Appendix PDF
Appendix PDF
Oleh
Tiur Renata Natassa Laora Nim 137032100
Saya adalah mahasiswa Program Studi S2 Ilmu Kesehatan Masyarakat
Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara. Penelitian ini dilakukan
sebagai salah satu kegiatan dalam menyelesaikan tugas akhir di Program Studi S2
Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera
Utara. Tujuan penelitian ini untuk menggali lebih dalam tentang studi kualitatif
tentang implementasi sistem rujukan kesehatan ibu dan anak di Puskesmas Tanah
Tinggi Kota Binjai Tahun 2015.
Saya mengharapkan jawaban/tanggapan yang diberikan anda sesuai dengan
hati nurani sendiri tanpa dipengaruhi oleh orang lain. Saya menjaga kerahasiaan
pendapat dan identitas. Informasi yang diberikan oleh anda hanya akan dingunakan
untuk pengembangan ilmu kesehatan masyarakat dan tidak akan dipergunakan untuk
maksud-maksud lain.
Partisipasi anda dalam penelitian ini bersifat bebas untuk menjadi peserta
penelitian atau menolak tanpa ada sanksi apapun. Jika anda bersedia menjadi peserta
penelitian ini silahkan informan menandatangani kolom dibawah ini
Tanda Tangan :
Tanggal
No Informan
Nama Informan
: ....
Umur
: Tahun
Pekerjaan
: .
Daftar Pertanyaan
1.
Bagaimana pendanaan (biaya) yang digunakan untuk proses rujukan pasien dari
puskesmas ?
Informan : Ibu bersalin (keluarga ibu bersalin)
2.
Transportasi apa saja yang digunakan untuk merujuk pasien dari puskesmas ?
Informan : Ibu bersalin (keluarga ibu bersalin)
3.
Siapakah yang mengambil keputusan untuk rujukan ibu bersalin jika ada terjadi
komplikasi persalinan, misalnya perdarahan ?
Informan : Ibu bersalin (keluarga ibu bersalin)
4.
5.
Bagaimana peran tenaga kesehatan dalam menangani ibu dan anak dengan
komplikasi yang dirujuk ?
Informan : 1. Unsur Puskesmas
2. Unsur Rumah Sakit
6.
Transportasi apa saja yang digunakan untuk merujuk pasien dari puskesmas ke
rumah sakit yang mampu memberikan palayanan yang lebih baik ?
Informan : 1. Unsur Puskesmas
2. Unsur Rumah Sakit
7.
8.
9.
10. Bagaimana SOP pelayanan pasien yang dirujuk dengan komplikasi ? Apakah
ada? dan bagaimana aplikasinya ?
Informan : 1. Unsur Puskesmas
2. Unsur Rumah Sakit
11. Bagaimana alur pelayanan rujukan pasien dengan komplikasi ? Apakah sudah di
sosialisasi ? Bagaimana evaluasinya ? dan apa kendala yang dihadapi ?
Informan : 1. Unsur Puskesmas
2. Unsur Rumah Sakit
Perdarahan post
partum
Hipertensi dalam
kehamilan
Persalinan macet
Kemampuan
Diagnosis abortus, mola hidatidosa, kehamilan
ektopik
Resusitasi, stabilisasi
Evakuasi sisa mola dengan verbocain
Culdocentesis
Pemberian cairan
Pemberian antibiotika
Evaluasi
Kontrasepsi pasca keguguran
Diagnosis atonia uteri, perdarahan jalan lahir, sisa
plasenta, kelaianan pembekuan darah
Kompresi bimanual
Kompresi aortal
Plasenta manual
Penjahitan jalan lahir
Restorasi cairan
Pemantauan keseimbangan cairan
Pemberian antibiotika
Pemberian zat vasoaktif
Pemantauan pasca tindakan
Rujukan bila di perlukan
Diagnosis hipertensi dalam kehamilan.
