tersebut dan dosen
pembimbing. Pedoman ini juga dapat digunakan untuk membantu mahasiswa menulis,
makalah kolokium, laporan KKP, skripsi 1 dan laporan-laporan praktikum setiap mata
kuliah pada Mayor Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat (Mayor SKPM),
Fakultas Ekologi Manusia, Institut Pertanian Bogor. Sebagai referensi teknis, pedoman
ini hanya memuat berbagai ketentuan penulisan karya ilmiah secara ringkas saja. Jika
ingin memahami lebih lengkap atas petunjuk teknis ini dapat membaca kembali modul
MK Berfikir dan Menulis Ilmiah (KPM200) dan buku-buku lain yang dirujuk dalam
pedoman ini.
Terimakasih kami sampaikan kepada Ketua dan Sekretaris Departemen Sains
Komunikasi dan Pemberdayaan Masyarakat (SKPM), Fakultas Ekologi Manusia, Institut
Pertanian Bogor, Ketua dan seluruh anggota Pengelola Program Mayor SKPM yang
telah mempercayakan penulisan ini kepada kami selaku Koordinator MK Studi Pustaka.
Ucapan terimakasih juga kami sampaikan kepada Koordinator Kolokium dan
Koordinator Skripsi sebagai tempat rujukan dalam mengelola seluruh mata kuliah akhir
mahasiswa Mayor SKPM. Tidak lupa dan yang utama, terimakasih kami ucapkan,
kepada seluruh anggota tim pengelola MK Studi Pustaka dan staf kependidikan Mayor
SKPM yang telah membantu pelaksanaan seluruh proses penyelenggaraan MK Studi
Pustaka. Tanpa kerjasama tidak mungkin dapat memberikan pelayanan kepada
mahasiswa dengan sebaik-baiknya.
Semoga pedoman ini bermanfaat dan memudahkan mahasiswa dan dosen menyelesaikan
laporan Studi Pustaka dengan sebaik-baiknya dan tepat waktu. Amin.
Bogor, 11 November 2011
Koordinator MK Studi Pustaka
Dr Ekawati S Wahyuni
NIP. 19600827 1986 03 2 002
Petunjuk penulisan skripsi yang lebih lengkap dapat dilihat pada IPB .[forthcoming 2011]. Pedoman
Penulisan Karya Akhir IPB. Edisi ke 3. Bogor [ID]:IPB Press. 170 hal.
iii
DAFTAR ISI
PENDAHULUAN
Pengertian Pustaka Ilmiah (hal. 1)
Jenis Pustaka Ilmiah Yang Dapat Diringkas Dalam Studi Pustaka (hal. 1)
Pengertian Pengutipan, Plagiarism, Daftar Pustaka dan Catatan Kaki (hal. 2)
CARA PENGUTIPAN DAN PENYUSUNAN DAFTAR PUSTAKA PENGUTIPAN
Contoh-contoh Bentuk Kutipan
Kutipan Langsung (hal. 7)
Kutipan Tidak Langsung (hal. 7)
Penyusunan Daftar Pustaka
Tata Cara Penulisan Unsur-unsur Daftar Pustaka (hal. 10)
Contoh-contoh Bentuk Kutipan dan Daftar Pustaka (hal. 15)
Contoh Daftar Pustaka (hal. 21)
PENYAJIAN DATA DAN INFORMASI
Tabel (hal. 23)
Gambar (hal. 24)
ASPEK KEBAHASAAN
Lambang bilangan dengan angka (hal. 31)
Lambang bilangan dalam huruf (hal. 32)
DAFTAR PUSTAKA (hal. 34)
LAMPIRAN
1. Kode Negara menurut ISO 3166 2 alpha (hal. 36)
2. Sistematika Laporan Studi Pustaka (hal. 37)
RIWAYAT HIDUP (hal. 54)
PENDAHULUAN
Pengertian Pustaka Ilmiah
Pustaka ilmiah adalah semua tulisan yang ditulis berdasarkan hasil kegiatan ilmiah berupa
penelitian ilmiah dengan menggunakan berbagai metode penelitian yang sahih dan
didukung data yang reliabel dan valid serta dipublikasikan dalam berbagai bentuk terbitan
dan atau dibicarakan dalam pertemuan ilmiah. Tulisan ilmiah adalah salah satu cara para
ilmuwan untuk mengkomunikasikan pengetahuan yang dimilikinya kepada umum dan atau
sebagai laporan kepada pemberi dana.
Umumnya pustaka ilmiah dipublikasikan dalam bentuk artikel dalam jurnal ilmiah, buku
atau dalam bentuk laporan akademik, seperti skripsi/tesis/disertasi. Bentuk lain dari
pustaka ilmiah adalah berupa laporan-laporan hasil penelitian yang belum diterbitkan,
makalah-makalah ilmiah yang disajikan dalam bermacam pertemuan ilmiah, atau kompilasi
maskalah yang disajikan dalam suatu pertemuan ilmiah dalam bentuk prosiding, serta
berbagai makalah berseri untuk melaporkan suatu proses penelitian ilmiah, misalnya
Working Paper, Research Notes, dan sebagainya. Selain dipublikasikan dalam dalam
bentuk cetak, pustaka ilmiah yang telah disebutkan di atas juga diterbitkan dalam bentuk
elektronik melalui internet atau disimpan dalam bentuk berbagai media, seperti mikrofilm
atau audiovisual.
Di samping pustaka ilmiah yang telah disebutkan di atas, untuk keperluan penulisan
laporan hasil penelitian untuk skripsi seringkali memerlukan sumber rujukan dalam bentuk
lain, misalnya peta, entri dalam ensiklopedi, artikel dalam koran atau majalah, berbagai
produk hukum dan perundangan, arsip-arsip dokumen tertentu, informasi atau data dalam
bentuk video dan audio, press release dari kantor pemerintah atau perusahaan guna
menjelaskan informasi terbaru tentang suatu masalah, serta komunikasi pribadi dengan
otoritas yang gayut. Adapun tulisan dari internet yang tidak diperkenankan untuk dikutip
adalah postingan dalam blog 1 , atau entri dalam wikipedia dan sejenisnya.
Jenis Pustaka Ilmiah Yang Dapat Diringkas Dalam Studi Pustaka
Seperti yang telah dijelaskan dalam POB MK Studi Pustaka di depan, kegiatan utama mata
kuliah ini adalah membaca, meringkas dan mengkritisi sumber pustaka dalam satu topik
tertentu. Jenis pustaka ilmiah yang dapat diringkas adalah: (1) buku-buku yang ditulis
berdasarkan hasil penelitian atau pemikiran ilmiah, (2) artikel jurnal ilmiah, (3) tesis, dan
(4) makalah ilmiah yang telah dipresentasikan dalam pertemuan ilmiah yang telah
dibukukan dalam prosiding. Buku-buku teks tidak dapat diringkas karena berisi penjelasan
tentang teori dan konsep suatu ilmu tertentu yang dijadikan landasan utama cara berpikir
seorang penulis yang menekuninya. Jenis pustaka dari sumber internet yang dapat
1
Pemilik blog pribadi sering mencantumkan tautan dengan berbagai tulisan mereka yang telah diterbitkan di
tempat lain. Jika tulisan dalam tautan itu berupa buku, artikel ilmiah atau tesis, maka tulisan itu dapat
dikutip atau diringkas jika sesuai.
2
diringkas hanya yang berupa buku elektronik, artikel jurnal elektronik, dan tesis elektronik.
Sumber informasi dari buku teks dan berbagai sumber seperti disebut di atas dapat
dijadikan referensi dan dikutip dalam Bab Analisis dan Sintesis Studi Pustaka. (Tabel 1).
Tabel 1 Jenis Pustaka untuk Diringkas dan Dikutip dalam Studi Pustaka
Diringkas
Dikutip1
Buku Teks
Hak Paten
Peta
Komunikasi pribadi
Catatan:
1. Sumber pustaka dan referensi lain yang dapat dikutip dalam Bab Analisis dan Sintesis Studi Pustaka juga
berlaku untuk penulisan skripsi.
2. Komunikasi pribadi yang dikutip tidak dimasukkan dalam daftar pustaka tetapi harus diberi penjelasan atas
sumbernya dengan jelas di catatan kaki.
3
menambahkan berbagai hasil penelitian atau pendapat orang lain yang relevan dalam
tulisannya. Kutipan dapat bermakna: (a) mengakui hasil-hasil penelitian yang pernah
dilakukan, (b) meminjam pendapat atau hasil penelitian orang lain untuk mendukung
penelitian yang sedang dilaporkan, atau (c) untuk tujuan memperbaiki penelitian-penelitian
yang pernah dilakukan. Syarat utama yang harus dipenuhi dalam meminjam tulisan orang
lain adalah harus menyebutkan sumber asli pustaka dari mana kutipan-kutipan tersebut
diambil dengan metode tertentu, dan membuat kutipan dengan benar.
