Bab 1 2 3
Bab 1 2 3
PENDAHULUAN
1.1.
meningkatkan
kesejahteraan
masyarakat
adalah
sistem
pemerintahan
desentralisasi yang tidak hanya berpusat pada pemerintahan pusat namun juga
menitikberatkan pada pemerintahan daerah. Azlim et al. (2012) menyatakan
bahwa dengan adanya otonomi daerah, pengelolaan sepenuhnya berada ditangan
pemerintahan daerah. Otonomi daerah lahir sejak berakhirnya masa orde baru
tahun 1998 karena sistem sentralisasi yang dinilai buruk yang juga menyebabkan
krisis ekonomi pada masa itu. Penyebab lain dari krisis ekonomi tahun 1998 ialah
tata kelola yang buruk (bad governance) pada sebagian besar pelaku ekonomi
baik publik maupun swasta (Sunarsip, 2001).
Penerapan sistem pemerintahan yang desentralisasi atau yang biasa disebut
otonomi daerah telah membuat pemerintah daerah terus mengembangkan
kinerjanya termasuk dalam hal keuangan daerah. Berdasarkan Undang-Undang
Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara menyatakan bahwa setiap
daerah memiliki tanggung jawab dan wewenang untuk menyusun Laporan
Keuangan Daerah yang merupakan pertanggungjawaban APBD. Laporan
Keuangan yang dimaksud adalah Laporan Realisasi APBD, Neraca, Laporan Arus
Kas, dan Catatan Atas Laporan Keuangan. Pembuatan laporan keuangan
merupakan kebutuhan transparansi dan merupakan syarat pendukung adanya
akuntabilitas yang berupa keterbukaan atau transparansi pemerintah atas
pengelolaan sumber daya dan keuangan sehingga dapat menciptakan tata kelola
pemerintahan yang baik yang disebut sebagai Good Governance. Perwujudan
transparansi
keuangan
dapat
dilakukan
dengan
penyampaian
laporan
sumber
daya
manusia
yang
kompeten
dibidang
akuntansi
semakin tinggi tingkat pendidikan, maka semakin tinggi pengetahuan dan tingkat
intelektualitas seseorang (Windiastuti, 2013).
Selain sumber daya manusia yang memadai, harus diseimbangkan pula
dengan penerapan struktur pengendalian internal yang baik. Menurut COSO
(Sawyer, 2005) struktur pengendalian internal satuan usaha terdiri atas lima
komponen, yaitu: (1) lingkungan pengendalian, (2) penaksiran risiko, (3)
informasi dan komunikasi, (4) aktivitas pengendalian, dan (5) pemantauan.
Menurut Nuryani (2011), agar struktur pengendalian intern berfungsi dengan baik,
diperlukan penerapan kelima komponen pengendalian intern sehingga mendorong
terlaksananya struktur pengendalian intern yang memadai.
Dalam Standar Akuntansi Pemerintah yang tercantum dalam Peraturan
Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010, terdapat kriteria-kriteria laporan keuangan
pemerintahan yang tertuang dalam karakteristik kualitatif laporan keuangan,
diantaranya adalah:
1. Relevan,
yaitu
informasi
yang
dimuat
didalamnya
dapat
JUMLA
H
485
499
358
524
552
524
552
1.2.
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan sebelumnya, maka
Akuntansi
Daerah.
Kegunaan Penelitian
Setiap penelitian diharapkan dapat bermanfaat bagi seluruh pihak yang
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Landasan Teori
2.1.1. Teori Kegunaan Keputusan (Decision-Usefulness Theory)
Penelitian ini menggunakan teori kegunaan informasi (DecisionUsefulness Theory). Orang pertama yang menggunakan paradigma kegunaan
keputusan (decision usefulnessl) adalah Chambers. Ia mengatakan sebagai
berikut:
Oleh karenanya, akibat yang wajar dari asumsi manajemen rasional adalah
bahwa seharusnya ada sistem yang menyajikan suatu informasi; seperti
sistem yang diperlukan baik untuk dasar pembuatan keputusan atau dasar
untuk memperoleh kembali konsekuensi keputusan Sistem yang
menyajikan informasi secara formal akan menyesuaikan dengan dua dalil
umum. Pertama adalah kondisi dari setiap wacana ilmiah, sistem
seharusnya secara logika konsisten; tidak ada aturan atau proses yang
dapat bertentangan dengan setiap aturan atau proses lainnya. Kedua
muncul dari pemakai laporan akuntansi sebagai dasar pembuatan
keputusan dari konsekuensi praktik, informasi yang dihasilkan oleh setiap
sistem seharusnya relevan dengan berbagai bentuk pembuatan keputusan
yang diharapkan dapat digunakan (dalam Belkoui, 2001:14).