Diagnosis preeklamsi- eklamsi
Resusitas
Stabilisasi
Pemberian MgSO4 dan penanggulangan
intoksikasi MgSO4
Induksi/akselerasi persalinan
Persalinan berbantu (ekstraksi vakum dan forceps)
Pemantauan pasca tindakan
Pemberian MgSO4 hingga 24 jam post partum
Rujukan bila di perlukan
Diagnosis persalinan macet
Diagnosis dystonia bahu/kala II lama
Akselerasi persalinan pada inertia uteri hipotoni
Tindakan ekstraksi vakum/forceps/melahirkan
distosia bahu
Ketuban pecah
sebelum waktunya
dan sepsis
Infeksi Nifas
Neonatal
1 Asfiksia pada
Neonatal
Gangguan nafas
pada bayi baru lahir
Alat Maternal
Meja instrumen 2 rak
Bak Instrumen tertutup kecil
Bak Instrumen tertutup medium
Bak Instrumen tertutup besar (Obsgin)
Tromol kasa
Nierbekken/Kidney disk diameter sekitar 20-21
cm
Nierbekken/Kidney disk diameter sekitar 23-24
cm
Timbangan injak dewasa
Pengukur tinggi badan (microtoise)
Standar infus
Lampu periksa Halogen
Tensimeter/sphygmomanometer dewasa
Stetoskop dupleks dewasa
Stetoskop dupleks dewasa
Tabung oksigen + Regulator
Masker oksigen + Kanula nasal
Tempat tidur periksa (examination bed)
Rak alat serbaguna
Penutup baki rak alat serbaguna
Lemari Obat
Meteran/ metline
Pita pengukur lengan atas (LILA)
Stetoskop janin Pinard/ Laenec
Pocket Fetal Hearth Rate Monitor (Doppler)
Tempat tidur untuk persalinan (Partus bed)
Plastik alas tidur
Klem kasa (korentang)
Tempat klem kasa (korentang)
Spekulum Sims kecil
Spekulum Sims medium
Spekulum Sims besar
Spekulum cocor bebek Grave kecil
Spekulum cocor bebek Grave medium
Spekulum cocor bebek Grave besar
Jumlah
1
1
1
1
2
2
Satuan
buah
buah
buah
buah
buah
buah
buah
1
1
1
1
1
1
1
1
2
2
1
2
1
1
1
1
1
2
1
2
2
1
1
1
1
1
1
buah
buah
buah
buah
buah
buah
buah
buah
buah
buah
buah
buah
buah
buah
buah
buah
buah
buah
buah
buah
buah
buah
buah
buah
buah
buah
buah
Alat Maternal
35 Kit resusitasi dewasa
36 Endotracheal tube dewasa 6,0
37 Endotracheal tube dewasa 7,0
38 Endotracheal tube dewasa 8,0
39 Silet untuk pemasangan ETT no.1
40 Nasogastric tube dewasa 5
41 Nasogastric tube dewasa 8
42 Kacamata/goggle
43 Masker
44 Apron
45 Sepatu boot
46 Tong/ember dengan kran
47 Sikat alat
48 Perebus instrumen (Destilasi Tingkat Tinggi)
49 Sterilisator kering
50 Tempat sampah tertutup
51 Pispot sodok (stick pan)
52 Setengah Kocher
53 Gunting episiotomy
54 Gunting talipusat
55 Gunting benang
56 Pinset anatomis
57 Pinset sirurgis
58 Needle holder
59 Nelaton kateter
60 Jarum jahit tajam (cutting) G9
61 Jarum jahit tajam (cutting) G11
62 Bak/ baskom plastik tempat plasenta
63 Ekstraktor Vakum Manual
64 Aspirator Vakum Manual
65 Waskom
66 Klem Kelly/ Klem Kocher lurus
67 Klem Fenster/ Klem Ovum
68 Needle holder
69 Pinset anatomis
70 Pinset sirurgis
71 Mangkok iodin
72 Tenakulum Schroeder
73 Klem kasa lurus (sponge foster straight)
74 Gunting Mayo CVD
1
1
1
1
2
1
1
2
1
2
2
2
1
1
1
3
2
4
4
4
4
4
4
4
4
1
1
2
1
1
2
1
4
2
1
1
1
1
1
1
buah
buah
buah
buah
buah
buah
buah
buah
buah
buah
pasang
buah
buah
buah
buah
buah
buah
buah
buah
buah
buah
buah
buah
buah
buah
amplop
amplop
buah
unit
unit
unit
buah
buah
buah
buah
buah
buah
buah
buah
buah
1
1
1
1
1
200
1
1
1
100
200
200
50
50
1
50
50
50
50
1
1
5
5
10
50
50
50
10
2
1
1
1
1
1
buah
buah
buah
kit
kit
buah
kit
kotak
kotak
buah
buah
buah
buah
buah
buah
buah
buah
buah
buah
buah
buah
buah
buah
buah
pasang
pasang
pasang
pasang
pasang
buah
buah
buah
buah
set
1
1
1
1
1
1
buah
buah
buah
buah
buah
buah
7
8
9
`10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
1
4
1
buah
buah
buah
1
1
unit
set
3
1
1
4
2
1
1
2
6
1
1
1
1
1
1
1
2
1
1
1
1
5
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
2
15
set
set
set
buah
buah
unit
set
unit
buah
buah
buah
buah
buah
buah
buah
buah
buah
buah
buah
buah
buah
buah
buah
buah
buah
buah
buah
buah
buah
buah
buah
buah
buah
buah
46
47
48
49
50
51
52
53
54
55
56
57
2
2
1
1
10
1
1
1
6
100
50
6
buah
buah
buah
buah
buah
buah
kotak
buah
buah
buah
buah
buah
Note : PONED set dapat berubah sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan
dan teknologi yang berlaku
Nama Obat
Vit.K1/Pithomenadion inject
Spuit 1 ml (untuk vit.K)
Salep mata tetrasiklin 1%
Cairan infus RL
Cairan infus NaCl 0,9%
Cairan infus Dextrose 10%
Aquadest untuk pelarut
Alkohol 70%
Povidone Iodine
Penicillin procain
Ampicillin injeksi
Gentamisin injeksi
Gentamisin injeksi
Fenobarbital injeksi
Diazepam injeksi
Abbocath/wing needle
Vaksin Hepatitis Uniject
Catatan :
Bentuk Sediaan
Ampul
unit
tube
Botol infus 500 ml
Botol infus 500 ml
Botol infus 500 ml
botol
botol
botol
vial
vial
Vial 2 ml isi 20 mg
Vial 2 ml isi 80 mg
ampul
Ampul 1 ml dan 2 ml
unit
Sesuai kebutuhan
Form Rujukan
Nama:
Tanggal merujuk:
EMERGENCY/ rawat jalan
No. telp:
Asli/copy
Jabatan:
Usia:
Jenis Kelamin:
No. Fax:
Tanda tangan:
Catatan untuk receiving facility: setelah memberi pelayanan kepada pasien mohon
mengisi form rujukan balik dan kirimkan kembali bersama pasien atau dikirim
melalui
surat/fax
Formulir surat rujukan diatas dapat berubah sesuai dengan kebijakan dan
ketentuan/kebijakan berlaku.
