PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sekian ratus tahun telah berlalu sejak musafir pedagang muslim
mulai menginjakkan kakinya di bumi nusantara, kemudian membangun
komunitas islam pertama (sebagaimana terbukti adanya batu-batu nisan)
sampai akhirnya membentuk pusat-pusat kekuasaannya, yang berbentuk
kerajaan-kerajaan. Sekian ratus tahun sejarah itu telah dalam proses
dinamika waktu. Dan Islam adalah juga konsep sejarah yang terlibat. Islam
adalah impian para pedagang / penyebar islam, kemudian menjadi cita-cita
akhirnya menjadi sebuah kenyataan dengan terbentuknya kerjaan islam.
Meskipun terusik oleh Hegemoni Kolonialisme Barat kenyataan itu makin
menjadi cita-cita sehingga pecah perlawanan terhadap kolonialisme barat
(belanda) yang mengusiknya lalu menjadi kenyataan baru yang melahirkan
cita-cita dan begitu seterusnya sampai sekarang.
Sejarah merupakan catatan yang berusaha merekonstruksi hari
lampau yang harus dibahas secara cermat dan jujur untuk mendapatkan
fakta sejarah yang tersembunyi. Karena dari pengalaman sejarah kita dapat
bercermin dan mendapat I'tibar dalam menata dan mengatur serta
memperjuangkan Islam di masa kini dan mendatang.
B. Rumusan Masalah
1) Bagaimana situasi dan kondis kerajaankerjaan islam di Indonesia
ketika Kolonial Belanda datang?
2) Memahami Kedatangan Bangsa Protugis?
3) Mengetahui Kedatangan Bangsa Belanda ?
4) Apa yang melatar belakangi belanda datang ke Indonesia?
5) Bagaimana sistem Politik VOC ?
6) Penetrasi Politik VOC ?
7) Perlawanan Terhadap Penjajahan Belanda ?
BAB II
PEMBAHASAN
Diantaranya
tersebar
kesultanan
Johor
(1512-1812).
penguasa yang berlainan. Dalam hal ini Malaka, Johor juga berusahan
menguasainya dengan cara bertempur melawan Aceh dan Protugis.6
Jawa merupakaan pusat kekuatan islam yang ketiga, setelah jatuhnya
kerajaan Majapahit pada tahun 1527. Antar tahun 1513 sampai 1527
sebuah koalisi kerajaan Islam menaklukanya. Dari sini tumbuh dua
kerajaan baru dijawa, kerajaan banten (1568) dan Mataram (1577),
pada masa pemerintahan Sultan Agung (1613-1645) dan Sultan
Mangkurat (1646-1677), Mataram mereduksi kekuasaan raja-raja lokal
dan menjadi kaki tangannyan sehingga menjadi imperium menguasai
jawa.7
B. Kedatangan Bangsa Protugis
Kedatangan bangsa protugis sebagai orang perangai tidak dapat
dipandang terlepas dari konteks perkembangan sistem dunia yang
semakin meluas sebagai akibat ekspensi Barat sejak akhir abad XV.
Hubungan antara raja-raja di Nusantara dengan bangsa Protugis
ditandai pada umumnya oleh sikap bermusuhan, meskipun ada paktor
yang menyebabkan hubungan persahabatan,antara lain
1. Aliansi dengan raja-raja yang belum masuk Islam, seperti raja
sunda (1522/ dan raja Panarukan serta raja Minangkabau;
2. Dalam perebutan Hegemoni diantara kerajaan-kerajaan melayu
adalah salah satu pihak yang mencari hubungan dengan bangsa
Protugis.
3 Kedatangan bangsa barat lainya juga mendorong hubungan
bersahabat dengan bangsa Protugis. 8
Peta politik abad XVI menampilkan kerajaan-kerajaan islam muda
dan hubungan-hubungan antara mereka yang sering kali merupakan
aliansi yang menghadapi penetrasi Protugis. Kehadiran Protugis
6 Ibid hlm 340
7 Ibid hlm 341
8 Sartono Kartodirjo, Pengantara Sejarahm Indonesa Baru 1500-1900
dari imporium Sampai Imperium, (Yogyakarta; PT GRAMEDIA JAKARTA
1987) hlm 37
yang
berhasil
memusatkan
kekuasaan
serta
Kontak protugis dengan Pasai, Pedir, Aceh dan Baros terjadi karena
perdagangannya untuk memperoleh lada dan emas. Insiden terjadi
pada waktu kapal Protugis kandas didekat pulau Gandir (1519) yang
mati dan ada yang ditawan, hanya dengan tebusan, dari serangan oleh
orang Aceh terjadi, mereka itu dapat dibebaskan. 12
Politik persahabatan Protugis dengan Pasai, antar lain karena hasil
ladanya, menybabkan keterlibatkannya dalam perbutan kekuasaan
pada tahun 1521. Zaenal serorang yang merasa berhak atas tahta
Pasai, telah diusir oleh pamannya raja Aru, untuk merebut tahta itu
Zaenal mencari bantuan Sultan Mahmud dan sementara itu tetap
besahabat dengan Protugis, seorang calon lain ialah putra raja,
dibawah asuhan Maulana, mengharapkan bantuan Protugis. Akhirnya
protugis terpaksa memihak dan membantu yang terakhir karena
hendak membalas jasa ayah calon tersebut sewaktu (tahun 1415)
membantu Protugis dalam membantu lawanya. Dalam pertikaian yang
13
di
dipertimbangkan
ialah
untuk
perdagangan
Indonesia
menimbulkan
perlawanan
perang.
Pada
tahun
1830
pemerintah
hindia-belanda
10
selarong
untuk
memimpin
perlawanan
Belanda
dengan
11
12
Itulah awal perang aceh yang menurut waktu dan ruang tdak ada
taranya dalam sejarah perlawanan terhadap kekuasaan colonial perang
ini disebut juga perang rakyat, karena seluruh rakyat aceh terlibat
secara aktiv melawan colonial. Pejuang aceh dipersenjatai oleh
idiologi perang sabil sepanjang berlangsungnya perang yang jelas
mempersulit belanda.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Keadaan kerajaan-kerajaan islam menjelang datangnya
Belanda di akhir abad ke 16 dan awal abad ke 17 ke
13
Tujuan
Belanda
datang
ke
Indonesia,
untuk
mengadakan
perjanjian
politik
untuk
dengan
itu,
disana
juga
di
selenggarakan
sebagai
generasi
penerus
perjuangan
islam,
DAFTAR PUSTAKA
14
15