IDENTIFIKASI MASALAH
A. Analisis Hasil
Dari hasil kegiatan Januari Februari 2011 di Puskesmas Salaman II,
Berdasarkan SPM (Standart Pelayanan Minimal) ditemukan masalah sebagai
berikut :
Tabel 12. Program Dalam Standar Pelayanan Minimal yang masuk Cakupan
Masalah dan Besar Masalah
CAKUPAN MASALAH
BESAR MASALAH
A Cakupan Kunjungan bumil
91,36%
A Cakupan Kunjungan bumil
K1*
K1*
B Cakupan Kunjungan bumil
93,00%
B Cakupan Kunjungan bumil
K4
K4
C
83,44%
Cakupan pertolongsn
persalinan oleh nakes
Cakupan Kn1
89,74%
Cakupan Kn2
F
G
H
I
J
K
L
M
N
O
P
8,64%
7%
16,56%
Cakupan pertolongsn
persalinan oleh nakes
Cakupan Kn1
93,11%
Cakupan Kn2
6,89%
Dokter kecil
99,21%
Dokter kecil
0,79%
76,66%
23,34%
6,66%
66,6%
H
I
15,03%
60,74%
J
K
14,28%
35,35%
47,45%
83,22%
80%
10,26%
93,34%
33,4%
84,97%
39,26%
85,72%
64,65%
52,55%
16,78%
20%
R
S
18,18%
81,82%
97,9%
5,61%
97,9 0,79
Interval Kelas = ------------------------- = 19,4 19
5
94,39%
B. Prioritas Masalah
Dari permasalahan yang ada, ditentukan prioritas masalah berdasarkan metode
Hanlon Kuantitatif dengan 4 kelompok criteria :
1. kelompok kriteria A
: Besarnya masalah
2. kelompok kriteria B
: Kegawatan masalah
3. Kelompok kriteria C
4. Kelompok kriteria D
: PEARL factor
MASALAH
19-37
38-56
(1)
(2)
(3)
57-75 76-94
(4)
(5)
NILAI
>95
(6)
H
I
J
2
5
5
2
N
O
1
2
5
6
S
JUMLAH
5
7
Sangat ganas
:5
Ganas
:4
Cukup ganas
:3
Kurang ganas
:2
Tidak ganas
:1
Sangat Mendesak
:5
Mendesak
:4
25
6
5
54
Cukup Mendesak
:3
Kurang Mendesak
:2
Tidak Mendesak
:1
Sangat Murah
:5
Murah
:4
Cukup Murah
:3
Mahal
:2
Sangat Mahal
:1
MASALA
H
KEGANASA
N
URGENC
Y
BIAYA
JUMLA
H
10
11
12
JUMLAH
42
45
64
151
Sangat sulit
Sangat mudah
Ditanggulangi
ditanggulangi
:5
- Mudah
:4
- Cukup Mudah
:3
- Sulit
:2
- Sangat Sulit
:1
Mslh
MEAN
3,12
3,62
2,25
4,5
4,5
2,75
2,37
2,37
2,37
1,5
2,37
1,37
3,25
3,37
3,25
4,5
2,37
3,12
2,5
MASALA
H
HASIL
PERKALIAN
Setelah nilai A,B,C dan D didapat kemudian dimasukkan dalam formula sebagai
berikut :
Nilai Prioritas Dasar (NPD) = (A + B) x C
Nilai Prioritas Total (NPT)
= (A + B) x C x D
Masalah A
Masalah B
Masalah C
Masalah D
Masalah E
Masalah F
Masalah G
Masalah H
Masalah I
Masalah J
Masalah K
Masalah L
Masalah M
Masalah N
Masalah O
Masalah P
Masalah Q
Masalah R
Masalah S
NPD
Nilai PEARL
NPT
Prioritas
24,9
24,9
13
28,9
28,9
11
18
18
18
40,5
40,5
40,5
40,5
19,2
19,2
16
28,4
28,4
12
33,1
33,1
18,9
18,9
17
19,5
19,5
15
2,3
2,3
14
13,7
13,7
19
48,7
48,7
40,4
40,4
32,5
32,5
45
45
40,2
40,2
43,6
43,6
30
30
10
MASALAH
Polio4*
Cakupan Kn1
Cakupan Kn2
10
11
12
13
14
15
Rumah sehat
16
Dokter kecil
17
18
19
Lingkungan
Input (5 M)
Proses
(P1 P2 P3)
Output
Simple Problem
Outcome
Impact
Complex Problem
1. Pendekatan Sistem
Tabel 19. Tabel kemungkinan penyebab rendahnya cakupan Cakupan
