Anda di halaman 1dari 4

BAB VII.

LAYANAN KLINIS YANG BERORIENTASI PASIEN (LKBP)


SURAT KEPUTUSAN (SK)
NO.

ELEMEN
PENILAIAN

JUDUL

1.

7.1.3 Ep 3

SK tentang penyampaian hak dan kewajiban pasien


kepada pasien dan petugas.

2.

7.1.5 Ep 1

SK Kepala Puskesmas tentang kewajiban


mengidentifikasi hambatan budaya, bahasa,
kebiasan dan hambatan lain dalam pelayanan.

7.4.2 Ep 1

SK Kepala Puskesmas tentang ketetapan untuk


melibatkan pasien dalam menyusun rencana layanan

7.4.2 Ep 4

SK Kepala Puskesmas tentang hak pasien untuk


memilih tenaga kesehatan

7.6.3 Ep 1

SK Kepala Puskesmas tentang penanganan,


penggunaan dan pemberian darah dan produk darah

7.6.6 Ep 1

SK Kepala Puskesmas untuk menghindari


pengulangan yang tidak perlu

7.6.6 Ep 2

SK Kepala Puskesmas tentang layanan klinis yang


menjamin kesinambungan layanan

7.6.7 Ep 1

SK Kepala Puskesmas tentang hak menolak atau


tidak melanjutkan pengobatan

7.7.1 Ep 1

SK Kepala Puskesmas tentang jenis-jenis sedasi


yang dapat dilakukan di Puskesmas

10

7.7.1 Ep 2

SK Kepala Puskesmas tentang tenaga kesehatan


yang mempunyai kewenangan melakukan sedasi

11

7.7.1 Ep 4

SK tentang monitoring status fisiologi pasien selama


pemberian anastesi lokal dan sedasi

12

7.7.2 Ep 1

SK Kepala Puskesmas tentang jenis-jenis


pembedahan minor yang dapat dilakukan di
Puskesmas

13

7.8.1 Ep 1

SK tentang pendidikan / penyuluhan pada pasien

14

7.10. Ep 2

SK tentang penetapan penanggung jawab dalam


pemulangan pasien

NO.SK

BAB VII. LAYANAN KLINIS YANG BERORIENTASI PASIEN (LKBP)


STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL (SOP)
N

ELEMEN

JUDUL

NO.SPO

PENILAIAN

1.

7.1.1. Ep.1

SOP Pendaftaran

7.1.1. Ep. 5

SOP untuk menilai kepuasan pelanggan, form survei


pasien

7.1.1. Ep 7

SOP Identifikasi Pasien

7.1.2. Ep 3

SOP Penyampaian Informasi, ketersediaan informasi


lain

7.1.3. Ep 3

SOP penyampaian hak dan kewajiban pasien kepada


pasien dan petugas

7.1.3. Ep 7

SOP koordinasi dan komunikasi antara pendaftaran


dengan unit-unit penunjang terkait (misal SOP rapat
antar unit kerja, SOP transfer pasien)

7.1.4. Ep 1

SOP alur pelayanan

7.1.5 Ep 1

SOP untuk mengidentifikasi hambatan (misal SOP


untuk memberikan angket untuk mengidentifikasi
hambatan)

7.2.1. Ep 1

SOP pengkajian awal klinis

10

7.2.1. Ep 3

SOP pelayanan medis

11

7.2.1. Ep 3

SOP asuhan keperawatan

12

7.2.2. Ep 1

SOP kajian awal yang memuat informasi apa saja yang


harus diperoleh selama proses pengkajian (tim
pelayanan klinis perlu menetapkan informasi apa saja
yang perlu dicantumkan dalam rekam medis pasien)

13

7.2.2. Ep 2

SOP kajian awal yang memuat informasi apa saja yang


harus diperoleh selama proses pengkajian

14

7.2.3. Ep 1

SOP triase

15

7.2.3. Ep 4

SOP rujukan pasien emergensi (yang memuat proses


stabilisasi dan memastikan kesiapan tempat rujukan
untuk menerima rujukan)

16

7.3.1. Ep 2

SOP pembentukan tim interprofesi bila dibutuhkan


(termasuk pelaksanaan perawatan kesehatan
masyarakat / home care)