Seorang ilmuwan harus menjunjung tinggi dua prinsip moral atau etika yang utama dalam
dunia ilmiah yaitu kebenaran dan kejujuran (Suriasumantri 2001:244). Termasuk dalam di
dalamnya adalah etika menulis. Mengutip dengan benar sumber rujukan yang digunakan
untuk menyokong tulisan ilmiah yang sedang dibuat merupakan pemberlakukan prinsip
moral tersebut. Dengan mengutip sesuai aturan dan menyebut sumber kutipan dengan
benar berarti seorang penulis karya ilmiah telah melaksanakan dua prinsip moral utama
dalam menulis yaitu prinsip penghormatan dan prinsip pengakuan (Wiradi 1996:11).
Kedua prinsip tersebut tidak terpisahkan, artinya kalau seorang penulis meminjam gagasan
atau ide penulis lain maka dia harus menghormatinya dengan cara mengakuinya. Tata cara
pengutipan dan penyusunan daftar pustaka dibuat sebagai kesepakatan bersama dalam
pelaksanakan prinsip penghormatan dan pengakuan dalam menulis ilmiah. Kesalahan atau
kekurangtepatan dalam cara membuat kutipan dapat dianggap sebagai plagiarism atau
penjiplakan.
Plagiarisme
Plagiarisme adalah bentuk pelanggaran etika yang berat dalam kegiatan ilmiah. Pelaku
plagiarism selain akan dikucilkan dari dunia ilmiah, juga kemungkinan akan dipenjara atau
didenda karena melanggar Undang Undang Hak Cipta 3 . Dari sudut etimologi, asal istilah
plagiarism adalah dari bahasa latin plagiarius yang artinya penculik atau mencuri naskah
(World Book Dictionary 1992 dikutip dari Wiradi 1996:37). Menurut Kamus Besar Bahasa
Indonesia (KBBI), plagiarisme adalah sebuah kata benda yang berarti penjiplakan yang
melanggar hak cipta (KBBI 2007:881). Selanjutnya, dari sumber yang sama dan halaman
yang sama, terdapat entri plagiat sebagai kata benda yang diartikan sebagai ...
pengambilan karangan (pendapat dsb) orang lain dan menjadikannya seolah-olah karangan
(pendapat dsb) sendiri, msl menerbitkan karya tulis orang lain atas namanya sendiri;
jiplakan.... Entri selanjutnya menjelaskan bahwa orang yang melakukan plagiat disebut
sebagai plagiator atau penjiplak. Plagiarisme berasal dari kata bahasa Inggris plagiarism
sedangkan kata plagiat berasal dari kata bahasa Belanda plagiaat 4 .
Menurut Ronald B. Standler (2000, paragraf 5) 5 plagiarisme dapat berbentuk kejadian yang
sederhana, seperti misalnya, pemakaian satu dua kalimat tanpa tanda petik dan tanpa
menyebutkan sumber kutipan sampai plagiat yang sangat berat berupa penggantian nama
3
4
penulis asli dengan nama penjiplak untuk tujuan mendapat kredit. Wiradi (1996:39-45) 6
yang mengutip Ismet Fanany (1992) menyatakan bahwa terdapat empat macam plagiat,
yaitu: plagiat kata per kata (verbatim plagiarism), patchwork plagiarism atau memindahmindahkan kata-kata aslinya ke sana ke mari, plagiat kata-kunci dan atau frase-kunci,
dan plagiat alur pemikiran/ide.
Daftar Pustaka (Bibliography)
Daftar pustaka adalah ... sebuah daftar yang berisi judul buku-buku, artikel-artikel, dan
bahan-bahan penerbitan lainnya, yang mempunyai pertalian dengan karangan atau sebagian
karangan yang sedang digarap... (Keraf 1971:213). Daftar pustaka diletakkan di bagian
belakang tulisan atau karangan. Tulisan ilmiah mewajibkan adanya suatu daftar pustaka,
karena semua kutipan yang dimuat di dalamnya harus dapat ditelusuri lagi sumber aslinya.
Dengan menelusuri sumber pustaka asli, para pembaca tulisan tertentu akan dapat
mengecek ulang ketepatan dan kebenaran kutipan atau untuk mempelajari sendiri sumber
pustaka tersebut. Sebuah karya ilmiah tanpa menyertakan sebuah daftar pustaka yang
lengkap dan benar, meskipun menyertakan sumber kutipan, akan dicurigai sebagai karya
jiplakan. Sebuah daftar pustaka harus ditulis dengan konsisten mengikuti suatu cara (style)
tertentu.
Daftar pustaka berbeda dengan daftar rujukan atau daftar referensi (references), di mana
jika daftar pustaka memuat semua sumber pustaka yang bertalian dengan tulisan, maka
daftar rujukan hanya memuat pustaka yang dikutip atau dirujuk di dalam karya ilmiah.
Daftar pustaka dapat berisi berbagai pustaka yang menjadi inspirasi atau sumber ide karya
ilmiah tetapi tidak ada pernyataan yang dikutip.
Catatan Kaki (footnotes) dan Catatan Akhir (end notes).
Menurut Keraf (1971:190), catatan kaki adalah berbagai keterangan tambahan dari bagianbagian naskah tulisan ilmiah yang diletakkan di kaki halaman (di bawah), dan jika
keterangan tersebut ditulis diakhir tulisan atau bab, disebut sebagai catatan akhir.
Keterangan yang termuat dalam catatan kaki dapat berupa sumber pustaka yang dikutip
atau penjelasan atas istilah yang dikemukakan tepat di halaman itu. Jika dalam satu naskah
terdapat beberapa catatan kaki maka kutipan atau keterangan yang diberi penjelasan di
catatan kaki diberi nomor-nomor secara berurutan. Nomor-nomor di catatan kaki harus
Catatan akhir juga
berada dalam halaman yang sama dengan aspek yang dijelaskan 7 .
diberi nomor berurutan sesuai aspek yang diberi keterangan tambahan.
Harap membaca buku aslinya: Gunawan Wiradi. 1996. Etika Penulisan Karya Ilmiah. Bandung [ID]:
Akatiga. Hal.39-45.
7
Untuk lebih jelasnya perhatikan catatan kaki yang digunakan dalam buku ini.
Berbagai gaya dan format penulisan karya ilmiah yang dikenal di lingkungan penerbitan ilmiah internasional
adalah: American Mathematical Society (AMS), American Psychological Association (APA), Council of
Biological Editors (CBE) dan pada edisi yang ke-7 direvisi menjadi Council of Scientific Editors (CSE) ,
Modern Language Association of America (MLA), The Chicago Manual of Style, dan gaya Turabian.
Jenis kutipan (in text citation) ada dua yaitu kutipan langsung dan kutipan tidak langsung
(Keraf 1971:183-191; ). Cara penulisan kutipan langsung dan tidak langsung harus
mengikuti aturan yang jelas seperti berikut:
Kutipan langsung, dapat berupa kutipan langsung singkat atau panjang. Sebagai aturan
umum, kutipan langsung singkat harus dimasukkan dalam teks dalam tanda petik (...),
sedangkan kutipan langsung panjang, yaitu yang melebihi 30 kata atau empat baris, harus
dibuat terpisah dari teks. Kutipan langsung panjang ditulis dalam tanda kutip, dan menjorok
lima spasi dari sisi kanan dan sisi kiri margin. Kutipan langsung panjang yang ditulis
terpisah dari teks naskah juga disebut sebagai kutipan blok. Selain harus memuat sumber
pustaka yang dikutip dan tahun penerbitan, maka untuk kutipan langsung harus
mencantumkan nomor halaman di mana kutipan tersebut diambil.
Kutipan tidak langsung di dalam naskah, adalah memasukkan pendapat-pendapat dan atau
gagasan-gagasan dari penulis lain ke dalam naskah sendiri yang sedang ditulis. Kutipan
tidak langsung harus dilakukan dengan cara parafrase, yaitu penulisan kembali suatu
gagasan dengan struktur kalimat dan kata-kata yang berbeda. Jika kalimat atau frasa yang
dipakai sama persis, maka itu berarti mengutip langsung dan harus mengikuti aturan
pengutipan langsung.
Dalam sistem nama-tahun, maka informasi mengenai nama-nama penulis dan tahun terbit
sangatlah penting diperhatikan, sebagai berikut:
o Nama-(nama) penulis adalah nama belakang penulis yang sama persis dengan yang
tertulis dalam daftar pustaka. Nama yang ditulis hanya nama belakang atau keluarga
tanpa singkatan nama depan, kecuali ada dua atau lebih penulis yang memiliki nama
belakang sama, maka singkatan nama depan harus disertakan.
o Tahun terbit adalah tahun diterbitkannya suatu pustaka yang dikutip. Biasanya tahun
terbit tertera di sampul buku atau jurnal, atau di balik halaman judul buku yang memuat
identitas penerbitan. Jika tidak disebutkan secara jelas tahun terbit, maka tahun
dinyatakannya Copyright xxxx atau Hak Cipta xxxx itu dianggap tahun terbit.
Jika tahun terbit tidak ada atau tidak pasti, maka sumber kutipan ditulis dengan
menambahkan informasi tidak ada tahun terbit dalam kurung siku setelah nama penulis;
atau jika tahun terbit dapat diperkirakan ditambahkan huruf c di depan tahun terbit. 2
Misalnya: (Ronggowarsito [tidak ada tahun]) atau jika ada perkiraan tahun terbit ditulis
(Ronggowarsito c1870).