No. Telp:
No. Fax:
Nama:
Jabatan:
Tanggal:
Spesialisasi
Usia:
Jenis kelamin:
Pada tanggal:
Pada tanggal:
Nama:
Tanda tangan:
Form surat rujukan balik diatas dapat berubah sesuai dengan kebijakan/ketentuan
yang berlaku.
Informan 3 (P3)
Informan 4 (P4)
Informan 5 (P5)
Informan 6 (P6)
Informan 7 (P7)
Puskesmas/Rumah Sakit
Ibu bersalin di Puskesmas
Tanah Tinggi Kota Binjai
Keluarga ibu bersalin di
Puskesmas Tanah Tinggi
Kota Binjai
Puskesmas Tanah Tinggi
Kota Binjai
Puskesmas Tanah Tinggi
Kota Binjai
RSUD Djoelham Kota
Binjai
RSUD Djoelham Kota
Binjai
RSUD Djoelham Kota
Binjai
Jabatan
Masyarakat
Pendidikan
SMA
Masyarakat
SMA
Kepala
Puskesmas
Bagian Rujukan
di Puskesmas
Kepala bidang
pelayanan medis
Kepala ruang
kebidanan
Kepala instalasi
gawat darurat
Dokter Umum
Sarjana
Keperawatan
Master
Kesehatan
Master
Kebidanan
Sarjana
Kesehatan
Pendanaan (Biaya)
2.
Istri saya ini menggunakan pasien umum jadi semua biaya atas istri
saya ditanggung oleh saya dan keluarga saya. Kalau terjadi sesuatu
dengan istri saya kami menggunakan biaya sendiri. Berbeda dengan
pasien BPJS. Kalau pasien BPJS semua biaya ditanggung oleh BPJS
termasuk biaya merujuk dari puskesmas ke rumah sakit. Tenaga
kesehatan yang ada di puskesmas merujuk pasien apabila ada
komplikasi pada ibu dan anak. Itu semua sesuai dengan keadaan pasien
dan diagnosa yang telah ditetapkan oleh dokter yang ada di
puskesmas
Transportasi
Matrik 2. Pernyataan Informan Mengenai Transportasi Apa Saja yang
Digunakan untuk Merujuk Pasien dari puskesmas
Informan
Pendapat Informan
P1
Gimana ya saya pasien umum jadi transportasi dalam proses
rujukan dengan menggunakan biaya sendiri. Memang saya dengar ada
transport yang disediakan oleh puskesmas berupa ambulans. Saya lihat
ambuansnya tersedia selalu di puskesmas. Biaya dalam menggunakan
ambulans sesuai dengan biaya yang telah ditetapkan oleh pemerintah
Kota Binjai
P2
Saya sudah menyiapkan transport kalau seandainya istri saya harus
dirujuk ke rumah sakit. Memang saya lihat ada ambulans yang selalu
tersedia di puskesmas. Setau saya biaya ambulans kalau pasien umum
ditanggung oleh pasien dan keluarga dengn tarif sesuai yang telah
ditetapkan Pemerintah Kota Binjai sedangkan pasien BPJS biaya
ambulans ditanggung oleh BPJS. Biaya ambulans sesuai dengan
berapa km dalam merujuk pasien
3.
