Disusun oleh :
1.
2.
3.
4.
5.
Eprilita Runiati
( PO.71.39.0.14.007 )
Hikma Utary
( PO.71.39.0.14.012 )
Nina Karlina dwi Putri
( PO.71.39.0.14.021 )
Rani Nareza Ulfa
( PO.71.39.0.14.027 )
Yolanda Septi Ade Pratiwi ( PO.71.39.0.14.038 )
Kelas :
Reguler IIA
Dosen Pembimbing :
Drs. Subiyandono, Apt, MM.
POLITEKNIK KESEHATAN
KEMENTERIAN KESEHATAN PALEMBANG
JURUSAN FARMASI
TAHUN AKADEMIK 2015/2016
OBAT-OBAT KARDIOVASKULER
A. Pengertian Kardiovaskuler
B.
1.
2.
Obat Antiaritmia
3.
Obat Antihipertensi
4.
Obat Lipidemia
5.
Obat Antiangina
- angiotensin mengakibatkan
antagonis
reseptor angiotensin
(losartan) sering
Lidokain adalah obat aritmia yang lazim dipakai dengan pemberian secara
intravena. Insiden toksisitasnya rendah dan mempunyai efektifitas tinggi
pada aritmia dengan infark otot jantung akut.
Fenitoin (Gol. IB)
Sebagai obat barisan kedua karena efktifitasnya terbatas.
3. Obat Antihipertensi
140/90mmHg (WHO).
Hipertensi adalah peningkatan tekanan darah sehingga tekanan sistolik
> 140 mmHg dan tekanan diastolik > 90 mmHg (Kee & Hayes)
Sedangkan
resistensi
perifer
diturunkan
dengan
menghambat
Diuretik
Bekerja melalui berbagai mekanisme untuk mengurangi curah
jantung dan menyebabkan ginjal meningkatkan ekskresi garam dan
2.
air.
Antagonis Reseptor- Beta
Bekerja pada reseptor Beta jantung untuk menurunkan kecepatan
3.
4.
Kalsium Antagonis
Menurunkan kontraksi otot polos jantung dan atau arteri dengan
mengintervensi influks kalsium yang dibutuhkan untuk kontraksi.
Penghambat kalsium memiliki kemampuan yang berbeda-beda
dalam menurunkan denyut jantung. Volume sekuncup dan resistensi
5.
perifer.
ACE inhibitor
Berfungsi untuk menurunkan angiotensin II dengan menghambat
enzim yang diperlukan untuk mengubah angiotensin I menjadi
angiotensin II. Hal ini menurunkan tekanan darah baik secara
langsung menurunkan resisitensi perifer. Dan angiotensin II
diperlukan untuk sintesis aldosteron, maupun dengan meningkatkan
pengeluaran netrium melalui urine sehingga volume plasma dan
curah jantung menurun.
Klasifikasi OAH (obat anti hipertensi) didasarkan pada tempat
menurun.
Farmakokinetik : diabsorbsi dengan baik oleh saluran cerna.
Didistribusi keseluruh ruang ekstrasel dan hanya ditimbun dalam
jaringan ginjal.
Indikasi : digunakan untuk mengurangi udema akibat gagal jantung,
lesu
internolol.
gagal
jantung
Efek samping : nyeri otot, tangan kaki rasa dingin, lesu, gangguan
tidur, kulit kemerahan, impotensi.
Dosis : 2 x 40 80 mg/hr
3. Metoprolol (Beta bloker)
Efek
samping
: bradikardia,
insomnia,
mual,
muntah,
SSP.
Meningkatkan
waktu
protombin
bila
diberikan
bersama
Dosis : 3 x 10 mg/hr
3. Verapamil (Antagonis kalsium)
karbamazepin,
litium,
siklosporin.
Rifampin
menurunkan
Dosis : 3 x 80 mg/hr
5. ACE INHIBITOR (penghambat enzim konversi angiotensin)
1. Kaptopril
Dosis : 2 3 x 25 mg/hr.
6. VASODILATOR
1. Hidralazin
oleh lipoprotein lipase menjadi asam lemak bebas, yang kemudian diambil
oleh jaringan tersebut. Sisa kilomikron di ambil ke hati, kolesterolnya
disimpan untuk diubah menjadi asam empedu, atau dilepas kembali dalam
bentuk VLDL.
Asam empedu disimpan dalam kandung empedu, di lepaskan ke
duodenum untuk membantu pencernaan lemak di ileum. VLDL berperan
dalam transport kolesterol dan trigliserida menuju kejaringan, sebagian
besar trigliserida dipecah oleh lipase menjadi asam lemak bebas dan
masuk ke jaringan.
LDL terbantuk mengandung komponen kolestrol jumlah besar, diambil
oleh jaringan atau hati dengan proses endositosis melalui reseptor LDL
spesifik. Kolesterol diambil oleh HDL untuk ditransport kolesterol dalam
jaringan, dan diubah menjadi LDL atau VLDL.
Kenaikan kadar LDR meningkatkan resiko penyakit jantung iskemia.
Penyakit tersebut disebabkan karena terjadi plak intima pembuluh darah
yang menebal, yang dinamakan ateroma. Pembuluh darah tersebut bisa
pecah dan terjadi trombosis sehingga menyebabkan infark miokardial.
Proses penebalan pada dinding pembuluh darah, akibat terjadi ateroma
yang mengandung lipid, termasuk kolesterol dan trigliserida dinamakan
atherosklerosis. Manifestasi dari atherosklerosis adalah penyakit jantung
koroner, stroke, dan penyakit pembuluh darah perifer.
Obat penurun lipid ditujukan untuk menurunkan kadar kolesterol-LDL
plasma. Obat penurun lipid dibagi menjadi empat yaitu :
1. HMG-Co A reductase inhibitors.
Obat ini merupakan obat lini pertama untuk pasien dengan
hiperkolesterolemia. Obat ini beraksi menghambat enzim HMG-CoA
reductase, enzim yang mengkatalisis perubahan HMG-CoA menjadi
asam mevalonat, tahap penentu dalam sisntesis kolesterol. Obat ini
mengurangi kadar kolesterol intraseluler, sehingga menyebabkan
sel/jaringan
mengambil
esktraseluler.
Obat
ini
menghasilkan
pembuluh darah
negatif), serta
c.
dromotropik negatif).
Amplidipin besilat
Diltiazem hidroklorida
Nikardipin hidroklorida
Nifedipin
Nimodipin
Golongan beta-bloker
Obat-obat penghambat
adrenoseptor
beta
(beta-bloker)
DAFTAR PUSTAKA
http://dr-suparyanto.blogspot.co.id/2010/04/obat-kardiovaskuler.html
http://rifkihidayat08.blogspot.co.id/2014/06/normal-0-false-false-false-in-x-nonex.html
http://catatankuliahmi.blogspot.co.id/2013/04/obat-sistem-kardiovaskuler.html