BAB II
TELAAH PUSTAKA
2.1 Landasan Teori
2.1.1 Bank Syariah
2.1.1.1 Pengertian Bank Syariah
Perbankan syariah atau Perbankan Islam adalah suatu sistem
perbankan yang dikembangkan berdasarkan syariah (hukum) Islam. Usaha
pembentukan sistem ini didasari oleh larangan dalam agama Islam untuk
memungut maupun meminjam dengan bunga atau yang disebut dengan
riba serta larangan investasi untuk usaha-usaha yang dikategorikan haram
(misal: usaha yang berkaitan dengan produksi makanan/minuman haram,
usaha media yang tidak islami dll), dimana hal ini tidak dapat dijamin oleh
sistem perbankan konvensional. Bank syariah berarti juga bank yang
tatacara pengoprasianya berdasarkan tata cara bermuamalah secara Islami,
yakni mengacu kepada ketentuan Al-Quran dan Al-Hadits.8
Dalam Undang-undang Nomor 10 Tahun 1998 yang kemudian
diubah dengan Undang-undang Nomor 21 Tahun 2008 tentang Perbankan,
diatur bahwa fungsi utama perbankan nasional adalah sebagai lembaga
penghimpun dan penyalur dana masyarakat dalam rangka meningkatkan
taraf hidup rakyat banyak. Dalam Undang-undang tersebut dijelaskan asas
8
Muhammad, Manajemen Dana Bank Syariah, Yogyakarta: Ekonisia UII, 2004, h.20
12
kesejahteraan
rakyat.
Perbankan
mempunyai
fungsi
UU Perbankan Syariah dan Surat Berharga Syariah Negara, Fokus Media, 2008,h.13
13
14
10
Karnaen Perwaatmadja dan M syafii Antonio, Apa Dan Bagaimana Bank Islam,
Yogyakarta: PT. Dana Bhakti Wakaf, 1992, h. 47- 48
15
4. Pelaksanaan
kegiatan
mengeluarkan
dan
sosial,
contoh
mengelola
Kewajiban
(menghimpun,
11
19
M. Sholahuddin, Lembaga Ekonomi Dan Keuangan Islam, Surakarta: UMS Press. 2006, h.
16
5. Unsur
gharar
(ketidak
pastian,
spekulasi)
tidak
diperkenankan.
6. Kedua belah pihak harus mengetahui dengan baik hasil yang
akan mereka peroleh dari sebuah transaksi.
7. Investasi hanya boleh diberikan pada usaha-usaha yang
tidak diharamkan dalam islam.
8. Usaha minuman keras misalnya tidak boleh didanai oleh
perbankan syariah12
2.1.1.4 Dasar hukum Bank Syariah
Bank Syariah di tanah air mendapatkan pijakan yang
kokoh setelah adanya deregulasi sektor perbankan pada tahun 1983.
hal ini karena sejak saat itu diberikan keleluasaan penentuan tingkat
suku bunga, termasuk nol persen. Dengan demikian kesempatan ini
belum termanfaatkan karena tidak diperkenankannya pembukaan
kantor baru. Hal ini berlangsung sampai tahun 1988 dimana
pemerintah mengeluarkan Pakto 1988 yang memperkenankan
berdirinya bank-bank baru. Kemudian posisi perbankan syariah
semakin pasti setelah disahkan UU perbankan No.7 tahun 1992
dimana bank diberikan kebebasan untuk menentukan jenis imbalan
12
17
13
18
digunakan
untuk
membantu
supplier
14
15
Ibid h.5
M. Sholahuddin, op.cit, h. 34.
19
b) Gadai
16
Ibid, h.36
20
dasarnya
setiap
perusahaan
selalu
berupaya
17
Kotler Philip, Menejemen Pemasaran, alih bahasa Hendra Teguh, Ronny A,Rusli, dan
Benjamin Molan, Edisi Milenium, Jakarta: Prehallindo, 2001, h. 4.