bayi yang mendapat ASI eksklusif
Komponen
Kekurangan
Kelebihan
Input
Man
Petugas
kesehatan
mengerjakan
masih
pekerjaan
rangkap
Money
Terlambatnya
dana
yang
digunakan
seperti
Alat-alat dipinjami
oleh masyarakat
Mendapatkan
Machine
sound
system,
tidak
laporan
P1
tertentu
Kurangnya motifasi petugas
untuk selalu
penyuluhan
eksklusif
memberikan
tentang
kepada
Sudah
sesuai
SOP
-
asi
penyuluhan
ibu
masyarakat
menyusui
dengan
seperti
mengingatkan
petugas
puskesmas jika
waktu penyuluhan telah
tiba
P3
Kurangnya
pengetahuan
loka
karya
mini
ruti
ment
ekslusif
bagi
bayi
2. Mutu Pelayanan
Dalam menilai mutu pelayanan puskesmas dilakukan simple
problem dan kompleks problem. Pada simple problem kami menggunakan
Standar Operating Prosedur (SOP). Pada kompleks problem kami
menggunakan observasi dan wawancara kepada pasien terhadap 9 dimensi
mutu.
a. Simple Problem
Tabel 20. Daftar tilik kepatuhan petugas kesehatan terhadap
penyuluhan pemberian ASI Eksklusif (Simple Problem)
No
Ya
Tidak
.
1.
3.
+
+
TB
5.
6.
7.
8.
9.
PERTANYAAN QUESTIONER
1.
Effectiveness
a. Apakah dengan adanya puskesmas 2
TB
JUMLAH
40%
0%
0%
60%
20%
100%
100%
100%
oleh 5
100%
100%
100%
simulasi
tentang
bagaimana
payudara
kepada
ibu
menyusui?
e. Apakah
tentang
dokter/bidan
cara
mengajarkan
menjaga
kebersihan
payudara?
2.
Access to Service
Geografis
dijangkau?
b. Apakah rumah anda dekat dengan
puskesmas?
c. Apakah mudah untuk mendapatkan
transportasi tersebut?
d. Apakah
puskesmas
dilalui
transportasi umum?
e. Apakah letak puskesmas strategis?
(beraspal atau tidak berlubang-lubang
dan tidak berbahaya)?
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
80%
bebas banjir?
h. Apakah akses jalan menuju puskesmas
lebar?
i. Apakah lalu lintas menuju puskesmas
ramai?
Sosial budaya
a. Apakah bahasa yang digunakan petugas
mudah dimengerti oleh pasien?
b. Apakah petugas menunjukkan sikap
bersahabat dan ramah?
c. Apakah petugas menggunakan bahasa
jawa?
Ekonomi
a. Apakah puskesmas melayani program
jamkesmas, jamkesda dan askes?
b. Apakah sistem pembayaran mudah
dilakukan?
oleh masyarakat?
3.
Interpersonal Relation
a. Apakah petugas di puskesmas sudah 4
menerapkan 5 S (senyum, sapa, salam,
sopan
santun)
selama
memberikan
100%
80%
100%
60%
80%
60%
100%
60%
100%
100%
40%
petugas
kesehatan
selalu
4.
Efficiency
Safety
100%
40%
40%
100%
0%
100%
100%
100%
100%
0%
60%
60%
c. Apakah
kesehatan 5
petugas
menggunakan
alat
proteksi
diri
petugas
kesehatan
mampu
6.
Amenities
puskesmas?
b. Apakah ada tempat cuci tangan?
c. Apakah kursi ruang tunggu nyaman?
d. Apakah terdapat tempat sampah?
e. Apakah terdapat tempat parkir?
f. Apakah terdapat kartu antrian?
antara loket jamkesmas, jamkesda,
umum, jamsostek dan askes?
h. Apakah WC bersih?
60%
60%
100%
80%
0%
0%
80%
100%
100%
privasi pasien?
7.