Dalam penulisan sumber kutipan dengan sistem nama-tahun harus mengakomodasi
berbagai variasi pustaka yang berkaitan dengan penulis, tahun terbit dan jenis pustaka,
yaitu: (a) jumlah penulis dari satu tulisan, (b) jumlah tulisan yang dikutip dari penulis yang
sama yang diterbitkan dalam tahun yang berbeda, (c) jumlah tulisan dari penulis yang sama
yang diterbitkan pada tahun yang sama, (d) kemungkinan dua orang penulis mempunyai
nama akhir yang sama, (e) tulisan yang dibuat atas nama lembaga, (f) tulisan tanpa nama
penulis, (g) jenis pustaka apakah berupa buku, jurnal, atau sumber lainnya, dan (8) bentuk
2
Huruf c di depan tahun terbit adalah kependekan dari kata circa yang berarti kira-kira.
pustaka apakah berupa cetakan atau laman internet. Setiap sumber pustaka yang dikutip
kemudian disusun dalam sebuah daftar pustaka dengan format tertentu.
Contoh-contoh Bentuk Kutipan
Kutipan Langsung
1. Kutipan langsung pendek.
... Rilus Kinseng menjelaskan konsep jarak dominasi sebagai ... jarak spasial dimana
dominasi nelayan kelas atas terhadap nelayan kelas bawah masih terjadi (Kinseng
2007:98), sehingga mengakibatkan
2. Kutipan langsung panjang.
mengenai motif migrasi suku-suku bangsa di Indonesia penulis setuju dengan
pendapat Mochtar Naim sebagai berikut:
... Kehadiran sejumlah besar orang-orang Bugis dan Banjar di daerah-daerah
pantai Pesisir Timur Sumatera dan di Malaysia kelihatannya lebih
bermotifkan ekonomi daripada dorongan sosial yang terbit dari sistem sosial
mereka masing-masing di Sulawesi Selatan dan Kalimantan Selatan.
Pengamatan yang dilakukan terhadap tradisi merantau di antara mereka tidak
berhasil menemukan adanya jalinan yang kuat dalam sistem sosial mereka.
Begitu juga halnya dengan orang Menado dan Ambon. ... (Naim 1984:287).
Kutipan langsung harus ditulis sama persis dengan teks asli meskipun jika mengandung
kesalahan. Jika penulis menemukan kesalahan dalam sumber aslinya maka penulis
memberikan tanda [sic!], artinya penulis tidak bertanggungjawab atas kesalahan itu.
Sebagai contoh diambil dari Keraf (1994:181):
... Demikian juga dengan data bahasa yang lain dalam karya tulis kami selalu
berusaha mencari bentuk kata yang mengandung makan [sic!]
sentral/terdistribusi yang terbanyak sebagai bahan dari daftar Swadesh....
Kata makan dalam kutipan seharusnya makna, tanda [sic!] dicantumkan oleh penulis,
karena penulis tidak boleh langsung memperbaikinya. Penulis harus menjelaskan apa
kesalahan dalam kutipan langsung tersebut dalam catatan kaki.
Kutipan tidak langsung.
1. Sumber kutipan ditulis oleh satu penulis.
o Nama penulis dan tahun publikasi diletakkan di belakang kalimat atau terintegrasi
dalam kalimat, misalnya:
... bagi orang Minangkabau makna rantau sangat penting ... (Naim 1984).
Naim (1984) menyatakan bahwa makna rantau bagi orang Minangkabau ...
o Jika diperlukan untuk menyatakan nomor halaman dari sumber kutipan, maka nomor
halaman itu dicantumkan di belakang tahun penerbitan dengan tanda titik dua. Contoh
: (Naim 1984: 283) atau Naim (1984:283).
2. Sumber kutipan ditulis oleh beberapa penulis
o Jika sumber kutipan ditulis oleh dua orang, maka di antara nama kedua penulis diberi
kata dan. Jika nama belakang kedua penulis sama, maka disertai dengan nama
singkatan nama depan, sebagai berikut:
(Wahyuni dan Kolopaking 2010) atau ... Wahyuni dan Kolopaking (2010)
(Ehrlich PR dan Ehrlich AE 1990) atau Ehrlich PR dan Ehrlich AE (1990)
o Jika sumber tulisan ditulis oleh lebih dari dua, hanya nama penulis pertama yang ditulis
dan ditambahkan kata et al. 3 atau dkk (kependekan dari dan kawan-kawan). Pilih
salah satu cara penulisan et al. atau dkk, jangan bergantian dalam seluruh naskah.
Sebuah tulisan oleh lima orang penulis yaitu: Mies Grijns, Inez Smyth, Anita van
Velzen, Siti Sugiah Machfud dan Pujiwati Sajogyo yang diterbitkan pada tahun 1994,
jika dikutip dalam naskah, maka sumber kutipan ditulis sebagai berikut:
(Grijns et al. 1994)... atau ... Grijns et al. (1994)...
o Jika nomor halaman penerbitan diperlukan untuk dikutip maka berlaku cara penulisan
seperti yang telah dijelaskan sebelumnya. Contoh:
Grijns et al. (1994:193)
3. Sumber kutipan suatu pernyataan berasal dari beberapa tulisan.
Jika mengacu ke beberapa sumber pustaka yang ditulis oleh beberapa penulis dengan
penulis pertama sama, maka harus memperhatikan berbagai variasi nama para penulis
dan tahun terbit. Misalkan ada empat pustaka yang ditulis oleh Dharmawan et al.
dengan komposisi penulis dan tahun terbit bervariasi seperti berikut:
Dharmawan AH, Kinseng R, Mardiana R. 2008a........
Dharmawan AH, Kinseng R, Mardiana R. 2008b........
Dharmawan AH, Mardyaningsih DI, Mardiana R. 2009 .....
Dharmawan AH, Mardyaningsih DI, Mardiana R. 2010 .....
Cara penulisan sumber kutipan dari sumber-sumber pustaka di atas dalam satu naskah
yang sama adalah: (Dharmawan et al. 2008a), (Dharmawan et al. 2008b), (Dharmawan
et al. 2009) dan (Dharmawan et al. 2010). Jika kutipan dilakukan atas suatu pernyataan
yang telah dimuat di beberapa pustaka di atas, cara pengutipan adalah: (Dharmawan et
al. 2008a, 2008b, 2010).
Kata et al. adalah kependekan dari bahasa Latin et alii yang berarti dan kawan-kawan. Kata al.
Harus diberi tanda baca titik [.] karena merupakan kependekan dari kata alii. Sesuai aturan penulisan
bahasa Indonesia dengan EYD et al. ditulis dengan huruf miring et al..
o Sumber kutipan berasal dari beberapa pustaka yang ditulis oleh penulis berbeda, maka
tanda titik koma [;] digunakan untuk memisahkan satu sumber kutipan dengan kutipan
yang lain. Sebagai contoh:
Migrasi internasional ... (Hugo 1995; Kolopaking 2000; Wulan et al. 2010).
Kolopaking (2000) dan Wulan et al. (2010) membuktikan peranan TKI ...
Pola-pola migrasi (Hugo 1975:627; Mantra 1982:172).
o Sumber kutipan berasal dari beberapa pustaka yang ditulis oleh penulis yang sama
dengan tahun yang berbeda, maka digunakan tanda koma [,] untuk memisahkan tahun
terbit yang disusun secara kronologis dari tulisan terlama. Contohnya: (Sajogyo 1974,
1978).
o Sumber kutipan berasal dari penulis yang sama dengan tahun terbit yang sama, maka
setiap tulisan dibedakan dengan memberikan huruf kecil di belakang tahun terbit sesuai
dengan urutan abjad. Contoh: (Naim 1972a, 1972b).
Kombinasi dari berbagai unsur sumber pustaka akan terjadi dalam penulisan suatu karya
ilmiah, para penulis hanya mengikuti rambu-rambu yang telah dijelaskan di atas. Misalnya
penulis harus menyatakan bahwa suatu masalah telah diteliti dan dilaporkan dalam berbagai
pustaka oleh banyak penulis, baik perorangan, atau berkelompok, dan dilakukan dalam
waktu yang sama atau berbeda, maka bentuk kutipan dibuat mengikuti aturan masingmasing pustaka. Contohnya:
... kritik terhadap ukuran kemiskinan dan jumlah orang orang miskin di Indonesia telah
dilakukan oleh banyak peneliti (Sajogyo 1974, 1978a, 1978b; Singarimbun dan Penny
1976; Mubyarto et al. 1986; LIPI 1990; World Bank 2010)...
