Anda di halaman 1dari 3

Sinopsis

Film ini bertema tentang mimpi remaja, persahabatan, percintaan yang disajikan
dalam musikalisasi lagu-lagu rock populer. Pada film ini juga ditampilkan potonganpotongan akting beberapa musisi terkenal yang membuat film ini semakin jenaka dan unik.
Latar belakang tempat yang dipakai sepanjang film ini sangat sederhana yang justru membuat
film ini begitu lugas menggambarkan kehidupan remaja di wilayah pinggiran Thailand.
Cerita berawal dari sebuah kelas seni musik di sekolah dasar. Satu persatu murid
menunjukan kemampuan menyanyinya. Sampai pada giliran Ped (Jirayu La-ongmanee) yang
tidak memiliki minat pada musik akhirnya hanya berdiri diam di depan kelas. Ern (Nattasha
Nauljam) teman sekelas Ped yang pada saat itu duduk di bangku tepat di depan Ped berdiri
berusaha membantu dengan mengucapkan sebuah lirik lagu rock. Ped yang memang tidak
tahu tentang musik akhirnya mengikuti Ern dengan meneriakan lirik-lirik yang diberitahukan
padanya. Adegan memalukan ini ternyata justru membuat Ped ingin mengenal Ern lebih
dekat.
Ern mempunyai kecintaan yang besar pada musik. Karena keluarganya mempunyai
sebuah toko musik tidak heran dia sudah begitu mengenal dengan yang namanya musik.
Sejak kejadian memalukan yang dialami Ped di pelajaran seni musik, Ern mulai berbagi
kecintaannya pada musik. Dia pun tak ragu untuk meminjamkan kaset lagu rock yang gagal
dinyanyikan oleh Ped.
Ped mulai yakin perasaan sukanya pada Ern bertekad untuk menunjukannya dengan
memberi kaset yang berisi rekamana suaranya dengan menyanyikan lagu rock yang sempat
gagal dia nyanyikan pada kelas seni musik. Malam harinya Ped pergi menuju toko musik
milik keluarga Ern. Sampai di sana ternyata toko sidah tutup. Pantang menyerah, Ped
berusaha menelpon rumah Ern. Sayang, bukan Ern yang menjawab telepon dari Ped, tapi
justru dia kena marah ayah Ern karena menelpon malam-malam. Alih-alih memberi tahu
namanya pada ayah Ern, karena ketakutan dia justru mengaku bernama Kung, yang tidak lain
adalah nama sahabat Ped di sekolah.
Esok harinya di sekolah beredar gosip bahwa Kung (Pachara Chirathivat) naksir Ern
karena semalam dia menelpon ke rumah Ern. Jelas cuma Ped satu-satunya orang yang tahu
bahwa gosip itu tidak benar. Tapi dia hanya memilih diam apalagi setelah melihat reaksi
marah Ern kepada Kung. Erna marah pada Kung karena sudah berani menelponnya malammaam dan membuat teman-teman di sekolah menggodanya.

Sebenarnya Ped ingin mengaku kejadian yang sebenarnya tapi ternyata hari itu
rupanya menjadi hari terakhir Ern di sekolah itu. Karena dia dan keluarganya akan pindah ke
Bangkok.

