PELEDAKAN
Oleh :
Wus Katon Lintang Gumebyar
13 311 023
Arah pemboran ada dua, yaitu arah pemboran tegak dan arah
pemboran miring.
d. Tinggi jenjang.
e. Pola pemboran.
Pola pemboran yang biasa diterapkan pada tambang terbuka biasanya
menggunakan dua macam pola pemboran yaitu :
pola pemboran segi empat (square pattern)
pola pemboran selang-seling (staggered)
2. Pemboran Tambang Bawah Tanah
Pada dasarnya bahan peledak (explosive) terdiri dari campuran tiga bahan yaitu :
a. Zat kimia yang mudah bereaksi, yang berfungsi sebagai bahan peledak dasar
(explosive base), misalnya Nitrogliserin (NG), Trinitrotiliene (TNT), Ethylene
glycoldinitrate,dan lain-lain.
b. Oksidator, yang berfungsi memberikan oksigen, misalnya KClO 3, NaClO3,
NaNO3, dan sebagainya
c. Zat penyerap/tambahan misalnya serbuk kayu, serbuk batubara, dan lain-lain.
Berdasarkan kecepatan perambatan reaksinya, bahan peledak dapat dibagi menjadi :
a. Low Explosive, ciri-cirinya adalah :
Hanya menghasilkan proses pembakaran yang relatif lambat (deflagrasi) dan tidak
menghasilkan getaran gelombang.
Penggunaan bahan peledak didalam tambang bawah tanah harus diperhatikan faktor-faktor :
a. Sifat dari bahan peledak
Api peledaknya kecil
Peledakan berlangsung cepat
Temperatur peledakan relative rendah
Tidak menghasilkan gas beracun
b. Disesuaikan dengan material yang diledakkan
c. Particular set dari standar blasting (OB dan BR)
d. Besarnya biaya
Macam bahan peledak yang digunakan untuk pembuatan terowongan dan proses
penambangan pada tambang bawah tanah yaitu :
a. Blasting agent, yaitu bahan peledak yang merupakan suatu campuran kimiawi atau
komposisi kimia dari bahan-bahan yang tak mengandung Nitrogliserin dan hanya
dapat diledakkan oleh High strength ecplosive primer. Sifat-sifatnya yang
mengentungkan adalah lebih aman dalam faktor pengangkuta karena tidak
mengandung Nitrogliserin, tidak membuat rasa pusing akibat baunya, dapat dipaket
dalam satu tabung metal sehingga tahan terhadap air dan harganya lebih murah.
b. Permissible Explosive, yaitu bahan peledak yang khusus dipakai pada tambang bawah
tanah, misalnya tambang batubara. Bahan peledak ini tidak mengandung gas-gas
beracun, mengandung 60-80% Amonium Nitrate dan 7-15% Nitrogliserin. Syaratsyarat untuk permissible explosive adalah :
Api peledakannya kecil dan peledakan berlangsung cepat
Temperatur peledakan relatif rendah
Tidak menghasilkan gas-gas beracun.
c. Water gels (slurries), yaitu campuran oxidizer seperti sodium nitrat dan ammonium
nitrat, bahan bakar sebagai sensitizer dan air kurang lebih 15%. Water gels sangat
cocok digunakan pada tambang bawah tanah oleh karena ketahanannya terhadap air.
Kelebihan lain water gels adalah:
Tidak meledak bila dibanting ataupun diledakkan secara tiba-tiba
Tidak meledak bila dipanaskan ataupun dibakar tetapi akan mengeluarkan asap
Jenis-jenis pola lubang tembak yang sering dan pernah dipakai pada peledakan didalam
terowongan yaitu:
a. Drag Cut
Pola ini sesuai dipakai pada batuan yang mempunyai struktur bidang perlapisan,
misalnya batuan serpih. Lubang cut dibuat menyudut terhadap bidang perlapisan pada
bidang tegak lurus, sehingga batuan akan terbongkar menurut bidang perlapisan. Cut ini
cocok untuk terowongan berukuran kecil (lebar 1,5-2m) dimana kemajuan yang besar tidak
terlalu penting.
b. Fan Cut
Pada Fan Cut lubang tembaknya dibuat menyudut dan berada pada bidang
mendatar. Setelah cut diledakkan maka batuan yang ada diantara dua baris lubang cut
akan terbongkar. Selanjutnya lubang-lubang easer dan trimmer akan memperbesar
bukaan cut sampai kepada bentuk geometri daripada terowongan. Cut ini cocok dipakai
pada batuan yang berstruktur berlapis-lapis.
c. V-Cut
V-Cut sering dipakai dalam peledakan didalam terowongan. Lubang tembak pada
pola ini diatur sedemikian rupa sehingga tiap dua lubang membentuk V. Sebuah Cut dapat
terdiri dari dua atau tiga pasang V, masing-masing pada posisi horizontal. Lubang-lubang
tembak pada cut biasanya dibuat membentuk sudut 60 o terhadap permukaan terowongan.
Dengan demikian panjang kemajuan tergantung pada lebar daripada terowongan karena
panjang batang bor terbatas pada lebar tersebut. Satu atau dua buah lubang tembak yang lebih
pendek disebut burster dan dapat dibuat ditengah cut untuk memperbaiki hasil
fragmentasi.
d. Pyramid Cut
Pyramid Cut terdiri dari 4 buah lubang tembak yang saling bertemu pada satu
titik ditengah terowongan. Pada batuan yang keras banyaknya lubang cut ditambah hingga
menjadi 6 buah.
e. Burn Cut
Pola ini berbeda dengan cut yang lain. Perbedaannya yaitu pada cut lain lubang
cut membentuk sudut satu sama lain sedang dalam burn cut lubang cut dibuat sejajar satu
sama lain dan tegak lurus terhadap permukaan terowongan. Pada pola ini beberapa lubang
cut tidak diisi dengan bahan peledak yang berfungsi sebagai bidang bebas terhadap lubang
cut yang diisi dengan bahan peledak. Lubang cut yang kosong dapat lebih dari satu dan
ukurannya lebih besar dari lubang cut yang diisi. Keuntungan dari pada burn cut adalah :
Kemajuan tidak lagi tergantung pada lebar terowongan karena semua lubang dibuat
Hoisting Plug
Pipe Wrench
Travelling Block
Rod Coupling Tap
Knocking Block
Menara
Rod Holder