4. Sumber kutipan berupa buku terjemahan
Kutipan berasal dari buku terjemahan ditulis nama penulis buku aslinya dan tahun terbit
buku terjemahan. Misalnya buku berjudul Teori Sosiologi Klasik dan Modern 1 yang
ditulis oleh Doyle Paul Johnson dan diterjemahkan oleh Robert MZ Lawang yang
diterbitkan tahun 1986, jika dikutip, maka sumber kutipan ditulis sebagai :
(Johnson 1986) atau ... Johnson (1986)
5. Sumber kutipan ditulis oleh organisasi atau instansi.
Sumber kutipan merupakan tulisan yang ditulis atas nama institusi atau organisasi, maka
ditulis nama organisasi atau institusi tersebut dan tahun terbit. Jika nama organisasi terlalu
panjang, maka hanya ditulis singkatannya yang umum dikenal. Nama lengkap organisasi
tersebut ditulis dalam daftar pustaka. Contohnya: (World Bank 2010); (BPS 2005); (IPB
2010)
6. Sumber kutipan tanpa nama penulis.
Apabila harus mengutip dari tulisan nama penulis (biasanya artikel dalam koran atau
majalah), maka sumber kutipan ditulis satu atau lebih kata pertama dari judul artikel yang
dikutip sehingga menunjukkan sumber pustaka yang tepat, diikuti tahun terbit. Tidak boleh
mengganti nama penulis dengan Anonimus dalam kasus tidak ada nama penulis dari
10
sebuah dokumen atau pustaka yang diacu. Misalnya sebuah artikel berjudul Melepas Aceh
dari ketergantungan yang ditulis di harian Kompas tanggal 5 Januari 2008 pada halaman
33, maka sumber kutipan ditulis sebagai: (Melepas ... 2008).
7. Sumber kutipan berasal dari komunikasi pribadi.
Sebenarnya sumber kutipan itu sulit dipercaya, tetapi jika tidak dapat dihindari maka
sumber-sumber sejenis ini tidak didaftar dalam daftar pustaka, tetapi diberi keterangan di
dalam catatan kaki. Rujukan yang berasal dari komunikasi pribadi dapat dilakukan dengan
sumber-sumber yang mempunyai otoritas yang jelas atas data atau informasi yang sedang
dipermasalahkan, Jenis-jenis komunikasi pribadi ini antara lain berupa wawancara
langsung atau tidak langsung, atau korespondensi melalui surat atau surat elektronik.
Contoh:
Berdasarkan keterangan dari Kepala Desa Bababak, anjloknya harga gabah pada
musim panen kali ini adalah tingginya curah hujan 1)
1)
Hasil wawancara dengan Kepala Desa Babakan, Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor pada
tanggal 10 November 2000.
11
lebih dari satu kata, maka suku nama terakhir diletakkan di depan, kecuali si penulis
memberi tahu cara penulisan namanya. Contohnya seorang ahli kebudayaan Sunda,
Prof. Ayat Rohaedi, selalu menuliskan namanya dalam tulisan-tulisannya sebagai
Ayatrohaedi, sehingga kalau tulisannya dikutip orang, maka namanya tetap
dibaca sebagai Ayat Rohaedi dan bukan ditulis sebagai Rohaedi A.
o Beberapa contoh nama penulis dan cara penulisan dalam daftar pustaka:
Nama Penulis
Prof Dr Ir Sumardjo, MS
Dr Ir Arya Hadi Dharmawan, MSc
Ir Rr Melani Abdulkadir-Sunito, MA
Prof Dr Ir Hj Aida Vitayala Sjafri Hubeis
Sultan Hamengkubuwono X
Joseph A. DeVito
Edward de Bono
Melly G. Tan
Kwik Kian Gie
Anita Van Velzen
Franz Magnis-Suseno
Daftar Pustaka
Sumardjo
Dharmawan AH
Abdulkadir-Sunito M
Hubeis AVS
Hamengkubuwono Ke-10
DeVito JA
de Bono E
Tan MG
Kwik KG
van Velzen A
Magnis-Suseno F
o Susunan nama dalam daftar pustaka diurutkan menurut abjad huruf pertama nama
belakang penulis, atau nama penulis pertama untuk pustaka yang ditulis oleh
beberapa orang. Jika ada beberapa nama penulis diawali dengan abjad yang sama,
maka pengurutannya disesuaikan dengan huruf-huruf nama berikutnya. Jika ada
beberapa pustaka dari seorang penulis maka diurutkan menurut tahun terbit terlama
dan dimulai dengan pustaka yang ditulis sendiri.
Contoh:
Dharmawan AH. 2008.......
Dharmawan AH. 2010.......
Dharmawan AH, Kinseng R, Mardiana R. 2008a........
Dharmawan AH, Kinseng R, Mardiana R. 2008b........
Dharmawan AH, Mardyaningsih DI, Mardiana R. 2009 .....
Dharmawan AH, Mardyaningsih DI, Mardiana R. 2010 .....
Sadono D. 2009....
Sarwoprasodjo S. 2007.....
Satria A. 2004.....
Sihaloho M. 2008.....
Sitorus MTF. 2000....
Sumardjo. 1998.....
o Jumlah penulis sumber pustaka lebih dari satu, maka ketentuan penulisan daftar
pustakanya adalah sebagai berikut:
12
o Jika penulis adalah nama lembaga, ditulis nama lembaga tersebut dengan lengkap,
diawali dengan singkatan nama lembaga tersebut dalam kurung siku, contohnya:
[LIPI] Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia.
o Jika tulisan tanpa nama penulis atau nama lembaga maka kata pertama judul tulisan
ditulis pada awal baris daftar pustaka. Jika ada beberapa tulisan tanpa nama penulis
diurutkan dari tahun yang terlama.
2. Tahun Terbit
o Tahun terbit menunjukkan kapan sumber pustaka diterbitkan. Untuk sistem namatahun, tahun terbit diletakkan setelah nama penulis, dengan ketentuan sebagai
berikut:
Buku atau laporan : tahun terbit, misalnya Nasdian FT. 2010..., artinya buku
tulisan FT Nasdian terbit tahun 2010
Jurnal berkala: tahun terbit, misalnya Kinseng R. 2007...., artinya artikel jurnal
tulisan R Kinseng terbit tahun 2007 (ditambah penjelasan volume
(edisi):halaman).
Jika berkala tersebut tidak memakai nomor atau edisi tetapi menggunakan
Bulan/Musim, tahun terbit menjadi: tahun dan Bulan/Musim terbit, misalnya
Wigna W, Khomsan A. 2010 Agu. ..., artinya artikel jurnal tulisan W Wigna
dan A Khomsan edisi bulan Agustus 2010. Nama bulan ditulis tiga huruf
pertama, tetapi kalau nama musim ditulis lengkap, misalnya: Spring, Summer,
Winter atau Autumn.
Jurnal tahun ganda: tahun tahun terbit, misalnya Hadiyanto. 2009-2010. ...,
artinya artikel jurnal tulisan Hadiyanto edisi 2009-2010.
Surat Kabar harian: tahun tanggal dan bulan terbit, misalnya Satria A.
2010 27 Agu. .., artinya artikel dalam surat kabar tulisan A Satria edisi 27
Agustus 2010.
o Buku terjemahan ditulis tahun terbit buku terjemahannya dalam bahasa yang sesuai.
Sebuah buku sering diterjemahakan dalam berbagai bahasa dalam waktu yang
berbeda.
o Buku cetak ulang, ditulis tahun terbit pertama. Jika cetak ulang merupakan edisi
baru, tahun terbit adalah tahun edisi terbaru dan ditambah nomor edisi. Lihat juga
penjelasan mengenai Volume/Serial/Edisi.
o Tidak ada tahun terbit, khususnya untuk dokumen-dokumen lama, pada kolom
tahun terbit ditulis tidak ada tahun dalam kurung siku, misalnya: Ronggowarsito.
[tidak ada tahun].
13
Nama jurnal yang panjang umumnya ditulis singkatannya, misalnya Bulletin of Indonesian Economic
Studies ditulis dengan BIES, Jurnal Penyuluhan ditulis Jur Penyul, Mimbar Sosek ditulis Mim Sos, tetapi jika
nama jurnal hanya satu kata tetap ditulis lengkap, misalnya Sodality atau Prisma.
5
ISO 4 1997 adalah standar internasional untuk system penyeragaman singkatan judul jurnal. Untuk berkala
dalam bahasa Indonesia dapat menyesuaikan, istilah umum seperti Jurnal disingkat J.
14
Pop and Dev Rev 15 (Supp):3-44, artikel di halaman 3-44 suplemen jurnal
Population and Development Review, volume 15.
