Metode Pelaksanaan Bangunan
Metode Pelaksanaan Bangunan
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI 2
1. RUANG LINGKUP PEKERJAAN
INFORMASI DATA PROYEK
3
LINGKUP PELAKSANAAN PEKERJAAN
2. METODA PELAKSANAAN 5
WORK FLOW PELAKSANAAN 5
PEKERJAAN PERSIAPAN 7
PEKERJAAN PEMATANGAN LAHAN 8
PEKERJAAN KONTRUKSI 9
PEKERJAAN PONDASI / UNDER STRUCTURE 10
PEKERJAAN UPPER STURCTURE 13
PEKERJAAN FINISHING ARSITEKTURAL 17
PEKERJAAN SANITASI
21
PEKERJAAN LISTRIK 22
3. MANAJEMEN MUTU
23
26
26
SISTEM MANAJEMEN BAHAYA 28
PROGRAM KESEHATAN 28
PROGRAM LINGKUNGAN 29
PROGRAM KESELAMATAN
5. PENUTUP
PENGESAHAN
DAFTAR ISI
31
31
adalah
pekerjaan
penunjang
fungsi
Pembangunan
Pembangunan
Pembangunan
Pembangunan
Pembangunan
Pembangunan
Pembangunan
Pembangunan
Pembangunan
Pembangunan
Pembangunan
Pembangunan
Pembangunan
Pembangunan
Pembangunan
Gedung Kantor
Ruang Kelas Belajar ( RKB )
Gedung Laboratorium Fisika
Gedung Koperasi dan Kantin
Gedung Laboratorium Bahasa
Gedung Laboratorium Komputer
Gedung Pustaka
Gedung Aula
Gedung Asrama
Mushalla
Gedung Ruang Makan
Rumah Dinas Guru ( Type 56 )
Dapur
Tempat Wudhuk
Tempat Parkir
1
1
1
1
2
4
1 Unit
2 Unit
1 Unit
1 Unit
1 Unit
1 Unit
Unit
Unit
2 Unit
Unit
2 Unit
2 Unit
Unit
Unit
Unit
DAFTAR ISI
L I N GKU P P E L A K S A N A A N P E K ER JA A N
Pelaksanaan kegiatan proyek akan mencakup aktifitas seperti dibawah ini ;
PEKERJAAN PERSIAPAN
a)
b)
c)
d)
e)
f)
g)
h)
i)
j)
DAFTAR ISI
2. METODA PELAKSANAAN
Metoda Pelaksanaan menentukan dari keberhasilan sebuah proyek
diharapkan dengan adanya metoda baku pelaksanaan pekerjaan dapat
menghasilkan proyek yang memuaskan sesuai dengan tuntutan proyek dan
menjaga jadwal pelaksanan serta pengelolaan pembiayaan proyek.
W O RK F LO W P E L A K S A N A A N
Secara garis besar alur pekerjaan dapat digambarkan sebagai berikut :
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI
P E K ER JA A N P E R S I A PA N
Pekerjaan persiapan merupakan langkah awal keberhasilan suatu proyek,
dalam tahap persiapan sangat berpengaruh langsung pada pelaksanaan
proyek selanjutnya dikarenakan dalam proses persiapan ini menunjukan
kesiapan dan kemampuan suatu perusahaan dalam pengelolaan proyek.
Tahapan persiapan terbagi menjadi 3 bagian utama meliputi hal hal dibawah
ini.
L A N D S U RV E YO R ( P E N G U KU RA N & P E M E TA A N )
Mengingat bahwa proyek ini merupakan rekondisi khususnya di pekerjaan
pondasi yang merupakan daya dukung suatu bangunan perlu akurasi dalam
pengukuran dan kecermatan dalam menentukan koordinat dan elevasi
menjadi patokan dalam keberhasilan pembangunan proyek ini, bIla terjadi
perbedaan antara gambar dan pelaksanaan di lapangan maka akan segera
didiskusikan dengan pengawas lapangan dan user untuk diambil keputusan
yang tepat.
