Anda di halaman 1dari 48

Cara Menolong Orang yang

Mengalami Depresi
5 Bagian:Membicarakan tentang Depresi dengan Orang yang Membutuhkan PertolonganMembantu Seorang Penderita

Depresi Mendapatkan BantuanBerkomunikasi dengan Orang yang Mengalami DepresiMenjadi Pendamping yang

BaikMenghindari Kejenuhan Menjadi Pendamping

Menolong orang terdekat yang sedang mengalami depresi adakalanya cukup sulit,
membingungkan, dan menimbulkan kesedihan, bukan hanya bagi orang yang
bersangkutan, tetapi bagi Anda juga. Sebelum menolong seseorang, pastikan dahulu
bahwa Anda sudah memahami dengan baik apa yang harus Anda katakan dan lakukan.
Meskipun terkadang orang yang ingin Anda tolong sepertinya tidak mau mendengarkan,
sebenarnya ia sedang berusaha memperhatikan apa yang Anda katakan. Artikel ini
akan menjelaskan beberapa cara yang bisa Anda terapkan jika ingin menolong
seseorang yang sedang mengalami depresi.

Bagian1
Membicarakan tentang Depresi dengan Orang yang
Membutuhkan Pertolongan
1.

1
Mintalah bantuan secepatnya jika ada seseorang yang ingin bunuh diri. Cara
tercepat untuk menolong orang yang berniat bunuh diri adalah dengan memanggil
ambulans atau langsung membawanya ke instalasi gawat darurat di rumah sakit
terdekat. Jika Anda tinggal di Indonesia, hubungi Halo Kemkes di nomor telepon (kode
lokal) 500567. Bagi Anda yang tinggal di AS, segera hubungi 911 atau carilah informasi
dengan mencari nomor telepon layanan 24 jam di situs web ini atau klik di sini jika Anda
tinggal di negara lain.
o Di AS, Anda juga bisa menelepon layanan pencegahan usaha bunuh diri
(National Suicide Prevention Lifeline) di nomor 1-800-273-8255 (TALK) atau 800-784-
2433 (SUICIDE).

2
Amati munculnya gejala depresi. Jika orang yang Anda cintai sepertinya mengalami
depresi, perhatikan baik-baik perilakunya agar Anda bisa merasakan seberapa besar
depresi yang sedang ia alami. Catatlah gejala-gejala yang muncul, misalnya: [1]
o Sering sedih berkepanjangan dengan/tanpa sebab yang jelas
o Kehilangan minat atau tidak tertarik lagi pada hal-hal yang sebelumnya
sangat ia sukai
o Berkurangnya nafsu makan dan/atau berat badan secara signifikan
o Makan dan/atau mengalami kenaikan berat badan secara berlebihan
o Pola tidur terganggu (sehingga susah tidur atau terlalu banyak tidur)
o Kelelahan dan/atau kekurangan energi
o Meningkatnya kecemasan atau berkurangnya gerakan yang jelas terlihat
oleh orang lain
o Merasa tidak berharga dan/atau merasa bersalah secara berlebihan
o Kesulitan berkonsentrasi atau merasa tidak mampu membuat keputusan
o Berulang kali memikirkan kematian atau ingin bunuh diri, membuat
rencana untuk bunuh diri, atau melakukan tindakan bunuh diri
o Gejala ini bisa berlangsung selama 2 minggu atau lebih. Selain itu, gejala
tersebut bisa hilang dan muncul lagi sehingga disebut masa kambuh. Gejala depresi
lebih dari sekadar mengalami hari yang melelahkan dan biasanya ditandai oleh
perubahan suasana hati yang parah sehingga memengaruhi cara seseorang menjalani
kehidupannya sehari-hari.
o Jika ada teman yang baru saja kehilangan anggota keluarganya atau
mengalami kejadian traumatis, bisa saja ia menunjukkan gejala depresi, tetapi bukan
depresi klinis.

3
Ajaklah orang ini berbicara tentang depresi yang sedang dialaminya. Setelah
mengetahui bahwa seseorang mengalami depresi, bicarakan kondisi ini dengannya
secara terbuka dan jujur.[2]
o Orang yang mengalami depresi akan lebih sulit sembuh jika ia tidak mau
mengakui bahwa ia sedang mengalami masalah serius.