4. Keterangan Tambahan
o Keterangan tambahan sebuah buku seperti Nama Serial, Volume atau Edisi, jenis
laporan dan nomor halaman harus ditambahkan kalau ada. Informasi mengenai
Edisi diberikan untuk edisi ke dua dan seterusnya. Ada juga buku yang tidak diberi
nomor berurut untuk edisi perbaikannya, tetapi diberi tambahan tulisan Edisi
Revisi, maka tulisan Edisi Revisi harus ditambahkan.
o Keterangan tambahan juga harus diberikan pada tulisan berupa tesis, sesuai dengan
tingkat kesarjanaanny, serta nama dan kota tempat perguruan tinggi yang
memberikan gelar kesarjaan tersebut. Di Indonesia tesis untuk S-1 disebut [skripsi],
S-2 disebut [tesis], dan S-3 disebut [disertasi].
o Tulisan yang diperoleh dari internet harus ditambahkan alamat URL-nya atau
diberikan keterangan mengenai DOInya. Alamat URL (Uniform Resource
Locator) 6 adalah alamat global dari suatu dokumen dan sumber lain dalam World
Wide Web (www), sehingga dengan mencantumkan URL pembaca akan dapat
menelusuri sumber asli pustaka yang dimaksud. Contoh alamat URL dapat dilihat
dalam catatan kaki di halaman ini.
o DOI (Digital Identifier Object) atau DOI/doi adalah suatu rangkaian huruf dan
angka (alphanumeric) yang unik yang diberikan oleh sebuah agen pendaftaran
untuk mengidentifikasi suatu obyek (content object) dalam lingkungan digital dan
menyediakan tautannya pada lokasinya di internet 7 . Jika tulisan atau sumber
referensi yang lainyang diperoleh dari internet telah mempunyai nomor DOI maka
tidak perlu mencantumkan alamat URL-nya lagi, tetapi cukup mencantumkan
nomor DOI-nya.
o Untuk diperhatikan bahwa sumber pustaka elektronik yang dapat dikutip adalah
karya ilmiah yang setara dengan buku, artikel jurnal atau majalah cetak, misalnya
e-book atau e-journal. Tidak diperkenankan mengutip dari Wikipedia (atau sumber
sejenis) atau postingan dalam blog, kecuali laman dari website lembaga-lembaga
resmi pemerintah atau organisasi. Informasi dari blog pribadi yang dapat dikutip
adalah tautan (link) kepada sumber pustaka yang telah diterbitkan.
Contoh:
Dari blog Ivanovich Agusta : http://ivanagusta.wordpress.com/ dapat ditemukan
berbagai artikel yang telah dipublikasikan oleh Ivanovic Agusta, misalnya:
6
T. Berness-Lee, L. Masinter & M.McCahill. Desember 1994. Uniform Resource Locator (URL).
http://www.ietf.org/rfc/rfc1738.txt. Diunduh tanggal 8 Agutus 2010, pukul 17.49 WIB.
7
The DOI System. http://www.doi.org/ . Diunduh tanggal 20 September 2010, pukul 07.11 WIB.
15
16
Morgan DL. 1988. Focus group as qualitative research. Qualitative Research Methods
Series 16. Newbury Park [US]:Sage. 85 hal.
Bentuk kutipan: (Morgan 1988) atau Morgan (1988) ...
Sudjana. 1996. Metoda statistika. Edisi Ke-6. Bandung [ID] : Tarsito. 508 hal.
Bentuk kutipan: Sudjana 1996:299) atau Sudjana (1996:299)
Rusli, S. 1996. Pengantar ilmu kependudukan. Edisi Revisi. Jakarta [ID]: LP3ES.
Bentuk kutipan: (Rusli 1996) atau Rusli (1996)
Johnson DP. 1986. Teori sosiologi klasik dan modern. Jilid 1. (Alih bahasa dari bahasa
Inggris oleh Lawang RMZ). Jakarta [ID] : Gramedia. 311 hal. [Judul asli: Sociological
theory classical founders and contemporary perspectives.]
Bentuk kutipan: (Johnson 1986) atau Johnson (1986)
[UNDP] United Nations for Development Programme. 2003. Human development report
2003. New York [US] : Oxford University Press. ..... hal.
Bentuk kutipan: (UNDP 2003) atau UNDP (2003)
[BPS] Badan Pusat Statistik. 2004. Jumlah dan persentase penduduk buta huruf per
kecamatan. Jakarta [ID]: BPS dan Ditjen PLS Depdiknas.
Bentuk kutipan: (BPS 2004) atau BPS (2004)
Jackson T. 2009. Prosperity without growth: Economics for a finite planet. [Internet].
[dikutip 20 September 2010]. Earthscan. Dapat diunduh dari:
http://www.ebooks.com/ebooks/book_display.asp?IID=461413
Bentuk kutipan: (Jackson 2009) atau ... Jackson (2009)
2. Skripsi/Thesis/Disertasi
Rumus untuk pustaka cetak:
Nama penulis. Tahun. Judul.[ skripsi/thesis/disertasi]. Nama kota penerbit [Kode negara]:
nama perguruan tinggi. Jumlah halaman.
Rumus untuk pustaka dari internet.
Nama penulis. Tahun. Judul.[ skripsi/thesis/disertasi]. [Internet]. [dikutip tanggal]. [Nama
perguruan tinggi]. Dapat diundur dari: alamat URL atau nomor DOI.
Maihasni. 2010. Eksistensi tradisi bajapuik dalam perkawinan masyarakat Pariaman,
Sumatera Barat. [disertasi]. Bogor [ID]: Institut Pertanian Bogor. 186 hal.
Bentuk kutipan: (Maihasni 2010) atau Maihasni (2010)
Islami PYN. 2010. Marginalisasi perempuan dalam sistem kerja pemetik teh di perkebunan.
Studi kasus pemetik teh di PT. Perkebunan Nusantara (PTPN) VIII Gunung Mas,
Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor, Propinsi Jawa Barat). [skripsi]. Bogor [ID]:Institut
Pertanian Bogor. 121 hal.
Bentuk kutipan: (Islami 2010) atau Islami (2010)
Nizwah ZK. 2011. Strategi nafkah masyarakat adat kasepuhan Sinar Resmi di Taman
Nasional Gunung Halimun Salak. [skripsi]. Bogor [ID]:Institut Pertanian Bogor. 99 hal.
17
Dalam rumus penulisan elemen daftar pustaka, kata atau frasa yang dicetak, seperti Dalam, Prosiding:,
editor, [Internet], atau Dapat diunduh dari: artinya kata-kata tersebut harus dituliskan seperti itu
dalam daftar pustaka sesuai kebutuhan. Sementara itu jika terdapat kata-kata dalam kurung siku, seperti
[Kode negara], maka kata Kode negara harus diganti dengan kode negara yang sesuai, misalnya [ID];
[skripsi/tesis/disertasi] diganti [skripsi atau tesis atau disertasi] sesuai kebutuhan.
18
19
20
Firman T. 2000 6 Jan. Agenda pokok untuk mobilitas penduduk. Kompas. Utama:4 (kol. 35).
Bentuk kutipan: (Firman 2000) atau Firman (2000)...
Agusta I. 2009 9 Sep. Setelah garis kemiskinan Sajogyo. [Internet]. [diunduh 2 Maret 2011].
Kompas. Utama: [tidak ada nomor halaman dan kolom]. Dapat diunduh dari:
http://cetak.kompas.com/read/2009/09/09/05204199/setelah.garis.kemiskinan.sajogyo
Bentuk kutipan: (Agusta 2009) atau Agusta (2009) ...
21
22
24
o Jenis dan besarnya huruf yang digunakan dalam judul dan sel-sel tabel harus sama
dengan teks, kecuali dalam keadaan tertentu besar huruf dalam sel tabel dapat lebih
kecil dari teks.
2 spasi
1 spasi
1 spasi
Petani
n
Pedagang
n
Buruh
n
Lain-lain1
n
Jumlah
n
1
spasi
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
3. Rp 1 juta Rp
2,5 juta
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
4. < Rp 1 juta
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
spasi
1 1,5
spasi.
spasi
Jumlah
100
100
100
100
100
1,5 spasi
sp
1 spasi
2 spasi
25
lokasi geografis, selain dipresentasikan dalam bentuk tabel juga akan lebih efektif jika
divisualisasikan lewat peta, misalnya peta bencana, arus migrasi, kepadatan penduduk antar
wilayah, atau ciri-ciri khas suatu wilayah.
Istilah peta digunakan jika gambar tersebut memenuhi syarat teknis pembuatan sebuah
peta, antara lain mempunyai skala yang benar dan arah mata angin yang tepat. Jika sebuah
gambar lokasi tidak memenuhi syarat teknis sebuah peta, maka gambar itu tidak dapat
disebut sebagai peta. Misalnya gambar tentang lokasi penelitian yang dibuat oleh peneliti
sendiri, tanpa skala yang tepat, meskipun arah mata angin benar, tidak dapat disebut peta
tetapi diganti dengan istilah sketsa.
Sumber:
http://kawasan.bappenas.go.id/images/stories/Sitrep/manokwari_04012009.jpg [diunduh 6 Maret 2011].
26
Dapur
Kamar
Tidur
Ruang
Tamu
Kamar 1
Kamar 2
Kamar 3
Kamar 4
27
3. Grafik Garis atau Kurva
Kurva atau grafik garis akan sangat bermakna untuk menggambarkan data kontinu atau
menggambarkan data serial. Lihat contoh pada Gambar 5.
