Anda di halaman 1dari 7

RANGKUMAN

PELEDAKAN

Oleh :
Wus Katon Lintang Gumebyar
13 311 023

PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN


FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI DAN KEBUMIAN
UNIVERSITAS SAINS DAN TEKNOLOGI JAYAPURA
2015

1. Pemboran Tambang Terbuka ( Pemboran untuk Peledakan )


Pemboran Geotek adalah untuk menentukan karakteristik tanah dan batuan, dalam
beberapa hal digunakan untuk memperoleh informasi tentang kondisi alami dan
posisi mauka air tanah.
Geometri pemboran meliputi ;
a. Diameter lubang bor.
Ukuran diameter lubang ledak yang akan dipilih akan tergantung pada :
volume massa batuan yang akan dibongkar (vulome produksi)

tinggi jenjang dan konfigurasi isian


tinggi fragmentasi yang diinginkan
alat muat yang digunakan

b. Kedalaman lubang tembak.


Kedalaman lubang tembak biasanya disesuaikan dengan tinggi jenjang yang
diterapkan. dan untuk mendapatkan lantai jenjang yang rata maka hendaknya
kedalaman lubang tembak harus lebih besar dari tinggi jenjang, yang mana
kelebihan daripada kedalaman ini disebut dengan sub drilling.
c. Kemiringan lubang tembak.

Arah pemboran ada dua, yaitu arah pemboran tegak dan arah
pemboran miring.

d. Tinggi jenjang.
e. Pola pemboran.
Pola pemboran yang biasa diterapkan pada tambang terbuka biasanya
menggunakan dua macam pola pemboran yaitu :
pola pemboran segi empat (square pattern)
pola pemboran selang-seling (staggered)
2. Pemboran Tambang Bawah Tanah
Pada dasarnya bahan peledak (explosive) terdiri dari campuran tiga bahan yaitu :
a. Zat kimia yang mudah bereaksi, yang berfungsi sebagai bahan peledak dasar
(explosive base), misalnya Nitrogliserin (NG), Trinitrotiliene (TNT), Ethylene
glycoldinitrate,dan lain-lain.
b. Oksidator, yang berfungsi memberikan oksigen, misalnya KClO 3, NaClO3,
NaNO3, dan sebagainya
c. Zat penyerap/tambahan misalnya serbuk kayu, serbuk batubara, dan lain-lain.
Berdasarkan kecepatan perambatan reaksinya, bahan peledak dapat dibagi menjadi :
a. Low Explosive, ciri-cirinya adalah :

Kecepatan perambatan reaksinya rendah


Tidak seluruhnya bahan yang ada berubah dari phase padat menjadi phase gas
sehingga menimbulkan tekanan dan temperatur yang tinggi

Hanya menghasilkan proses pembakaran yang relatif lambat (deflagrasi) dan tidak
menghasilkan getaran gelombang.

b. Hihg Explosive, cirri-cirinya adalah :

Kecepatan perambatan reaksinya relatif lebih cepat dari low ecplosive


Semua bahan peledak berubah menjadi phase gas
Menghasilkan peoses propagasi yaitu mengembangbiakan daripada gelombang
getaran melalui bahan yang diikuti dengan reaksi kimia yang menyediakan energi
untuk kelanjutan propagasi secara stabil.

Penggunaan bahan peledak didalam tambang bawah tanah harus diperhatikan faktor-faktor :
a. Sifat dari bahan peledak
Api peledaknya kecil
Peledakan berlangsung cepat
Temperatur peledakan relative rendah
Tidak menghasilkan gas beracun
b. Disesuaikan dengan material yang diledakkan
c. Particular set dari standar blasting (OB dan BR)
d. Besarnya biaya
Macam bahan peledak yang digunakan untuk pembuatan terowongan dan proses
penambangan pada tambang bawah tanah yaitu :
a. Blasting agent, yaitu bahan peledak yang merupakan suatu campuran kimiawi atau
komposisi kimia dari bahan-bahan yang tak mengandung Nitrogliserin dan hanya
dapat diledakkan oleh High strength ecplosive primer. Sifat-sifatnya yang
mengentungkan adalah lebih aman dalam faktor pengangkuta karena tidak
mengandung Nitrogliserin, tidak membuat rasa pusing akibat baunya, dapat dipaket
dalam satu tabung metal sehingga tahan terhadap air dan harganya lebih murah.
b. Permissible Explosive, yaitu bahan peledak yang khusus dipakai pada tambang bawah
tanah, misalnya tambang batubara. Bahan peledak ini tidak mengandung gas-gas
beracun, mengandung 60-80% Amonium Nitrate dan 7-15% Nitrogliserin. Syaratsyarat untuk permissible explosive adalah :
Api peledakannya kecil dan peledakan berlangsung cepat
Temperatur peledakan relatif rendah
Tidak menghasilkan gas-gas beracun.

