PENDAHULUAN
vertebrata,
pernapasan
dan
juga
memiliki
peredaran
sistem
darah
lebih
pencernaan,
sederhana
(Coelenterata),
gilig
cacing
(Nemathelminthes),
pipih
(Platyhelminthes),
cacing
berbuku-buku
dan
hewan
dengan
kaki
beruas-ruas
pengelompokkan
BAB II
METODOLOGI PRAKTIKUM
Sampel
Protozoa
Porifera,
Coelenterata &
Echinodermata
Platyhelminthes
Nemathelminthes
Annelida
Mollusca
Arthropoda
Di letakkan hewan diatas bak bedah , diamati morfologi serta bentuk tubuh
dari hewan.
Di gambar bentuk morfologi dari hewan dan beri keterangan sesuai dengan
bagian-bagiannya.
Rayap
Diamati dengan
mikroskop dan gambar
protozoa yang ditemukan
serta beri keterangan
Diamati dengan
menggunakan mikroskop
dan digambar morfologi
organisme yang ditemukan
Lumbricus terrestris
BAB III
Filum
Protozoa
Kelas
Flagellata
Porifera,
Coelenterata
&
Echinodermata
3
4
5
Platyhelminthes
Nemathelminthes
Annelida
Mollusca
a.
b.
c.
d.
Hydrozoa
Scyphozoa
Ophiuroidea
Anthozoa
e.
f.
g.
h.
Echinoidea
Holothuridea
Hexactinellida
Calcarea
Trematoda
Enoplea
a. Ophistophora
b. Arhynchobdellida
a. Gastropoda
b. Bivalvia
c. Cephalopoda
Arthropoda
a. Malacostraca
b.
c.
d.
e.
Chelicerata
Diplopoda
Myriapoda
Arachnida
Genus
Tidak
Spesies
Tidak
teridentifikasi*
Hydra
Aurelia
Ophiocoma
Metridium
Fungia
Arbacia
Actinophyga
Tidak
teridentifikasi*
sp.
Aurita
sp.
marginatum
sp.
sp.
sp.
Tidak
teridentifikasi* teridentifikasi*
Fasciola
Ascaris
Lumbricus
Hirudo
Acatina
Sulcospira
Parmarion
Anadara
Loligo
Sepia
hepatica
lumbricoides
terestris
medicinalis
fulica
testudinata
pupillaris
granosa
sp.
sp.
Cherax
Notomithrax
Penaeus
Araneus
Spirobolus
Scolopendra
Heterometris
quadricarinatus
sp.
monodon
sp.
sp.
sp.
spinifer
dan
selalu
berubah
tergantung
dengan
fleksibilitas
masing-masing
protozoa
digolongkan
atau
dikelompokkan
merupakan
protozoa
berflagel
yang
tidak
memiliki
kromoplast. Salah satu ciri dari protozoa ialah hidup di tempat lembab/basah
dan pada organisme lain salah satunya pada usus rayap, protozoa tidak
hanya bersifat parasit saja namun juga ada yang menguntungkan salah
satunya yang ada di usus rayap merupakan salah satu protozoa yang
memiliki keuntungan bagi rayap, biasanya protozoa yang ada di usus rayap
merupakan protozoa yang memiliki sifat simbiotik pada serangga yang
membantu dalam mencerna dan memutus selulosa pada kayu yang
dikonsumsi rayap. (Dwisiska,2013)
Protozoa yang didapatkan terlihat memiliki struktur yang mirip
seperti cilia, dimana mengelilingi hampir seluruh bagian pinggir tubuhnya
namun, setelah dilakukan beberapa identifikasi ditemukan bahwa protozoa
yang ada dalam usus rayap juga melakukan simbiosis dengan bakteri, yang
dilengkapi oleh rangka dalam yang tersusun atas spikula serta adanya
rongga tengah (spongocoel) serta oskulum , Porifera kadang disebut
juga hewan yang paling sederhana hal ini disebabkan oleh beberapa
faktor pendukung atau ciri khusus yang dimiliki oleh porifera itu sendiri
salah satunya ialah susunan tubuhnya. Porifera memiliki susunan tubuh
diploblastik yang terdiri dari lapisan luar (epidermis) dan lapisan dalam
yang terdiri atas sel koanosit dan terdapat lapisan yang membatasi antara
lapisan luar dan dalam berupa mesophyl atau mesoglea. Menurut Ismet
regenerasi
Lapisan dalam (endodermis), terdiri dari sel koanosit yang
memiliki fungsi sebagai dalam pergerakan air dalam tubuh spons
dan untuk menyediakan makanan dan pencernaan intraseluler.