17

7.3.1. Ep 3

SOP pendelegasian wewenang

18

7.3.2. Ep 2

SOP pemeliharaan peralatan

19

7.3.2. Ep 2

SOP sterilisasi peralatan yang perlu disterilisasi

20

7.3.2. Ep 3

SOP pemeliharaan sarana (gedung)

21

7.4.1. Ep 1

SOP penyusunan rencana layanan medis

22

7.4.1. Ep 1

SOP penyusunan rencana layanan terpadu jika


diperlukanan penanganan secara tim

23

7.4.1. Ep 3

SOP evaluasi kesesuaian layanan klinis dengan


rencana terapi / rencana asuhan (SOP audit klinis)

24

7.4.2. Ep1

SOP melibatkan pasien dalam penyusunan rencana


layanan

25

7.4.3. Ep 1

SOP layanan terpadu

26

7.4.3. Ep 4

SOP penyusunan layanan terpadu

27

7.4.3. Ep 5

SOP pemberian informsi tentang efek samping dan


risiko pengobatan

28

7.4.3. Ep 7

SOP pendidikan / penyuluhan

29

7.4.4. Ep 1

SOP informad consent

30

7.4.4.. Ep 5

SOP evaluasi informad consent

31

7.5.1. Ep 1

SOP rujukan

32

7.5.1. Ep 3

SOP persiapan pasien rujukan

33

7.5.1. Ep 4

SOP rujukan

34

7.6.1. Ep 1

SOP pelayanan klinis

35

7.6.2. Ep 2

SOP penanganan pasien gawat darurat

36

7.6.2. Ep 3

SOP penanganan pasien berisiko tinggi

37

7.6.2. Ep 5

SOP kewaspadaan universal

38

7.6.3. Ep 1

SOP penanganan, penggunaan dan pemberian darah


dan produk darah

39

7.6.5. Ep 1

SOP identifikasi dan penanganan keluhan

40

7.6.5. Ep 2

SOP identifikasi dan penanganan tindakan

41

7.6.6. Ep 1

SOP untuk menghindari pengulangan yang tidak perlu

42

7.6.6. Ep 2

SOP layanan klinis yang menjamin kesinambungan


layanan

43

7.6.7. Ep 1

SOP tentang hak menolak atau tidak melanjutkan


pengobatan

44

7.7.1. Ep 3

SOP pemberian anastesi lokal dan sedasi di puskesmas

45

7.7.1. Ep 4

SOP monitoring status fisiologi pasien selama


pemberian anastesi dan sedasi

46

7.7.2. Ep 1

SOP tindakan pembedahan

47

7.8.1. Ep 1

SOP pendidikan / penyuluhan pada pasien

48

7.9.1. Ep 1

SOP pemberian nutrisi pada pasien rawat inap

49

7.9.1. Ep 4

SOP pemberian nutrisi pada pasien rawat inap :


memberi pilihan makanan pada pasien

50

7.9.1. Ep 5

SOP pemberian edukasi bila keluarga menyediakan


makanan

51

7.9.2. Ep 1

SOP penyiapan makanan dan distribusi makanan yang

aman
52

7.9.2. Ep 2

SOP penyimpanan makanan dan bahan makanan

53

7.9.2. Ep 3

SOP distribusi makanan

54

7.9.3. Ep 1

SOP asuhan gizi

55

7.10.1. Ep 1

SOP pemulangan pasien dan tindak lanjut pasien

56

7.10.1. Ep 5

SOP alternatif penanganan pasien yang memerlukan


rujukan tetapi tidak mungkin dilakukan

57

7.10.2. Ep 1

SOP pemulangan pasien dan tindak lanjut pasien, SOP


rujukan

58

7.10.2. Ep 3

SOP evaluasi terhadap prosedur penyampaian


informasi, bukti evaluasi dan tindak lanjut

59

7.10.3. Ep 1

SOP transportasi rujukan

60

7.10.3. Ep 3

SOP rujukan, kriteria pasien-pasien yang perlu / harus


dirujuk

61

7.10.3. Ep 4

SOP rujukan, form persetujuan rujukan

Anda mungkin juga menyukai