Pengambil Keputusan
Matrik 3. Pernyataan Informan Mengenai Siapakah yang Mengambil
Keputusan untuk Rujukan Ibu Bersalin Jika Ada Terjadi Komplikasi
Persalinan
Informan
Pendapat Informan
P1
Pengambilan keputusan gimanya yajika terjadi sesuatu dengan
saya. Biasanya petugas kesehatan di puskesmas ini akan menjelaskan
kepada saya dan keluarga saya. Bidan disini menjelaskan kepada
kami, saya dan keluarga yang mengambil keputusan saya di rujuk atau
tidak. Ada surat yang harus kami tanda tangani. Surat itu disediakan
dari puskesmas, setau saya surat itu namanya informan consent
P2
Petugas kesehatan yang ada dipuskesmas ini selalu menjelaskan
apabila terjadi sesuatu dengan saya dan bayi saya. Dalam pengambilan
keputusan petugas kesehatan selalu mengikutsertakan saya dan
keluarga saya
II.
1. Mekanisme Pembiayaan
Matrik 4. Pernyataan Informan Mengenai Mekanisme Pembiayaan untuk
Penanganan Ibu dan Anak dengan Komplikasi yang Dirujuk
Informan
Pendapat Informan
P3
Kalau untuk pasien yang rawat inap. Misalnya partus. Ya kalau
memang yang ditolong disini, ambulans ada di puskesmas. Biaya
ambulans sesuai dengan tarif peraturan daerah Kota Binjai. Pada
dasarnya puskesmas tidak mempersulit. Kalau memang kami tolong
bisa menolongnya. Kami akan merujuk. Pembiayaan untuk
penanganan ibu dan anak dengan komplikasi yang dirujuk dari
puskemas ke rumah sakit kalau pasien BPJS biaya di tanggung BPJS.
Askes, jamkesmas otomatis beralih ke BPJS. Kalau untuk pasien
umum dikenakan biaya ambulans.
Apakah transport ambulans ditanggung dari puskesmas (peneliti).
Biaya transport sesuai dengan status pasien. Tetapi ambulans selalu
ada di puskesmas.
Berjenjang bagaimana bu? (peneliti) berjenjangnya gini.. kalau
untuk pasien BPJS dirujuk ke rumah sakit Tipe C, yang ada Rumah
P4
P5
P6
P7
Sakit Bidadari, Rumah Sakit Bangkatan. Rumah sakit tipe B yang ada
di Kota Binjai itu Rumah Sakit Djoelham. Tapi kami tetap prosedur
karena kami menggunakan fasilitas pemerintah kami tetap
menggunakan rumah sakit pemerintah.
Saya yang memegang bagian rujukan. Menurut saya pendanaan
(biaya) berbeda antara pasien umum dan BPJS semua melihat status
pasien. Pasien umum biaya ditanggung oleh pasien dan keluarganya
sedangkan pasien BPJS biaya pengobatan, perawatan dan rujukan
ditanggung oleh BPJS
Saya di bidang pelayanan medis. Soal pendanaan (biaya) rujukan dari
puskesmas ke rumah sakit. Tergantung status pasien. Apakah pasien
umum atau BPJS. Pasien umum ditanggung oleh pasien itu sendiri
tetapi pasien yang dirujuk apabila masih bisa ditanganin di IGD tidak
dikenakan biaya berbeda dengan pasien BPJS, kalau BPJS semua
biaya ditanggung oleh BPJS di Rumah Sakit Djoelham ini. Rumah
sakit rujukan dari puskesmas karena rumah sakit tipe B.
Pendanaan (biaya) sesuai dengan status pasien yang datang, pasien
BPJS pembiayaan oleh BPJS. Paien umum disesuaikan dengan perda
(peraturan daerah) Kota Binjai. Pasien kebidanan yang dirujuk dari
puskesmas ke rumah sakit. Sampai di rumah sakit semua masuk
melalui IGD, dari IGD baru masuk ke ruang kebidanan, pasien rujukan
ditanganin di ruang kebidanan.
Bagaimana pembiayaan untuk penanganan ibu dan anak dengan
komplikasi yang dirujuk bu? (peneliti) mengenai biaya pasien yang
dirujuk ke rumah sakit ini.. apabila masih bisa ditanganin di IGD tidak
dikenakan biaya. Contohnya ada pasien rujukan dari puskesmas
yang mengalami pendarahan post partum mengenai biaya rujukan
dari puskesmas itu tidak dikenakan biaya. Tetapi perawatan di
puskemas tergantung dari status pasien.
Pendanaan (biaya) ibu dan anak sesuai dengan pasien BPJS atau
umum. Pasien ibu yang BPJS diberikan BPJS selama satu minggu
mengurus BPJS bayinya. Menurut saya sebagai Kepala Instalasi Gawat
Darurat (IGD) di Rumah Sakit Djoelham ini bahwa pasien semua
masuk melalui IGD, pasien umum yang mempunyai Kartu Tanda
Penduduk (KTP) yang berdomisili di Kota Binjai bahwa semua
pengobatan dan tindakan yang masih dilakukan di IGD gratis, tidak
dikenakan biaya. Dari IGD masuk ke ruangan dimana pasien
ditempatkan. Mulai dari ruangan baru mulai dikenakan biaya.