PENGADA AN
DAFTAR ISI
P R O J E C T S I T E P L A N & F A S I L I TA S
P E N U N J A N G O P E RA S I O N A L
P E K ER JA A N P E M BE R S I H A N L A HA N
Pembersihan lahan tidak semata-mata menghilangkan ganguan-gangguan
fisik areal seperti akar pohon atau batu-batu besar atau bangunan lama saja
tetapi lebih mendalam lagi adalah tanah jelek ( humus )./ gambut
Secara teknis tanah jelek/gambut harus dibuang keluar karena akan
mempengaruhi daya dukung tanah untuk pondasi. Maka perlu penanganan
|
DAFTAR ISI
P E K ER JA A N K O NT R U K S I
PEKERJA AN GALIAN
Pekerjaan galian sebagian besar dilakukan dalam tapak bangunan. Pekerjaan
Galian terdiri dari berbagai macam ukuran baik lebar, panjang ataupun
kedalaman. Pondasi yang digunakan dalam proyek ini adalah pondasi batu
kali dan sloop, serta dibeberapa bangunan dengan kombinasi pondasi
setempat.
a. Penggalian Pondasi Tapak dan Batu Gunung
Penggalian pondasi tapak dan batu gunung dan rolaag bata menggunakan
tenaga manusia karena setelah galian pekerjaan utama dilanjutkan secara
parallel bersamaan dengan pekerjaan pondasi.
URUGAN
TA N A H
DAFTAR ISI
P E K ER JA A N PONDASI / U N DE R S TR U C T U R E
Pada Pembangunan Proyek ini Pekerjaan Pondasi atau Under Structure dibagi
menjadi tiga bagian besar :
a. Pondasi Tapak Beton Bertulang
b. Pondasi Type Batu Gunung
c. Sloof
Dalam mengerjakan pondasi ini system pelaksanaan/urutan pekerjaan sama
dimana urutan pekerjaan terdiri dari
1. Pasir Urug / Batu Kosong / Beton Cor Lantai Kerja
Pasir urug / Batu Kosong / Beton Cor Lantai Kerja berfungsi sebagai penahan
supaya beton tidak langsung menyentuh tanah yang dalam pelaksanaan
seringkali saat fabrikasi besi beton bersinggungan dengan tanah sehingga
karakteristik besi beton dan monolitnya antara beton dan besi bisa
terganggu, fungsi pasir urug dan batu kososng bisa digantikan oleh beberapa
material lainnya seperti Lean Concrete, Plastik Sheet.
Didalam Bestek disebutkan bahwa ketebalam rata-rata antara batu kosong /
pasir urug 20 cm atau atas arahan direksi lapangan.
|
DAFTAR ISI
10
2. Pekerjaan Pondasi
Pekerjaan pondasi dalam pekerjaan ini menjadi pekerjaan utama dimana
pondasi dibagi menjadi
a) Pondasi Tapak
Pondasi yang berfungsi sebagai penerus gaya-gaya atau beban dari kolom
yang akan diteruskan ke tapak pondasi tiang yang selanjutnya oleh tapak
disebarkan ke seluruh tanah. Pondasi ini dipakai dalam proyek ini adalah
hanya pada bangunan gedung Aula dimana tulangan tapak diameter besi 14
15 dan concrete nya sesuai dengan bestek K-175.
Kritikal poin dalam pelaksanaan perlu ketelitian dalam pengawasan karena
pekerjaan ini menentukan keberhasilan sebuah konstruksi bangunan dimana
seluruh gaya-gaya berpusat di titik poer ini bila dikerjakan asal dan tidak ada
perhitungan maka tidak menutup kemungkinan konstruksi bangunan akan
menjadi lemah atau tidak sesuai dengan apa yang diharapkan. Lebih fatal lagi
adalah gagalnya sebuah konstruksi akibat kelalaian dalam pelaksanaan.
Perlunya pemahaman para pelaksana proyek dalam struktur diperlukan
sekali, koordinasi dengan konsultan perencana untuk mencari solusi teknis
yang baik mengingat dari segi waktu dan cost, sehingga efektifitas konstruksi
tercapai.
Dalam pelaksanaan pondasi ini terdiri dari :
Formwork/Bekisting
Formwork/bekisting menggunakan papan dan kayu 5/5 berasal dari jenis kayu
klas III, bekisting yang dipasang harus kuat dan kokoh tidak boleh goyang
atau lepas.
Untuk pelaksanaan beton menggunakan pengaduk beton Batch Mixer atau
Portable Continius Mixer dikarenakan mutu K-175 adalah beton mutu sedang
yang bisa dihasilkan oleh alat yang berkapasitas standard. Campuran beton
dengan perbandingan 1 Pc : 2 Ps : 3 Kr dalam pelaksanaan dan pengujian
beton sesuai bestek dimana setiap benda uji harus ditulis tanggal dan posisi
pekerjaan
b) Pondasi Batu Gunung
Pondasi batu gunung adalah pondasi yang berfungsi menerima beban merata
dan menyebarkannya ke dalam tanah.
