Anda di halaman 1dari 5

CONTOH KASUS :

R E A L I TA K E H I D U PAN AN A K J A L A N A N ( P U N K ) d a n
F AK T A d a l a m K E H I D U P A N N YA
Di sebuah kota besar terdapat sebuah keluarga yang belatar
belakang status ekonomi berkecukupan,dimana mereka bekerja
sebagai pengusaha di bidang perindustrian dengan kesibukan
masing-masing.Mereka memiliki seorang putra yang beranjak usia
pertumbuhan yang masih rentan akan pengaruh lingkungan sekitar
dan pengaruh teman sebaya.
Karena kesibukan kedua orang tuanya membuat dia merasa
terabaikan di dalam keluarga itu sehingga dia berfikir kenyamanan
dan sebuah keluarga tidak di dapatkan dari keluarga tersebut yang
membuat dirinya ingin mencari kehidupan sendiri di luar
pengawasan kedua orang tuanya sehingga tanpa di sadari karena
pengaruh lingkungan dan temannya ia dengan mudahnya terjerumus
ke dalam dunia anarkisme(PERGAULAN BEBAS) yg biasa kita
kenal dengan sebutan anak PUNK.
Berikut kita akan membahas tentang kehidupan anak punk jalanan.
Apa yang terbayang saat anda mendengar kata anak punk
jalanan,mungkin yang terlintas dalam fikiran kita adalah
pengamen,rambut mohawk,narkoba,anarkisme dan sebagainya.
Akan tetapi tidak sedikit orang yang berfikir bahwa anak punk
bukan seorang yang berasal dari keluarga miskin,bahkan banyak
kita jumpai anak punk berasal dari keluarga yang perekonomianya
cukup bahkan lebih.

Menurut saya kehidupan anak punk tidak lepas dari beberapa


faktor antara lain sbb:
*faktor keluarga,kurangnya perhatian keluarga terutama dari orang
tua atau pun hancurnya sebuah keluarga atau yang biasa kita kenal
dengan istilah Breakdown membuat remaja labil tidak dapat
berfikir secara jernih mereka beranggapan kehancuran sebuah
keluarga memmbuat dirinya berada di posisi yang sangat sulit
sehingga cenderung mudah terpengaruh oleh lingkungan dan
pergaulan.
*faktor lingkungan,keingintahuan seorang remaja labil dapat
membuat mereka tidak dapat menahan diri pada sebuah lingkungan
yang dapat membuat dirinya terjerumus ke dalam kehidupan
anarkisme.
*faktor pergaulan dan ingin di hargai.
*sebuah komunitas dan ingin terlihat hebat dan di segani oleh
teman sebayanya.
*dorongan dan paksaan dari pihak tertentu.
Kehadiran anak punk jalanan di bahu-bahu jalan ibu kota maupun
kota besar lainnya tak jarang membuat pengguna jalan lainnya
merasa terganggu dan resah karena seperti kita ketahui bahwa anak
punk cenderung berbuat tindakan anarkisme yang dapat
membahayakan keselamatan pengguna jalan lainnya.
Siapakah yang harus bertanggung jawab disini ?
Pemerintah, Keluarga, Masyarakat atau yang lainya.
Saya kira dalam kasus ini semua pihak harus bertanggung jawab
atas kasus ini, tidak hanya pemerintah yang mempunyai kewajiban
masalah tersebut bayak upaya yang telah di lakukan pemerintah
guna meminimalisir anak punk terutama di daerah ibu kota dari
mulai rajia jalanan, pembinaan, denda atau bahkan hukuman
kurungan tidak membuat mereka jera, bahkan pertumbuhan anak
punk dari tahun ke tahun semakin meningkat.
Selain pemerintah keluarga juga bertanggung jawab terhadap
mereka yang tak ayal adalah akibat dari kurangnya perhatian
mereka,memberikan perhatian,pendidikan umum dan keagamaan

adalah upaya yang wajib di lakukan orang tua untuk mencegah


anaknya terjerumus ke dalam kehidupan yg tidak baik.
Selain itu masyarakat juga berperan penting sebagai pembantu
pemerintah dalam menangani kasus yang melibatkan remaja
tersebut.sekedar mengingatkan kurang lebih sudah membantu
dengan adanya teguran dan nasehat dari masyarakat akan membuat
mereka berfikir dalam melakukan sebuah tindakan yang dapat
merugikan diri mereka sendiri dan orang lain.
Fakta yang kita jumpai dalam beberapa tahun terakhir dari 100%
anak punk jalanan 60% di antaranya berasal dari keluarga
bekecukupan,oleh karena itu dapat di simpulkan bahwa seorang
anak kerkecimpung dalam dunia bebas atau anarkisme adalah
akibat kurang nya pengawasan dan perhatian orang tua terhadap
pertumbuhan dan perkembangan seorang remaja di lingkungan
sekitar yang berdampak buruk bagi mereka.
Tak heran me mang sudah j adi rahasia umu m sebuah ke luarga ya ng
berkecukupan tidak lepas dari kesibukan orang tua dalam bekerja
membuat mereka lupa dan berkurangnya perhatian terhadap anak.
Kesibukan masing-masing inilah yang membuat seorang anak
merasa bahwa dirinya bebas ketika ingin melakukan sesuatu yang
berdampak negatif bagi dirinya maupun orang lain dan dengan
mudahn ya terpeng aruh oleh lingkungan sekita r.
Penyelesaian kasus :
Seorang konselor dapat memberi bimbingan dan penyuluhan agama
agar remaja tersebut dapat menyelesaikan problem yang terjadi
dalam kehidupannya. Dan seorang konselor dapat memberi bantuan
kepada kliennya yang kesulitan-kesulitan ruhani dalam lingkungan
hidunya, agar remaja tersebut mampu mengatasinya sendiri karena
timbul kesadaran dan pencerahan diri terhadap kekuasaan Tuhan
Yan g M a h a E s a , s e h i n g g a t i m b u l p a d a d i r i r e m a j a s u a t u c a h a y a
harapan kebahagiaan hidup masa sekarang dan masa depannya.