4
Jelaskan bahwa depresi adalah gangguan klinis. Depresi adalah masalah kesehatan
yang bisa didiagnosis oleh dokter dan bisa disembuhkan. Berusahalah memberikan
keyakinan bahwa depresi yang sedang teman Anda alami adalah hal yang nyata. [3]

5
Bersikaplah tegas. Tunjukkan bahwa Anda benar-benar khawatir dengan keadaan
teman Anda. Jangan biarkan ia menyepelekan hal ini dengan mengatakan bahwa ia
sedang mengalami "masa sulit. Jika teman Anda berusaha mengalihkan pembicaraan,
kembalikan lagi pada pembahasan tentang masalah emosionalnya.

6
Jangan berbicara blak-blakan. Ingatlah bahwa orang ini sedang mengalami masalah
emosional dan kondisinya sangat rentan. Jangan langsung memaksakan keinginan,
meskipun Anda tetap harus bersikap tegas kepadanya.
o Alih-alih mengatakan, "Kamu sedang mengalami depresi. Apa yang akan
kamu lakukan untuk menghadapinya?" mulailah dengan kalimat: "Kelihatannya kamu
agak tertekan akhir-akhir ini. Menurut kamu, apa sebabnya?"
o Bersabarlah. Berikan cukup waktu sampai seseorang siap membuka diri,
tetapi jangan biarkan ia mengalihkan pembicaraan.

7
Ketahuilah bahwa Anda tidak bisa menyembuhkan depresi. Berusahalah sebaik
mungkin agar teman Anda mau bekerja sama. Akan tetapi, tetap saja tidak ada cara
mudah untuk "menyembuhkan" depresi. Doronglah teman Anda agar ia mau mencari
bantuan dan berilah ia dukungan. Namun pada akhirnya, keputusan untuk sembuh
sepenuhnya ada di tangan teman Anda. [4]

8
Diskusikan langkah berikutnya. Setelah teman Anda menyadari bahwa ia terkena
depresi, Anda bisa membahas cara mengatasinya. Mungkin ia ingin menemui konselor
atau berkonsultasi dengan dokter untuk bertanya tentang penyembuhan dengan
mengonsumsi obat? Apakah ia pernah mengalami kejadian yang membuat jiwanya
tertekan? Apakah ia tidak puas dengan kondisi kehidupannya dan gaya hidupnya?

Bagian2
Membantu Seorang Penderita Depresi Mendapatkan Bantuan
1.

1
Ketahuilah kapan orang ini membutuhkan bantuan profesional. Sebelum Anda
mulai mencoba menangani masalah ini sendiri, ketahuilah bahwa depresi yang tidak
diatasi dengan benar akan menjadi masalah yang sangat serius. Boleh saja Anda
membantu teman, tetapi ia juga harus berkonsultasi dengan ahli kesehatan mental. Ada
bermacam-macam terapis dengan keterampilan atau spesialisasi masing-masing.
Mereka adalah psikolog konseling, psikolog klinis, dan psikiater. Anda bisa memilih
salah satu atau lebih.
o Psikolog konseling adalah terapis yang memiliki keterampilan khusus
dalam memberikan pertolongan dan membantu orang-orang mengatasi saat-saat sulit
dalam kehidupan mereka. Terapi ini bisa berlangsung singkat atau dalam jangka
panjang dan biasanya bertujuan untuk mengatasi masalah spesifik yang mempunyai
tujuan tertentu.[5]
o Psikolog klinis adalah terapis yang terlatih dalam melakukan tes untuk
memastikan sebuah diagnosis dan cenderung lebih fokus dalam hal ilmu penyakit jiwa
serta meneliti perilaku atau gangguan mental. [6]
o Psikiater adalah terapis yang melakukan praktik terapi kejiwaan
menggunakan skala pengukuran dan melakukan tes. Tetapi, seseorang biasanya baru
menemui psikiater jika ingin berkonsultasi tentang penggunaan obat. Di negara tertentu,
hanya psikiater yang memiliki ijin untuk memberikan resep obat.

