Pembimbing:
Diyan Indriyani, S.Kp., M.Kep., Sp.Mat
Riningsih Hidayati S.ST
Disusun Oleh :
Deddy Yuliansyah
1603012014
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Pada saat kehamilan terjadi klien akan mengalami kondisi perubahan, baik
pada saat trimester I, II, maupun III, dimana hal ini akan juga dipengaruhi oleh
status primigravida, multigravida, kehamilan berisiko, juga riwayat penyakit masa
lalu (Mochtar, 2000).
Beberapa perubahan fisiologis yang timbul selama masa hamil disebut dengan
tanda kehamilan. Terdapat 3 kategori tanda ini yang disebut tanda presumtif, tanda
kemungkinan dan tanda pasti. Tanda presumtif merupakan perubahan yang
dirasakan oleh ibu seperti adanya amenorhea, keletihan, nyeri payudara,
pembesaran payudara, morning sickness dan quickening. Tanda kemungkinan
adalah tanda perubahan yang dapat di observasi oleh pemeriksa, seperti tanda hegar,
ballotement, test kehamilan dan tanda goodell. Adapun tanda pasti atau tanda positif
kehamilan bila telah diidentifikasi melalui pemeriksaan sonografi, terdapat denyut
jantung janin dan pemeriksa merasakan dan melihat gerakan janin (Indriyani,
2013).
Kehamilan sendiri sudah merupakan suatu stressor (krisis maturasi), apalgi
bila kehamilan tersebut termasuk kehamilan yang berisiko (dengan plasenta previa).
Perdarahan pada plasenta previa adalah perdarahan tanpa rasa nyeri dan biasanya
belum muncul sampai menjelang akhir trimester kedua. Perdarahan awal jarang
berat, biasanya berhenti spontan kemudian bisa kambuh. Walaupun separuh wanita
1. Tujuan Umum
Mempelajari aplikasi Model Konsep Keperawatan Adaptasi Roy pada klien
yang mengalami kasus plasenta previa di Poli Hamil RSD dr. Soebandi Jember.
2. Tujuan Khusus
a. Menguraikan alasan ketertarikan dalam pengambilan kasus plasenta previa
TINJAUAN PUSTAKA
A. KONSEP DASAR PLASENTA PREVIA
1. Devinisi
Plasenta previa adalah keadaan dimana plasenta berimplantasi pada tempat yang
abnormal yaitu pada segmen bawah rahim sehingga menutupi sebagian atau
seluruh permukaan jalan lahir (ostium uteri internum).
2. Klasifikasi
Belum ada kesepakatan tentang klasifikasi plasenta previa, karena klasifikasi
tidak didasarkan pada keadaan fisiologis yang dapat berubah-ubah sehingga
dapat berubah setiap waktu. Luas bagian plasenta yang menutupi lubang servik
internal menentukan klasifikasi plasenta previa. Menurut Browne, klasifikasi
plasenta previa terbagi menjadi 4, yaitu:
a. Tingkat 1 : Plasenta previa letak rendah
Plasenta berimplantasi di segmen bawah rahim tetapi tidak menutupi
ostium uteri internal (OUI).
b. Tingkat 2 : Plasenta previa lateralis
Plasenta berimplantasi di segmen bawah rahim dan bagian tepi plasenta
sedikit menutupi ostium uteri internal (OUI).
c. Tingkat 3 : Plasenta previa marginalis
Plasenta berimplantasi di segmen bawah rahim dan sebagian plasenta
menutupi ostium uteri internal (OUI).
d. Tingkat 4 : Plasenta previa Totalis
Plasenta berimplantasi di segmen bawah rahim dan ostium uteri internal
(OUI) tertutup seluruhnya oleh plasenta terutama pada pembukaan
lengkap. Keadaan lain adalah vasa previa, suatu keadaan dimana
pembuluh-pembuluh janin berjalan melewati selaput ketuban dan terdapat
di os interna.
3. Etiologi
a. Usia ibu. Usia ibu yang lanjut meningkatkan resiko plasenta previa.
b. Multiparitas
Dalam asuhan keperawatan menurut Roy (1984) sebagai penerima asuhan adalah
individu, keluarga, kelompok, masyarakat yang dipandang sebagai Holistic adaptif
system dalam segala aspek yang merupakan satu kesatuan.