Sudah jelas bahwa guidance and counseling agama dilaksanakan


maka sasarannya atau remaja tersebut sudah tentu dapat memberi
kecerahan batin sesuai dengan jiwa dan ajaran agama. Ada
kemungkinan bahwa remaja tersebut atau siterbimbing perlu diberi
insight (kemampuan melihat permasalahan yang di hadapi) yang
mengganggu kehidupan ruhaniah dan sebagainya.
Adapun inti pelaksanaan guidance and counseling agama tersebut
adalah penjiwaan agama dalam pribadi siremaja atau siterbimbing
sehubungan dengan usaha pemecahan problem dalam kegiatan
lapangan hidup yang dipilihnya. Ia dibimbing sesuai dengan
perkembangan sikap dan perasaan keagamaannya sesuai dengan
tingkat dan situasi kehidupan psikologisnya. Dalam keadaan
demikian sikap dan pribadi pembimbing (konselor) sangat
berpengaruh terhadap jiwa remaja atau yang terbimbing, karena
pada saat menderita kesulitan remaja sangat peka terhadap
pengaruh kejiwaan dari pribadi penolongnya.
Sikap dan prilaku remaja diatas jelas merupakan bentuk
penyimpangan dari perkembangan fitrah beragama manusia yang
diberikan Allah. Hal tersebut dapat terjadi karena kesalahan orang
tua yang terlalu sibuk dengan pekerjaan mereka masing-masing,
sehingga pendidikan dan bimbingan dari orang tua tidak pernah
didapatkan, disamping godaan hawa nafsu yang bersumber dari
setan dan lingkungan.
Dalam kondisi penyimpangan dari perkembangan fitrah beragama
yang demikian itu, remaja tersebut akan menemukan dirinya
terlepas hubungann ya dengan Allah, meskipun hubungan dengan
sesama teman tetap berjalan dengan baik. Kondisi tersebut dapat
pula mengakibatkan remaja terlepas hubungannya dengan
orangtuanya.
Kita juga dapat menemukan remaja tersebut sama sekali tidak
memiliki hubungan yang baik dengan Allah, mereka han ya
mementingkan hubungan dengan teman sebayanya, mereka remaja
yang kehilangan pegangan agama adalah mereka remaja yang
memiliki masalah dalam kehidupan keagamaan khususnya. Mereka

inilah remaja yang perlu memperoleh penanganan dan bimbingan


agama.
Dalam kondisi yang terputus hubungan baik dengan Allah, maupun
dengan orang tua mereka, remaja tersebut merasa tidak memiliki
pegangan yang kuat sebagai pedoman, remaja tersebut merasa
terombang-ambing dalam kesendiriannya, ia bisa mengalami stres
dan kehilangan kepercayaan dirinya.
Pada saat inilah peran konselor berfungsi untuk mngatasi berbagai
penyimpangan dalam perkembangan fitrah beragama, sehingga
remaja tersebut kembali menemukan kesadaran akan eksistensinya
sebagai makhluk Allah yang berfungsi untuk mengapdi kepadaNya, dan agar remaja tersebut kembali menjalani hubungan baik
dengan orang tua dan keagamaannya.
Setelah terbentuk hubungan yang baik antar klien dengan Allah,
sesama orang tua dan juga lingkungannya, konselor bisa secara
perlahan melepaskan hubungannya dengan klien tersebut sehingga
klien mampu membina hubungan yang baik dengan Allah, dengan
orang tua maupun dengan lingkungannya dengan sendirinya. Pada
saat ini pada diri klien telah tercipta hublun minallah dan hublun
minanas secara baik, sebagai menifestasi dari kesadarannya atas
peran dan fungsi sebagai makhluk Allah. Dalam hal ini klien telah
menemukan religious insight -ny kembali atas bimbingan dan
konseling dari pembimbing agama, dan masalah-masalah yang
menghiasi kehidupan keagamaannya akan berangsur-angsur pulih
kembali dan klien akan memiliki kepercayaan diri yang penuh
untuk mengatasi masalah kehidupannya.

Anda mungkin juga menyukai