Gambar 3 Distribusi Penduduk Berumur 10 Tahun Ke Atas Menurut Status Kawin dan
Jenis Kelamin, Jawa Barat 1990 (Sumber: BPS 1992)
28
Direktorat Jendral
Direktorat
Seksi
Direktorat Jendral
Direktorat
Seksi
Seksi
Direktorat
Seksi
Seksi
Direktorat
Seksi
Seksi
Seksi
29
MEMENUHI
PERSYARATAN
SEBAGAI CALON TKI
(1)
MENDAFTAR KE
DEPNAKER
MENDAFTAR KE
PJTKI
(2)
(3)
PEMERIKSAAN
KESEHATAN
(4)
MENANDATANGANI
KONTRAK KERJA
(JIKA LULUS TES)
(7)
UJIAN/TES
KETRAMPILAN
LATIHAN
KETRAMPILAN
(6)
(5)
MENDAPAT PASPOR
DAN TERDAFTAR DI
ASTEK
(8)
BEKERJA DI LUAR
NEGERI
KEMBALI KE
INDONESIA
(9)
(10)
Generasi I
Keluarga
Inti A
Generasi II
Keluarga
Inti B
EGO
Generasi III
30
PEMDA TK I
PEMDA TK II
PERUSAHAAN
MASYARAKAT
SAMPAH
PERGURUAN
TINGGI
LSM
LSM ASING
ASPEK KEBAHASAAN
Penjelasan aspek kebahasaan di sini utamanya untuk menjelaskan cara penulisan bilangan
dan ukuran berdasarkan aturan penulisan bahasa Indonesia dengan Ejaan Yang
Disempurnakan (EYD). Untuk aturan EYD yang lain, misalnya tanda bahasa dan
penggunaan silahkan mengacu pada buku-buku tentang EYD 1 .
Lambang bilangan dapat dinyatakan dengan angka atau kata-kata. Angka sebaiknya
digunakan dalam tulisan yang bersifat matematis, teknis, ilmu pasti atau statistik, dimana
simbol angka dapat memberikan informasi lebih cepat dan jelas daripada kata-kata.
Sebaliknya lambang bilangan dapat disampaikan dengan kata-kata dalam tulisan yang
bersifat diskriptif dan menjelaskan dimana angka-angka hanya digunakan secara umum
untuk melengkapi.
Lambang bilangan dengan angka
Jika lambang bilangan dianggap tepat, maka angka digunakan untuk menuliskan angka di
atas nilai sepuluh. Angka-angka harus digunakan untuk menjelaskan suatu nilai dengan
tepat, baik di bawah atau di atas nilai sepuluh, jika angka itu diikuti oleh simbol atau unit
pengukuran.
jumlah uang
waktu
berat
panjang
luas
isi (volume)
kemiringan
suhu
persentase
umur
tanggal
Rp5.000,10.30
22.30
50 menit
pukul 10 pagi jam 10 malam jam 10.30 WIB
250 ton
500 kg
100 gr
100 m
200 km
50 cm
50 ha
20 m2
400 are
100 mm
50 l
30 cc
sudut 45 derajat atau 450
320 C
9 persen atau 9 %
17 tahun
17 Agustus 2000
Tanda desimal dan ribuan. Sistem Satuan internasional menyatakan bahwa tanda desimal
dapat dinyatakan dengan titik atau koma, tetapi menurut EYD tanda desimal dalam Bahasa
Indonesia dinyatakan dengan tanda koma, dan tanda kelipatan ribuan ditandai dengan titik.
Bilangan desimal tidak dimulai dengan tanda desimal tetapi dimulai dengan angka,
meskipun dalam daftar atau tabel dapat dilakukan pengecualian.
Contoh:
1
Misalkan dalam dokumen: Panitia Pengembangan Bahasa Indonesia. 2000. Pedoman Umum Ejaan Bahasa
Indonesia Yang Disempurnakan. [Internet]. [diunduh 20 Februari 2011]. Dapat diunduh dari:
http://pusatbahasa.depdiknas.go.id/lamanv4/sites/default/files/EJD-KKP-PBN- BID.PENGEMBANGAN.pdf
. 73 hal.
32
Rp3,50
bukan
Rp3.50
Rp1.000,00 bukan
Rp1,000.00
0,50 bukan
,50
Jumlah penduduk desa itu adalah 24.300 orang.
Panjang halaman rumahku adalah 17,5 m.
Penulisan lambang bilangan setengah dengan angka adalah 0,50 bukan ,50.
Jarak spasi dalam penulisan angka. Berdasarkan Satuan Internasional (SI), bilangan yang
berupa angka yang dituliskan dalam tabel atau daftar dibagi menjadi kelompok-kelompok
tiga digit yang dipisahkan oleh spasi tanpa menggunakan tanda desimal atau ribuan.
5 000
50 000
500 000
5 000 000
bukan
5.000
bukan
50.000
bukan 500.000
bukan 5.000.000
atau
5,000
atau 50,000
atau 500,000
atau 5,000,000
Daftar angka seperti itu misalnya dipakai dalam buku-buku statistik terbitan Badan Pusat
Statistik (BPS).
Jarak spasi atau koma tidak diberikan untuk memisahkan angka ribuan atau kelipatannya
yang tidak menunjukkan jumlah.
Contoh: Ia lahir pada tahun 1960 di Jakarta.
Lihat halaman 2457 dan seterusnya.
Nomor rekening gironya 5676778.
Nomor pokok mahasiswanya 990976.
Lambang bilangan dalam huruf
Penulisan lambang bilangan dengan huruf dilakukan sebagai berikut:
1. Bilangan utuh: 11 sebelas
23 dua puluh tiga
183 seratus delapan puluh tiga
2. Bilangan pecahan: 1/2
1/4
2/3
1%
2,4
setengah
seperempat
dua per tiga
satu persen
dua empat persepuluh
bab ke-2
abad ke-21
atau
atau
bab kedua
abad kedua puluh satu
33
tiga uang 1000-an
atau
5. Lambang bilangan yang dapat dinyatakan dengan satu atau dua kata ditulis dengan huruf,
kecuali jika beberapa lambang bilangan dipakai secara berurutan, seperti dalam rincian
dan pemaparan.
Contoh: Padi memerlukan pemupukan tiga kali.
Komposisi pupuk yang terbaik untuk satu hektar tanaman padi adalah terdiri
dari 100 kg Urea, 25 kg Kcl dan 10 kg Na.
6. Lambang bilangan pada awal kalimat ditulis dengan huruf. Jika perlu, susunan diubah
sehingga bilangan yang tidak dapat dinyatakan dengan satu atau dua kata, tidak terdapat
lagi pada awal kalimat.
Contoh: Tiga puluh orang tewas dalam kecelakaan itu.
bukan
30 orang tewas dalam kecelakaan itu.
Jumlah korban yang tewas dalam kecelakaan itu 33 orang.
bukan
Tiga puluh tiga orang korban tewas dalam kecelakaan itu.
Dua puluh mobil dan 100 sepeda motor lewat di jalan ini setiap hari.
Setiap hari jalan ini dilewati 100 mobil dan 200 sepeda motor.
7. Lambang bilangan yang menunjukkan angka bulat yang besar dapat dieja supaya lebih
mudah dibaca.
Contoh: Jumlah penduduk Indonesia lebih dari 200 juta orang.
8. Kecuali dalam dokumen resmi, seperti akta dan kuitansi, bilangan tidak perlu ditulis
dengan angka dan huruf sekaligus dalam teks.
Contoh: Kantor kami memiliki lima belas mobil.
bukan
Kantor kami memiliki 15 (lima belas) mobil.
Bersama ini kami kirimkan uang sebesar Rp100.000,00 (seratus ribu rupiah).
DAFTAR PUSTAKA
Anggraini AD. 2009. Pembentukan identitas komunitas melalui musik dalam perpektif
cultural studies. [studi pustaka]. Bogor [ID]: Departemen SKPM, FEMA, IPB. 40 hal.
Berness-Lee T, Masinter L, McCahill M. 1994. Uniform Resource Locator (URL).
[Internet]. [diunduh tanggal 8 Agutus 2010]. Dapat diunduh dari:
http://www.ietf.org/rfc/rfc1738.txt
[CSE] Council of Science Editors. 2006. Scientific style and format. The CSE manual for
authors, editors, and publishers. Edisi ke-7. Reston VA [US]:The Rockefeller University
Press. 658 hal.
Gunawan AW, Achmadi SS, Arianti L. 2008. Pedoman penyajian Karya Ilmiah. Edisi Ke2. Bogor [ID]:IPB Press. 170 hal.
Hugo GJ. 1995. Labour export from Indonesia. ASEAN Econ Bull. 12(2):275-299.
[KBBI] Kamus Besar Bahasa Indonesia. 2007. Edisi Ke-3. Jakarta [ID]: Balai Pustaka.
1387 hal.
Keraf G. 1971. Komposisi. Sebuah pengantar kemahiran bahasa. Ende [ID]: Nusa Indah.
347 hal.
Monica. 2011. Dampak ekologis perubahan iklim dan strategi adaptasi pada masyarakat
pesisir. [studi pustaka]. Bogor [ID]: Departemen SKPM, FEMA, IPB. 36 hal.
Panitia Pengembangan Bahasa Indonesia. 2000. Pedoman umum ejaan Bahasa Indonesia
yang disempurnakan. [Internet]. [diunduh 20 Februari 2011]. Dapat diunduh dari:
http://pusatbahasa.depdiknas.go.id/lamanv4/sites/default/files/EJD-KKP-PBNBID.PENGEMBANGAN.pdf . 73 hal.
