Anda di halaman 1dari 26

BAB III

IDENTIFIKASI MASALAH

A. Analisis Hasil
Dari hasil kegiatan Januari Februari 2011 di Puskesmas Salaman II,
Berdasarkan SPM (Standart Pelayanan Minimal) ditemukan masalah sebagai
berikut :
Tabel 12. Program Dalam Standar Pelayanan Minimal yang masuk Cakupan
Masalah dan Besar Masalah
CAKUPAN MASALAH
BESAR MASALAH
A Cakupan Kunjungan bumil
91,36%
A Cakupan Kunjungan bumil
K1*
K1*
B Cakupan Kunjungan bumil
93,00%
B Cakupan Kunjungan bumil
K4
K4
C

83,44%

Cakupan pertolongsn
persalinan oleh nakes
Cakupan Kn1

89,74%

Cakupan Kn2

F
G
H
I
J
K
L
M
N
O
P

8,64%
7%
16,56%

Cakupan pertolongsn
persalinan oleh nakes
Cakupan Kn1

93,11%

Cakupan Kn2

6,89%

Dokter kecil

99,21%

Dokter kecil

0,79%

Cakupan pelayanan pra usila


dan usila
Cakupan bumil diberi Fe 90
T2PM yg memenuhi syarat
sanitasi
Rumah sehat
Penduduk yang
memanfaatkan jamban
Rmh dgn SPAL memenuhi
syarat
Balita dg diare yg ditangani
sesuai standart
Jumlah bumil yg mendapat
TT1*
Jumlah bumil yg mendapat
TT2*
Polio 4*

76,66%

23,34%

6,66%
66,6%

H
I

15,03%
60,74%

J
K

14,28%

35,35%

47,45%

83,22%

80%

Cakupan pelayanan pra usila


dan usila
Cakupan bumi diberi Fe 90
T2PM yg memenuhi syarat
sanitasi
Rumah sehat
Penduduk yang
memanfaatkan jamban
Rmh dgn SPAL memenuhi
syarat
Balita dg diare yg ditangani
sesuai standart
Jumlah bumil yg mendapat
TT1*
Jumlah bumil yg mendapat
TT2*
Polio 4*

10,26%

93,34%
33,4%
84,97%
39,26%
85,72%
64,65%
52,55%
16,78%
20%

Bayi yg dapat ASI eksklusif

R
S

18,18%

Bayi yg dapat ASI eksklusif

81,82%

Jumlah kunjungan gilut di


2,1%
rawat jalan (dlm/luar gedung)

97,9%

Pelayanan gangguan jiwadi


sankes umum

Jumlah kunjungan gilut di


rawat jalan (dlm/luar
gedung)
Pelayanan gangguan jiwa di
sankes umum

5,61%

Prioritas masalah dengan Hanlon kuantitatif

K (kelas) = 1 + 3,3 Log N


N = BANYAKNYA MASALAH = 19
K = 1 + 3,3 Log 19
K = 1 + 3,3 x 1,3 = 5,29 5 kelas
R (nilai besar nilai kecil)
Interval Kelas = --------------------------------------jumlah kelas

97,9 0,79
Interval Kelas = ------------------------- = 19,4 19
5

94,39%

B. Prioritas Masalah
Dari permasalahan yang ada, ditentukan prioritas masalah berdasarkan metode
Hanlon Kuantitatif dengan 4 kelompok criteria :
1. kelompok kriteria A

: Besarnya masalah

2. kelompok kriteria B

: Kegawatan masalah

3. Kelompok kriteria C

: Kemudahan dalam penanggulangan

4. Kelompok kriteria D

: PEARL factor

1. Kriteria A : Besarnya Masalah


Tabel 13. Besarnya Masalah

MASALAH

BESARNYA MASALAH PER 27.255


PENDUDUK
0-18

19-37

38-56

(1)

(2)

(3)

57-75 76-94
(4)

(5)

NILAI

>95
(6)

H
I
J

2
5

5
2

N
O

1
2

5
6

S
JUMLAH

5
7

1. Kriteria B : Kegawatan Masalah


Tingkat Kegawatan dengan bobot 5:
-

Sangat ganas

:5

Ganas

:4

Cukup ganas

:3

Kurang ganas

:2

Tidak ganas

:1

Tingkat Urgensi dengan bobot 5:


-

Sangat Mendesak

:5

Mendesak

:4

25

6
5

54

Cukup Mendesak

:3

Kurang Mendesak

:2

Tidak Mendesak

:1

Tingkat Biaya dengan bobot 5:


-

Sangat Murah

:5

Murah

:4

Cukup Murah

:3

Mahal

:2

Sangat Mahal

:1

Tabel 14. Kriteria B / Kegawatan Masalah

MASALA
H

KEGANASA
N

URGENC
Y

BIAYA

JUMLA
H

10

11

12

JUMLAH

42

45

64

151

2. Kelompok Kriteria C : Kemudahan Dalam Penanggulangan


Pertanyaan yg harus dijawab adalah apakah sumber-sumber & teknologi
yang tersedia mampu menyelesaikan masalah

Makin sulit penanggulangan skor makin kecil


1

Sangat sulit

Sangat mudah

Ditanggulangi

ditanggulangi

Dengan bobot 5, dimana:


- Sangat Mudah

:5

- Mudah

:4

- Cukup Mudah

:3

- Sulit

:2

- Sangat Sulit

:1

Tabel 15. Kemudahan Dalam Penanggulangan Masalah

Mslh

MEAN

3,12

3,62

2,25

4,5

4,5

2,75

2,37

2,37

2,37

1,5

2,37

1,37

3,25

3,37

3,25

4,5

2,37

3,12

2,5

3. Kelompok Kriteria D : Pearl Faktor


Faktor yang saling menentukan dapat atau tidaknya suatu program
dilaksanakan, faktor-faktor tersebut :
1. Kesesuaian (Propiety)
2. Ekonomi murah (Economic)
3. Dapat diterima (Acceptability)
4. Tersedianya sumber (Resources availability)
5. Legalitas tejamin (Legality)

Tabel 16. Analisa Masalah dengan PEARL Faktor

MASALA
H

HASIL
PERKALIAN

Setelah nilai A,B,C dan D didapat kemudian dimasukkan dalam formula sebagai
berikut :
Nilai Prioritas Dasar (NPD) = (A + B) x C
Nilai Prioritas Total (NPT)

= (A + B) x C x D

Masalah A

= NPD = (1+7) x 3,12 = 24,9

Masalah B

= NPD = (1+7) x 3,62 = 28,9

Masalah C

= NPD = (1+7) x 2,25 = 18

Masalah D

= NPD = (1+8) x 4,5 = 40,5

Masalah E

= NPD = (1+8) x 4,5 = 40,5

Masalah F

= NPD = (1+6) x 2,75 = 19,2

Masalah G

= NPD = (2+10) x 2,37 = 28,4

Masalah H

= NPD = (5+9) x 2,27 = 33,18

Masalah I

= NPD = (2+6) x 2,37 = 18,96

Masalah J

= NPD = (5+8) x 1,5 = 19,5

Masalah K

= NPD = (3+6) x 2,37 = 21,3

Masalah L

= NPD = (5+5) x 1,37 = 13,7

Masalah M

= NPD = (4+11) x 3,25 = 48,75

Masalah N

= NPD = (3+9) x 3,37 = 40,4

Masalah O

= NPD = (1+9) x 3,25 = 32,5

Masalah P

= NPD = (2+8) x 4,5 = 45

Masalah Q

= NPD = (5+12) x 2,37 = 40,29

Masalah R

= NPD = (6+8) x 3,12 = 43,6

Masalah S

= NPD = (5+7) x 2,5 = 30

Tabel 17. Penentuan Prioritas Masalah


Masalah

NPD

Nilai PEARL

NPT

Prioritas

24,9

24,9

13

28,9

28,9

11

18

18

18

40,5

40,5

40,5

40,5

19,2

19,2

16

28,4

28,4

12

33,1

33,1

18,9

18,9

17

19,5

19,5

15

2,3

2,3

14

13,7

13,7

19

48,7

48,7

40,4

40,4

32,5

32,5

45

45

40,2

40,2

43,6

43,6

30

30

10

Tabel 18. Urutan Prioritas Masalah yang di dapat, adalah :


PERINGKAT

MASALAH

Balita dg diare yg ditangani sesuai standart

Polio4*

Jumlah kunjungan gilut di rawat jalan (dlm/luar gedung)