Information
a. Apakah
dokter
menjelaskan
setiap 3
puskesmas
melakukan 0
Technical Competence
100%
40%
sering
datang 2
40%
diri/berobat
ke
5
100%
100%
100%
100%
100%
20%
9.
Continuity Care
a. Apakah
anda
memeriksakan
puskesmas ini?
dokter
anda
selalu
dokter
anda
selalu
menurut
anda
pelayanan
100%
lebih memadai?
12. Tidak tersedianya laporan kegiatan tentang penyuluhan ASI ekslusif kepada
ibu menyusui
13. Belum adanya tindak lanjut dari hasil evaluasi.
14. Kurangnya pengetahuan masyarakat tentang pentingnya ASI ekslusif bagi bayi
dikarenakan kurangnya frekuensi penyuluhan oleh petugas kesehatan.
15. Belum terealisasinya program pemerintah dalam penyediaan pojok laktasi.
16. Tidak memberikan himbauan atau nasehat mengenai ASI eksklusif
17. Tidak mengajarkan secara simulasi tentang bagaimana memberikan ASI
secara baik dan benar
18. Tidak melakukan pemeriksaan payudara kepada ibu menyusui
19. Tidak mengajarkan tentang cara menjaga kebersihan payudara
20. Belum menerapkan 5 S (senyum, sapa, salam, sopan santun) selama
memberikan penjelasan mengenai pentingnya ASI eksklusif
21. Belum mendengarkan keluhan anda dengan simpati dan empati, belum
perhatian kepada pasien
22. Pasien belum merasa puas dengan pelayanan petugas
23. Pasien tidak mendapatkan pelayanan yang cepat tanpa harus menunggu lama,
menurut pasien tenaga medis belum bekerja sesuai bidangnya pada saat jam
kerja
24. Petugas kesehatan belum menjelaskan mengenai waktu waktu yang tepat
untuk menyusui kepada pasien,
25. Petugas kesehatan belum menggunakan alat proteksi diri (misalnya sarung
tangan) saat memeriksa pasien
26. Petugas kesehatan belum mencuci tangan sebelum dan setelah memeriksa
pasien
27. Tidak terdapat tempat menyusui di puskesmas
28. Loket antrian tidak dipisahkan antara loket jamkesmas, jamkesda, umum,
jamsostek dan askes
29. WC belum bersih
30. Ruang periksa belum menjaga privasi pasien
31. Dokter belum menjelaskan setiap tindakan yang akan dilakukan kepada pasien
32. Puskesmas tidak melakukan sosialisasi dan penyuluhan tentang ASI eksklusif
kesehatan secara berkala
33. Dokter belum memberikan informasi dengan jelas atas semua pertanyaan
pasien mengenai ASI ekslusif
34. Ruang tunggu atau periksa tidak dilengkapi dengan gambar-gambar yang
interaktif mengenai ASI eksklusif
35. Dokter belum mendengarkan keluhan pasien mengenai ASI ekslusif dengan
baik, dokter belum memberikan penjelasan mengenai pentingnya ASI Ekslusif
Pasien belum sering memeriksakan diri / berobat ke puskesmas ini dan menurut
pasien pelayanan puskesmas belum ini semakin baik dari waktu ke waktu.
D. Konfirmasi Penyebab masalah
Setelah dikonfirmasi dengan Kepala Puskesmas Salaman II, maka
didapatkan penyebab masalah antara lain :
1. Kurangnya jumlah petugas tenaga kesehatan bidang promosi kesehatan di
puskesmas.
2. Tidak ada SOP tentang ANC, PNC dan penyuluhan pemberian ASI eksklusif.
3. Kurangnya motivasi dari petugas untuk selalu memberikan penyuluhan
tentang ASI eksklusif kepada ibu menyusui.
4. Tidak adanya perencanaan mengenai peyuluhan ASI eksklusif secara berkala.
5. Kurangnya kerjasama lintas program dalam upaya pengembangan penyuluhan
ASI eksklusif kepada ibu menyusui.
6. Tidak adanya alokasi dana untuk program penyuluhan promosi kesehatan
(untuk penyiapan materi, sarana transportasi, dll).
7. Tidak memiliki materi memadai untuk mengadakan penyuluhan
8. Tidak ada alat peraga untuk penyuluhan ASI eksklusif