DAFTAR ISI
11
Didalam pelaksanaan proyek ini beban merata yang diterima oleh pondasi
batu gunung berasal dari beban-beban dinding ataupun lantai. Pondasi batu
gunung tidak diperuntukan menerima beban terpusat dari struktur karena
pondasi ini tidak bisa menerima gaya lateral.
Pondasi Batu Gunung berasal dari batu gunung local yang dikombinasi
dengan adukan pasir semen dengan komposisi 1 : 4.
Bentuk penampang melintang dari pondasi ini berbentuk trapezium, dengan
ukuran yang varian baik lebar bawah ataupun lebar atas serta ketinggian
disesuaikan dengan kebutuhan dilapangan.
Bagian atas diratakan dengan adukan semen yang berfungsi leveling untuk
pemasangan sloof di atasnya.
Yang perlu diperhatikan dalam pelaksanaan batu gunung adalah :
1. Sisi-sisi batu tajam tidak bulat, pertemuan antara batu dengan batu harus
diisi dengan spesi.
2. Pemasangan Stek pengikat Batu kali dengan Sloof yang dipasang setiap
jarak 1 m memakai besi beton 10 mm atau 12 mm dengan panjang
40 D. (lihat gambar)
c) Sloof
Sloof
beton
bertulang
adalah
struktur
yang
berfungsi
sebagi
penyebar/pembagi beban merata yang diteruskan ke pondasi. Selain
berfungsi sebagai penyebar/pembagi beban di atasnya juga sebagai pengaku
antara kolom dengan kolom atau sebagai rigid frame.
Sloof biasanya berpenampang segi empat dan berada diantara permukaan
tanah tergantung dari perencana menempatkan sloof sebagai rigid frame
atau flexible frame.
Di dalam pelaksanaan pekerjaan sloof untuk memudahkan di pelaksanaan di
lapangan pekerjaan dilaksanakan setelah sebagian tanah urug dikerjakan dan
simultan dengan pekerjaan pondasi.
Pelaksanaan Pekerjaan Sloof dilaksanakan setelah 60% dari pekerjaan Pondasi
baik plat atau pun batu gunung selesai. (Analisa teknis waktu bisa dilihat
dalam table uraian analisa teknis dokumen penawaran ini)
Berdasarkan pengalaman akan ada beberapa kendala yang dihadapi saat
pekerjaan sloof yaitu :
1. Pertemuan antara kolom dan sloof perlu diperhatikan join dan
penulangannya sesuai dengan gambar atau atas arahan direksi lapangan.
2. Stek kolom praktis perlu dipersiapkan sebelum pelaksanaan perlunya
pemahaman terhadap pelaksanaan sehingga stek kolom praktis pada
posisi yang tepat.
|
DAFTAR ISI
12
U P PE R S T U RCT U R E
P E KE R JA A N
DAFTAR ISI
13
1. Kolom Utama
Kolom merupakan struktur yang menahan beban axial dan lateral sangat
diperlukan sekali ketelitian dan presisinya.
Bekisting kolom memakai Multiplek 9 mm supaya dihasilkan presisi dan
kehalusan permukaan kolom terjaga, karena sebagian besar akan terekspos
baik dari segi struktur dan arsitektur kolom akan tercapai maksud dan
tujuannya.
Sifat kolom yang rumit didalam struktur perlu diperhatikan adalah proses
fabrikasi mulai dari bekisting pembesian dan pengecoran balok.
Bekisting harus kuat dan kokoh, pengecekan vertikal dalam pelaksanaan
pemasangan bekisting perlu dilaksanakan dari dua arah, untuk
menghindarkan terjadinya puntiran.
Didalam pembesian yang perlu diperhatikan adalah sambungan dan tekukan
atau sambungan oleh para pelaksana lapangan tidak kurang dari 1 m.
Tipe sambungan bisa di bengkokan ke arah balok atau bisa juga di bengkokan
ke arah plat lantai. Besi tidak boleh menempel pada bekisting atau selimut
beton minimal 5 cm.
Pengecoran kolom memakai ready mix / atau persetujuan khusus bila
digunakan cor manual mengingat kondisi daerah setempat, dengan mutu
beton K-175, campuran beton 1Pc : 2Ps : 3Kr.
K-175 mempunyai arti bahwa beton tersebut mampu menahan beban
bk
175 kg/ cm2 setelah berumur 28 hari. Yang perlu diperhatikan dalam
pelaksanaan bila memakai system manual perlu diperhatikan job mix secara
kasat mata memang semen diperbanyak, tetapi selain semen sebagai
pembentukan kualitas beton juga campuran air perlu diperhatikan, karena
volume air yang berlebihan dalam pelaksanaan dapat beresiko menurunkan
kuat tekan beton, bleeding, shrinkage.
