realistis dan rasionalistik. Jika akal bekerja dengan baik, maka akan menghasilkan daya
pikir yang jernih. Sementara itu, nafsu adalah perintah untuk berbuat sesuatu dan
mengarah pada kenikmatan dan kesenangan duniawi. Nafsu cenderung membuat
seseorang
untuk
buruk kalbu(akal
amarah
bi al-su).
Jika pada
dirimelakukan
seseorangperintah
sistem kendali
melemah
dan nafsu menguat,
perilaku negatif akan timbul
Yusuf dan Nurihsan ( 200: 214-217) mengelompokkan kepribadian manusia
menjadi tiga tipe, yaitu :
a. Kepribadian mukmin ( orang yang beriman )
Ciri-ciri kepribadiaan ini diantaranya sebagai berikut:
Berakidah lurus
Beribadah sesuai rukun islam
Berakhlakul karimah di semua aspek lingkungan
b. Kepribadian kafir ( orang yang menolak kebenaran )
Kepribadian ini memiliki karakteritik tidak beriman kepada Allah SWT
dan rukun iman lainnya. Orang kafir cenderung untuk berakhlak
madzmumah dan tidak pernah bersyukur kepada-Nya.
c. Kepribadian Munafik ( orang yang meragukan kebenaran )
Ciri-ciri kepribadiaan ini diantaranya sebagai berikut:
Ragu dalam imannya
Beribadah dengan riya dan malas
Berakhlaq madzmumah.
1. Membangun Kepribadian Islami
Rasulullah SAW bersabda bahwa setiap jiwa dilahirkan dalam keadaan
fitrah. Karena telah diawali fitrah tersebut, jiwa harus dijaga dan dirawat
kesuciannya kemudia dibangun agar menjadi pribadi yang islami.
Menurut Sapuri ( 2009: 113), terdapat beberapa hal yang harus
diperhatikan dalam membangun kepribadian islam ( kalbu dan jasmani ),
diantaranya:
a. Kalbu merupakan tempat bermuara segala kebaikan Ilahiyah karena
ruh ada didalamnya. Secara psikologis, hati menjadi cermin baik
buruk sesorang.
Apabila hati dipelihara maka hati akan bersinar terang dan
mampu menangkap cahaya kebenaran Allah SWT.
Apabila hati selalu dikotori dengan perbuatan dosa, maka dapat
menimbulkan titik-titik noda dan lama kelamaan akan menetup
hati serta mengakibatkan kebekuan hati
jawaban atas gangguan kepribadian yang mungkin dialami oleh sesorang sebagai
upaya mengembangan setiap pribadi yang normal agar menjadi pribadi yang
lebih baik. ( Sapuri, 2009: 115 )
Pendekatan ini melalui tiga tahap ( Sapuri, 2009: 115- 116), yaitu:
a. Tahap awal ( al- bidayah )
Diawali dengan melakukan pembersihan dosa ( tazkiyah atau
takhalli ). Perbuatan dosa menghalangi kerinduan dan komunikasi
antara dirinya dengan Allah SWT.
b. Tahap Kesungguhan daam Menempuh Kebaikan ( al- mujahadah )
Tahapan ini, kepribadian yang telah bersih dari sifat tercela dan
maksiat akan mengisi hatinya dengan perilaku yang mulia. Caranya:
Musyarathah, menetapkan syarat pada jiwa agar bertaqwa
yang
telah
2.
Berkepribadian Islami
Menjadi Pribadi islami merupakan hal terpenting dalam agama islam.
Hal ini karena islam tidak hanya ajaran normatif, tetapi islam juga memadukan
dua hal antara keyakinan dan aplikasi. Oleh sebab itu, ajaran islam harus
tercemin dalam setiap tingkah laku, perbuatan, dan sikap pribadi muslim.
Berikut ini beberapa aspek yang mencerminkan kepribadian muslim,
diantaranya:
a. Ruhiyah ( manawiyah )
Aspek ruhiyah
adalah aspek dengan motor utama untuk
menggerakan perilaku sesorang. Sebagaimana firman Allah SWT
dalam QS. Al Hadid: 16
Belumkah
datang
waktunya
dan
janganlah
mereka
seperti
orang-orang
yang
al-Hadid
[57]:
16).
Deddy
RM,
2009:
thing2think.wordpress.com)
Tafsiran : Kerugian yang besar bagi orang yang mengotorinya
dan peringatan keras agar kita meninggalkan amalan yang
bisa mengeraskan hati.
Akhlak
dijadikan
salah
satu
tolak
ukur