Bagaimana pasien rujukan ibu dan anak yang masuk ke IGD bu?
(peneliti).. itulah.. pasien yang yang dirujuk dari puskesmas selama
pengobatan dan tindakan di IGD masih gratis. Apabila pasien tersebut
mempunyai kartu BPJS, biaya di IGD ditanggung oleh BPJS.
Informan
Pendapat Informan
P3
Sejauh ini yang saya lihat peran tenaga kesehatan dalam
menangani ibu dan anak dengan komplikasi yang dirujuk masih
peduli, tanggap, bagus dan pada dasarnya tidak mempersulit.
Secepatnya kami tanganin. Petugas kesehatan PONED masih kurang
di puskesmas kami. Belum ada data tentang berapa petugas kesehatan
yang sudah dilatih di puskesmas ini. Setau saya belum ada petugas
kesehatan yang ada sekarang yang sudah memiliki sertifikat PONED.
Kendalanya petugas kesehatan yang sudah memiliki sertifikat PONED
sudah pindah dari puskesmas ini. Kami membutuhkan apabila ada
dana untuk melatih petugas kesehatan supaya memiliki sertifikat
PONED.
Walaupun dalam keadaan seperti ini. Petugas kesehatan yang ada di
puskesmas ini tetap berusaha untuk melayani pasien dan memberikan
pelayanan prima bagi pasien yang berobat di puskesmas ini
P4
Semua peran tenaga kesehatan berperan dalam melayani pasien.
Peran serta tenaga kesehatan yang ada di puskesmas ini dalam
penanganan apabila ada pasien yang terjadi komplikasi ibu dan
anak.Setiap bagian bekerja secara maksimal bu, sesuai dengan tugas
dan fungsi masing-masing. Secara Maksimal ya, sesuai dengan peran
dan tujuannya kemana dia mau di rujuk, tapi kalau tidak bisa di
tangani di sini baru di rujuk, tapi kami melayani di sini maksimal
P5
Tenaga kesehatan berperan bu..dalam menangani pasien rujukan yang
masuk ke rumah sakit ini. Pasien masuk melalui IGD. Biasanya sesuai
dengan prosedur bu. Kalau bayi atau anak yang di rujuk dari rumah
sakit lain atau dari puskesmas kalau dia dalam keadaan darurat dia bisa
tidak pakai rujukan dari puskesmas bisa langsung ke rumah sakit itu
bisa kalau dalam keadaan darurat, tapi kalau masih bisa dia untuk
mengambil rujukan harus bawa rujukan dari puskesmas, tapi kalau
keadaan darurat langsung masuk ke IGD, IGD langsung buat
rujukannya baru masuk ke ruangan itu aja, kalau anak batas umur 17
tahun dari 1 tahun masuk keruangan anak, di sesuaikan umur, kalau
bayi umur 0 tahun sampai 1 tahun langsung ke ruangan bayi, itu semua
melalui IGD
P6
Menurut saya tenaga kesehatan semua berperan dalam melayani
pasien yang masuk ke rumah sakit. Penanganan sistem rujukan ibu dan
P7
3.
anak yang ada di rumah sakit ini sesuai dengan standar karena kita
punya SOP di rumah sakit ini.
Semua tenaga kesehatan berperan dalam melayani pasien rujukan yang
datang dari puskesmas. Apalagi kami di IGD. Pasien yang masuk IGD
tetap melakukan diagnosa walaupun diagnosa sudah ditetapkan dari
rumah sakit. Pemeriksaan dan tindakan selama di IGD gratis tidak
dikenakan biaya. Dari IGD diteruskan ke ruangan sesuai dengan
diagnosa yang ditetapkan oleh dokter IGD
Transportasi
Matrik 6. Pernyataan Informan Mengenai Transportasi Apa Saja yang
Digunakan untuk Merujuk Pasien Dari Puskesmas ke Rumah Sakit yang
Mampu Memberikan Pelayanan yang Lebih Baik
Informan
Pendapat Informan
P3
Transportasi dalam merujuk pasien yang digunakan adalah ambulans.