Pengecoran kolom perlu diperhatikan adalah pemberhentian / stop cor, stop
cor dilaksanakan di tinggi kolom atau dalam pelaksanaan proyek ini di
ketinggian 2.5 meter dari lantai beton. Hal ini menjaga instabilitas dalam
pekerjaan dimana momen kolom pada ketinggian h ini adalah 0.
Sambungan beton lama dan beton baru perlu memakai cairan semen atau
bahan lainnya/adimix yang telah direkomendasikan oleh direksi lapangan.
Pembukaan bekisting perlu ketelitian supaya bisa digunakan untuk pekerjaan
berikutnya dan bila terjadi beton keropos segera ditutup dengan plaster 1:2
dengan sebelumnya diberi perekat semen atau atas arahan dari direksi
lapangan.
2. Balok Utama / Ring Balok / Plat Daak
Balok Utama Struktur atau selanjutnya disebut Balok terdiri dari berbagai
macam ukuran. Top of Beam atau sisi atas balok mengikuti ketinggian plat
daak.
Didalam pelaksanan seorang pelaksana harus cakap dan memahami system
penulangan karena mempunyai tulangan tumpuan dan tulangan lapangan.
Tulangan tumpuan mempunyai ciri-ciri :
|
DAFTAR ISI
14
Pengecoran
DAFTAR ISI
15
b. Struktur Penunjang
DAFTAR ISI
16
FINISHING A RS I T E KT U RA L
P E KE R JA A N
Pekerjaan Keramik
DAFTAR ISI
17
Pekerjaan Plafond
Pekerjaan Pengecatan
Pasangan Bata
Dalam proyek ini pasangan bata yang digunakan adalah pasangan batu
dengan adukan 1 pc : 2 ps untuk daerah KM/WC, yang tertanam dalam tanah
dan + 30 cm dari permukaan tanah.
Pasangan bata posisi ruangan atau bidang lainnya 1 pc : 4 pc.
Penetapan campuran 1 : 2 atau 1 : 4 bisa dengan cara perbandingan volume
atau atas arahan dari direksi lapangan.
Kontrol :
Pemasangan bata untuk mendapatkan kelurusan horizontal diperlukan
benang sebagai acuannya dan tidak boleh melebihi dari 10 bata posisi
benang acuan harus dipindah dan seterusnya. Pemasangan bata dari bawah
ke atas.
Sambungan bata bila tidak selesai dalam satu hari tidak boleh tegak lurus
tetapi membentuk sudut kemiringan 45.
Pekerjaan Plasteran
DAFTAR ISI
18
Tenaga yang plaster perlu yang mempunyai pengalaman dan teknis yang baik
supaya menghindari dinding bergelombang dan retak rambut.
2. Pekerjaan Non Standard
Pekerjaan non standard adalah pekerjaan arsitektural dimana kontraktor akan
mengajukan shop drawing dan teknis pelaksanaannya setelah model dan
bentuknya disetujui oleh direksi lapangan.
Pelaksanaan Pekerjaan Pekerjaan Plateran Dinding ini dimulai setelah
struktur Utama mencapai 75% pekerjaan simultan ke lantai berikutnya.
Yang termasuk dalam lingkup ini :
- Relief kolom
- Ornamen exterior
Alat Penunjang
Pekerjaan Keramik
3. Pemasangan keramik :
a. Area teras 40x40 unpolish dipasang untuk area teras
b. Area Dalam Bangunan / Ruangan 40x40 polish
c. Area Lantai KM/WC 20x20 unpolish
d. Area Dinding KM/WC atau Dinding Wastafel 20x25 polish
e. Area trap entrance tangga 30 x 30 unpolish
Perlu diperhatikan dalam pemasangan keramik lantai 1 sebelum diaplikasi
ada lapisan beton rabat dengan campuran 1 : 2 : 3 dengan ketebalan 5 cm
dan pasir urug dengan ketebalan 20 cm dimana beton rabat berfungsi
sebagai leveling pemasangan keramik.
Sebelum pelaksanaan kontraktor harus mengajukan skem warna atau
berdasarkan merk yang akan digunakan. Skem warna, merek dagang, type
diusahakan yang ada di pasaran supaya mudah dalam maintenance
dikemudian hari.
Yang dilaksanakan dalam proyek ini kontraktor mengambil sceme warna yang
telah diarahkan dalam bestek.
Sceme warna keramik yang ada dalam bestek adalah cream light.atau putih
atas persetujuan direksi.