System adalah suatu kesatuan yang dihubungkan karena fungsinya sebagai kesatuan
untuk beberapa tujuan dan adanya saling ketergantungan dari setiap bagianbagiannya. System terdiri dari proses input, output, kontrol dan umpan balik (Roy,
1991). Adapun yang dimaksuk dengan tahapan tersebut adalah :
1. Input
Roy mengidentifikasi bahwa input sebagai stimulus, merupakan kesatuan
informasi, bahan-bahan atau energi dari lingkungan yang dapat menimbulkan
respon, diman dibagi menjadi tiga tingkatan yaitu stimulus fokal,stimulus
kontekstual dan stimulus residual.
a. Stimulus Fokal yaitu stimulus yang langsung berhadapan dengan seseorang
dan efeknya segera.
b. Stimulus Kontekstual yaitu semua stimulus lain yang dialami seseorang baik
internal maupun eksternal yang mempengaruhi situasi dan dapat
diobservasi, diukur dan secara subyektif dilaporkan. Rangsangan ini muncul
secara bersamaan dimana dapat menimbulkan respon negatif pada stimulus
fokal.
c. Stimulus Residual yaitu ciri-ciri tambahan yang ada dan relevan dengan
situasi yang ada tetapi sukar untuk diobservasi meliputi kepercayaan, sikap,
sifat individu berkembang sesuai pengalaman yang lalu, hal ini memberi
proses belajaar untuk toleransi.
2. Kontrol
Proses kontrol seseorang menurut Roy adalah bentuk mekanisme koping yang
digunakan. Mekanisme kontrol ini dibagi menjadi regulator dan kognator yang
merupakan subsistem.
a. Subsistem Kognator
dan kognator subsistem diperkirakan sering bekerja sama. Tingkat adaptasi seseorang
sebagai sistem adaptasi dipengaruhi oleh perkembangan individu itu sendiri dan
penggunaan mekanisme koping. Penggunaan mekanisme koping yang maksimal
mengembangkan tingkat adaptasi seseorang dan meningkatkan rentang stimulus agar
dapat berespon secara positif. Selanjutnya Roy mengembangkan proses internal
seseorang sebagai sistem adaptasi dengan menetapkan sistem efektor yaitu 4 mode
adaptasi meliputi fisiologis, konsep diri, fungsi peran dan interdependensi.
Tanda-Tanda Kehamilan
Amenorrhea, Mual, Payudara Tegang, Sering Miksi dll
Tanda Tidak Pasti Kehamilan
Rahim Membesar, Pemeriksaan Urine HCG + (kadang palsu)
Tanda Pasti Kehamilan
Gerakan Janin, DJJ +, Pemeriksaan USG
Faktor yang berpengaruh
Trimester I
Trimester II
Trimester III
III.
Ny. AP, 26 tahun, islam, pendidikan S1, pekerjaan, IRT, suku jawa, kawin
dengan suami Tn. M 30 tahun, islam, pekerjaan swasta, suku jawa, Register
(142079)
b. Keluhan utama
Klien datang untuk periksa hamil dengan keluhan perut terasa sakit setelah
melakukan aktivitas.
c. Riwayat Obstetrik
1. Riwayat Menstruasi
Menarche umur 11 tahun, teratur, siklus haid 30 hari, lamanya 5-6 hari,
jumlah darah yang keluar banyak terutama pada hari pertama dan kedua
menstruasi. Haid terakhir pada tanggal 29 Pebruari 2016.
2. Riwayat Perkawinan
Ny. AP menikah satu kali yaitu dengan Tn. M pada umur 25 tahun.
3. Riwayat Kehamilan dan Persalinan
Riwayat Psikososial
Klien mengatakan dirinya dan suaminya sangat mengharapkan anak lahir
dengan selamat pada kehamilannya saat ini. Suami dan keluarganya sangat
mendukung dirinya saat ini. Hubungan dengan keluarga baik, termasuk
dengan lingkungan sekitarnya.
j. Status Sibling
1) Physiological Mode
a) Udara/oksigen
Pola minum baik tidak ada keluhan, sehari klien minum 8 gelas,
turgor baik, tekstur kulit baik.
c) Makanan (nutrisi)
BAB dan BAK tidak ada keluhan, hanya frekuensi BAK saja
sekarang lebih meningkat dari sebelumnya.
e) Aktifitas dan istirahat
Aktivitas klien saat ini sedikit berkurang karena bila terlalu banyak
beraktivitas klien merasa sakit pada bagian perutnya.
f) Proteksi
Perut terkadang nyeri tapi tidak sering, punggung sering pegalpegal. Tidak ada gangguan dan keluhan terhadap sense yang ada.
h) Fungsi Neurologi
1) Faktor Fokal
Klien datang ke poli hamil untuk periksa hamil dengan keluhan perut
terasa sakit bila terlalu banyak aktivitas dan terkadang punggung pegalpegal. Klien menanyakan tentang kondisi anak dan dirinya. Klien selalu
membicarakan bila ada masalah kepada suaminya. Koping klien cukup
adaptif dalam menghadapi persoalan.
