NIM:18015011
9.Kemandirian & Keterampilan
Provinsi lampung yang terdiri dari 16 kota/kabupaten apabila dilihat dari pendidikannya,
Angka Partisipasi Sekolah (APS) adalah angka yang menunjukkan persentase penduduk dalam
kelompok usia sekolah tertentu yang masih sekolah, terhadap seluruh penduduk pada kelompok
umur usia yang sama. Kelompok umur yang dipakai untuk melihat angka partisipasi sekolah
adalah kelompok umur yang ditujukan untuk program wajib belajar pada jenjang pendidikan
dasar umur 7-12tahun dan 13-15 tahun dan kelompok umur pada jenjang pendidikan menengah
16-18tahun.Berdasarkan data dari BPS Provinsi Lampung tahun 2010-1012 dapat diketahui
bahwa penduduk usia 7-12 tahun yang masih sekolah sebesar 98,59 persen artinya masih ada
1,41 persen penduduk usia 7-12 tahun yang tidak sekolah. Demikian pula dengan penduduk usia
13-15 yang tidak sekolah sebesar 9,97 persen. Hampir separuh dari penduduk usia 16-18 tahun
belum menikmati bangku sekolah yaitu 40,20 persen. APS 7-12 tahun dan APS 13-15 tahun
belum mencapai 100 persen dimana kedua kelompok usia ini masuk dalam program wajib
belajar 9 tahun. Jika dilihat dari sudut gender, tidak terdapat perbedaan yang berarti pada
partisipasi sekolah laki-laki dengan perempuan. Penduduk laki-laki dan perempuan mempunyai
kesempatan sama untuk bersekolah. Hasil Susenas tahun 2012 mengindikasikan bahwa APS lakilaki dan APS perempuan hampir sama di semua jenjang pendidikan. Disparitas gender pada level
partisipasi sekolah penduduk usia 7-12 tahun cukup kecil yaitu laki-laki sebesar 98,42 persen dan
perempuan sebesar 98,78 persen.Namun semakin tinggi jenjang pendidikan disparitas
pendidikan antara laki-laki dan perempuan semakin tinggi dimana penduduk perempuan lebih
tinggi dibanding penduduk laki-laki.
Berdasarkan data yang diperoleh dari BPS kota lampung Februari 2015,Jumlah angkatan
kerja di Provinsi Lampung pada Februari 2015 sebanyak 4.060,7 ribu orang, bertambah 0,79
persen dibanding keadaan Februari 2014. Sementara itu, Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja
(TPAK) Februari 2015 sebesar 69,55 persen atau turun 0,59 poin pada periode yang sama.
Jumlah penduduk bekerja di Provinsi Lampung sebanyak 3.921,2 ribu orang atau mengalami
kenaikan penyerapan sekitar 2,54 persen dari keadaan setahun yang lalu. Tingkat pengangguran
terbuka (TPT) sebesar 3,44 persen, turun 1,65 poin dibanding keadaan Februari 2014. Penurunan
terlihat dari sisi jumlah pencari kerja (pengangguran terbuka) sebanyak 65,3 ribu orang,
berkurang 31,89 persen selama setahun terakhir. Perkotaan masih menjadi kantong
pengangguran ditunjukkan dengan tingkat pengangguran terbuka yang mencapai 5,7 persen
dibanding perdesaan yang 2,45 persen. Atau secara absolut 70 ribu orang di perkotaan dibanding
69,5 ribu orang pengangguran di perdesaan. Sektor pertanian masih mendominasi lapangan
pekerjaan utama penduduk yaitu sekitar 47,12 persen dari seluruh penduduk yang bekerja.
Selama periode setahun terakhir jumlah pekerja konstruksi mengalami kenaikan sebanyak 70
ribu pekerja. Diikuti sektor industri dan transportasi, pergudangan & komunikasi masing-masing
sebanyak 58,7 ribu dan 13,6 ribu pekerja. Sektor yang paling banyak mengalami drop out tenaga
kerja adalah perdagangan, rumah makan & jasa akomodasi sebanyak 31,8 ribu pekerja.Status
pekerjaan sebagian besar penduduk bekerja di Provinsi Lampung adalah berusaha dibantu buruh
tidak tetap dan buruh/karyawan/pegawai yaitu masing-masing sebanyak 777,7 ribu orang dan
1.046,2 ribu orang. Dari status pekerjaan ini diperkirakan pekerja formal di Lampung sebesar
29,84 persen sedangkan pekerja informal 70,16 persen. Perkiraan proporsi pekerja informal pada
tahun sebelumnya (kondisi Februari 2014) adalah sebesar 71,28 persen.
Nilai Parameter:75
Daftar Pustaka:
Berita Resmi Statistik Provinsi Lampung No. 01/05/18/Th.VIII, 5 Mei 2015
Katalog BPS:Indikator Kesejahteraan Rakyat Provinsi Lampung 2012
kerja baru selama tahun 2008-2015 masih mampu diserap oleh lapangan kerja yang
tersedia.Tingkat pengangguran terbuka Provinsi Lampung tahun 2008-2015 berkurang sebesar
2,86 persen. Selama kurun waktu 2007-2014 persentase penduduk miskin di Provinsi Lampung
telah berkurang sebesar 10,78 persen.
Nilai Parameter:85
Daftar Pustaka:
Berita Resmi Statistik BPS Provinsi Lampung mengenai Pertumbuhan Ekonomi No.
09/05/18/Th.XVII, 4 Mei 2016
Tanggamus, Kabupaten Lampung Barat, dan Kota Bandar Lampung. Pelaksanaan program
Polmas melalui FKPM di Wilayah Kota Bandar Lampung telah dilaksanakan sejak tahun 2007
yang dibentuk berdasarkan instruksi dari Pemerintah Daerah Bandar Lampung dalam hal ini
melalui Kepolisian Tingkat Daerah Provinsi Lampung yang kemudian diturunkan kepada
Kepolisian Resort Kota/Kabupaten masing-masing dan selanjutnya dilaksanakan di Kepolisian
Sektor di tingkat kecamatan, dan tiap kecamatan dapat membentuk FKPM di tingkat kelurahan
masing-masing. Pembentukan FKPM juga dilandasi oleh kebutuhan masyarakat terhadap rasa
aman dan tertib. Dimana polisi di daerah tersebut dianggap kurang mengayomi masyarakat
sehingga pembentukan FKPM dinilai sangat tepat dalam rangka untuk menjembatani komunikasi
antara masyarakat dengan polisi. Tujuan dibentuknya FKPM adalah selain sebagai media
komunikasi antara masyarakat dengan polisi, juga untuk menyelesaikan kasus tindak pidana
ringan dan pertikaian-pertikaian antarwarga tanpa melalui proses penyidikan
Nilai Parameter :90
Daftar Pustaka:
Jurnal Studi Kepolisian Edisi 068
http://www.batampos.co.id, diakses tanggal 16 Januari 2012
http://www.unila.ac.id