18
Basu Swastha Dharmmesta dan T.Hani Handoko, Manajemen Pemasaran Dan Analisis
Perilaku Konsumen, Yogyakarta: BPFE, 2000, h. 4
21
penentuan
19
Ibid h. 4
Hermawan Kartajaya, dan M. Syakir Sula, Syariah Marketting, Bandung: Mizan Pustaka,
2006, h. 26-27
20
22
Artinya:
Katakanlah: "Terangkanlah kepadaku tentang rezki yang
diturunkan Allah kepadamu, lalu kamu jadikan sebagiannya
Haram dan (sebagiannya) halal". Katakanlah: "Apakah Allah
telah memberikan izin kepadamu (tentang ini) atau kamu
mengada-adakan saja terhadap Allah ?"Apakah dugaan orangorang yang mengada-adakan kebohongan terhadap Allah pada
hari kiamat ? Sesungguhnya Allah benar-benar mempunyai
karunia (yang dilimpahkan) atas manusia, tetapi kebanyakan
mereka tidak mensyukuri(nya).(QS. Yunus 59-60)21
Pada umumnya, perbuatan menghalalkan yang haram lahir dari
mereka yang cenderung selalu mengikuti nafsu syahwatnya,
sedangkan tindakan mengharamkan yang halal muncul dari orangorang yang tampak keshalihan pada mereka namun mereka
bersikap kaku karena kecemburuan (ghrah) mereka yang sangat
terhadap agama.
21
23
yang
memberi
kemudahan
dan
menghilangkan
kesulitan.22
Ini artinya bahwa dalam syariah marketing, seluruh proses
baik proses penciptaan, proses penawaran, maupun proses
perubahan nilai, tidak boleh ada hal-hal yang bertentangan dengan
akad dan prinsip-prinsip Muamalah yang islami.
Sepanjang hal tersebut dapat dijamin dan penyimpangan
prinsip-prinsip muamalah islami tidak terjadi dalam suatu
22
24
Marketing Mix
Marketing Mix merupakan Bauran pemasaran yang terdiri
dari segala sesuatu yang dapat dilakukan oleh perusahaan untuk
memenuhi permintaan produknya, yang dapat dikelompokkan
menjadi empat kelompok variabel yang dikenal dengan 4P
(Product, Price,Place, Promotion).24
2.1.3.1 Product (Produk)
Menurut
Fandy
Tjiptono
Produk
merupakan
persepsi
23
25
kegiatan
yang
dimaksud
untuk
membantu
26
Lamb Charles W.Hair, joseph F and Mc Daniel,Carl, Pemasaran, Alih Bahasa David
octarevia ,Jakarta Salemba Empat,2001, h.268
26
Kotler Philip, Menejemen Pemasaran, alih bahasa Hendra Teguh, Ronny A,Rusli, dan
Benjamin Molan, Edisi Milenium, Jakarta : Prehallindo, 2001, h. 57
28
Basu Swastha DH, dan Irawan, Manajemen Pemasaran Modern.Yogyakarta: Liberty,
2000.h 79
27
yang
menggunakan
mediasi
komunikasi
untuk
28
memiliki
beberapa
fungsi
dalam
30
29
30
beberapa
pengertian
diatas
dapat
31
32
3) Evektivitas Iklan
Iklan yang efektif adalah iklan yang mendapat
perhatian dan diingat serta membuat orang orang
bertindak untuk melakukan pembelian. Efektifitas iklan
dapat dillihat dari dampak komunikasi dan dampak
penjualannya.