Cakupan Kn1

Cakupan Kn2

Jumlah bumil yg mendapat TT1*

Bayi yang dapat ASI eksklusif

Cakupan bumil diberi Fe 90

Jumlah bumil yang mendapat TT2*

10

Pelayanan gangguan jiwa di Yankes umum

11

Cakupan bumil K4*

12

Cakupan pelayanan pra usila dan usila

13

Cakupan bumil K1*

14

Penduduk yang memanfaatkan jamban

15

Rumah sehat

16

Dokter kecil

17

T2PM yang memnuhi syarat sanitasi

18

Cakupan pertolongan persalinan oleh Nakes

19

Rumah dengan SPAL memenuhi syarat

Berdasarkan hasil perhitungan secara Hanlon kuantitatif, didapatkan 19


masalah, kemudian masalah yang kami angkat berdasarkan permintaan dan
anjuran dari Kepala Puskesmas Salaman II adalah Cakupan bayi yang mendapat
ASI eksklusif di Puskesmas Salaman II pada periode Januari februari 2011
dengan besar masalah 18,18% dan target sebesar 80%.
C. Analisis Penyebab Masalah
Setelah

mendapat anjuran dari Kepala Puskesmas Salaman II untuk

mengangkat permasalahan tentang cakupan bayi yang mendapat ASI eksklusif


sehingga untuk menganalisa penyebab masalah manajemen secara menyeluruh,
digunakan pendekatan sistem yang meliputi input, proses, lingkungan, serta QA
yang meliputi simpel problem dan kompleks problem.
1. Penyebab masalah dari manajemen dengan Pendekatan Sistem

a. Input (Man, Money, Material, Methode, Mechine)


b. Proses (P1,P2,P3)
c. Factor lingkungan

Lingkungan

Input (5 M)

Proses
(P1 P2 P3)

Output

Simple Problem

Outcome

Impact

Complex Problem

Gambar 3. Sistem manajemen mutu

1. Pendekatan Sistem
Tabel 19. Tabel kemungkinan penyebab rendahnya cakupan Cakupan
bayi yang mendapat ASI eksklusif
Komponen
Kekurangan
Kelebihan
Input

Man

Petugas

kesehatan

mengerjakan

masih

pekerjaan

rangkap

Money

Terlambatnya

dana

yang

turun dari pemerintah (BOK)


Dana berasal dari uang

Ada pelatihan kader yaitu ka


Posyandu dan kader
dukun bayi
Adanya tenaga
Honorer
Ada dana PNPM

pribadi dulu baru diganti


Method

Belum lengkapnya peralatan


yang

digunakan

seperti

Alat-alat dipinjami
oleh masyarakat

Mendapatkan

rusaknya leptop, tidak ada

Machine

sound

system,

tidak

tersedianya pengeras suara


-

Terbatasnya peralatan yang

laporan

dari bidan desa ke


puskesmas setiap
bulan

digunakan misalnya jumlah


meja kurang.
Material
Process

P1

Pelaksanaan terpusat pada

bulan jawa pada minggu


P2

tertentu
Kurangnya motifasi petugas

untuk selalu
penyuluhan
eksklusif

memberikan
tentang
kepada

Sudah

sesuai

SOP
-

Peranserta dukun bayi


Masyarakat aktif dalam
penyelenggaraan

asi

penyuluhan

ibu

masyarakat

menyusui

dengan

seperti

mengingatkan

petugas

puskesmas jika
waktu penyuluhan telah
tiba
P3

tidak tersedianya laporan -adanya


kegiatan tentang penyuluhan tribulanan
ASI eksklusif kepada ibu
menyusui

F belum ada tindak lanjut dari


hasil evaluasi
Environ

Kurangnya

pengetahuan

loka

karya

mini

ruti

ment

masyarakat tentang pentingnya


ASI

ekslusif

bagi

bayi

dikarenakan kurangnya frekuensi


penyeleggaraan penyuluhan oleh
petugas kesehatan.
-

Belum terealisasinya program


pemerintah dalam penyediaan
pojok laktasi.

2. Mutu Pelayanan
Dalam menilai mutu pelayanan puskesmas dilakukan simple
problem dan kompleks problem. Pada simple problem kami menggunakan
Standar Operating Prosedur (SOP). Pada kompleks problem kami
menggunakan observasi dan wawancara kepada pasien terhadap 9 dimensi
mutu.
a. Simple Problem
Tabel 20. Daftar tilik kepatuhan petugas kesehatan terhadap
penyuluhan pemberian ASI Eksklusif (Simple Problem)
No

Kinerja yang dinilai

Ya

Tidak

.
1.

Apakah petugas menyiapkan perlengkapan promosi

kesehatan sesuai dengan standar?


2.

Apakah petugas mencuci tangan?

3.

Apakah petugas menyiapkan atau mengatur posisi ibu

+
+

untuk duduk dengan santai?