Keramik yang dipakai adalah keramik dengan kwalitas KW I dimana presisi
siku tidak melebihi 1 mm, permukaan dengan bahan porselein yang dibakar
pada suhu 2000. Bidang keramik tidak boleh cekung atau cembung, sebelum
DAFTAR ISI
19
DAFTAR ISI
20
6. Pekerjaan Pengecatan
Pekerjaan Pengecatan terdiri dari 2 bagian yaitu :
a. Cat emulsion dengan water base
b. Cat minyak
Kontraktor sebelum melaksanakan pengecatan perlu persetujuan skem warna
dan sebelum aplikasi harus dilihat terlebih dahulu kelembaban plasteran
apakah sudah mencapai titik minimum untuk pengecatan.
Sebelum diaplikasikan pengecatan warna tembok yang sudah kering di cat
memakai cat dasar warna putih 1 lapis, setelah itu cat warna 2 lapis. Aplikasi
pengecatan memakai rol cat dan disetiap pertemuan dinding dengan lantai
dan dinding dengan plafond diaplikasikan memakai kwas.
Pengecatan cat minyak diaplikasikan kepada bahan kayu lainnya (lisplank).
Pengecatan menggunakan cat minyak sebelum diaplikasikan dasar atau
bahan yang akan dicat perlu dibersihkan dan dihaluskan memakai dempul
dan digosok dengan amplas kayu sehingga didapat permukaan kayu yang
halus.
Aplikasi pengecatan cat minyak perlu persetujuan dari direksi lapangan
mengingat estetika akan menurun bila cat yang diaplikasikan tidak disetujui
atau dikerjakan dua kali.
PEKERJA AN SANITASI
|
DAFTAR ISI
21
Instalasi air kotor dan air bersih dalam bangunan terdiri dari :
a. Pipa , untuk air bersih
b. Pipa 3 untuk air buangan
c. Pipa 4 untuk air berat.
Pipa-pipa ini disambung dengan asesories yang sejenis dan dilem dengan
baik.
Semua pembuangan air kotor dan air berat menggunakan system gravitasi
maka perlu diperhatikan baik kemiringan dan arah buangan. semakin jauh air
tersebut mengalir maka akan semakin banyak endapan dalam air buangan
tersebut.
Sistem air bersih memang menggunakan tekanan elevasi pemasangan pipa
air bersih minimal 1 m di atas lantai.
Sistem air bersih dan air kotor semua diarahkan ke dalam shaft pembuang
sebagai akses dalam bangunan dan memudahkan pengontrolan serta
maintenance.
II.
Instalasi air kotor dan air bersih diluar bangunan terdiri dari :
a. Pipa , 1 untuk air bersih
b. Pipa 3 untuk air buangan
c. Pipa 4 untuk air berat.
d. Septic tank + Resapan
Sanitary fixture
DAFTAR ISI
22
PEKERJA AN LISTRIK
Perlunya koordinasi dengan direksi dan pihak owner sangat diperlukan.
Jangan sampai akhirnya listrik tidak bisa mensupport peralatan yang
digunakan sehingga fatal dalam fungsi.
Dalam pelaksanaan pebangunan ini Pekerjaan Jaringan Listrik pemasukan
arus PLN sebesar 105000 VA tau 480 A menjadi bagian skup dalam pekerjaan
ini.
Koordinasi dengan pihak terkait diperlukan menyangkut system dan
mekanisme yang berlaku antar instansi baik PLN sebagai distribusi listrik
ataupun Pemda sebagai pemakai.
Shop drawing / wiring diagram dan titik instalasi khusus bila diperlukan harus
mendapat persetujuan oleh owner dan direksi maka kontraktor baru bisa
mengerjakannya.
I.
Pekerjaan Instalasi kabel
Pekerjaan kabel instalasi yang sebagian di pasang di atas plafond dalam
pemasangan instalasi kabel ini perlu diperhatikan sambungan dan kekuatan
sambungan serta teknik pelaksanaan telah mengacu kepada PUIL.
Sistem pemipaan di atas plafond di klem dengan rapi atau atas arahan dari
direksi lapangan, sementara kabel yang tertanam dalam dinding
menggunakan pipa conduit PVC untuk memudahkan dalam maintenance.
II.
Pemasangan Armature
Pemasangan armature lampu disesuaikan dengan kondisi ruangan. Lampulampu terpasang harus kuat dan rapi menenpel dengan gypsum.
Ketinggian stop kontak dan sklar disesuaikan dengan bestek atau arahan dari
direksi lapangan.