pengaruhnya
Dampak
pada
komunikasi
kesadaran,
meliputi
pengetahuan
dan
Rambat Lupiyadi dan A. Hamdani, Manajemen Pemasaran Jasa, Jakarta: Salemba Empat,
2006, h. 120
33
standar,
sehingga
sulit
untuk
34
menyesuaikan
kebutuhan-kebutuhan
serta
35
35
memilih
pasar
dan
sarana
publisitas,
36
juga
mampu
mendramatisir
atau
37
berita,
dan berita
umumnya
lebih
disiarkan,
walaupun
dikatakan
tidak
ada
Nila Purbaya Zamro, Pengaruh Promosi dan diferensiaisi terhadap minat nasabah
berinvestasi di bank Syariah, IAIN WALISONGO,2009, h. 40
38
37
39
bank
hanya
dapat
menggunakan
beberapa
Minat
menjadi nasabah
Secara umum, pengertian dari minat adalah
keinginan, kehendak, dan kesukaan seseorang. Sedangkan
untuk mengetahui apakah bank dapat menarik minat
seseorang
40
perbedaan
tersebut
penting
jika
dikaitkan
dengan
penentuan pasar.
Salah satu riset pasar yang dapat dilakukan oleh
bank yaitu dengan menanyai orang-orang atas pelayanan
dan produk yang bagaimana yang mereka inginkan. Maka
dari hasil pertanyaan tersebut akan diperoleh jawaban yang
sangat luas. Dapat dilihat adanya perbedaan antara
keinginan dan kebutuhan yang kadang kala sangat berbeda
ataupun tidak sejalan dan bagi banyak karyawan hal
tersebut dapat dijelaskan dengan hasil jawaban yang
hasilnya belum signifikan. Karenanya bank harus mencari
tahu
perbedaan
tersebut
dengan
menyusun
suatu
41
38
42
barang
atau
jasa.
Sedangkan
pengambilan
43
konsumen
sangat
dipengaruhi
oleh
individu
kepribadian.
dan
bersifat
Keputusan
permanen
seorang
pembeli
disebut
juga
44
sosial
itu
seperti
kelompok
yang
memberikan
pengaruh
kepada
yang
memberikan
seorang
disebut
pengaruh
kelompok
45
masukan-masukan
informasi
untuk
merupakan
perilaku
akibat
adanya
46
Penelitian Terdahulu
Dalam kajian pustaka ini, penulis akan memaparkan tentang
beberapa sumber yang membicarakan masalah tersebut di antaranya:
Pertama, penelitian Rohmat Saleh dalam penelitiannya yang
berjudul Pengaruh bauran promosi dan nilai pelanggan terhadap
minat nasabah dalam menabung di PT. Bank Syariah Mandiri Kantor
Cabang Pembantu Kudus
40
Erma Khanifa, Pengaruh Marketing Mix terhadap Keputusan Membeli Kartu Pra Bayar
Indosat oleh Mahasiswa IAIN Walisongo Semarang, Skripsi tidak dipublikasikan, Semarang: IAIN
Walisongo, 2011, h. 28
41
Rohmat Saleh, Pengaruh Bauran Promosi dan Nilai Pelanggan Terhadap Minat Nasabah
Dalam Menabung diPT. Bank Syariah Mandiri , Skripsi Sekolah Tinggi Agama Islam Negri, Kudus,
Perpustakaan STAIN Kudus, 2002, h.36, td.
47
yang
dilakukan
suatu
perusahaan
bertujuan
untuk
Nila Purbayanti Zamro, Promosi dan Diferensiasi terhadap minat nasabah untuk
berinvestasi di Bank Umum Syariah (Bank Syariah Mandiri), Skirpsi Ekonomi Islam IAIN Walisongo,
Semarang, 2009, h. 153, td.
48
Periklanan
Peningkatan jumlah
nasabah
Publisitas
Gambar 2.1
2.5
Hipotesis
Hipotesis adalah suatu konklusi yang sifatnya masih sementara
atau pernyataan berdasarkan pada pengetahuan tertentu yang masih
lemah dan harus dibuktikan kebenarannya. Dengan demikian hipotesa
merupakan dugaan sementara yang nantinya akan diuji dan dibuktikan
kebenarannya melalui analisa data.
Berdasarkan latar belakang, perumusan masalah, landasan teori,
kerangka berpikir di atas, maka dapat dirumuskan hipotesis sebagai
berikut :
49
H1
H2
H3