4.

Apakah petugas menjelaskan perawatan payudara


selama hamil?

TB

5.

Apakah petugas memperagakan perawatan payudara?

6.

Apakah petugas mengajarkan bagaimana cara meneteki +


yang benar?

7.

Apakah petugas mengajarkan cara memerah susu?

8.

Apakah petugas mengajarkan cara penyimpanan susu?

9.

Apakah petugas mengajarkan cara memberikan ASI

yang telah disimpan?


9.

Apakah petugas memberikan contoh cara memberikan

minum ASI tanpa menggunakan dot?


10.

Apakah petugas mengajarkan posisi bayi saat disusui?

CR = Jumlah jawaban ya x 100%


Jumlah ya + tidak
CR = 3 x 100% = 30%
10

Tingkat kepatuhan petugas di puskesmas Salaman II terhadap kegiatan


pemeriksaan pasien sebesar 30%. Hal ini menunjukkan adanya tingkat kepatuhan
yang masih rendah dari petugas promosi kesehatan di Puskesmas Salaman II,
khususnya dalam hal penyuluhan ASI eksklusif kepada ibu menyusui
b. Complex Problem
NO

PERTANYAAN QUESTIONER

1.

Effectiveness
a. Apakah dengan adanya puskesmas 2

mampu memberikan informasi kepada


anda sebagai ibu menyusui mengenai

TB

JUMLAH

40%

pentingnya ASI eksklusif pada bayi?


b. Apakah petugas pelayanan kesehatan di
puskesmas memberikan himbauan atau
0

0%

0%

60%

20%

a. Apakah letak puskesmas mudah untuk 5

100%

100%

100%

oleh 5

100%

100%

f. Apakah jalan menuju puskesmas baik 5

100%

nasehat mengenai ASI eksklusif?


c. Apakah petugas kesehatan mengajarkan
secara

simulasi

tentang

bagaimana

memberikan ASI secara baik dan


benar?
d. Apakah dokter / bidan melakukan
pemeriksaan

payudara

kepada

ibu

menyusui?
e. Apakah
tentang

dokter/bidan
cara

mengajarkan

menjaga

kebersihan

payudara?

2.

Access to Service
Geografis

dijangkau?
b. Apakah rumah anda dekat dengan
puskesmas?
c. Apakah mudah untuk mendapatkan
transportasi tersebut?
d. Apakah

puskesmas

dilalui

transportasi umum?
e. Apakah letak puskesmas strategis?
(beraspal atau tidak berlubang-lubang
dan tidak berbahaya)?

g. Apakah puskesmas merupakan daerah 5

100%

100%

100%

100%

100%

100%

100%

100%

c. Apakah biaya puskesmas terjangkau 5

100%

80%

bebas banjir?
h. Apakah akses jalan menuju puskesmas
lebar?
i. Apakah lalu lintas menuju puskesmas
ramai?

Sosial budaya
a. Apakah bahasa yang digunakan petugas
mudah dimengerti oleh pasien?
b. Apakah petugas menunjukkan sikap
bersahabat dan ramah?
c. Apakah petugas menggunakan bahasa
jawa?
Ekonomi
a. Apakah puskesmas melayani program
jamkesmas, jamkesda dan askes?
b. Apakah sistem pembayaran mudah
dilakukan?
oleh masyarakat?

3.

Interpersonal Relation
a. Apakah petugas di puskesmas sudah 4
menerapkan 5 S (senyum, sapa, salam,
sopan

santun)

selama

memberikan

penjelasan mengenai pentingnya ASI


eksklusif?

b. Apakah dokter selalu meminta ijin


kepada anda setiap akan memeriksa?

100%

80%

e. Apakah petugas kesehatan perhatian 5

100%

60%

80%

a. Apakah anda mendapatkan pelayanan 3

60%

100%

60%

100%

100%

a. Apakah petugas kesehatan menjelaskan 2

40%

c. Apakah dokter mendengarkan keluhan


anda dengan simpati dan empati?
d. Apakah

petugas

kesehatan

selalu

menjaga sikap dan perilaku yang baik?


kepada anda ?
f. Apakah anda merasa puas dengan
pelayanan petugas?

4.

Efficiency

yang cepat tanpa harus menunggu


lama?
b. Apakah sudah ada sistem antrian dalam 5
pelayanan kesehatan di puskesmas?
c. Apakah menurut anda tenaga medis
sudah bekerja sesuai bidangnya pada 3
saat jam kerja ?
d. Apakah tenaga medis datang tepat pada
waktunya?
e. Apakah biaya pengobatan dokter di
puskesmas lebih murah daripada biaya
pengobatan dokter di tempat lain?
5.

