Anda di halaman 1dari 7

1

Jawaban Soal UTS Akuntansi Pertanggungjawaban Sosial (Bagian Pelanggan)

Nama : Daniel Andrianus G


NIM

: 0810230054

Kelas : CA
1. Pendahuluan
Konsep social sustainability muncul sebagai kelanjutan konsep economic
sustainability dan environmental sustainability yang telah dicetuskan sebelumnya.
Konsep ini muncul dalam pertemuan di Yohannesberg pada tahun 2002 yang
dilatarbelakangi oleh alasan-alasan: 1) konsep economic sustainability dan environmental
sustainability yang dikembangkan sebelumnya belum dapat mengangkat kesejahteraan
komunitas di negara-negara di dunia; 2) perlunya suatu tatanan aturan untuk
menyeimbangkan kesejahteraan pembangunan baik di negara-negara selatan maupun
negara-negara utara.
Dengan latar belakang tersebut dirumuskan suatu visi yang sama dalam dunia
usaha yang makin mengglobal dan mengarah pada liberalisasi untuk mewujudkan
kebersamaan aturan bagi tingkat kesejahteraan umat manusia yaitu konsep social
sustainability. Dalam perkembangan selanjutnya ketiga konsep ini menjadi patokan bagi
perusahaan untuk melaksanakan tanggung jawab sosial yang kita kenal dengan konsep
corporate social responsibility (CSR). CSR merupakan komitmen usaha untuk bertindak
secara etis, beroperasi secara legal dan berkontribusi untuk meningkatkan kualitas hidup
dari karyawan dan keluarganya, komunitas lokal, dan komunitas luas. Konsep CSR
melibatkan tanggung jawab kemitraan antara pemerintah, perusahaan, dan komunitas
masyarakat setempat yang bersifat aktif dan dinamis.
CSR merupakan wujud kepedulian perusahaan terhadap ekonomi, sosial, dan
lingkungan yang didasari tiga prinsip dasar yang meliputi profit, people dan planet (3P).
Profit, sebagai lembaga usaha dengan profit oriented, perusahaan tetap harus berorientasi
untuk mencari keuntungan ekonomi untuk menjamin kelangsungan hidup perusahaan
sehingga perusahaan dapat terus beroperasi dan berkembang. People, untuk menjamin
kelangsungan hidup dan meningkatkan daya saing perusahaan, perusahaan harus
memiliki kepedulian terhadap kesejahteraan karyawan dan manusia yang merupakan aset
berharga dalam organisasi maupun negara. Wujud program CSR yang berorientasi sosial
atau people adalah pemberian beasiswa bagi pelajar sekitar perusahaan, pendirian sarana
pendidikan dan kesehatan. Planet, kepedulian terhadap lingkungan hidup dan
keberlanjutan keragaman hayati bisa dilakukan melalui pelaksanaan program penghijauan
lingkungan hidup, penyediaan sarana air bersih, perbaikan permukiman, pengembangan
pariwisata.

Jawaban Soal UTS Akuntansi Pertanggungjawaban Sosial (Bagian Pelanggan)