2
Berikan referensi kepada teman Anda. Pada saat mencari konselor, ada baiknya
Anda meminta rekomendasi dari teman, anggota keluarga, pemimpin komunitas agama,
pusat kesehatan mental setempat, atau dokter umum. [7]
o Bagi Anda yang tinggal di AS, asosiasi profesional seperti American
Psychological Association bisa memberikan informasi tentang lokasi keberadaan
anggotanya yang paling dekat dengan Anda.[8]

3
Tawarkan untuk membantu teman Anda membuat janji. Jika teman Anda belum
yakin ingin berkonsultasi dengan ahli kesehatan, ada baiknya Anda membuatkan janji
untuknya. Mungkin ia belum mantap dan butuh bantuan Anda untuk memulainya. [9]

4
Dampingi teman Anda pada pertemuan pertama. Tawarkan diri untuk menemani
teman Anda pada saat pertama kali berkonsultasi dengan dokter agar ia merasa lebih
nyaman.
o Jika Anda bisa berbicara langsung dengan terapis kesehatan mental,
mungkin ada kesempatan untuk menjelaskan secara singkat gejala depresi yang
dialami teman Anda. Tetapi ingatlah, seorang konselor akan lebih suka berbicara sendiri
dengan teman Anda.

5
Berikan saran kepada teman Anda agar ia mencari konselor yang paling
cocok. Jika teman Anda tidak merasa nyaman dengan sesi konselingnya yang
pertama, sarankan agar ia mencari konselor yang lain. Pengalaman konseling yang
tidak menyenangkan bisa menggagalkan semua rencana. Anda juga bisa
membantunya jika ia tidak merasa cocok dengan konselor tertentu sebab tidak semua
konselor memiliki kemampuan yang sama.

6
Usulkan beberapa cara terapi. Ada tiga cara terapi yang secara konsisten sudah
terbukti sangat bermanfaat bagi pasien, yaitu terapi perilaku kognitif, terapi
interpersonal, dan terapi psikodinamik. Teman Anda mungkin akan memperoleh
manfaat dari berbagai cara terapi ini sesuai dengan masalah ia alami. [10]
o Terapi perilaku kognitif bertujuan menguji dan mengubah keyakinan,
sikap, dan pemahaman awal yang dianggap sebagai penyebab munculnya gejala
depresi. Selain itu, terapi ini juga bisa mengubah perilaku yang menyimpang.
o Terapi interpersonal bertujuan mengatasi perubahan hidup, membangun
keterampilan bersosialisasi, dan menyelesaikan masalah antar pribadi yang mendukung
terjadinya gejala depresi. Terapi ini biasanya sangat efektif mengatasi depresi yang
dipicu oleh kejadian tertentu, misalnya peristiwa kematian.
o Terapi psikodinamik bertujuan menolong seseorang untuk memahami dan
menghadapi perasaan yang muncul karena konflik yang belum terselesaikan. Terapi ini
dilakukan dengan mengenali perasaan-perasaan yang tidak disadari. [11]

7
Berikan usulan tentang kemungkinan mengonsumsi obat. Sementara teman Anda
melakukan konseling, ada baiknya ia juga mengonsumsi antidepresan agar merasa
lebih baik. Antidepresan akan memengaruhi cara kerja neurotransmiter pada saat otak
kita berusaha mengatasi masalah agar bekerja sesuai dengan tujuan otak
menghasilkan dan memanfaatkan neurotransmiter. Kategorisasi antidepresan
ditentukan berdasarkan caranya memengaruhi neurotransmiter. [12]
o Jenis obat yang biasanya digunakan adalah SSRI, SNRI, MAOI, dan
trisiklik. Nama-nama obat antidepresan yang sudah digunakan secara luas bisa dicari di
internet.[13]
o Jika terapi dengan pemberian antidepresan saja tidak berhasil, terapis
mungkin akan memberikan antipsikotik juga. Ada 3 macam antipsikotik,
yaitu aripiprazole, quetiapine, risperidone. Jika terapi hanya menggunakan antidepresan
tidak berhasil, kombinasi antara antidepresan dan antipsikotik telah disetujui sebagai
cara pengobatan untuk mengatasi depresi.[14]
o Seorang psikiater mungkin akan memberikan beberapa macam obat
sampai ditemukan obat yang paling tepat. Ada orang-orang yang kondisinya lebih buruk
setelah minum antidepresan. Anda berdua harus bekerja sama memantau pengaruh
obat pada teman Anda. Buatlah catatan khusus jika terjadi perubahan negatif atau efek
yang tidak diinginkan pada emosi. Masalah ini biasanya bisa diatasi dengan meminta
resep obat pengganti.