2) Faktor Kontekstual
Klien dan suaminya saat ini sangat menjaga kehamilannya sekarang.
Klien hamil 32-33 minggu sehingga sangat membutuhkan informasi
yang berkaitan dengan kehamilannya dan rencana persalinannya kelak.
3) Faktor Residual
Klien masih pertama hamil dan belum mengerti tanda-tanda mau
melahirkan, hal-hal apa saja yang dapat membuat kondisinya membaik
dan hal apa saja yang membuat kondisinya memburuk. Klien
membutuhkan informasi untuk persiapanya kelak.
3. Pemeriksaan Fisik
a. Analisa data 1
DS : Klien mengatakan ingin memeriksakan kehamilannya. Klien mengeluh
perutnya terasa sakit bila terlalu banyak beraktivitas. Klien bertanya
tentang kondisi anaknya dan dirinya.
HPHT : 29-2-2016
HPL : 5-11-2016
DO : G1P0000 usia kehamilan 32-33 minggu
Pemeriksaan Abdomen :
L I : TFU 3 jari diatas pusat, 25 cm
LII : punggung kanan
LIII : presentasi kepala, masih bisa bergerak
LIV : belum masuk PAP
Auskultasi : Bising usus +, DJJ 132 x/menit
USG : Plasenta Previa Totalis
Masalah : Kesiapan meningkatkan menejemen kesehatan
b. Analisa data 2
DS : Klien mengatakan sangat menginginkan anaknya dapat lahir dengan
selamat. Suami klien sangat mendukungnya saat ini, hubungan
keluarganya baik. Klien ngatakan suaminya sangat perhatian dengan
kondidinya saat ini dan selalu mendampinginya kemana-mana,
termasuk saat periksa hamil saat ini.
DO : Ekspresi wajah klien rileks dan santai saat bercerita tentang
keluarganya. Klien didampingi suami dan keluarganya.
Masalah : Kesiapan meningkatkan koping
B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
a. Tujuan
Klien tetap mempertahankan perilaku positipnya dalam mencari bantuan
persalinan sampai dengan waktu persalinan tiba
b. Kriteria Hasil
Klien mampu menjelaskan kembali tentang : hal-hal yang harus dilakukan
berkaitan dengan persiapan dan waktu persalinan, kapan mencari bantuan
kesehatan, fasilitas kesehatan tempat mencari bantuan persalinan
c. Intervensi
1) Jalin hubungan saling kenal dan percaya untuk memasuki tahapan
belajar.
Rasional : Hubungan saling percaya dapat memudahkan proses dalam
pemberian informasi dan penyuluh dapat memberikan bimbingan dan
meningkatkan tanggung jawab individu terhadap kesehatan.
2) Kaji persiapan, tingkat pengetahuan dan harapan klien.
Rasional : membantu menentukan kebutuhan akan informasi/belajar.
3) Klarifikasi kesalahpahaman.
Rasional : Ketakutan biasanya timbul dari kesalahan informasi dan
dapat mengganggu pembelajaran selanjutnya.
4) Tentukan derajat motivasi untuk belajar.
Rasional : Klien dapat mengalami kesulitan dalam menerima informasi
(belajar) kecuali kebutuhan untuk belajar tersebut jelas.
5) Pertahankan sikap terbuka terhadap keyakinan klien/pasangan.
Rasional
Penerimaan
penting
untuk
mengembangkan
dan
mempertahankan hubungan.
6) Berikan bimbingan dan informasi serta diskusikan hal-hal yang
berkaitan dengan persiapan dan waktu persalinan.
Rasional
Informasi
yang
diperlukan
oleh
klien
akan
dapat
a.
Tujuan
Mekanisme koping klien tetap efektif sampai proses persalinan klien
berlangsung.
b.