Ambulans selalu ada di puskesmas. Jika dalam keadaan darurat
puskesmas bisa meminta ke dinas kesehatan jika membutuhkan
ambulans. Biaya ambulans sesuai dengan tarif yang telah ditetapkan
oleh Pemerintah Kota Binjai. Pada pasien umum biaya ambulans
ditanggung pribadi oleh pasien. Pada pasien BPJS biaya ambulans
ditanggung oleh BPJS
P4
Transportasi dalam merujuk pasien bisa memakai transport dari
pasien atau keluarga pasien. Tetapi puskesmas tetap menyediakan
transport berupa ambulans yang selalu tersedia di puskesmas. Biaya
ambulans sesuai dengan tarif yang telah ditetapkan oleh Pemerintah
Kota Binjai
P5
Kalau seandainya pasien rujukan dari puskesmas bu ke rumah sakit,
biaya transportnya dari puskesmas. Pasien rujukan dari puskesmas
adaa yang memakai ambulans dan ada yang memakai kendaraan
pribadi. Biaya ambulans tergantung dari status pasien. Biaya ambulans
sesuai dengan perda (peraturan daerah) Kota Binjai
P6
Kebanyakan pasien kita transport dari puskesmas itu. Kalau misalnya
ada ambulans puskesmas memakai ambulans puskesmas. Kalau ada
kendaran sendiri bisa memakai kendaraan sendiri. Apakah ada peran
serta keluarga seandanya tidak ada ambulans dari puskesmas
bu?(peneliti) ada peran serta keluarga seandainya tidak ada ambulans
dari puskesmas maka pasien memakai kendaraan sendiri.
P7
Transportasi yang digunakan oleh pasien rujukan ada yang
menggunakan ambulans dan ada yang menggunakan kendaraan
pribadi. Tapi biasanya menggunakan ambulans dari puskesmas.
Biasanya pasien rujukan. Bidannya juga ikut mengantar ke rumah
sakit. Di rumah sakit ini ada panggilan call melalui telp. Kalau di telp
ke rumah sakit. Ambulans dari rumah sakit langsung menjemput
dimana pasien tersebut. Tapi..sayangnya masyarakat belum
masyarakat
menggunakan
Proses Komunikasi
P5
P6
P7
5.
Informan
Pendapat Informan
P3
Persediaan alat alat kesehatan dalam melayani pasien sesuai dengan
Kementerian Kesehatan RI (2013) tentang Pedoman Penyelenggaraan
Puskesmas Mampu PONED. Alat-alat tersedia tidak ada kendala.
P4
Alat-alat kesehatan dalam melayani pasien disini lengkap bu..apalagi
alat-alat kesehatan dalam menangani komplikasi ibu dan anak sesuai
dengan yang bisa ditanganin di puskesmaas, apabila ada pasien tidak
bisa ditanganin di puskesmas tidak wewenang puskesmas maka
puskesmas akan merujuk pasien ke rumah sakit sesuai dengan
diagnosa pasien dan permintaan paasien. Tapi biasanya kami merujuk
ke rumah sakit Djoelham Binjai
P5
Alat-alat kesehatan dalam penanganan ibu dan anak yang dirujuk dari
puskesmas tidak ada masalah karena alat-alat yang tersedia di rumah
sakit selama ini dalam menanganin kasus rujukan.
P6
P7
6.
Kalau persediaan alat sampai pada saat ini kita mempunyai alat yang
cukup untuk menangani pasien-pasien rujukan dari puskesmas
Alat-alat kesehatan di IGD dalam menanggani komplikasi ibu dan
anak tersedia dan sampai saat ini tidak ada masalah. Apalagi Rumah
Sakit Djoelham Binjai adalah rumah sakit tipe B di Kota Binjai jadi
mengenai alat-alat kesehatan dalam menangani kasus rujukan ibu dan
anak hingga saat ini tidak ada masalah.
Ketersediaan Obat-obatan
Matrik 9. Pernyataan Informan Mengenai Ketersediaan Obat-obatan untuk
Mendukung Proses Pengobatan atau Penanganan Bagi Ibu Bersalin dengan
Komplikasi
Informan
Pendapat Informan
P3
Persediaan obat-obatan dalam proses pengobatan atau penanganan bagi
ibu bersalin dengan komplikasi sudah tertata dengan baik, tidak ada
kendala dan selalu tersedia. Apalagi sekarang ada BPJS. Jadi obatobatan tidak ada masalah. Dan kami memberikan obat kepada pasien
sesuai dengan yang telah ditentukan dokter kami yang bertugas di
psukesmas ini. Kalau pasien umum obat-obatan dari puskesmas dan
apabila pasien BPJS obat-obatan dari BPJS. Jadi intinya melihat status
pasien
P4
Obat-obatan di puskesmas tersedia dan tidak ada kendala. Apabila ada
pasien yang datng ke puskesmas masih wewenang puskesmas dalam
menanganin pasien tersebut. Obat-obatan ada. Tapi apabila tidak bisa
ditanganin dipuskesmass diluar wewenang puskesmas maka
puskesmas akan merujuk pasien tersebut.