Dunia usaha merupakan bagian dari komunitas masyarakat dan memiliki tanggung
jawab sosial yang sama dengan masyarakat. Pada kenyataannya, tidak dapat dipungkiri
bahwa peran dunia usaha selama ini hanya sebatas pemberian dukungan dana secara
sukarela (voluntary) dan kedermawanan (philanthropy) sehingga kegiatan yang
dilaksanakan kurang memberikan manfaat nyata bagi masyarakat. Hal ini memunculkan
rasa kekecewaan masyarakat dan pemerintah akan minimnya peran dunia usaha dalam
kehidupan sosial dan adanya kecenderungan bahwa pelaksanaan CSR hanya sekedar
untuk di mata masyarakat atau bahkan hanya di mata konsumen mereka.
Ernst and Young mengemukakan bahwa perusahaan memiliki empat tanggung
jawab utama yaitu terhadap karyawan, konsumen, masyarakat, dan lingkungan. Keempat
hal tersebut bisa menjadi dasar pertimbangan bagi perusahaan untuk menetapkan program
inti dalam melaksanakan CSR secara spesifik. Terdapat sembilan program kerja yang
dapat dilakukan perusahaan dalam melaksanakan kegiatan CSR yang salah satunya
adalah Customer/Product Stewardship Programs yang tujuannya untuk memberikan
perhatian perusahaan terhadap keluhan konsumen dan jaminan kualitas produk yang
dihasilkan perusahaan. jadi, dalam CSR sendiri penting untuk memperhatikan pelanggan
dari produk yang dihasilkan perusahaan.
2. Hubungan Akuntansi Sosial dengan Pelanggan
Pelanggan merupakan bagian yang tak terpisahkan dari perusahaan baik
perusahaan jasa atau dagang. Pelanggan atau konsumen merupakan orang-orang yang
menikmati jasa atau produk yang dihasilkan perusahaan. baik atau buruknya kualitas
produk atau jasa tergantung dari kepuasan pelanggan. Salah satu contoh adalah
perusahaan jasa operator Smart yang mengeluarkan produk yaitu Smartfren yang terkenal
dengan slogan I Hate Slow nya. Banyak pelanggan atau konsumen termasuk saya
sendiri yang mengeluh karena masih ditemukan banyak masalah di sana sini. Banyak
konsumen yang merasa tertipu dengan iklan yang ada di Smartfren sendiri. Dari koneksi
yang lambat, error disana sini, dan yang paling santer yang dibicarakan adalah terjadinya
penyedotan pulsa internet secara sepihak dari pihak Smartfren sendiri padahal pelanggan
tersebut sudah mendaftar paket internet yang diinginkan tetapi pulsanya habis terpakai
untuk internet. Berikut sepenggal artikelnya:
Pada hari Rabu, 5 Oktober 2011, seperti biasanya ketika paket data bulanan
saya sudah hampir melewati batas masa berlakunya, saya mengisi pulsa sebesar
Rp. 50.000 via klikbca. Dan seperti biasanya juga, bonus quota internetan
sebesar 500mb selama masa waktu 7 hari pun otomatis aktif. Namun yang tak
biasa, ketika hanya mendownload sebuah file berukuran 266mb (tanpa
browsing, upload, atau aktivitas internet yang lain), tiba2 di tengah jalan (pada
saat quota download file tersebut sudah mencapai 199mb) koneksi terputus.

Jawaban Soal UTS Akuntansi Pertanggungjawaban Sosial (Bagian Pelanggan)