Umumnya porifera hidup secara sesil (menempel atau menetap) pada suatu
tempat dan hidup secara berkoloni, dengan bentuk tubuh seperti tabung ,
vas bunga dan mangkuk serta warna tubuh yang bermacam-macam sesuai
dengan sinar atau cahaya yang didapatkan. Menurut Haris (2012) porifera
memiliki 2 jenis tipe gender yaitu dioeceous dan monoceous, namun
(heksason)
10
coelenterata
memiliki
bentuk
tubuh
yang
bersifat
namun
belum
sempurna
hanya
berupa
rongga
12
digunakan sampel asli namun hanya dari refernsi saja hal ini disebabkan
oleh beberapa faktor yang tidak memungkinkan, digunakan refernsi
untuk semua kelas dari filum coelenterata berupa Hydra sp. , Aurelia
aurita, dab Metridium marginatum. Dari sampel hewan yang telah
dikelompokkan dan diidentifikasi tentunya setiap kelas memiliki ciri
spesifik dan pembeda, tidak hanya dari bentuk namun juga ada hal
tertentu yang menjadi pembeda antara ke-3 kelas yang ada pada
coelenterata, pada setiap kelas memiliki perbedaan yang mencolok dari
ke-3 spesies yang digunakan adapun yang menjadi pembeda antara lain:
a. Jumlah tentakel yang ada pada setiap kelas dan setiap spesies, pada
kelas scyphozoa didapatkan sampel ubur-ubur yang memiliki
tentakel yang terdapat di seluruh bagian tudungnya, pada kelas
hydrozoa juga memiliki tentakel yang terletak di atas permukaan
tubuhnya dengan jumlah 6 buah dengan panjang yan hampir
setengah dari tubuhnya, dan pada kelas anthozoa memiliki tentakel
yang paling banyak yaitu berjumlah kelipatan 8 yang terletak di atas
bagian tubuh dekat mulut dan seringkali tentakelnya menghsilkan
warna yang bermacam-macam sehingga mirip seperti bunga atau
tanaman.
b. Siklus hidup, pada setiap kelas dari coelenterata memiliki siklus
hidup yang bermacam-macam yang teridiri dari dua bagian yaitu
berupa medusa dan polip. Pada kelas hydrozoa memiliki siklus
hidup keduanya namun, kebanyakan hanya pada bentuk polip saja
dan menetap, pada kelas scyphozoa juga memiliki keduanya namun,
lebih banyak pada fase medusa dan bergerak melayang hal ini
sesuai
dengan
pengelompokkan
kelas
yang
dimiliki
yang
polip pada kelas anthozoa ,juga merupakan salah satu hewan peralihan
dari porifera ke coelenterata. Hal ini didukung oleh fakta bahwa apabila
hewan ini masih hidup struktur tubuhnya mirip seperti jeli dan lunak
sedangkan ketika sudah mati akan mengeras dan membatu hal ini
disebabkan adanya kandungan batu kapur pada struktur tubuhnya.