Safety

mengenai waktu waktu yang tepat

untuk menyusui kepada anda?


b. Apakah petugas kesehatan menjelaskan
cara menyusui bayi dengan benar?
0

100%

40%

40%

100%

a. Apakah terdapat tempat menyusui di 0

0%

100%

100%

100%

100%

g. Apakah loket antrian telah dipisahkan 0

0%

60%

60%

c. Apakah

kesehatan 5

petugas

menggunakan

alat

proteksi

diri

(misalnya sarung tangan), pada saat


memeriksa anda?
d. Apakah petugas kesehatan mencuci
tangan sebelum dan setelah memeriksa
anda?
e. Apakah

petugas

kesehatan

mampu

menjaga kerahasian mengenai keluhan


yang anda ceritakan kepada dokter?

6.

Amenities

puskesmas?
b. Apakah ada tempat cuci tangan?
c. Apakah kursi ruang tunggu nyaman?
d. Apakah terdapat tempat sampah?
e. Apakah terdapat tempat parkir?
f. Apakah terdapat kartu antrian?
antara loket jamkesmas, jamkesda,
umum, jamsostek dan askes?
h. Apakah WC bersih?

i. Apakah ruang periksa sudah menjaga 3

60%

60%

100%

80%

0%

0%

a. Apakah dokter mendengarkan keluhan 4

80%

100%

100%

privasi pasien?

7.

Information
a. Apakah

dokter

menjelaskan

setiap 3

tindakan yang akan dilakukan kepada


anda?
b. Apakah

puskesmas

melakukan 0

sosialisasi dan penyuluhan tentang ASI


eksklusif kesehatan secara berkala?
c. Apakah dokter memberikan informasi
dengan jelas atas semua pertanyaan
anda?
d. Apakah ruang tunggu atau periksa
dilengkapi dengan gambar-gambar yang
interaktif mengenai ASI eksklusif?
e. Apakah petugas menjelaskan dengan
benar cara penggunaan obat selama
menyusui ASI ekslusif?
8.

Technical Competence

anda mengenai ASI ekslusif dengan


baik?
b. Apakah dokter memeriksa anda dengan 5
teliti?
c. Apakah dokter yang memeriksa pasien
sendiri?
d. Apakah dokter menanyakan identitas

Ibu menyusui dengan lengkap?

100%

40%

sering

datang 2

40%

diri/berobat

ke
5

100%

100%

100%

100%

100%

puskesmas ini semakin baik dari waktu 1


ke waktu?

20%

e. Apakah dokter memberikan penjelasan


mengenai pentingnya ASI Ekslusif?

9.

Continuity Care
a. Apakah

anda

memeriksakan
puskesmas ini?

b. Apakah anda memiliki kartu berobat?


c. Apakah menurut anda puskesmas ini
sudah dilengkapi dengan catatan medis
yang baik?
d. Apakah menurut anda puskesmas ini
sudah menyimpan catatan medis pasien
dengan baik?
e. Apakah

dokter

anda

selalu

memberitahu kapan anda harus kontrol


atau melakukan pemeriksaan ulangan
tertentu seperti cek ulang laboratorium
atau rontgen dsb?
f. Apakah

dokter

anda

selalu

memberitahu bagaimana perkembangan


atau kemajuan pengobatan anda?
g. Apakah

menurut

anda

pelayanan

h. Apakah puskesmas ini bisa memberikan


surat rujukan atau bahkan merujuk
langsung pasien ke rumah sakit yang

100%

lebih memadai?

Dari analisa penyebab dengan menggunakan pendekatan sistem dan mutu


pelayanan, didapatkan penyebab gabungan dari kedua cara tersebut, antara lain :
1. Kurangnya jumlah petugas tenaga kesehatan bidang promosi kesehatan di
puskesmas.
2. Kurangnya motivasi dari petugas untuk selalu memberikan penyuluhan
tentang ASI eksklusif kepada ibu menyusui.
3. Tidak adanya alokasi dana untuk program penyuluhan promosi kesehatan
(untuk penyiapan materi, sarana transportasi, dll).
4. Tidak ada SOP tentang ANC, PNC dan penyuluhan pemberian ASI eksklusif.
5. Belum terlaksananya metode penyuluhan ASI eksklusif melalui kunjungan
rumah.
6. Media promosi tidak dimanfaatkan secara maksimal
7. Tidak ada alat peraga untuk penyuluhan ASI eksklusif
8. Tidak memiliki materi memadai untuk mengadakan penyuluhan
9. Tidak adanya perencanaan mengenai peyuluhan ASI eksklusif secara berkala.
10. Kurangnya kerjasama lintas program dalam upaya pengembangan penyuluhan
ASI eksklusif kepada ibu menyusui.
11. Kurangnya pelaksanaan promosi kesehatan khususnya penyuluhan tentang
ASI Eksklusif