Staubus (2000) dalam Kiswara (2011) mengemukakan bahwa teori ini
telah dikenal sejak tahun 1954 dan menjadi referensi dari penyusunan kerangka
11
yang berguna untuk memprediksi besarnya sumber daya yang dihasilkan dari dan
untuk operasi yang berkelanjutan, serta risiko dan ketidakpastian yang terkait.
Informasi yang disajikan dalam laporan keuangan tidak hanya
memberikan informasi tentang posisi keuangan, melainkan juga dapat menjadi
bahan pertimbangan pemerintah tentang apakah sumber daya yang ada di daerah
sudah digunakan dan dipertanggungjawabkan sesuai anggaran dengan baik, juga
untuk melihat apakah pemerintah sudah menggunakan anggaran dengan efisien
dan efektif. Untuk memenuhi tujuan tersebut, pemerintah menyusun laporan
keuangan pemerintah yang terdiri atas:
1.
2.
3.
4.
5.
12
kebijakan
manajemen.
Contohnya
adalah
adanya
13
14
15
Governance
menurut
Sumodiningrat
(1999)
ialah
upaya
good governance
16
17
18
Peneliti
(Tahun)
Judul
Variabel
Hasil Penelitian
19
Nurendah
Pengaruh
Sistem
Utary
Akuntansi,
(2015)
Pengendalian
Intern
dan Sistem
Sumber
Manusia
Terhadap
Laporan
Keuangan
Dengan
Faktor
Kasus
independen
terhadap kualitas
daerah.
Pemoderasi
Pada
variabel
berpengaruh
Daya pengendalian
(Studi kompetensi
Pemerintahan sumber
Semua
Sistem Independen:
Kompetensi
Sebagai
Informasi Variabel
daya
Tantriani
manusia.
Kompetensi
Suknmanin
Mempengaruhi Kualitas
grum
Puji Harto
(2011)
Sistem
Pengendalian
intern
Intern,
berpengaruh
Faktor
eksternal
sebagai
dan
terhadap
kualitas
laporan
keuangan
sedangkan
variabel
kompetensi
moderasi
SDM
tidak
berpengaruh
terhadap
kualitas
laporan
keuangan.
Faktor
eksternal
tidak
memoderasi
pengaruh
kompetensi
SDM
dan SPI
terhadap
kualitas
laporan
keuangan.
Rury
Pengaruh
Sumber
Windiastuti
daya
dan manusia
sistem
20
dan
Terhadap
Kualitas
Laporan Pengendalian
Pemerintahan Daerah
Internal
pengendalian
internal
berpengaruh pada
kualitas
Faktor-faktor
laporan
keuangan daerah.
yang Sumber daya Sumber
daya
Kualitas manusia,
manusia
dan
sistem
sistem
pengendalian
pengendalian
intern,
dan intern
pemanfaatan
berpengaruh
teknologi.
terhadap kualitas
laporan keuangan
daerah,
sedangkan
pemanfaatan
teknologi
berpengaruh.
Pengaruh Kompetensi Sumber Sumber daya Keduanya
Dewi
dan memiliki
Yusrawati
pengaruh
(2015)
Daerah
terhadap kualitas
Terhadap
Kualitas sistem
tidak
Azlim
et Pengaruh
al. (2012)
Penerapan
Governance
dan
Standar
Pemerintahan
akuntansi
laporan keuangan
keuangan
daerah.
daerah
Good Penerapan
Keduanya
penerapan Good
memiliki
Akuntansi Governance
pengaruh
informasi
keuangan daerah.