Kriteria Hasil
g. Menganjurkan klien untuk tidak banyak beraktivitas yang berat dan tidak
boleh berhubungan seksual selama kehamilannya saat ini.
Respon : Klien mendengarkan dan terjadi diskusi secara aktif.
h. Memberi reinforcement positip pada jawaban-jawaban klien yang positip.
Respon : Klien tersenyum dan mengucapkan terimakasih.
2. Diagnosa Keperawatan (2)
a. Menggali koping yang dimiliki klien selama klien menghadapi kehamilannya
saat ini.
Respon : Klien mengatakan bila ada masalah dalam kehamilannya saat ini,
klien membicarakannya dengan suami atau keluarganya.
b. Berdiskusi dengan klien tentang efektifitas koping yang selama ini digunakan
klien.
Respon : Klien mengatakan selama ini masalah yang dihadapi dapat
diselesaikan karena dia terbuka dan adanya dukungan dari suami dan
keluarganya.
c. Berdiskusi dengan klien tentang support sosial yang penting dalam
kehidupan klien saat ini.
Respon : Klien mengatakan mendapat support dari suaminya dan
keluarganya dalam menghadapi masalah
d. Menggali perasaan klien untuk saling memperkuat hubungan dengan
pasangannya, termasuk menggali cara klien memberi kesempatan pada
pasangannya untuk terkait dalam kehamilannya saat ini.
Respon : Klien mengatakan sangat dekat dengan suaminya dan suaminya
selalu mendampinginya kemana-mana termasuk periksa hamil saat ini
ditemani oleh suaminya.
e. Memberikan reinforcement positip pada pencapaian kemampuan klien
selama proses diskusi, terutama karena koping yang dimiliki cukup efektif
Respon : Klien tersenyum dan mengucapkan terimakasih.
E. EVALUASI
1. Diagnosa Keperawatan 1
Subjektif
Klien dapat menyebutkan kembali tanda tanda bahaya selama kehamilan yang
dapat terjadi seperti, perdarahan, tensi yang tinggi, kejang dan lain lain. Klien
mengerti tentang kondisinya saat ini, kehamilannya ari-arinya berada dibawah
menutupi jalan lahir, sehingga harus sering periksa dan harus di lakukan operasi
saat persalianan nanti.
Objektif
G1P0000 kehamilan 32-33 minggu, keadaan janin normal, DJJ 132 x/menit,
HPL 5-11-2016, USG : Plasenta Previa, Perdarah -, CRT < 2 detik, konjungtiva
tidak anemis, TD 120/80 mmHg, Nadi 76 x/menit, RR 22 x/mnt, Suhu 36,6 C
Analisa
Kesiapan meningkatkan menejemen kesehatan dapat dipertahankan, hal ini
dapat dinilai dari respon klien selama diskusi.
Planing
Pertahankan kompetensi klien dari hasil diskusi tersebut
Beri catatan agar klien bisa membaca dan mengulangnya kembali saat pulang
kerumah tentang tanda bahaya selama kehamilan dan bantuan persalinan.
2. Diagnosa Keperawatan 2
Subjektif
Klien mengatakan selama menghadapai masalah selama ini dapat diselesaikan
dengan baik, hubungan suami istri baik dan saling mendukung.
Klien dapat menyebutkan kembali tentang jenis-jenis koping yang adaptif dan
maladaptif
Objektif
Ekspresi wajah klien rileks saat diskusi. Klien cukup terbuka saat diskusi
Analisa
Mekanisme koping yang dimiliki klien cukup efektif
Planing
Anjurkan klien untuk mempertahankan hubungan yang saling menguatkan
dengan pasangan dan anggota kelurganya.
Anjurkan klien untuk mencari koping yang efektif bila koping yang saat ini
sudah tidak efektif lagi.
IV.
PEMBAHASAN
Perubahan yang terjadi pada fase kehamilan trimester III (32-33 minggu) dengan
plasenta previa membutuhkan adaptasi dari Ny. AP untuk mempertahankan kondisi
kehamilannya agar tetap terjaga. Perawat dapat melakukan asuhan keperawatan dengan
pendekatan model adaptasi Roy untuk mengoptimalkan koping dan potensi yang
dimiliki klien untuk beradaptasi dengan kondisinya saat ini.