Alangkah terkejutnya saya ketika saya cek melalui *999 pulsa saya langsung
Rp.0,- (termasuk bonus Rp.10.000 ikut ludes)!!!
Saya sudah laporkan masalah ini ke operator smartfren dan ia bilang bahwa itu
sepenuhnya merupakan kesalahan pelanggan tanpa bisa membuktikan data-data
apa saja yg telah saya gunakan hingga melebihi batas quota! Dan dia juga
mengatakan untuk kedepannya tidak menggunakan bonus gratis internet 500mb
alias langsung saja daftar paket data internet unlimited biar tidak memakan
pulsa reguler.
Dalam hubungannya dengan pelanggan, perusahaan tidak dapat menjual produknya
dengan maksimal tanpa menggunakan iklan. Iklan merupakan iklan merupakan sarana
komunikasi yang digunakan komunikator dalam hal ini perusahaan atau produsen untuk
menyampaikan informasi tentang barang atau jasa kepada publik, khususnya
pelanggannya melalui suatu media massa. Selain itu, semua iklan dibuat dengan tujuan
yang sama yaitu untuk memberi informasi dan membujuk para konsumen untuk mencoba
atau mengikuti apa yang ada di iklan tersebut, dapat berupa aktivitas mengkonsumsi
produk dan jasa yang ditawarkan.
Fungsi-fungsi iklan antara lain, yaitu (a) fungsi mempengaruhi yang dipakai pada
produk atau jasa baru, (2) fungsi membujuk, dipakai agar konsumen tertarik mencoba
produk atau jasa tersebut, dan (3) fungsi mengingatkan, dipakai untuk produk atau jasa
yang sudah mempunyai umur cukup lama. Iklan digunakan untuk mengingatkan
konsumen agar tidak berpaling ke produk atau jasa lain. Sedangkan manfaat iklan antara
lain, yaitu (1) memperluas alternatif, (2) membantu menimbulkan kepercayaan bagi
konsumen, dan (3) membuat orang kenal, ingat dan percaya.
Menurut sudut pandang etika, unsur informasi dalam iklan selalu harus benar,
karena informasi selalu diberikan agar orang percaya. Jika dalam iklan tentang makanan
dikatakan bahwa produk bersangkutan tidak mengandung zat pewarna antifisial, bahwa
makanan itu halal untuk umat Islam, bahwa madu adalah madu asli (tidak tercampur
gula), maka informasi seperti itu haruslah benar.
Iklan juga memiliki kemampuan manipulasi. Manipulasi maksudnya adalah
mempengaruhi keinginan orang lain sedemikian rupa, sehingga ia menghendaki atau
menginginkan sesuatu yang sebenarnya tidak dipilih oleh orang itu sendiri. Manipulasi
melalui iklan atau cara apapun merupakan tindakan yang tidak etis. Ada dua cara untuk
sungguh-sungguh untuk memanipulasi orang dengan periklanan.
Cara pertama adalah apa yang disebut subliminal advertising. Dengan istilah ini
dimaksudkan teknik periklanan yang sekilas menyampaikan pesan dengan begitu cepat,
sehingga tidak dipersepsikan dengan sadar, tapi tinggal di bawah ambang kesadaran.
Pernah dilaporkan bahwa periklanan subliminal ini bisa sangat efektif. Sebagai contoh

Jawaban Soal UTS Akuntansi Pertanggungjawaban Sosial (Bagian Pelanggan)

disebut pengalaman dalam sebuah bioskop di New Jersey yang menyisipkan dalam film
sebuah pesan subliminal yang hanya terdiri atas kata-kata Lapar. Makan popcorn.
Konon waktu istirahat popcorn jauh lebih laris dari biasa.
Cara periklanan kedua yang pasti bersifat manipulatif adalah iklan yang ditujukan
kepada anak. Iklan seperti itu harus dianggap kurang etis, karena anak belum bisa
mengambil keputusan dengan bebas dan sangat sensitif terhadap pengaruh dari luar. Di
Indonesia pada tahun 1987 terjadi masalah besar justru di bidang ini dengan promosi
periklanan gencar-gencaran untuuk merek rokok Bentoel Remaja. Kampanye ini
menimbulkan protes tajam dari masyarakat dan karena itu segera dihentikan.
Seperti yang disinggung di atas, konsumen merupakan stakeholder yang sangat
hakiki dalam bisnis modern. Bisnis tidak mungkin berjalan, kalau tidak ada konsumen
yang menggunakan produk atau jasa yang dibuat dan ditawarkan dalam bisnis. Pelanggan
menduduki posisi kunci untuk menjamin sukses setiap bisnis, besar maupun kecil. The
customer is king sebenarnya tidak merupakan slogan saja yang bermaksud menarik
sebanyak mungkin pembeli. Ungkapan ini sekaligus menunjukkan tugas pokok bagi
produsen atau penyedia jasa: mengupayakan kepuasan konsumen. Pelanggan adalah raja
dalam arti bahwa dia yang harus dilayani dan dijadikan tujuan utama kegiatan produsen.
Secara spontan bisnis mulai dengan mencurahkan segala perhatiannya kepada
produknya, bukan kepada konsumen. Perkembangan itu terlihat juga dalam sejarah bisnis
Amerika Serikat yang dari banyak segi menjadi perintis dalam bisnis modern. Selangkah
penting dalam memutarkan fokus ke arah konsumen ditempuh oleh Presiden John F.
Kennedy. Pada tahun 1962 ia mengirim kepada Kongres Amerika apa yang disebut
Special Message on Protecting the Consumer Interest, di mana ia menetapkan empat hak
yang dimiliki setiap konsumen: the right to safety, the right to be informed, the right to
choose, the right to be heard. Keempat hak tersebut akan dibahas lebih rinci.
a. Hak atas keamanan
Banyak produk mengandung resiko tertentu untuk konsumen, khususnya
resiko untuk kesehatan dan keselamatan. Sebagai contoh dapat disebut pestisida,
obat-obatan, makanan, mainan anak, kendaraan bermotor, dan alat kerja. Petani
yang menggunakan pestisida bisa mengalami resiko untuk kesehatan, bila ia
menghirup bahan kimia tersebut. Makanan bisa mengandung bahan pengawet atau
zat pewarna yang dapat merugikan konsumen yang dapat mengakibatkan penyakit
kanker. Mainan bisa dibuat dengan salah, karena anak-anak mudah terluka akibat
bagian-bagiannya yang tajam, umpamanya. Tingkat keamanan semua mobil tidak
sama, bila terjadi kecelakaan lalu lintas. Alat kerja seperti bor listrik atau gergaji