P5
Obat-obatan dalam penanganan kasus ibu dan anak yang ada di rumah
sakit selalu tersedia dan tidak ada masalah. Apalagi pasien BPJS obatobatannya tidak ada masalah karena obat-obatan selalu tersedia dalam
menanganin kasus ibu dan anak yang dirujuk dari puskesmas
P6
Sampai saat ini obat-obatan yang ada di rumah sakit ini masih
tercukupi sesuai dengan diagnosa pasien yang ditangani di rumah sakit
ini
P7
Obat-obatan untuk menangani kasus rujukan dari puskesmas atau
tempat lain yang datang ke rumah sakit ini. Obat-obatan kami tidak
ada masalah dan dapat kami tangani. Pasien yang masuk ke IGD obatobatan pasien umum gratis tidak dipungut biaya dan pasien BPJS itu
ditanggung oleh BPJS. Jadi selama ini. Persedia obat-obatan dalam
menangani kasus rujukan ibu dan anak tidak ada masalah.
7.
SOP
Matrik 10. Pernyataan Informan Mengenai SOP Pelayanan Pasien yang
di Rujuk dengan Komplikasi
Informan
Pendapat Informan
P3
Petugas kesehatan melayani pasien sesuai dengan SOP. Kami belum
tempelkan SOP karena SOP yang kami buat berdasarkaan SOP
Permenkes 2008 karena sudah keluar lagi SOP tahun 2015. Kita dana
dari dinas kesehatan untuk pembuatan SOP. Ada diknis pembuatan
SOP. Permenkan sudah keluar lagi di Permenkes Nomor 75 tentang
puskesmas. Katanya SOP mau keluar lagi tahun 2015. SOP 2014 itu
katanya sudah tidak berlaku lagi. SOP tahun 2015 berlaku diakhir 2015
pada akhir bulan desember 2015. SOP nanti ditempel pakai
kacasayang ya dananyawalaupun dengan keadaan seperti ini SOP
tetap kami sosialisasikan dengan petugas kesehatan yang ada di
puskesmas ini. Tenaga kesehatan yang ada di puskesmas ini melayani
pasien tetap sesuai dengan SOP. Contohnya penanganan kasus
komplikasi ibu dan anak, petugas kesehatan disini tetap melayani
pasien sesuai dengan SOP. Walaupun keadaan sekarang SOP belum
ada di tempelkan di setiap ruangan. SOP yang masih kami gunakan
sekarang SOP Permenkes 2008
P4
SOP di puskesmaas ini ada tetapi sekarang SOP belum ada di temple di
dinding puskesmas. SOP selalu disosialisasikan dengan petugas
kesehatan. Tapi karena menunggu SOP tahun 2015 maka SOP belum
ada ditempel di puskesmas. Kami menunggu keputusan dari kepala
puskesmas.
P5
SOP dalam tindakan melayanin pasien ada di rumah sakit ini. Semua
petugas kesehatan di rumah sakit ini dalam melayani pasien sesuai
dengan SOP yang ada di rumah sakit ini SOP itu disoalisasikan kepala
ruangan kepada staf masing-masing yang ada di rumah sakit ini.
P6
Setiap pasien ibu dan anak yang dirujuk dengan komplikasi yang ada
di rumah sakit ditanganin dengan SOP. SOP tersebut sudah
disosialisakan dengan tenaga kesehatan yang ada di rumah sakit ini.
SOP di rumah sakit ini dilaksanakan.
Bagaimana cara mensosialisasikan SOP penangan ibu dan anak yang
mengalami komplikasi di rumah sakit ini bu.. (peneliti). Sebelumnya
ada rapat antar kepala ruangan kemudian kepala ruangan
mensosialisasikan SOP kepada para staf yang ada diruangan. SOP
tertulis biasanya pihak manajemen membantu untuk mensosialisasikan
ke tiap ruangan
P7
Setiap tindakan kami laksanakan sesuai dengan SOP. SOP selalu
disosialisasikan kepada seluruh pegawai. Tapi saat ini SOP di IGD
belum kami tempelkan mungkin karena rumah sakit mau akreditasi.
Kami menunggu SOP dari pihak administrasi rumah sakit supaya bisa
kami tempelkan di ruangan IGD ini.
8.
Informan
Pendapat Informan
P3
Alur pelayanan rujukan kami laksanakan sesuai dengan SOP yang ada
di puskesmas ini. Setiap rujukan yang kami laksanakan dari puskesmas
tetap kami melakkukan evauasi. Misalnya kemarin ada pasien ibu
bersalin dengan perdarahan post partum. Kami rujuk ke Rumah Sakit
Djoelham Kota Binjai. Kami tetap melakukan kunjungan rumah pada
ibu nifas.
Kendala apa yang dihadapi oleh pihak puskesmas dalam system
rujukan bu? (peneliti) kendala yang kami hadapi bu.. dalam merujuk
pasien. Misalnya pasien BPJS. Pasien itu harus terdaftar di puskesmas.
Apabila pasien itu tidak terdaftar di puskesmas maka puskesmas tidak
dapat mengeluarkan surat rujukan. Pasien harus meminta surat rujukan
dimana dia terdaftar.
Puskesmas Tanah Tinggi ini puskesmas rawat inap. Puskesmas Tanah
Tinggi memang puskesmas sudah PONED tetapi banyak kendalanya.