c. Water gels (slurries), yaitu campuran oxidizer seperti sodium nitrat dan ammonium
nitrat, bahan bakar sebagai sensitizer dan air kurang lebih 15%. Water gels sangat
cocok digunakan pada tambang bawah tanah oleh karena ketahanannya terhadap air.
Kelebihan lain water gels adalah:
Tidak meledak bila dibanting ataupun diledakkan secara tiba-tiba
Tidak meledak bila dipanaskan ataupun dibakar tetapi akan mengeluarkan asap

dengan tekanan tinggi


Setelah ledakan uap atau asap ledakannya lebih sedikit bila dibandingkan dengan

ANFO atau Dinamit.


d. Dinamit, terdiri dari granular dinamit, semi gelatin dan gelatir dinamit.
Metode Peledakan Didalam Terowongan
Pola Lubang Tembak
Peledakan didalam terowongan selalu dimulai dengan satu atau lebih peledakan
pemula untuk menciptakan satu gua atau bolongan pada permukaan terowongan yang akan
ditembus. Gua atau bolongan ini disebut Cut yang berfungsi sebagai bidang bebas terhadap
paledakan berikutnya. Cut ini kemudian diperbesar dengan peledakan dua atau lebih
susunan lubang tembak easer. Peledakan berikutnya atau yang terakhir adalah peledakan
lubang trimmer yang menentukan bentuk dari terowongan.
Efisiensi peledakan didalam terowongan sangat tergantung pada sukses tidaknya
peledakan cut. Cut dapat dibuat melalui beberapa pola lubang tembak. Nama-nama pola ini
disebut sesuai dengan jenis cut yang dibentuk. Dalam memilih tipe cut yang sesuai maka
pertimbangan harus didasarkan atas :

Kondisi batuan yang akan ditembus


Bentuk dan ukuran terowongan
Kemajuan yang ditargetkan, yaitu besar kemajuan setiap ronde peledakan yang
ditentukan oleh kedalaman daripada cut.

Jenis-jenis pola lubang tembak yang sering dan pernah dipakai pada peledakan didalam
terowongan yaitu:
a. Drag Cut
Pola ini sesuai dipakai pada batuan yang mempunyai struktur bidang perlapisan,
misalnya batuan serpih. Lubang cut dibuat menyudut terhadap bidang perlapisan pada
bidang tegak lurus, sehingga batuan akan terbongkar menurut bidang perlapisan. Cut ini
cocok untuk terowongan berukuran kecil (lebar 1,5-2m) dimana kemajuan yang besar tidak
terlalu penting.