Jawaban Soal UTS Akuntansi Pertanggungjawaban Sosial (Bagian Pelanggan)

listrik bisa melukai orang yang menggunakannya, terutama bila alat itu mengalami
salah konstruksi. Resiko-resiko tersebut harus dibatasi sampai tingkat seminimal
mungkin.
b. Hak atas informasi
Konsumen berhak mengetahui segala informasi yang relevan mengenai
produk yang dibelinya, baik apa sesungguhnya produk itu, maupun bagaimana cara
memakainya, maupun juga resiko yang menyertai pemakaiannya. Hak ini meliputi
segala aspek pemasaran dan periklanan. Jika suatu produk diberi garansi untuk
jangka waktu tertentu, segala syarat dan konsekuensinya harus dijelaskan secara
lengkap.
c. Hak untuk memilih
Walaupun hak pertama dan hak kedua tadi bisa dianggap paling penting,
masih ada hak lain yang pantas dimiliki konsumen. Dalam sistem ekonomi pasar
bebas, di mana kompetisi merupakan unsur hakiki, konsumen berhak untuk
memilih antara pelbagai produk dan jasa yang ditawarkan.
d. Hak untuk didengarkan
Karena konsumen adalah orang yang menggunakan produk atau jasa, ia
berhak bahwa keinginannya tentang produk atau jasa itu didengarkan dan
dipertimbangkan, terutama keluhannya. Hal itu berarti juga bahwa para konsumen
harus dikonsultasikan, jika pemerintah ingin membuat peraturan atau undangundang yang menyangkut produk atau jasa tersebut.
Hak-hak konsumen ini tentu tidak boleh dimengerti sebagai hak dalam arti
sempit. Hak-hak ini tidak merupakan hak legal yang dapat dituntut di pengadilan,
umpamanya. Lebih baik hak-hak konsumen dipahami sebagai cita-cita atau tujuan
yang harus direalisasikan dalam masyarakat. Hak-hak ini bisa ditambah lagi.
e. Hak lingkungan hidup
Melalui produk yang digunakannya, konsumen memanfaatkan sumber daya
alam. Ia berhak bahwa produk dibuat sedemikian rupa, sehingga tidak
mengakibatkan pencemaran lingkungan atau merugikan keberlanjutan prosesproses alam.
f. Hak konsumen atas pendidikan
Tidak cukup, bila konsumen mempunyai hak, ia harus juga menyadari
haknya. Bahkan menyadari hak saja belum cukup, karena konsumen harus
mengemukakan kritik atau keluhannya, bila haknya dilanggar. Karena konsumen
itu mempunyai hak juga untuk secara positif dididik ke arah itu. Terutama di

