GEODESI FISIK
Ringkasan Jurnal Ilmiah:
Analisis Komparatif Penentuan Tinggi
Dengan Gps Dan Sipat Datar &
Model Geopotensial Global Yang Optimal
Untuk Perhitungan Geoid Indonesia
Dosen :
Fajrianto, ST.
Disusun oleh :
Widi Wardiana Syahrizal
4122.3.13.13.0038
TEKNIK GEODESI
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS WINAYA MUKTI
2015
1
Daftar Isi
Ringkasan Jurnal IlmiahAnalisis Komparatif Penentuan Tinggi Dengan Gps Dan Sipat
1.
Datar
tinggi menggunakan metode/alat sipat datar. Apabila faktor cost untuk tenaga/juru ukur dan
peralatan dianggap relatif sama, maka penghematan bisa dilakukan pada faktor waktu survei
lapangan yang dibutuhkan. Pada jaringan lokal Prigi, Jatim misalnya, pengukuran GPS hanya
membutuhkan waktu 2 (dua) hari, sedangkan pengukuran sipat datar membutuhkan waktu 10-14
hari kerja.
1.2 PENUTUP
Dari hasil penelitian ini bisa disimpulkan sementara bahwa pada jaringan berskala lokal
pengukuran tinggi (relatif) GPS bisa diaplikasikan untuk menggantikan metoda sipat
datar/levelling dengan beberapa persyaratan, antara lain:
- Pengukuran memakai receiver GPS type geodetik
- Pengukuran menggunakan prosedur dan lama pengamatan yang optimal
- Pengolahan data dengan perangkat lunak teliti (scientific software)
Sedangkan untuk jaringan berskala regional berjarak ratusan kilometer, metoda GPSheighting belum memberikan ketelitian yang diharapkan.
Pada penelitian ini jaringan berskala puluhan kilometer (10-100 km) tidak bisa
dilaporkan karena tidak tersedianya data yang memadai.
2.1 KESIMPULAN
Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa :
5
1. Model Geopotensial Global yang optimal untuk 4 daerah penelitian tidak sama. Daerah
Sumatera adalah EGM96 dan PGM2000A, Jawa EGM95, sedang di Sulawesi Selatan GPM98CR
dan Sulawesi Tenggara OSU91A.
2. Secara keseluruhan EGM96 masih merupakan MPG yang terbaik.
3. Rata-rata penyimpangan undulasi model dari undulasi gps levelling tidak sama untuk
masing-masing pulau, hal ini disebabkan perbedaan datum tinggi masing-masing pulau.
4. Perbedaan tinggi Ellipsoid dari GPS dan tinggi orthometrik dari levelling dalam tahun yang
sama menghasilkan standar deviasi dibawah setengah meter untuk semua model (studi kasus
Sulawesi Tenggara).
2.2 SARAN
1. Untuk lebih akuratnya penelitian ini disarankan untuk menambah data titik kontrol geoid
terutama untuk daerah jawa.
2. Untuk memperbaiki jaringan pengontrol geoid ini perlu kiranya data leveling di sumatera
dan jawa di perbaiki dan juga titik kontrol yang ada data leveling dan data GPSnya ditambah.
3. Disarankan untuk membina basis data jaring kontrol