Metode Penghitungan Tarif ABC
Metode Penghitungan Tarif ABC
Definisi Activity Based Costing menurut Maher et al, (1991) adalah suatu
metode untuk meughitung biaya pada produk atau jasa sesuai dengan biaya
aktivitas yang digunakan untuk memproduksi barang atau jasa.
Wayne J. Morse, James R. Davis dan AI. L. Hartgraves dalam buku
Management Accounting (1991) mendefinisikan Activity Based Costing sebagai:
"Pengalokasian dan pengalokasian kembali biaya ke obyek biaya dengan dasar aktifitas
yang menyebabkan biaya. Activity Based Costing berdasarkan premis atau dasar
pemikiran bahwa aktifitas menyebabkan biaya dan biaya aktifitas harus dialokasikan ke
obyek biaya dengan dasar aktifitas biaya tersebut konsumsikan. Activity Bused Costing
menelusuri biaya ke produk dengan dasar aktifitas yang digunakan untuk menghasilkan
produk tersebut"
1.2. The Causes of Cost Can Be Managed. Penyebab terjadinya biaya (yaitu
aktivitas) dapat dikelola rnelalui pengelolaan terhadap aktivitas yang
menjadi
penyebab
terjadinya
biaya,
personel
perusahaan
dapat
Sumber Daya
Aktifitas
Cost Object
Gambar 1.
2.2.
b) Cara untuk
unit yang diproduksi. Biaya yang timbul ini disebut unit driven. Contoh dari
unit driven adalah jam tenaga kerja langsung. Semakin banyak unit yang
diproduksi, maka semakin banyak jam tenaga kerja Iangsung yang
dibutuhkan.
b). Batch Level Activity
Yaitu aklititas yang dilakukan sekali untuk setiap batch, sehingga biaya
yang berhubungan dengan batch dibebankan berdasarkan jumlah batch
yang dilakukan. Biaya yang timbul disebut batch driven cost. Contoh dari
batch activity adalah biaya set-up mesin. Semakin banyak unit yang
diproduksi tidak mempengaruhi biaya pada aktifitas set-up, tetapi semakin
sering set-up dilakukan, maka semakin besar biaya pada aktifitas set-up.
c). Product Level Activity
Yaitu aktifitas yang dilakukan untuk memelihara rancangan atau proses
atau aktifitas yang memungkinkan setiap jenis produk secara individual
dapat diproduksi. Beban biaya yang terjadi pada aktifitas ini dapat ditelusuri
pada setiap jenis produk atau jasa yang dihasilkan, tetapi sumber daya
yang dikonsumsi tidak tergantung pada jumlah unit ataupun batch dari
produk atau jasa yang dihasilkan. Semakin sering aktifitas ini dilakukan,
maka semakin besar biaya yang dibutuhkan.
d) Facility Level Activity
Yaitu aktifitas yang diperlukan agar suatu produk atau jasa dapat
diproduksi, tetapi tidak berhubungan dengan jumlah unit, batch maupun
jenis produk atau jasa. Aktifitas ini merupakan common atau joint kepada
berbagai produk atau jasa dan dipandang sebagai common cost untuk
semua produk atau jam yang dihasilkan dalam aktifitas tersebut. Contoh
biaya yang diakibatkan oleh aktifitas ini adalah pemeliharaan gedung,
keamanan dan sebagainya.
3)
Membentuk activity cost pool, yaitu activity yang memiliki activity driven yang
sama digabungkan ke dalam satu activity cost pool agar dapat dibebankan
sekaligus dengan menggunakan satu activity driver.
4)
Proses pengolahan data dalam activity based costing yang terdiri dari dua
tahap, yaitu: Activity-based process costing dan Activity-based object costing dapat
digambarkan dalam bentuk kerangka proses seperti yang terlihat pada Gambar .
RESOURCES
ACTIVITY
COST POOL
ACTIVITIES
COST OBJECT
Biaya
Biaya
Biaya
Biaya
Biaya
Biaya
Biaya
Biaya
Bahan
Result Producing activities
Activity Driven
Karyawan
Perjalanan
Jasa A
Asuransi
Activity
Depresiasi
Result contributing activities
Cost Pool 1
Listrik
Jasa B
Maintenance
Komunikasi
Jasa C
Support activities
Activity
Cost Pool 2
Gambar .