8
Gabungkan antara pengobatan dan terapi kejiwaan. Agar hasil pengobatan ini
maksimal, selain minum obat, teman Anda harus berkonsultasi dengan ahli kesehatan
jiwa secara teratur.[15]

9
Dukunglah agar teman Anda tetap sabar. Anda berdua harus banyak bersabar sebab
efek dari konseling dan obat akan muncul secara bertahap. Teman Anda mungkin harus
mengikuti beberapa sesi konseling secara teratur selama beberapa bulan sebelum
merasakan hasilnya. Jangan pernah berputus asa sebab konseling dan pengobatan
adalah proses yang membutuhkan waktu agar bisa berhasil.
o Pada umumnya, efek yang menetap dari antidepresan baru bisa dirasakan
sekurang-kurangnya setelah tiga bulan.

10
Cari tahu apakah Anda diperbolehkan merundingkan cara terapi yang akan
digunakan. Tergantung dari hubungan Anda dengan orang ini, cobalah mencari tahu
apakah Anda diijinkan jika ingin mendiskusikan dengan dokter tentang terapi yang akan
digunakan.[16] Catatan dan informasi pasien biasanya dirahasiakan, tetapi ada
pertimbangan khusus dalam hal privasi atas catatan kesehatan pribadi seseorang jika
terkait dengan kesehatan mental.[17]
o Mungkin Anda harus mendapatkan ijin tertulis dari teman Anda untuk
melakukan diskusi dengan dokter tentang terapi ini.
o Jika orang yang membutuhkan terapi belum mencapai usia dewasa
secara hukum, orang tua atau walinya boleh mendiskusikan terapi yang akan dilakukan.

11
Buatlah daftar nama obat dan terapi. Catatlah nama obat yang diberikan oleh dokter
kepada teman Anda, termasuk dosisnya. Catat juga terapi yang sudah ia jalani. Dengan
cara ini, Anda bisa memastikan bahwa teman Anda melakukan terapi sesuai jadwal
yang telah ditentukan dan tetap minum obat secara rutin. [18]

12
Cobalah berkomunikasi dengan orang-orang di dalam jejaring pendukung teman
Anda. Bukan hanya Anda yang harus menolongnya. Hubungi keluarga, teman-teman,
atau tokoh agama di tempat ia beribadah. Jika Anda ingin menolong orang yang sudah
dewasa, pastikan dahulu Anda sudah mendapat ijin sebelum berbicara dengan orang
lain dan meminta dukungan mereka. Anda bisa mengumpulkan lebih banyak informasi
dan lebih bisa memahami orang ini. Selain itu, Anda tidak akan merasa sendirian
menghadapi masalah ini.
o Berhati-hatilah jika Anda ingin menceritakan kepada orang lain tentang
depresi yang dialami seseorang. Ada orang-orang yang suka menghakimi, padahal
mereka tidak tahu masalah yang sebenarnya. Jadi, tentukan baik-baik siapa yang akan
Anda ajak bicara.

Bagian3
Berkomunikasi dengan Orang yang Mengalami Depresi
1.

1
Jadilah pendengar yang baik. Mendengarkan teman bercerita tentang gangguan
depresinya adalah hal terbaik yang bisa Anda lakukan baginya. Bersiaplah
mendengarkan apa saja yang akan ia katakan. Jangan memperlihatkan rasa terpukul
jika ia mengatakan hal yang sangat mengerikan sebab ia akan menutup diri.
Berusahalah menunjukkan penerimaan dan perhatian. Dengarkan saja, jangan menilai.
[19]

o Jika teman Anda tidak mau bercerita, coba ajukan beberapa pertanyaan
mudah. Misalnya, tanyakan apa saja kegiatannya seminggu ini. Cara ini mungkin bisa
membuat teman Anda mau membuka diri.
o Jika apa yang teman Anda ceritakan membuat Anda kecewa, berikan ia
dukungan dengan mengatakan, "Pasti sulit sekali sampai kamu bisa menceritakan hal
ini kepadaku" atau "Terima kasih kamu sudah menceritakan semua apa adanya".

2
Berikan perhatian penuh kepada teman Anda. Simpan dulu ponsel Anda, tataplah
matanya dan tunjukkan bahwa Anda mau melibatkan diri sepenuhnya dalam
percakapan ini.