Persetujuan type panel disetiap bangunan sangat diperlukan karena setiap
bangunan akan berbeda kebutuhan dayanya.
3. MANAJEMEN MUTU
Penyusunan Rencana Mutu Kerja
merupakan standar PT. KESAYANGAN
PRAKARSA dalam melaksanakan setiap kontrak kerja. Mekanisme penyusunan
sendiri merupakan aplikasi dari manajemen perusahaan yang sudah di
DAFTAR ISI
23
sertifikasi dengan ISO 1900. Aplikasinya mengacu pada standar instruksi kerja
yang sudah disetujui oleh management
K EB I JA KA N D A N S A S A RA N
DALAM
PELAKSANAAN
O R GAN I S A S I P R OY E K
Untuk mencapai target Managemen Mutu, Perusahaan sebagai pelaksana
dilapangan akan mengikuti prosedur dan instruksi standar berdasarkan
Struktur Organisasi Proyek yang sudah ditetapkan. Petugas pengawasan
yang bertanggungjawab yang ditunjuk Pemimpin Proyek / Kepala Satuan
Kerja atau yang sebagai Pejabat Pembuat Komitmen
Pelaksanaan proyek Perusahaan akan menyiapkan team yang dituang dalam
struktur organisasi, dan merupakan penanggungjawab pekerjaan sedang
dilaksanakan sesuai dengan tugas serta tanggung jawabnya. Pemilihan key
personil proyek mengacu pada prosedur baku untuk memastikan kompetensi
di bidang masing masing.
Field Manager, sebagai penanggung jawab proyek secara keseluruhan yang
dilaksanakan, Memimpin dan mengendalikan proyek agar efisien dan efektif
mencapai hasil yang optimal. Membuat strategi pelaksanaan proyek yang
berkaitan dengan pengendalian mutu proyek.
Technical Engineer, Tenaga ahli Arsitektur sebagai penanggung jawab
langsung dalam pelaksanaan Pekerjaan yang menyangkut finishing dan
struktur bangunan pekerjaan. Mengendalikan dan menganalisa masalah
masalah teknis kebutuhan proyek, baik material, tenaga kerja, peralatan serta
biaya yang dibutuhkan. Membuat Rencana Mutu Kontrak, yaitu Master
schedule, dan Metode Kerja Pelaksanaan.
Quantity Engineer, Tenaga ahli yang bertanggung jawab membuat
perhitungan/ estimate anggaran proyek dan membuat laporan pelaksanaan
sesuai dengan pekerjaan yang sudah ditentukan. Membuat laporan harian,
mingguan dan bulan pada masing-masing bangunan, serta rencana kerja
setiap harinya yang akan dikerjakan. Mengontrol dan mengatur pemakaian
material, alat dan tenaga kerja sesuai dengan kebutuhan.
Quality Engineer, Tenaga ahli yang bertanggung jawab mengontrol kegiatan
lapangan, memberikan analisa rencana mutu kontrak. Membuat justifikasi
yang menyangkut pekerjaan di proyek serta mengaplikasi analisa semua
pehitungan/estimasi anggaran proyek. Team yang akan membantu dalam
menyiapkan Rencana Mutu Kontrak .
DAFTAR ISI
24
P EN GE N DA LI A N M U T U P R OY E K
Seluruh Key personil yang terlibat di poek adalah Gugus tugas pengendalian
mutu, sehingga secara otomatis prosedur kendali mutu yang ditetapkan
perusahaan menjadi tanggung jawabnya.
Proyek star up meting sudah harus dilakukan selambatnya 3 minggu sebelum
dimulainya proyek. Hal yang dibahas adalah :
Pengangkatan key personil penanggung jawab proyek.
Pembahasan detail scope kontrak
Strategi eksekusi yang mencakup : Kontruksi & Procurement
Prosedur Kendali Mutu di Lapangan
Hasil akhir dari startup meeting adalah detail RENCANA PELAKSANAAN
PROYEK, yang mencakup :
Contract master and detailed scheduled
procurement and construction schedule.
Material control List.
Project Cost estimate and cash flow.