Paramagita A. 2008. Telaah kehidupan sosial ekonomi dan pemberdayaan pemulung
terhadap prospek kegiatan pemulung di masa depan. [studi pustaka]. Bogor [ID]:
Departemen SKPM, FEMA, IPB. 38 hal.
Soetarto. 1989. Dasar-dasar organisasi. Yogyakarta [ID]:Gadjah Mada University Press.
384 hal.
Standler RB. 2000. Plagiarism in colleges in USA. [Internet]. [diunduh 16 September
2010]. Dapat diunduh dari: http://www.rbs2.com/plag.htm.
Surachmad W. 1986. Metode penyajian grafis. Koentjaraningrat, editor. Metode-metode
penelitian masyarakat. Jakarta [ID]: Gramedia. Hal. 347-386.
35
Suriasumantri Y. 2005. Filsafat ilmu. Sebuah pengantar populer. Jakarta [ID]: Pustaka
Sinar Harapan. 384 hal.
The DOI System. [Internet]. [diunduh tanggal 20 September 2010]. Dapat diunduh dari:
http://www.doi.org/ .
Wahyuni ES. 2004. Pedoman teknis menulis skripsi. Bogor [ID]: Departemen Ilmu-ilmu
Sosial, Faperta, IPB. 37 hal.
Wiradi G. 1996. Etika penulisan karya ilmiah. Bandung [ID]:Akatiga. 58 hal.
EH Western Sahara
ES Spain
ET Ethiopia
FI Finland
FJ Fiji
FK Falkland
Isl.(Malvinas)
FM Micronesia
FO Faroe Islands
FR France
FX France (European
Ter.)
GA Gabon
GB Great Britain (UK)
GD Grenada
GE Georgia
GH Ghana
GI Gibraltar
GL Greenland
GP Guadeloupe (Fr.)
GQ Equatorial Guinea
GF Guyana (Fr.)
GM Gambia
GN Guinea
GR Greece
GT Guatemala
GU Guam (US)
GW Guinea Bissau
GY Guyana
HK Hong Kong
HM Heard &
McDonald Isl.
HN Honduras
HR Croatia
HT Haiti
HU Hungary
D Indonesia
IE Ireland
IL Israel
IN India
IO British Indian O. Terr.
IQ Iraq
IR Iran
IS Iceland
IT Italy
JM Jamaica
JO Jordan
JP Japan
KE Kenya
KG Kirgistan
KH Cambodia
KI Kiribati
KM Comoros
KN St.Kitts Nevis
Anguilla
KP Korea (North)
KR Korea (South)
KW Kuwait
KY Cayman Islands
KZ Kazachstan
LA Laos
LB Lebanon
LC Saint Lucia
LI Liechtenstein
LK Sri Lanka
LR Liberia
LS Lesotho
LT Lithuania
LU Luxembourg
LV Latvia
LY Libya
MA Morocco
MC Monaco
MD Moldavia
MG Madagascar
MH Marshall Islands
ML Mali
MM Myanmar
MN Mongolia
MO Macau
MP Northern Mariana Isl.
MQ Martinique (Fr.)
MR Mauritania
MS Montserrat
MT Malta
MU Mauritius
MV Maldives
MW Malawi
MX Mexico
MY Malaysia
MZ Mozambique
NA Namibia
NC New Caledonia (Fr.)
NE Niger
NF Norfolk Island
NG Nigeria
NI Nicaragua
NL Netherlands
NO Norway
NP Nepal
NR Nauru
NT Neutral Zone
NU Niue
NZ New Zealand
OM Oman
PA Panama
PE Peru
PF Polynesia (Fr.)
PG Papua New
PH Philippines
PK Pakistan
PL Poland
PM St. Pierre &
Miquelon
PN Pitcairn
PT Portugal
PR Puerto Rico (US)
PW Palau
PY Paraguay
QA Qatar
RE Reunion (Fr.)
RO Romania
RU Russian Federation
RW Rwanda
SA Saudi Arabia
SB Solomon Islands
SC Seychelles
SD Sudan
SE Sweden
SG Singapore
SH St. Helena
SI Slovenia
SJ Svalbard & Jan
Mayen Is
SK Slovak Republic
SO Somalia
SL Sierra Leone
SM San Marino
SN Senegal
SR Suriname
ST St. Tome and Principe
SU Soviet Union
SV El Salvador
SY Syria
SZ Swaziland
TC Turks & Caicos
Islands
TD Chad
TF French Southern Terr.
TG Togo
TH Thailand
TJ Tadjikistan
TK Tokelau
TM Turkmenistan
TN Tunisia
TO Tonga
TP East Timor
TR Turkey
TT Trinidad &
Tobago
TV Tuvalu
TW Taiwan
TZ Tanzania
UA Ukraine
UG Uganda
UK United Kingdom
UM US Minor outlying
Isl.
US United States
UY Uruguay
UZ Uzbekistan
VA Vatican City State
VC St.Vincent &
Grenadines
VE Venezuela
VG Virgin Islands
(British)
VI Virgin Islands (US)
VN Vietnam
VU Vanuatu
WF Wallis & Futuna
Islands
WS Samoa
YE Yemen
YU Yugoslavia
ZA South Africa
ZM Zambia
ZR Zaire
ZW Zimbabwe
Sumber: [ISO] International Organization for Standardization. English country names and code elements.
[Internet]. [diakses 19 Februari 2011]. Dapat diunduh dari:
http://www.iso.org/iso/english_country_names_and_code_elements
37
i (tidak
dicetak)
ii
iii
iv
v
vi
vii ...
lanjutan *)
lanjutan
1 ...
lanjutan
lanjutan
lanjutan
lanjutan
lanjutan
lanjutan
lanjutan
38
Oleh
ADISTY DWI ANGGRAINI
I34050000
Dosen
Dr Ir Sarwititi S. Agung, MS
39
PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa Studi Pustaka yang berjudul Pembentukan
identitas komunitas melalui musik dalam perspektif cultural studies. benar-benar
hasil karya saya sendiri yang belum pernah diajukan sebagai karya ilmiah pada
perguruan tinggi atau lembaga manapun dan tidak mengandung bahan-bahan yang
pernah ditulis atau diterbitkan oleh pihak lain kecuali sebagai bahan rujukan yang
dinyatakan dalam naskah. Demikian pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan
saya bersedia mempertanggungjawabkan pernyataan ini.
40
ABSTRACT
MONICA Ecological impact of climate change and coastal community adaptation
strategies. Supervised by EKAWATI SRI WAHYUNI
Climate change is a phenomenon induced by natural and human activities. Human
activities produce carbon dioxide that has contributed to the global warming. As the
global temperatures continue to rise, the number and intensity of extreme events, such
as hot waves, drought, floods or hurricanes, might increase. The coastal community, or
fisherfolks for more specific, whose livelihood depends on the natural resources will be
directly affected by these extreme events. Scientific assessments indicated that coastal
communities are facing the impact of climate change, such as the rising of sea level,
the changing of fish migratory patterns, and the deteriorating of coral reef. Efforts to
reduce the social-economic impact of climate change had been undertaken by the
coastal communities in many ways, such as created job diversification, constructed sea
wall to reduce the effect of strong waves, and changed the fishing time.
Key words: climate change, extreme events, coastal community, adaptation strategy
41
Oleh
ADISTY DWI ANGGRAINI
I34050000
42
LEMBAR PENGESAHAN
Dengan ini menyatakan bahwa Studi Pustaka yang disusun oleh:
Nama Mahasiswa
Nomor Pokok
I34050000
Judul
dapat diterima sebagai syarat kelulusan mata kuliah Studi Pustaka (KPM 403) pada
Mayor Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat, Departemen Sains
Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia, Institut
Pertanian Bogor.
Menyetujui
Dosen Pembimbing
Dr Ir Sarwititi S. Agung, MS
NIP: xxxxxxxx xxxxxx x xxx
Mengetahui
Ketua Departemen Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat
Fakultas Ekologi Manusia, Institut Pertanian Bogor
Dr Ir Soeryo Adiwibowo, MS
NIP: xxxxxxxx xxxxxx x xxx
43
PRAKATA
Puji dan syukur penulis ucapkan ke hadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan Studi Pustaka
berjudul Dampak Ekologis Perubahan Iklim dan Strategi Adaptasi Poada Masyarakat
Pesisir ini dengan baik. Laporan Studi Pustaka ini ditujukan untuk memenuhi syarat
kelulusan MK Studi Pustaka (KPM 403) pada Departemen Sains Komunikasi dan
Pengembangan Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia, Institut Pertanian Bogor.
Ucapan terimakasih penulis sampaikan kepada Ibu Dr Ir Ekawati S. Wahyuni,
MS sebagai pembimbing yang telah memberikan saran dan masukan selama proses
penulisan hingga penyelesaian laporan Studi Pustaka ini. Penulis juga menyampaikan
hormat dan terimakasih kepada Ibu Annawati Wirawan dan Bapak Sunarto, orang tua
tercinta, serta Andyana Putri dan Mahda Nur Laili, kakak dan adik tersayang, yang
selalu berdoa dan senantiasa melimpahkan kasih sayangnya untuk penulis. Tidak lupa
terimakasih juga penulis sampaikan kepada teman-teman, terutama Faris Priyanto, yang
telah memberi semangat dan menemani penulis dalam proses penulisan laporan ini.