3
Ketahuilah dengan baik apa yang harus Anda katakan. Penderita depresi adalah
orang-orang yang paling membutuhkan kasih sayang dan pengertian. Tidak cukup jika
Anda hanya mendengarkan dengan baik. Anda juga harus peka terhadap apa yang
ingin Anda katakan pada saat berbicara tentang depresi. Ada beberapa kalimat yang
bisa Anda gunakan jika ingin berbicara dengan seseorang yang sedang mengalami
depresi:[20]
o Kamu tidak sendiri. Aku ada di sini menemani kamu.
o Aku mengerti penderitaan yang sedang kamu alami. Inilah penyebab dari
apa yang kamu pikiran dan rasakan.
o Saat ini mungkin kamu belum bisa percaya, tetapi perasaan kamu suatu
saat pasti akan berubah.
o Mungkin aku tidak bisa mengerti dengan tepat apa yang kamu rasakan,
tetapi aku peduli kepadamu dan ingin membantu.
o Kamu adalah orang yang penting dalam hidupku. Kehidupanmu sangatlah
penting bagiku.

4
Jangan katakan abaikan saja. Mengatakan kepada seseorang agar ia
"mengabaikan" atau "meremehkan" masalah bukanlah ucapan yang bermanfaat.
Berusahalah ikut merasakan apa yang sedang ia alami. Coba bayangkan seperti apa
rasanya jika semua orang menentang Anda dan kehidupan Anda berantakan. Apa yang
ingin Anda dengar dari orang lain? Sadarilah bahwa depresi adalah kondisi yang sangat
nyata dan sangat menyakitkan bagi penderitanya. Jangan pernah mengucapkan
kalimat-kalimat berikut:[21]
o Semua ini terjadi karena pilihanmu sendiri.
o Kita semua mengalami saat-saat seperti ini.
o Kamu akan baik-baik saja. Jangan khawatir.
o Lihatlah sisi baiknya.
o Kamu punya segala-galanya; mengapa kamu ingin mati?
o Jangan seperti orang gila.
o Apa masalahmu?
o Bukankah seharusnya kamu sudah merasa lebih baik sekarang ini?

5
Jangan berdebat tentang perasaan teman Anda. Pada saat Anda berbicara dengan
orang yang sedang depresi, jangan pernah membahas tentang perasaannya. Apa yang
ia rasakan mungkin tidak masuk akal, tetapi Anda tidak perlu mengatakan bahwa ia
salah, apalagi berdebat dengannya. Alih-alih, cobalah mengatakan, "Aku ikut prihatin
dengan kesedihan yang kamu rasakan. Apa yang bisa aku bantu?"
o Waspadalah sebab teman Anda mungkin tidak mau mengatakan dengan
jujur betapa buruk perasaannya. Banyak penderita depresi yang merasa malu dan
menutup-nutupi keadaan mereka. Jika Anda bertanya, "Apa kamu baik-baik saja?" dan
ia menjawab, Ya, coba gunakan cara lain untuk mencari tahu apa yang sebenarnya ia
rasakan.

6
Bantulah teman Anda menemukan sisi baik dari setiap situasi. Berusahalah
melakukan percakapan yang positif pada saat Anda berbicara dengan penderita
depresi. Jangan menuntut agar teman Anda bisa kembali ceria, tetapi tunjukkan sisi lain
yang lebih baik dari kehidupan dan masalah yang sedang ia hadapi.

4
Bagian
Menjadi Pendamping yang Baik
1.

1
Jagalah hubungan baik. Anda bisa menunjukkan perhatian pada teman Anda dengan
menelepon, menulis surel, mengirim SMS, atau berkunjung ke rumahnya. Ada berbagai
cara menjaga hubungan dengan orang-orang yang ingin Anda perhatikan. [22]
o Berusahalah menemui teman Anda sesering mungkin tanpa membuatnya
terganggu.
o Jika Anda bekerja, kirimkan surel untuk menanyakan kabarnya.
o Jika Anda tidak bisa meneleponnya setiap hari, gunakan SMS untuk
saling berkomunikasi sesering mungkin.

2
Ajaklah teman Anda berjalan kaki. Meskipun hanya sebentar, ia akan merasa lebih
baik jika bisa keluar rumah. Seseorang yang mengalami depresi mungkin akan sangat
kesulitan pada saat harus keluar rumah lagi. Ajaklah teman Anda melakukan apa yang
paling ia sukai di luar rumah.
o Anda tidak perlu mengajaknya berlatih lari maraton, tetapi coba ajak
teman Anda berjalan kaki selama 20 menit. Melakukan aktivitas di luar rumah bisa
membuatnya merasa lebih baik.