Spesifikasi Teknis
Jadwal serta Prosedur Tes dan Inspeksi
Satgas kerja awal yang harus segera berjalan
K ON T RO L M AT ER I A L
INSPEKSI PENERIMA AN
DI
L A PA N G A N
DAFTAR ISI
25
P E N Y I M PA N A N D A N P E RAWATA N P E RA L ATA N D A N M AT E R I A L D I L A PA N G A N
Peralatan dan Material yang sudah lolos pemeriksaan harus disimpan sesuai
dengan spesifikasi dan/ atau instruksi yang berlaku untuk mencegah
terjadinya kerusakan .Tempat penyimpanan harus diklasifikasikan menjadi
gudang dan tempat terbuka berdasarkan kategori, tipe dan ukuran.Peralatan
dan material yang diterima harus dicatat pada lembaran pengontrolan
material. Status dari tempat penyimpanan harus di cek oleh Warehouseman
dengan cara pengecekan fisik secara periodik, stocktaking, dll.
P E N G E LU A RA N P E RA L ATA N
DAN
M AT E R I A L
K ON T RO L P A DA P R OS E S K O NT R U K S I
Pengendalian mutu di lapangan merupakan langkah langkah yang dilakukan
untuk menjaga mutu dan kualitas proyek.
PROSEDUR KERJA
Detil prosedur kerja untuk setiap kategori pekerjaan utama dan/ atau item
pekerjaan harus mengacu pada standar baku perusahaan. Prosedur standard
yang digunakan adalah sesuai dengan standar ISO PT KESAYANGAN
PRAKARSA
TES
DAN
INSPEKSI
Jadwal inspeksi dan Tes sudah di definisikan dalam rencana detil pelaksanaan
proyek. Dimana tercamtum jenis material , metoda pengujian, dan kapan
dilakukan. Pengujian metoda langsung dilapangan harus di saksian oleh
konsultan pengawas.
PENGUJIAN
S TA N D A R L A B O TA R I U M
K ON T RO L D O KU M E N
Dokumen proyek merupakan instrumen kontrol dan menjadi alat pembuktian
progres proyek ke pemilik pekerjaan. Seluruh dokumen pengujian dan
persetujuan menjadi bagian dari dokumentasi proyek, yang pada saat
tertentu harus diserahkan pada pemilik proyek.
4. KESELAMATAN
LINGKUNGAN
DAFTAR ISI
KEAMANAN
KESEHATAN
DAN
26
P RO GRA M K E SE L A M ATA N
DAN
PELINDUNG
program
K E S E L A M ATA N
Memastikan dan menjamin tenaga kerjanya bekerja dalam kondisi aman dari
bahaya kerja. Untuk keperluan tersebut akan menyediakan alat pelindung diri
|
DAFTAR ISI
27
(PPE) bagi seluruh tenaga kerja yang terlibat dalam pekerjaan. PPE yang
disediakan harus memenuhi standar kualitas yang diperlukan. PERUSAHAAN
akan menyediakan pengaman pada peralatan / instalasi atau tempat yang
berpotensi menimbulkan kecelakaan kerja.
P E R L I N D U N G A N T E R H A D A P K E B A KA RA N
Melakukan upaya-upaya pencegahan dan penanggulangan kebakaran. Untuk
menunjang upaya ini akan menyediakan peralatan pencegah dan
penanggulangan kebakaran sesuai dengan potensi bahaya kebakaran pada
lokasi kerja tersebut.
P E M I L I H A N S U M B E R D AYA
Sumber daya merupakan elemen penting dalam sistem proyek. Sumber daya
yang baik merupakan bahan dasar yang baik bagi berlangsungnya suatu
sistem. Yang pada akhirnya akan menghasilkan produk yang baik. Itulah
sebabnya pemilihan sumber daya harus dilaksanakan secara seksama. Tiga
sumber daya yang harus dipertimbangkan, yaitu tenaga kerja, Peralatan dan
material. Tenaga kerja yang baik harus memenuhi persyaratan pekerjaan
baik ketrampilan, pengetahuan, fisik maupun mental. Peralatan dan material
juga harus memenuhi persyaratan keselamatan. Dalam rangka memenuhi
kebutuhan ini akan melakukan pemilihan sumberdaya secara bersungguhsungguh sebagai upaya mencapai penyelesaian proyek sesuai dengan
sasaran.
M AT E R I A L
Setiap bahan kimia yang disediakan baik dalam bentuk padat maupun cair
harus memiliki Material Safety Data Sheet (MSDS). MSDS harus disimpan
ditempat yang mudah ditemukan dan dibuatkan salinannya, serta
dikumpulkan dan disimpan dalam filing tersendiri.
S I S T E M M A NA J E M E N B A H AYA
Pada dasarnya sistem manajemen bahaya terdiri dari 4 aktifitas sebagai
berikut:
Identifikasi bahaya
Analisa resiko dan penetapan sistem pengendalian bahaya, untuk menilai
probabilitas kejadian serta besarnya akibat yang ditimbulkan oleh suatu
kejadian dan atas dasar probabilitas dan akibat ini ditetapkan sistem
pengendalian bahaya yang diperlukan.