Petugas kesehatan yang sudah dilatih dan memiliki sertifikat PONED
sudah dipindah. Jadi disini tidak ada petugas kesehatan yang memiliki
sertifikat PONED. Itu kendala dari petugas kesehatan. Kendala lain
yang ditemukan bu..kepercayaan masyarakat kepada puskesmas belum
nampak. Misalnya ibu bersalin normal pada dasarnya masih bisa
ditanganin di puskesmas karena bidan disini sudah berpengalaman.
Kadang-kadang masyarakat tidak mau melahirkan di puskesmas.
Mereka tetap minta untuk dirujuk. Padahal kami bilang kami bisa
menanganin melahirkan tetapi mereka minta untuk dirujuk. Pasien
tetap tidak mau harus melahirkan di rumah sakit tetapi tidak kami kasi.
Kalau kami kasi kami menyalahi aturan itu dilemma di masyarakat.
Kepercayaan kepada puskesmas belum Nampak tetapi sejak dibuka
rawat inap. Kepercayaan itu sudah mulai timbul kembali. Rata-rata
pasien yang melahirkan di puskesmas ini adalah pasien BPJS. Tetapi
ada juga memang masyarakat yang kurang percaya dengan puskesmas
termasuk masyarakat yang kritis. Biasanya masyarakat yang
mempunyai tingkat pendidikan yang sudah tinggi tidak mau
melahirkan di puskesmas. Mereka memilih melahirkan di rumah sakit.
Di puskesmas mereka hanya meminta surat rujukan. Tetapi saya tetap
bersyukur..masyarakat yang ekonomi lemah tetapi memilih melahirkan
di puskesmas.
P4
P5
Apa ada kendala dari petugas kesehatan dalam sistem rujukan bu?
(peneliti).. petugas kesehatan disini cukup bagus dalam melayanin
pasien. Ada 144 penyakit yang haris ditanganin di puskesmas tetapi
masyarakat tidak bisa menerima itu. 144 penyakit yang ditangani di
puskesmas termasuk partus normal. Awal puskesmas ini menjadi
puskesmas rawat inap ada staf yang scok terapi karena puskesmas itu
rawat jalan. Tetapi setelah dijalanin sudah biasa. Untuk mengatasi ini
semua saya secara silaturahmi dan secara parsuasip mengajak semua
dokter saya untuk berpartisipasi. Taulah PNS ini bagaimana saya
bilang bu..mudah-mudahan pola mansetnya berubah, saya menganggap
dokter, bidan dan perawat yang ada di puskesmas ini mau bekerjasama
untuk jaga siang dan malam. Saya bilang kepada mereka. Perawat itu
bukan pembantu kita, saya bilang dengan dokter bahwa perawat itu
adalah mitra tolong jaga karena tidak ada dokter di puskesmas. Wajah
IGD itu sebenarnya dokter. Taulah masyarakat mereka mau dokter
yang menanganin. Tolong kerjasama yang baik. Saya selaku kepala
puskesmas di puskesmas ini tetap berpartisipasi. Berat memang karena
untuk jaga malam harus banyak dikorbankan contohnya keluarga.
Tetapi karena perintah. Jadi semua tenaga kesehatan harus tetap bisa
melayanin pasien.
Kendala lain yang kami temukan. Kami di puskesmas harus mencari
bidan-bidan praktek swasta yang harus bekerjasama dengan puskesmas
(jejaring).
Untuk sekarang kami belum ada bidan-bidan praktek yang
bekerjasama dengan puskesmas. Saya puskesmas rawat inap dan bisa
melayani pasien partus. Saya rasa kami bisa melayani persalinan
normal. Tetapi kalau ada bidan-bidan praktek yang mau bekerjasama
dengan puskesmas silakan saja. Dia mau melahirkan di bidan nanti
bisa mengklaim dana di puskesmas
Alur yang pertama melalui dokter dulu kira-kira tidak bisa di tangani
baru di rujuk ke rumah sakit. Kalau dirujuk ke rumah sakit memakai
surat rujukan. Mengikutsertakan keluarga dalam mengambil
keputusan. Alur rujukan dalam penanganan ibu dan anak tidak ada
masalah tapi hanya kepercayaan masyarakat terhadap pelayanan
puskesmas masih kurang sehingga tidak semua masyarakaat yang mau
menggunakan pelayanan puskesmas. Padahal puskesmas terus
melakukan upaya-upaya dalam meningkatkan mutu pelayanan
puskesmas.
Alur rujukan ibu dan anak dari puskesmas di rumah sakit ini semua
dapat kami tanganin. Walaupun semua memakai prosedur yang ada di
rumah sakit ini.
P6
P7
Kota Binjai
Alur Pasien Masuk IGD Sore dan Malam di Puskesmas Tanah Tinggi
Kota Binjai