3
Lakukan kegiatan di alam bebas. Beberapa penelitian telah membuktikan bahwa
adanya hubungan dengan alam bisa mengurangi stres dan memperbaiki suasana hati.
[23]
Sesuai hasil riset, berjalan kaki di area yang hijau bisa membantu pikiran seseorang
mencapai kondisi meditatif, mendukung tercapainya relaksasi yang mendalam, dan
memperbaiki suasana hati.[24]

4
Nikmati sinar matahari bersama-sama. Sinar matahari bisa meningkatkan kadar
vitamin D di dalam tubuh yang bermanfaat untuk memperbaiki suasana hati. [25] Anda
hanya perlu duduk di bangku taman dan berjemur di bawah sinar matahari pagi selama
beberapa menit.

5
Berikan saran agar teman Anda mencari hal-hal baru yang ia sukai. Jika teman
Anda memiliki kesibukan dan ada aktivitas yang ia nanti-nantikan, perhatiannya akan
teralihkan dari masalah depresi, meskipun hanya sementara. Jangan menyarankan
agar teman Anda ikut berlatih terjun payung atau belajar bahasa Jepang, tetapi
doronglah agar ia mencari kegiatan baru yang paling ia sukai. Dengan demikian,
fokusnya akan teralihkan sehingga tidak lagi merasa depresi.
o Cobalah mencarikan teman Anda buku yang bisa membuatnya
bersemangat lagi. Anda bisa membaca buku ini bersama-sama di rumah atau
mendiskusikan isinya.
o Bawakan film yang enak ditonton yang dibuat oleh sutradara favorit Anda.
Siapa tahu teman Anda ketagihan nonton film dengan tema baru kesukaan Anda
sehingga ia tetap bisa nonton film bersama Anda.
o Berikan usulan agar teman Anda mengekspresikan sisi artistiknya. Coba
sarankan agar ia mulai menggambar, melukis, menulis puisi, atau kegiatan lain sebagai
sarana mengekspresikan diri. Selain itu, kegiatan ini bisa Anda lakukan bersama-sama.

6
Akuilah keberhasilan teman Anda. Ucapkan selamat untuk mengakui keberhasilan
teman Anda mencapai tujuannya. Mungkin ia hanya melakukan hal-hal kecil, misalnya
mandi atau pergi berbelanja bahan makanan. Pengakuan sangatlah berarti bagi
seseorang yang sedang mengalami depresi.[26]

7
Bantulah teman Anda menjalani kehidupannya sehari-hari. Anda bisa
mendorongnya mencoba berbagai hal baru di luar rumah, tetapi kadang-kadang
bantuan terbaik adalah dengan membantunya melakukan kegiatan sehari-hari. Selain
itu, teman Anda juga tidak akan merasa sendirian. [27]
o Menemani teman Anda mengerjakan tugas-tugas mudah seperti
menyiapkan makan siang atau menonton TV bisa membawa perubahan besar baginya.
o Anda bisa meringkankan beban yang dirasakan oleh orang yang
mengalami depresi dengan melakukan hal-hal kecil. Mungkin Anda bisa mengantarkan
barang, berbelanja makanan dan keperluan di rumah, memasak, berbenah rumah, atau
mencuci baju.[28]
o Tergantung pada hubungan Anda hubungan berdua, teman Anda bisa
merasa lebih baik jika Anda melakukan kontak fisik, misalnya dengan memeluknya.

Bagian5
Menghindari Kejenuhan Menjadi Pendamping
1.

1
Beristirahat sekali waktu. Mungkin Anda akan kecewa jika nasihat dan dukungan
berharga yang Anda berikan ditanggapi dengan kekesalan dan penolakan. Jangan
menanggapi sikap pesimis teman Anda sebagai masalah pribadi. Ini adalah gejala dari
gangguan depresi, bukan cerminan dari diri Anda. Jika sikap pesimisnya sudah terlalu
banyak menyita energi Anda, cobalah mencari kegiatan yang memberikan inspirasi dan
bisa Anda nikmati.
o Cara ini akan sangat bermanfaat jika Anda berdua tinggal serumah
sehingga sikapnya tidak bisa Anda hindari.
o Arahkan kekecewaan Anda pada masalahnya, bukan pada orangnya.
o Meskipun Anda sedang di rumah, pastikan Anda menanyakan kabarnya
setidaknya sekali sehari agar Anda tahu bagaimana keadaannya.