Penerapan sistem pengendalian bahaya
Evaluasi, untuk menilai keefektifan sistem pengendalian yang telah
ditetapkan
Melalui sistem ini semua bahaya proyek termasuk pekerjaan perancah,
peralatan operasi, perkakas kerja, lalu lintas, penanganan material
berbahaya, pengelasan dan pemotongan, pekerjaan listrik, bekerja di ruang
tertutup, dan lain-lain diharapkan dapat teridentifikasi, dianalisa dan
dikendalikan.
MANAJEMEN INSIDEN
Semua insiden akan di selidiki dan dianalisa untuk merumuskan tindak
perbaikan yang diperlukan untuk mencegah terulangnya kembali suatu
|
DAFTAR ISI
28
T A N G G A P K E A D A A N D A R U RAT
Kebijakan
tanggap
keadaan
darurat
diperlukan
untuk
menyediakan
Adapun
kebijakan tanggap darurat didasarkan pada urutan prioritas
sebagai berikut:
perlindungan
terbaik
bagi
pekerja
dalam
keadaan
darurat.
P RO GRA M K ES E H ATA N
Aktifitas proyek juga mengandung bahaya yang dapat mengakibatkan
penyakit pada pekerja. Perusahaan akan mengupayakan tidak ada satupun
karyawan yang menderita penyakit akibat kerja. Berikut adalah programprogram yang direncanakan untuk dilaksanakan guna mencegah akibat dari
adanya bahaya-bahayan kesehatan dalam pekerjaan.
P E M E R I K S A A N K E S E H ATA N A WA L
PERUSAHAAN akan senantiasa berupaya mempekerjakan orang yang memiliki
kesehatan memadai sesuai dengan pekerjaan yang hendak di bebankan
kepadanya. Untuk keperluan tersebut setiap pekerja disyaratkan untuk
memeriksakan kesehatannya kepada pemeriksa kesehatan yang kompeten
sebelum diterima bekerja. Adapun pemeriksaan kesehatan tersebut meliputi
test fisik dan tes darah. Hasil pemeriksaan tersebut akan diperiksa kembali
oleh ahli medis PERUSAHAAN untuk memastikan kebenarannya. Hasil
pemeriksaan ini kemudian didokumentasikan dan disimpan di Klinik P3K
sebagai acuan untuk melihat sejarah kesehatan pekerja.
P E L AYA N A N K E S E H ATA N
Pelayanan kesehatan di lapangan meliputi, pertolongan kepada korban
terluka atau penderita penyakit di lokasi, mengirimkannya ke pelayanan
tingkat lanjut bila diperlukan termasuk medical evacuation, menyediakan
pelayanan tingkat P3K, melakukan pemeriksaan berkala sesuai peraturan
yang berlaku.
|
DAFTAR ISI
29
P RO GRA M L I N G KU N G A N
P E N G E N D A L I A N P E R I L A KU P E K E R JA
Pelatihan dan pengarahan kepada pekerja agar mereka mengerti kebijakan
serta sasaran perlindungan lingkungan dan termotivasi untuk melakukan
tindakan sesuai pengertian yang didapatkannya tersebut.
Mempromosikan perlindungan terhadap lingkungan melalui kampanye dan
pemasangan rambu-rambu pengingat yang dapat membantu pekerja agar
senantiasa berpartisipasi dalam pencapaian sasaran lingkungan.
M E N J A G A L I N G KU N G A N
DAL AM
KESEIMBANGAN
P E N G AT U RA N L I M B A H
Penerapan sistem pengaturan limbah yang baik diperlukan untuk mencegah
terjadinya polusi terhadap lingkungan sebagai akibat dari adanya kegiatan
konstruksi.
DAFTAR ISI
30
Tabel.
Limbah
Keterangan
Semen
Sampah makanan
Sampah kertas
Saringan oli dan oli bekas
Sisa Cat
Pekerjaan pengecatan
Pestisida
Potongan besi
Air kotor
Cairan Thinner
Pekerjaan pengecatan
Ban bekas
SecaraSecara
berikut.
5. PENUTUP
Metode pelaksanaan ini kami sampaikan sebagai lampiran dokumen
pendukung RMK yang diharapkan dapat menunjukan pemahaman dan
kemampuan personel sebagai pelaksana pekerjaan dimaksud di atas.
P EN GE S A H A N
|
DAFTAR ISI
31
I R . ZULHEIDI JAFAR
DIREKTUR
DAFTAR ISI
32