Anda di halaman 1dari 1

Dengan meningkatnya target penerimaan pajak dalam Anggaran Pendapatan dan

Belanja Negara Perubahan (RAPBN-P) 2015, perlu usaha lebih keras untuk
merealisasikannya. Menteri Keuangan Bambang P.S. Brodjonegoro mengungkapkan,
pemerintah akan melakukan berbagai upaya agar target tersebut dapat terpenuhi.

Dari sudut yang berbeda, kita dapat melihat target penerimaan pajak Rp 1.244,7 triliun sebagai
sebuah peningkatan sebesar 38.6% dari realisasi penerimaan tahun 2014 (Rp 897 triliun).
Lonjakan tersebut adalah sebuah angka di luar pertumbuhan natural penerimaan pajak
mengingat bahwa beberapa tahun terakhir rata-rata pertumbuhan penerimaan pajak adalah
15.73% dan diiringi dengan rata-rata pertumbuhan PDB nominal sebesar 15.40%.
Pertumbuhan tertinggi penerimaan pajak dicapai pada tahun 2008 yaitu sebesar 29.27% dimana
saat itu PDB juga bertumbuh sebesar 25.25%. Dari kedua sudut pandang di atas, kita dapat
memahami betapa besarnya tantangan bagi DJP di tahun 2015 ini.
Menyikapi peningkatan target penerimaan pajak yang sangat tinggi, mau tidak mau
Direktorat Jenderal Pajak (DJP) harus melakukan upaya luar biasa guna menggali
setiap potensi pajak dalam perekonomian, baik itu melalui kebijakan pajak (tax
policy) maupun administrasi pajak (tax administration). Aspek kebijakan pajak
mencakup pemahaman tentang siapa yang dipajaki, apa yang dipajaki, dan berapa
besar pajaknya, sedangkan konsep administrasi pajak adalah pemahaman tentang
bagaimana cara pemajakannya.

Anda mungkin juga menyukai