b. Fan Cut
Pada Fan Cut lubang tembaknya dibuat menyudut dan berada pada bidang
mendatar. Setelah cut diledakkan maka batuan yang ada diantara dua baris lubang cut
akan terbongkar. Selanjutnya lubang-lubang easer dan trimmer akan memperbesar
bukaan cut sampai kepada bentuk geometri daripada terowongan. Cut ini cocok dipakai
pada batuan yang berstruktur berlapis-lapis.
c. V-Cut
V-Cut sering dipakai dalam peledakan didalam terowongan. Lubang tembak pada
pola ini diatur sedemikian rupa sehingga tiap dua lubang membentuk V. Sebuah Cut dapat
terdiri dari dua atau tiga pasang V, masing-masing pada posisi horizontal. Lubang-lubang
tembak pada cut biasanya dibuat membentuk sudut 60 o terhadap permukaan terowongan.
Dengan demikian panjang kemajuan tergantung pada lebar daripada terowongan karena
panjang batang bor terbatas pada lebar tersebut. Satu atau dua buah lubang tembak yang lebih
pendek disebut burster dan dapat dibuat ditengah cut untuk memperbaiki hasil
fragmentasi.
d. Pyramid Cut
Pyramid Cut terdiri dari 4 buah lubang tembak yang saling bertemu pada satu
titik ditengah terowongan. Pada batuan yang keras banyaknya lubang cut ditambah hingga
menjadi 6 buah.
e. Burn Cut
Pola ini berbeda dengan cut yang lain. Perbedaannya yaitu pada cut lain lubang
cut membentuk sudut satu sama lain sedang dalam burn cut lubang cut dibuat sejajar satu
sama lain dan tegak lurus terhadap permukaan terowongan. Pada pola ini beberapa lubang
cut tidak diisi dengan bahan peledak yang berfungsi sebagai bidang bebas terhadap lubang
cut yang diisi dengan bahan peledak. Lubang cut yang kosong dapat lebih dari satu dan
ukurannya lebih besar dari lubang cut yang diisi. Keuntungan dari pada burn cut adalah :

Kemajuan tidak lagi tergantung pada lebar terowongan karena semua lubang dibuat

sejajar dengan sumbu terowongan


Proses pemboran menjadi lebih mudah.

3. Alat-alat Bor untuk Umum

Beberapa komponen atau peralatan pemboran yang diperlukan untuk kegiatan


pemboran diantaranya adalah sebagai berikut:
a.Mesin Bor
Didalam pemboran ada beberapa jenis mesin bor diantaranya adalah sebagai
berikut
Mesin Bor Tumbuk;
Mesin bor tumbuk yang biasanya disebut cable tool atau spudder rig yang
diopersikan dengan cara mengangkat dan menjatuhkan alat bor berat
secara berulang- berulang ke dalam lubang bor.
Mesin Bor Putar;
Mesin bor putar merupakan jenis mesin bor yang mempuyai mekanisme
yang paling sederhana, untuk memecahkan batuan menjadi kepingan
kecil, mata bor hanya mengandalkan putaran mesin dan beban rangkaian
stang bor.
Mesin Bor Putar Hidrolik;
Cara kerja dari jenis mesin bor ini adala mengombinasikan tekanan
hidrolik, stang bor dan putaran mata bor di atas formasi batuan.
b. Pompa atau Kompresor
Adapun hal hal yang penting diperhatikan pada kompresor adalah:
Tekanan udara yang dihasilkan
Volume udara yang dihasilkan per satuan waktu
c.Stang Bor
Stang bor merupakan pipa yang terbuat dari baja, dimana bagian pipa ujung
ujungnya terdapat ulir, dimana fungsinya sebagai penghubung antara dua buah
stang bor.Dalam kegiatan pemboran, stang bor berfungsi sebagai:
Menstranmisikan putaran, tekanan, dan tumbukan yang dihasilkan oleh
mesin bor menuju mata bor.
Jalan keluar masuknya fluida bor.
d. Pipa Casing
Pipa casing berfungsi untuk menjaga lubang bor dari colaps (keruntuhan) dan
peralatan pemboran lain dari gangguan gangguan.
Ada dua tipe untuk menghubungkan pipa casing, yaitu:
Tipe Flash Joint
Tipe Flash Coupled
e.Mata Bor ( Bit )
Mata bor merupakan salah satu komponen dalam pemboran yang digunakan
khususnya sebagai alat pembuat lubang (hole making tool).
Adapun beberapa jenis mata bor diantaranya ;
Mata Bor Rotasi
Mata Bor Tumbuk
Mata Bor Auger
Mata Bor pada Pengeboran Kabel
Mata Bor Intan
f. Perlengkapan lainya
Beberapa peralatan pelengkap yang sering dipakai dalam kegiatan pemboran
diantaranya meliputi:
- Water SwivelHoisting
- Water Swivel

Hoisting Plug
Pipe Wrench
Travelling Block
Rod Coupling Tap
Knocking Block
Menara
Rod Holder

Hoisting Rope Socket


Snatch Block
Come Along
Rod Band
Drive Hammer with Chain
Permale Wrench
Super Strong

Anda mungkin juga menyukai