Akuntansi
Pemerintahan
21
X1
)
Kompetensi Sumber
Daya Manusia
X2
)
Penerapan Good
X3
)
Penerapan Standar
Akuntansi Pemerintahan
Governance
X1
Kualitas Laporan
Keuangan Pemerintah
Daerah
Y
)
22
dan efektif serta efisien dalam kegiatan pelaporan keuangan, pengamanan aset,
dan ketaatan terhadap perundang-undangan yang berlaku (Nurendah, 2015).
Berdasarkan penjelasan diatas, maka dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut:
H1 = Sistem Pengendalian Internal berpengaruh posistif terhadap kualitas
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah.
2.4.2. Hubungan Kompetensi Sumber Daya Manusia Terhadap Kualitas
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah
Sumber daya manusia (SDM) merupakan human capital di dalam
organisasi. Menurut Izzaty (2011), SDM juga merupakan komponen penting
dalam penyusunan dan pelaksanaan anggaran karena SDM selalu terkait mulai
dari penetapan sasaran hingga evaluasi. Menurut Nogi dalam De Jesus (2006)
menyatakan bahwa kualitas SDM adalah unsur yang sangat penting dalam
meningkatkan pelayananan organisasi terhadap kebutuhan publik. SDM memiliki
fungsi penting dalam penentuan indikator kinerja yang merupakan bagian dari
penetapan sasaran anggaran (Mardiasmo, 2002). Kualitas SDM untuk ikut serta
dalam pencapaian tujuan organisasi ditentukan oleh faktor pendidikan dan
pengalaman kerja. Semakin luas pengalaman kerja seseorang, semakin terampil
dia dalam melakukan pekerjaan. Pengalaman kerja menunjukkan jenis-jenis
pekerjaan yang telah dilakukan sesorang dan memberikan peluang yang besar
bagi seseorang untuk melakukan pekerjaan yang lebih baik (Izzaty, 2011).
Indriasari
(2008)
menyatakan
bahwa
dalam
penelitian
kapasitas
24
provinis Sumatera Selatan. Namun dalam penelitian Tantriani dan Puji Harto
(2011) menyatakan bahwa kompetensi sumber daya manusia tidak berpengaruh
terhadap kualitas laporan keuangan daerah.
Berdasarkan uraian diatas, penelitian ini dimaksudkan untuk menguji
kembali hubungan antara kompetensi sumber daya manusia dengan kualitas
LKPD.
H2 = Kompetensi Sumber Daya Manusia berpengaruh positif terhadap
kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah
dituntut
untuk
dapat
transparan
dan
akuntabel
dalam
25
akuntansi
pemerintahan
sendiri
sudah
diatur
dalam
Peraturan
opini
kewajaran
menurut
standar
akuntansi
pemerintahan.
Berdasarkan hasil pemeriksaan BPK dalam IHPS I Tahun 2015, terdapat 1.355
kasus dari 2.535 permasalahan yang disebabkan oleh ketidakpatuhan terhadap
ketentuan perundang-undangan. Ketidakpatuhan terhadap perundang-undangan
akan menyebabkan turunnya kualitas laporan keuangan pemerintahan. Hal
tersebut menyebabkan opini BPK terhadap laporan keuangan di beberapa daerah
menjadi Wajar Dengan Pengecualian, Tidak Memberikan Pendapat, atau bahkan
Tidak Wajar.
Berdasarkan uraian diatas, maka dapat disusun hipotesis sebagai berikut:
26
27
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel
3.1.1. Variabel Penelitian
Variabel adalah apapun yang dapat membedakan atau membawa variasi
pada suatu nilai (Sekaran, 2006). Variabel penelitian adalah sesuatu yang
menghubungkan antara konsep-konsep khusus yang akan diteliti dan merupakan
suatu yang bersifat abstrak dari gejala tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui pengaruh sistem pengendalian internal, kompetensi sumber daya
manusia, penerapan good governance, dan penerapan standar akuntansi
pemerintahan terhadap kualitas laporan keuangan pemerintahan daerah. Variabel
yang digunakan dalam penelitian ini adalah variabel independen dan variabel
dependen. Menurut Sugiyono (2011) variabel independen adalah variabel yang
mempengaruhi suatu yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel
dependen. Sedangkan variabel dependen adalah variabel yang dipengaruhi atau
yang menjadi akibat adanya variabel independen.