2
Perhatikan diri sendiri. Masalah yang teman Anda alami bisa saja membuat Anda
terbawa dan tidak peduli lagi pada diri sendiri. Berada di dekat orang yang mengalami
depresi bisa membuat Anda tertekan atau bahkan memicu masalah bagi Anda sendiri.
Berusahalah mencari tahu apakah rasa frustrasi, tidak berdaya, dan kemarahan yang
Anda alami adalah hal yang wajar.
o Jika Anda sendiri sedang banyak masalah, mungkin Anda tidak bisa
membantu orang lain. Jangan gunakan masalah teman Anda sebagai alasan untuk
menghindari masalah Anda sendiri.
o Ketahuilah apakah usaha Anda menolong orang lain sudah menjauhkan
Anda dari kesenangan hidup atau membuat Anda tidak peduli lagi pada hal-hal yang
penting. Jika teman Anda sudah sangat tergantung pada Anda, kondisi ini tidak baik
juga bagi Anda.
o Jika Anda merasa sangat terpengaruh oleh gangguan depresi teman
Anda, carilah pertolongan. Ada baiknya Anda juga menemui konselor.

3
Sisihkan waktu untuk menjauh dari teman Anda yang mengalami
depresi. Meskipun Anda sudah menjadi teman yang luar biasa dengan memberikan
dukung emosi dan fisik, jangan lupa menjadwalkan waktu untuk diri sendiri agar Anda
bisa menikmati kehidupan yang menyehatkan dan menyenangkan.
o Bersenang-senanglah dengan teman-teman dan anggota keluarga yang
tidak mengalami depresi dan nikmati kebersamaan dengan mereka.

4
Jagalah kesehatan. Lakukan kegiatan di luar rumah, bersepeda, berenang, atau
berjalan kaki ke pasar swalayan. Lakukan apa saja untuk mempertahankan kekuatan
mental Anda.

5
Sediakan waktu untuk tertawa. Jika Anda tidak bisa membuat teman Anda tertawa,
sisihkan waktu untuk berkumpul dengan orang-orang humoris, nonton film komedi, atau
membaca lelucon di internet.

6
Jangan merasa bersalah karena menikmati hidup. Teman Anda yang sedang
mengalami depresi, tetapi Anda tidak dan tentunya Anda boleh menikmati kehidupan.
Ingatkan diri sendiri bahwa jika Anda tidak bisa merasakan yang terbaik dengan diri
sendiri, Anda tidak akan bisa menolong teman Anda.

7
Pelajari tentang depresi. Jika ada orang-orang yang mengalami depresi,
Anda harus memiliki pengetahuan tentang apa yang sedang mereka hadapi. Banyak
orang yang tidak mengerti apa artinya mengalami gangguan, misalnya depresi.
Pengabaian yang umum terjadi ini akan membuat hidup mereka semakin sulit. Tetapi,
hidup mereka akan terselamatkan jika ada satu orang saja yang tidak menilai atau
mengkritik mereka dan mengerti keadaan mereka dengan baik. Bacalah tulisan tentang
depresi atau cobalah bertanya kepada ahli kesehatan mental. Anda juga bisa berdiskusi
dengan seseorang yang mengalami depresi atau gangguan yang sejenis.
Tips
Ingatkan teman Anda bahwa ia tidak pernah sendirian dan jika ia butuh teman
bicara, Anda akan mendengarkannya.

Peringatan
Selamatkan hidup seseorang. Jika Anda tinggal di AS, jangan pernah menelepon
polisi pada saat terjadi keadaan darurat karena masalah kesehatan mental sebab polisi
akan membuatnya trauma atau bahkan membunuhnya. [29][30][31] Segera hubungi rumah
sakit, ahli kesehatan, atau layanan 24 jam untuk pencegahan bunuh diri, jika perlu.
Amati apakah ada bahasa tubuh atau ancaman bunuh diri. Pernyataan
"Seandainya aku mati" atau "Aku tidak mau lagi berada di sini" harus ditanggapi dengan
serius. Orang-orang depresi yang berbicara tentang bunuh diri tidak melakukan hal ini
secara sadar. Jika orang yang Anda dampingi berniat bunuh diri, segeralah
menghubungi dokter atau ahli kesehatan mental yang terlatih

Anda mungkin juga menyukai