Semoga laporan Studi Pustaka ini bermanfaat bagi semua pihak.
44
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
vii
viii
ix
PENDAHULUAN
Latar Belakang...............................................................................................
Tujuan ............................................................................................................
Metode Penulisan............................................................................................
RINGKASAN PUSTAKA
1. Jurnal Sampah, Industri dan Pemulung Tulang di Cali, Kolombia
(Charles Birbeck,1976)............................................................................
2. Jurnal Ekonomi Gelandangan : Armada Murah Buat Pabrik
(Jacob Rebong, Anthony E & Masminar Mangiang, 1979) .................. .
3. Jurnal Orang Gelandangan di Jakarta : Politik Pada
Golongan Termiskin (Parsudi Suparlan, 1981) ......................................
4. Jurnal Gelandangan Kota Yogyakarta (Patrick Guinnes, 1985) ............
5. dan seterusnya ..... (sesuai dengan jumlah pustaka yang diringkas)
ANALISIS DAN SINTESIS
Alasan Menjadi Pemulung..............................................................................
Kehidupan Ekonomi Pemulung ......................................................................
Kehidupan Sosial Pemulung...........................................................................
1. Hubungan Pemulung dengan Pemerintah ..................................................
2. Hubungan Pemulung dengan Masyarakat ..................................................
3. Hubungan Antar Pemulung ........................................................................
4. Hubungan Pemulung dengan Lapak ...........................................................
Prospek Pemulung ..........................................................................................
Pemberdayaan Pemulung................................................................................
1
3
3
5
6
7
9
22
23
25
26
26
27
28
29
30
SIMPULAN .................................................................................................... 33
Kerangka Analisis........................................................................................... 33
Pertanyaan Penelitian...................................................................................... 36
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 37
LAMPIRAN ................................................................................................. 38
Riwayat Hidup
45
DAFTAR TABEL
Nomor
Halaman
12
30
Dan seterusnya...
46
DAFTAR GAMBAR
Nomor
Halaman
36
47
DAFTAR LAMPIRAN
No.
Halaman
38
39
48
Lampiran 2k. Contoh Daftar Gabungan Tabel/Gambar dan Lampiran Studi Pustaka
Daftar Tabel/Gambar/Lampiran dapat digabung dalam satu halaman, jika jumlahnya
sedikit, hanya satu atau dua. Jika dalam laporan tidak ada tabel, gambar atau lampiran,
maka tidak perlu ada daftar tabel/gambar/lampiran, atau tidak harus ada semuanya.
DAFTAR TABEL
Nomor
Halaman
12
30
DAFTAR GAMBAR
36
Gambar 2 .......
DAFTAR LAMPIRAN
Tabel 1 Peminat Musik Pop di Indonesia 1990 2000 ..........
38
39
49
PENDAHULUAN
(Bab:TNR font 14, huruf kapital, tebal, di tengah)
Latar Belakang
(Subbab:TNR font 12, frasa judul, tebal, di tengah)
Tujuan Tulisan
(Subbab:TNR font 12, frasa judul, tebal, di tengah)
Metode Penulisan
(Subbab:TNR font 12, frasa judul, tebal, di tengah)
50
RINGKASAN PUSTAKA
1.
Judul1)
Tahun
Jenis Pustaka2)
Bentuk Pustaka3)
Nama Penulis
Nama Editor 4)
Judul Buku5)
Kota dan nama
penerbit
Nama Jurnal
Volume(Edisi):hal
Alamat URL/doi
Tanggal diunduh
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
Catatan:
Identitas pustaka yang diringkas harus dituliskan sesuai jenis pustakanya.
1) Judul adalah judul tulisan yang diringkas.
2) Jenis pustaka yang diringkas, tuliskan yang sesuai, apakah Buku, Bab dalam buku,
Artikel jurnal, laporan akademik (skripsi/tesis/disertasi), laporan penelitian.
3) Bentuk pustaka, tuliskan yang sesuai Cetak atau elektronik.
4) Nama Editor ditulis untuk buku yang bagian bukunya diringkas.
5) Judul buku adalah buku yang sebagain bab-nya diringkas.
51
Prospek Pemulung
Pemberdayaan Pemulung
52
SIMPULAN
Hasil Analisis dan Sintesis
Pertanyaan Penelitian
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
Tabel 1 Peminat Musik Pop di Indonesia 1990 2000
RIWAYAT HIDUP
53
Judul1)
Tahun
Jenis Pustaka2)
Bentuk Pustaka3)
Nama Penulis
Nama Editor 4)
Judul Buku5)
Kota dan nama
penerbit
Nama Jurnal
Volume(Edisi):hal
Alamat URL/doi
:
:
:
:
:
:
:
Tanggal diunduh
:
:
:
Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja di wilayah Bali meningkat pada tahun 1990an, utamanya di luar sektor pertanian dalam sektor industri pengolahan dan kerajinan.
Salah satu industri yang cukup berkembang saat ini adalah industri kerajinan besi. Di
Kabupaten Tabanan Bali industri besi berupa tempat lilin telah berkembang sejak tahun
1990-an. Terdapat sekitar 51 perusahaan tempat lilin yang menyerap kurang lebih 4000
tenaga kerja. Untuk kepentingan studi ini dua perusahaan lilin dipilih sebagai lokasi
penelitian, yaitu CV Iron Works Mutiara International yang menyerap 125 orang tenaga
kerja wanita dan 145 orang tenaga kerja pria, dan CV Gajah Merta yang menyerap 130
orang tenaga kerja pria dan, 95 orang tenaga kerja wanita.
Tenaga kerja di kedua perusahaan ini rata-rata berusia antara 15-40 tahun, dengan
tingkat pendidikan dari Sekolah Dasar hingga Perguruan Tinggi. Usia dan tingkat
pendidikan tidak berpengaruh langsung terhadap jenis pekerjaan maupun upah (gaji)
yang diterima para pekerja. Demikian juga tidak ada perbedaan jenis pekerjaan dan
upah yang terlalu mencolok antara laki-laki dan wanita pada tingkatan yang sama.
Penghasilan yang didapatkan dari pekerjaan ini sangat besar artinya bagi pemenuhan
kebutuhan ekonomi rumah tangga, terutama bagi wanita yang sudah berkeluarga.
Pembagian kerja antara suami istri para buruh pabrik tempat lilin berlaku dengan
luwes, pekerjaan rumah tangga biasanya dibagi sesuai dengan kesempatan dan waktu
yang tersedia dari kedua belah pihak dibantu anak-anak yang sudah besar. Walaupun
demikian, tampak bahwa pekerjaan memasak masih merupakan tanggung jawab wanita,
sedangkan pekerjaan domesrik lainnya, seperti mengasuh anak, mencuci, piring dan
baju sudah dapat dan mau dikerjakan oleh laki-laki bersama anak-anak.
Bagi warga masyarakat dari lapisan bawah, setiap anggota keluarga dapat
dimanfaatkan sebagai tenaga kerja, untuk kegiatan nafkah dan rumah tangga. Pekerjaan
dengan tingkat upah rendah dianggap cukup untuk menambah pendapatan rumahtangga.
Para buruh perempuan itu umumnya bekerja untuk menambah penghasilan suami.
Pendapatan wanita di pabrik lilin dalam sebulan adalah Rp.251.000,- yang digunakan
untuk keperluan makan sehari-hari serta untuk kegiatan sosial dan keagamaan ataupun
menengok orang meninggal di desa. Penghasilan suami lebih banyak digunakan untuk
memenuhi keperluan sekolah anak-anak, dan juga untuk memperbaiki rumah, dan
ditabung untuk persediaan di masa depan.
54
Riwayat Hidup
Riantini dilahirkan di Jakarta pada tanggal 13 Maret 1987, dari pasangan
Suhandi Raidin, MSi dan Hanifah. Pendidikan formal yang pernah dijalani adalah SMA
Islam Al-Azhar 2 Pejaten, Jakarta Selatan, 2002-2005. Pada tahun 2005, penulis
diterima sebagai mahasiswa Tingkat Persiapan Bersama, Institut Pertanian Bogor
melalui jalur USMI (Undangan Seleksi Masuk IPB) dan pada tahun 2006 Penulis
diterima sebagai mahasiswa Departemen Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat,
Fakultas Ekologi Manusia, Institut Pertanian Bogor. Selain aktif dalam perkuliahan
penulis juga aktif sebagai staf Departemen Minat Bakat dan Profesi MISETA
(Himpunan Mahasiswa Sosial Ekonomi Pertanian) masa kepengurusan 2006 2007,
Ketua LENSA Klub Fotografi Faperta masa kepengurusan 2006 2007 dan Manajer
Divisi Fotografi dan Cinematografi HIMASIERA (Himpunan Mahasiswa Peminat
Ilmu-Ilmu Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat) masa kepengurusan 2007
2008. Pengalaman kerja penulis adalah sebagai fotografer di majalah BogorQu dan
asisten praktikum Mata Kuliah Komunikasi Bisnis tahun ajaran 2008 2009.