Variabel independen terdiri atas sistem pengendalian internal, kompetensi
sumber daya manusia, penerapan good governance, dan penerapan standar
akuntansi pemerintahan. Sedangkan variabel dependen dalam penelitian ini adalah
kualitas laporan keuangan pemerintah daerah (LKPD).
28
penting
dalam
penerapan
good
governance
yaitu
29
Nama
Variabel
Sistem
Pengendalian
Internal
Indikator
-
Skala
Pengukuran
Sumber
Indikator
Integritas Data
Skala Likert 1-5 Sukmaningrum
Ketepatan input
dan
Harto
dan posting data
(2011)
Prosedur otorisasi
dokumentasi
Tersimpannya
dokumen
dan
sumber data
Pembagian
tanggung jawab
30
Kompetensi
Sumber Daya
Manusia
Penerapan
good
governance
Penerapan
Standar
Akuntansi
Pemerintaha
n
Kualitas
Laporan
Keuangan
Pemerintah
Daerah
Kompetensi
Skala Ordinal
bidang keuangan
dan akuntansi
Pelatihan
dan
Pendidikan
Pengalaman kerja
Pendidikan
Windiastuti
(2013)
Penyediaan
Skala Likert 1-5 Rosdiani (2011)
informasi yang
relevan
(Transparansi)
Menetapkan
tugas
dan
tanggung jawab
masing-masing
bagian
Partisipasi
masyarakat
Pengetahuan
tentang PSAP
Implementasi
PSAP
et
al
Manfaat
dari Skala Likert 1-5 Sukmaningrum
laporan keuangan
dan
Harto
yang dihasilkan
(2011)
Ketepatan
pelaporan laporan
keuangan
Kelengkapan
informasi yang
disajikan
Penyajian Secara
Jujur
Isi
laporan
keuangan dapat
diverifikasi
Keakuratan
informasi yang
disajikan
Isi
laporan
31
keuangan dapat
dibandingkan
dengan periode
sebelumnya
Kejelasan
penyajian
informasi dalam
laporan keuangan
32
pengumpulan
data
menggunakan
kuesioner
agar
dapat
memperoleh data yang relevan, dapat dipercayam obyektif, dan dapat dijadikan
landasan dalam proses analisis. Prosedur pengumpulan data melalui metode
kuesioner
digunakan
untuk
memperoleh
informasi
mengenai
Standar
33
validitas
dalam
penelitian
ini
dilakukan
dengan
34
b. Uji Reliabilitas
Reliabilitas berkaitan dengan keterandalan suatu indikator. Uji
reliabilitas dilakukan untuk menguji apakah jawaban dari reponden
konsisten atau stabil. Suatu angket dikatakan reliabel jika jawaban
seseorang terhadap pertanyaan adalah konsisten dari waktu ke waktu.
3.5.3. Uji Asumsi Klasik
Uji asumsi klasik yang dilakukan peneliti adalah sebagai berikut:
a. Uji Multikolimiaritas
Uji Multikolimiaritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi
ditemukan adanya korelasi antara variabel independen. Model regresi
yang baik seharusnya tidak ada korelasi antara variabel independen.
b. Uji Normalitas
Uji Normalitas bertujuan untuk menguji apakah variabel dalam sebuah
model regresi, variabel dependen, variabel independen atau keduanya
mempunyai distribusi data normal atau mendekati normal. Menurut
Santoso (2002), jika data menyebar disekitar garis diagonal dan
mengikuti atau garis diagonal, maka regresi memenuhi asumsi
normalitas.
3.5.4
Uji Hipotesis
Penelitian ini menggunakan empat variabel independen dan satu variabel
= Konstanta
X1
X2
X3
X4
36