Jawaban Soal UTS Akuntansi Pertanggungjawaban Sosial (Bagian Pelanggan)

sekolah dan selalu media massa, masyarakat harus dipersiapkan menjadi konsumen
yang kritis dan sadar akan haknya. Dengan itu ia sanggup memberikan sumbangan
yang berarti kepada mutu kehidupan ekonomi dan mutu bisnis pada umumnya.
Kotler dan Lee (2005) menyatakan bahwa partisipasi perusahaan dalam berbagai
bentuk tanggung jawab sosial dapat memberikan banyak manfaat bagi perusahaan, antara
lain :
1. meningkatkan penjualan dan market share,
2. memperkuat brand positioning,
3. meningkatkan image dan pengaruh perusahaan,
4. meningkatkan

kemampuan

untuk

menarik

hati,

memotivasi,

dan

mempertahankan (retain) karyawan


5. menurunkan biaya operasional, dan
6. meningkatkan hasrat bagi investor untuk berinvestasi.
Satyo (Media Akuntansi, Edisi 47/Tahun XII/Juli 2005) menyatakan penyajian
laporan berkaitan aktivitas sosial dan lingkungan memberikan banyak manfaat bagi
perusahaan antara lain meningkatkan citra perusahaan, disukai konsumen, dan diminati
investor.
Berikut disajikan tabel yang menunjukkan apabila perusahaan melakukan CSR
dengan baik yang akan mempengaruhi keberhasilan jangka panjangnya. Tabel ini hanya
menunjukan manfaat nomor 1 dan 3 karena tulisan ini hanya berfokus pada pelanggan.

Tabel 1 Pengalaman / Hasil Survei bahwa Tanggung Jawab Sosial


dapat Meningkatkan Penjualan dan Market Share
Pengalaman / Hasil Survei
1

Kampanye yang dilakukan American Express untuk merestorasi


patung liberty pada awal tahun 1970-an menghasilkan peningkatan
27% penggunaan kartu kredit, 10 % aplikasi kartu baru dan
menghasilkan dana restorasi $1,7 juta

75 % konsumen memutuskan untuk membeli suatu produk karena


dipengaruhi oleh reputasi perusahaan berkaitan dengan kepedulian
terhadap lingkungan.

Kepedulian produsen tepung Bogasari terhadap masyarakat dan


pengusaha kecil di tahun 2004 mengakibatkan hasil penjualan
tepung merk tersebut mencapai 7,3 triliun atau meningkat 20,1%
dibanding tahun sebelumnya.
Sumber : diolah dari Kotler (2005) dan Media Akuntansi (Juli 2005)

Tabel 2 Pengalaman / Hasil Survei bahwa Tanggung Jawab Sosial


dapat Meningkatkan Image Perusahaan

Jawaban Soal UTS Akuntansi Pertanggungjawaban Sosial (Bagian Pelanggan)

Pengalaman / Hasil Survei

Kampanye peduli kesehatan yang dilakukan oleh Lifebuoy


dengan menyisihkan sebagian hasil penjualan produk untuk
membangun sarana kebersihan bagi masyarakat miskin
meningkatkan image/citra Lifebuoy sebagai sabun kesehatan dan
meraih penghargaan kepuasan pelanggan yang dilakukan oleh
Majalah Swa

Di tahun 1998, perusahaan kosmetik The Body Shop, berdasarkan


survey oleh International Chief Executives dinyatakan oleh The
Financial Times sebagai 27th most respected perusahaan di dunia
karena kepeduliannya untuk tidak menggunakan binatang sebagai
cosmetics test.

Sumber : diolah dari Kotler (2005) dan Media Akuntansi (Juli 2005)

Anda mungkin juga menyukai