Tiba pada masa SMA, Ped dan Kung masih saja satu sekolah. Suatu hari di sekolah
mereka kedatangan murid baru. Murid baru itu tidak lain dan tidak bukan adalah Ern.
Pertemuan kembali mereka bertiga ini dibuka dengan obrolan mengingat kejadian-kejadian
konyol ketika mereka masih SD dulu.
Kung yang pada awalnya ingin membentuk sebuah band dengan Ped dan Ex karena
selalu merasa kalah pada saudara kembarnya (Kay, leader band sekolahnya) setelah bertemu
Ern dan terpesona pada pandangan pertama akhirnya merubah niatnya untuk membentuk
band. Dia mantab untuk membentuk sebuah band bukan lagi untuk bersaing tapi untuk
mendekati Ern. Ped yang memang pendiam dan cenderung tunduk pada dominasi sahabatnya,
Kung, selalu ikut-ikut saja dan mendukung apa yang Kung lakukan. Apalagi setelah sekian
lama dia tak menyangka akan bertemu lagi dengan Ern.
Ped, Kung, Ex dan Ern bersama-sama membangun sebuah grup band. Namun cerita
mengalir tidak hanya dengan kejenakaaan tokoh tapi juga diwarnai dengan kisah cinta
segitiga antara Ern, Ped dan Kung. Ped yang selalu diam, masih juga membisu soal rasa
sukanya pada Ern bahkan sahabatnya, Kung, pun tidak tahu tentang hal ini. Berbeda dengan
Kung, dia yang penuh spontanitas tanpa ragu menyatakan rasa sukanya pada Ern, namun
sayangnya di ditolak.
Ped yang sudah menyerah dan mengalah karena tahu sahabatnya menyatakan rasa
pada Ern jelas tidak menyangka kalau Kung justru ditolak oleh Ern. Lepas penolakan Ern
terhadap Kung, jelas membuat Kung marah. Tanpa pikir panjang, Ern dia keluarkan dari
band. Tujuan band pun berubah menjadi pelampiasan laki-laki yang patah hati. Meski tanpa
Ern band mereka yang mereka beri nama Suckseed itu tetap berusaha mengikuti ajang
lomba band Hotwave dengan membuat lagu rock yang bercerita tentang patah hati.
Sejak Ern tidak bergabung dengna band Kung, Ped justru lebih sering menemui Ern.
Pernah suatu malam Ern menelpon Ped dan menanyakan apakah Ped menyukainya, tapi Ped
malah menjawab tidak. Menyesal dengan jawabannya, Ped langsung meluncur ke rumah Ern.
Di sana dia menceritakan tentang kesalahpahaman tentang telepon ketika mereka masih SD
dulu bahwa saat itu dia berniat memberikan kaset dengan rekaman suaranya. Ped pun bilang

kalau di amenulis lirik cinta untuk Ern yang pada saat itu langsung Ern buatkan melodinya.
Malam itu keduanya pun saling mengakui rasa suka masing-masing.
Jalan cerita selanjutnya pun sangat mudah ditebak. Ped menyembunyikan
hubungannya dengan Ern dari Kung karena takut menyakiti perasaan Kung yang sedang
patah hati. Meski begitu balutan komedinya cukup segar dan bisa membuat ketawa.
Hubungan persahabatan Ped dengan Kung maupun percintaaan Ped dengan Ern
berjalan dengna baik. Sampai pada hari-H penampilan mereka di lomba band Hotwave.
Band Ern yang bernama Arena dimana salah satu anggotanya adalah saudara kembar Kung
ternyata membawakan lagu yang diciptakan Ped untuk Ern. Ped tidak tahu tentanghal ini
sebelumnya. Tentu Kung lebih kaget lagi, dia tidak merasa dikhianati sahabatnya. Puncaknya
pada saat mereka tampil di panggung Kung urung menyelesaikan lagunya. Dia justru
memilih pergi meninggalakan teman bandnya.
Sejak kejadian di ajang lomba band Hotwave sampai kelulusan hubungan Ped
Kung dan PedErn semakin renggang. Dengan alasan tidak mau merusak persahatannya
dengan Kung, Ped memutuskan hubungannya dengan Ern. Tapi malangnya Ped dan Kung
tidak pernah bicara lagi sejak itu.

Sejak lulus SMA, Ped, Kung dan Ern tidak pernah bersama-sama lagi. Ped dan Kung
tidak pernah melanjutkan karir band mereka. Hanya Ern bersama Kay di Band Arena yang
akhirnya berhasil membuat album dan menjadi cukup terkenal. Melihat sampul album The
Arena dengan foto Ern diterpajang di sana menimbulkan keberanian Ped untuk kembali
bertemu Ern di acara reuni SMA mereka.

Di acara reuni SMA, Ped juga bertemu kembali dengan Kung. Di sini dia ingin
memulai lagi berbicara dengan Kung. Karena ternyata reaksi Kung masih dingin, Ped nekat
naik ke atas panggung danmulai menyanyikan lagu rock yang pernah diciptakan oleh
bandnya, Suckseed. Pada awalnya Kung berjalan menjauhi panggung, penonton akan dibuat
mengira bahwa hati Kung sudah mengeras terhadap sahabatnya itu. Tapi ternyata Kung justru
mengambil gitar dari Kay dan berlari menghampiri Ped dan mulai bernyanyi bersama. Semua
yang ada di acara itu pun dibuat terharu dengan persahabatan mereka. Lalu pda akhir film
diceritakan Ern, Ped, Kung dan Ex kembali membentuk band Suckseed.
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke Facebook

Anda mungkin juga menyukai