Berdasarkan analisis medis klien didiagnosis mengalami plasenta previa totalis. Hal ini
membutuhkan penanganan yang khusus dan harus dilakukan pemantauan secara terus
menerus. Klien harus menjaga kehamilannya agar plasenta tidak terlepas dari ostium
uteri internum yang diimplantasinya, apabila terlepas akan menyebabkan perdarahan
yang berbahaya bagi ibu dan janinnya.
Dengan kondisi yang dialami klien saat ini, membuat klien cemas dengan kondisi
kehamilannya dan dirinya saat ini sehingga Ny AP waspada dan menjaga kehamilannya
saat ini. Kehamilan Ny AP saat ini merupakan kehamilan yang pertama dan belum
memiliki pengalaman tentang-tanda tanda bahaya selama kehamilan yang mungkin
dapat terjadi pada kondisinya saat ini. Hal ini menyebabkan klien sangat ingin mengerti
dengan benar tanda-tanda bahaya yang dapat terjadi dan hal apa saja yang memperbaik
kondisi kehamilannya dan hal-hal apa saja yang dapat memperburuk kondisi
kehamilannya saat ini. Klien cukup kooperatif dan dapat menerima informasi dengan
baik selama proses pemberian informasi dan diskusi.
Ny AP memiliki support sosial yang cukup optimal, yaitu support dari suami dan
keluarganya, sehingga hal ini dapat memperkuat koping yang dimiliki Ny AP dalam
menghadapai masalah pada kehamilannya yang beresiko saat ini. Suami klien dapat
menerima kondisi istrinya saat ini serta tetap berupaya optimal menjaga kehamilan
istrinya agar tidak terjadi komplikasi dan lahir prematur. Salah satu tindakan yang
mereka lakukan adalah sering periksa di dokter dan poli hamil untuk mengetahui
kondisi janin dan istrinya. Dari hasil pengkajian tersebut dapat dipersepsikan bahwa
mekanisme koping yang dimiliki klien cukup efektif dan akan meningkat.
PENUTUP
A. Kesimpulan
Model adaptasi Roy dapat digunakan untuk mengidentifikasi adaptasi terhadap
perubahan kehamilan beresiko dengan plasenta previa, sehingga dapat diketahui
apakah adaptasi yang dilakukan klien Ny AP adaptif atau maladaptif.
Selain dukungan dari petugas kesehatan terhadap masalah yang dihadapai oleh
klien, support sosial dari orang terdekat seperti suami dan orang tua sangatlah
dibutuhkan untuk mempertahankan dan memperkuat koping yang dimiliki klien,
sehingga klien dapat melalui proses adaptasi secara optimal.
Pemberian informasi yang berkaitan dengan tanda bahaya yang dapat terjadi selama
dalam kehamilan dengan plasenta previa pada Ny AP sangatlah penting, sehingga
klien dapat mempertahankan kehamilannya sampai cukup bulan dan dilakukan
persalinan dengan baik.
B. Saran
Kasus kehamilan dengan plasenta previa dapat dilakukan asuhan keperawatan
dengan menggunakan pendekatan model konsep adaptasi Roy.
Berkaitan dengan pengkajian yang masih belum bisa diadopsi melalui pendekatan
adaptasi Roy, maka perawat dapat memodifikasi dengan menggunakan pendekatan
model konsep yang lain untuk melengkapi.
DAFTAR PUSTAKA
Bobak, LM., Lowdermilk, D.L., & Jensen, M.D., (2005). (Alih Bahasa * Wijayarini, M.A.),
Buku Ajar Keperawatan Maternitas, Edisi 4, Jakarta: EGC.
Craven, R. (1991). Maternal, Neonatal & Womens Health Nursing. Pensylivinia : Spring
House Corporation
Hamilton, P.M., (1995). Alih Bahasa Yasmin Asih. Dasar-Dasar Keperawatan Maternitas.
Jakarta : EGC.
Pritchard, Mac Donald, Gant (1991). Obstetri Williams. (Edisi ke tujuh belas). Surabaya :
Airlangga University Press.
Roy, S.C & Andrews, H.A., (1991). The Roy Adaptation Model, The Definitive Statement.
California : Appleton & Lange
T. Heather, Herdman, (2015) Alih bahasa, Budi Anna Keliat. Diagnosis Keperawatan:
Definisi dan Klasifikasi 2015-2017. Jakarta : EGC
Wiknjosastro, H., dkk., (1999). Ilmu Kebidanan. Edisi Ketiga. Cetakan kelima. Jakarta :
Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawiroharjo, FK UI.