12. Tidak tersedianya laporan kegiatan tentang penyuluhan ASI ekslusif kepada
ibu menyusui
13. Belum adanya tindak lanjut dari hasil evaluasi.
14. Kurangnya pengetahuan masyarakat tentang pentingnya ASI ekslusif bagi bayi
dikarenakan kurangnya frekuensi penyuluhan oleh petugas kesehatan.
15. Belum terealisasinya program pemerintah dalam penyediaan pojok laktasi.
16. Tidak memberikan himbauan atau nasehat mengenai ASI eksklusif
17. Tidak mengajarkan secara simulasi tentang bagaimana memberikan ASI
secara baik dan benar
18. Tidak melakukan pemeriksaan payudara kepada ibu menyusui
19. Tidak mengajarkan tentang cara menjaga kebersihan payudara
20. Belum menerapkan 5 S (senyum, sapa, salam, sopan santun) selama
memberikan penjelasan mengenai pentingnya ASI eksklusif
21. Belum mendengarkan keluhan anda dengan simpati dan empati, belum
perhatian kepada pasien
22. Pasien belum merasa puas dengan pelayanan petugas
23. Pasien tidak mendapatkan pelayanan yang cepat tanpa harus menunggu lama,
menurut pasien tenaga medis belum bekerja sesuai bidangnya pada saat jam
kerja
24. Petugas kesehatan belum menjelaskan mengenai waktu waktu yang tepat
untuk menyusui kepada pasien,
25. Petugas kesehatan belum menggunakan alat proteksi diri (misalnya sarung
tangan) saat memeriksa pasien

26. Petugas kesehatan belum mencuci tangan sebelum dan setelah memeriksa
pasien
27. Tidak terdapat tempat menyusui di puskesmas
28. Loket antrian tidak dipisahkan antara loket jamkesmas, jamkesda, umum,
jamsostek dan askes
29. WC belum bersih
30. Ruang periksa belum menjaga privasi pasien
31. Dokter belum menjelaskan setiap tindakan yang akan dilakukan kepada pasien
32. Puskesmas tidak melakukan sosialisasi dan penyuluhan tentang ASI eksklusif
kesehatan secara berkala
33. Dokter belum memberikan informasi dengan jelas atas semua pertanyaan
pasien mengenai ASI ekslusif
34. Ruang tunggu atau periksa tidak dilengkapi dengan gambar-gambar yang
interaktif mengenai ASI eksklusif
35. Dokter belum mendengarkan keluhan pasien mengenai ASI ekslusif dengan
baik, dokter belum memberikan penjelasan mengenai pentingnya ASI Ekslusif
Pasien belum sering memeriksakan diri / berobat ke puskesmas ini dan menurut
pasien pelayanan puskesmas belum ini semakin baik dari waktu ke waktu.
D. Konfirmasi Penyebab masalah
Setelah dikonfirmasi dengan Kepala Puskesmas Salaman II, maka
didapatkan penyebab masalah antara lain :
1. Kurangnya jumlah petugas tenaga kesehatan bidang promosi kesehatan di
puskesmas.

2. Tidak ada SOP tentang ANC, PNC dan penyuluhan pemberian ASI eksklusif.
3. Kurangnya motivasi dari petugas untuk selalu memberikan penyuluhan
tentang ASI eksklusif kepada ibu menyusui.
4. Tidak adanya perencanaan mengenai peyuluhan ASI eksklusif secara berkala.
5. Kurangnya kerjasama lintas program dalam upaya pengembangan penyuluhan
ASI eksklusif kepada ibu menyusui.
6. Tidak adanya alokasi dana untuk program penyuluhan promosi kesehatan
(untuk penyiapan materi, sarana transportasi, dll).
7. Tidak memiliki materi memadai untuk mengadakan penyuluhan
8. Tidak ada alat peraga untuk penyuluhan ASI eksklusif

Anda mungkin juga menyukai