dan
bahkan
seperti
tumbuhan. Yang
khas
pada
14
15
simetri tubuh bilateral, tidak beruas, tidak mempunyai anus atau selom
(coelom) dan biasanya hermaprodit. Umumnya mulut terletak di bagian
bawah dan di tengah tubuhnya terdiri atas mulut ,faring dan intestine
yang bercabang-cabang. Memiliki bentuk tubuh pipih memanjang,
seperti pita, dan seperti daun dengan panjang tubuh bervariasi, ada yang
beberapa milimeter hingga belasan meter. Tubuh tertutup oleh lapisan
epidermis bersilia yang tersusun oleh sel-sel sensitium memiliki sistem
ekskresi berupa sel api yang terdapat di seluruh tubuhnya yang
memungkinkan mereka menjaga keseimbangan air dan garam. (Yusuf,
2014) Sebagian besar spesies yang hidup bebas hidup di habitat air,
tetapi beberapa hidup di tanah yang lembab cacing ini bereproduksi
secara seksual. Berdasarkan permukaan tubuhnya platyhelminthes
dibagi menjadi 3 kelas yaitu :
a. Turbellaria, pada permukaan tubuhnya terdapat cilia halus
dan mempunyai sepasang bintik mata. Terdapat celah mulut
yang dilengkapi dengan proboscis
b. Trematoda, Tubuhnya berbentuk
seperti
daun,
tidak
16
17
18
e. Mollusca
Mollusca memiliki tingkatan klasifikasi hewan invertebrata yang
hampir menuju sempurna karena hampir seluruh organ serta susunan
tubuhnya berkembang dengan sempurna, secara umum mollusca
dikenal dengan hewan lunak, berlendir dan bercangkang. Mollusca
memiliki struktur tubuh yang halus dan tidak beruas dan tersusun atas
tripoblastik dengan simetri tubuh bialteral, mollusca memiliki ciri khas
yaitu berupa adanya mantel yang menghasilkan cangkok berupa
kalsium karbonat yang mengeras , digunakan sebagai rumah untuk
melindungi diri dari musuh namun, tidak semua hewan memiliki mantel
yang keras pada filum mollusca ini ada yang berupa mantel lunak yang
berada pada bagian dalam tubuh hewan mollusca. Mollusca memiliki 3
19
bagian penting tubuh yang terdiri atas kepala, badan (massa viseral) dan
kaki otot (muscular foot), mollusca mengandalkan struktur tubuh yang
berotot untuk bergerak dan setiap hewan memiliki bentuk dan fungsi
yang berbda untuk setiap kelasnya. Memiliki sistem pencernaan yang
sudah sempurna dengan dilengkapi radula (lidah parut) dan anus yang
terletak di belakang mantel, bereproduksi secara seksual dan umumnya
mollusca bersifat hermaprodit dan dioecous. (Rusyana, 2011)
Berdasarkan bidang simetri , kaki, cangkang, mantel dan sistem syaraf
mollusca dibagi menjadi 8 kelas yang teridiri:
a. Amphineura
b. Polyplacophora
c. Monoplacophora
d. Gastropoda
e. Bivalvia
f. Scapophoda
g. Cephalopoda
h. Pelecypoda
Pada masing-masing kelas memiliki karakteristik tersendiri , namun
yang didapatkan pada praktikum hanya sebagian kelas dari mollusca
yang terdiri dari:
a. Gastropoda , pada kelas gastropoda didapatkan sampel hewan
berupa hewan yang memiliki karakteristik umum berupa cangkang
berpilin yang terbuat dari kalsium karbonat, memiliki tubuh yang
lunak mengikuti cangkangnya namun, tidak semua hewan yang
masuk kedalam gastropoda memiliki cangkang ada satu spesies
yang ditemukan tidak memiliki cangkang atau sering disebut
sebagai siput telanjang (vaginula). Adapun sampel yang didapatkan
pada kelas ini memiliki karakteristik yang terdapat pada cangkang
yang dimilikinya ada beberapa bagian pada cangkanya berupa Apex
(ujung pilinan yang terdapat pada bagian tas cangkang), sutura
(pilinan pada cangkang biasanya berjumlah 3-4 pilinan) dan body
whorl (sumbu dari pilinan/pusaran) namun, ada sebagian spesies
yang didapatkan memiliki operculum biasanya terdapat pada hewan
yang hidup di air karena difungsikan untuk melindungi diri dari
20
21
22
23
24
BAB IV
KESIMPULAN
25
4.1 Kesimpulan
Invertebrata merupakan hewan yang tidak memiliki tulang belakang dan
tergolong hewan yang masih memiliki tingkat kesempurnaan yang sangat
rendah karena hampir dari keseluruhan hewan yang tergolong kedalam
invertebrata belum memiliki organ yang berkembang dengan baik dan belum
memiliki sistem metabolisme tubuh yang sempurna, umumnya hewan
invertebrata bersifat kosmopolit atau mudah ditemuakn sehingga hewan ini
memiliki habitat bermacam-macam berupa daratan, perairan dan udara.
Invertebrata juga memiliki 7 filum yang dibagi berdasarkan kompleksitas
tubuhnya serta organ dan struktur yang dimiliki yaitu:
a. Protozoa
b. Porifera
c. Coelenterata
d. Platyhelminthes
e. Nemathelminthes
f. Mollusca
g. Echinodermata
h. Arthropoda
DAFTAR PUSTAKA
26
27