Anda di halaman 1dari 9

BAB 3 KOMPARASI AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK DAN

AKUNTANSI BISNIS

PERKEMBANGAN PEMIKIRAN AKUNTANSI


Sektor Publik versus Sektor Bisnis (Swasta)
Manusia dihadapkan pada berbagai pilihan pemenuhan kebutuhan. Selalau ada
masalah yang muncul antarindividu dan kelompok. Perubahan pengelolaan kebutuhan
selalu terasa dari zaman purba ke zaman berikutnya.
Kelompok swasta merupakan hasill dari perubahan kemasyarakatan, perubahan sosial,
dan perubahan organisasi publik. Keterbatasan kapasitas penguasa publik membuka
peluang peranan dalam pengelolaan perekonomian.
Perlunya Akuntansi Sektor Publik Dipelajari sendiri
Akuntansi sektor publik dapat diinterpretasikan sebgai bidang akuntansi yang secara
khusus membahas penggunaan akuntansi dalam kegiatan organsasi sektor publik.
TUJUAN KOMPARASI AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK VERSUS SEKTOR
BISNIS (SWASTA)
Akuntansi sektor publik di Indonesia jauh tertinggal dibandingkan dengan akuntansi
bisnis (swasta). Perbbedaan karakter dan mekanisme oengelolaan masing-masing
sektor menjadi maksimal dalam mencapai tujuannya.
ASUMSI-ASUMSI AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK DAN SEKTOR BISNIS
(SWASTA)
Akuntansi sektor publik maupun akuntansi bisnis (swasta) ada untuk memenuhi
kebutuhan publik atau masyarakat. Perbedaan mencolok diantara keduannya adalah
motif keuntungan yang hendak di peroleh. Akuntansi bisnis akan mencari keuntungan
sebanyak-banyaknya dari layanan atau produk yangg diberikan kepada publik.
Akuntansi sektor publik hanya memenuhi kebutuhan publik tanpa motif mencar
keuntungan.
AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK VERSUS SEKTOR BISNIS (SWASTA)
Perbedaan Akuntansi Sektor Publik dengan Akuntansi Bisnis (swasta)
Perbedaan
Tujuan
Organisasi
Keuangan

Akuntansi Sektor Publik


Kesejahteraan masyarakat
Sektor publik
Negara, daerah, masyarakat, konstituen

Akuntansi Sektor Swasta


Keuntungan
Swasta
Individual, perkumpulan

Akuntansi Sektor Publik yang Tertinggal dari Akuntansi Bisnis


Akuntansi sektor publik di Indonesia sangat jauh tertinggal jika dibandingkan dengan
akuntansi sektor swasta. Pernyataan ini bukan hanya untuk merendah atau santun, tetapi
ketertinggalan itu adalah riil.

Akuntansi atas Uang atau Kewajiban Organisasi Publik

Berdasarkan pengalaman selama masa krisis enkonomi dui tahun 1997, catatan mengenai
jumlah kewajiban atau utang pemerintah kepada Luar Negeri maupun Dalam Negeri harus
dipecahkan. Kelemahan akuntansi keuangan pemrintah dimasa lalu harus dipecahkan melalui
mekanisme hukum yang memberdayakan warga masyarakat. Pembagian tugas yang jelas
akan
menyunjukan
unit
yang
bertanggung
jawab
atas perhitungan utang pemerintah dan strategi pelunasannya. Demikian
pula, unit yang bertanggung jawab atas pemverifikasian jumlah utang, pengguaan utang, dan
pelunasannya harus ditunjuk secara formal

Ekonomi, Efisiensi, dan Efektivitas


Efisiensi
Merupakan hal terpenting diantara ketiga hal tersebut, dengan rumusan rasio sbb:

OUTPUT
INPUT
Suatu organisasi dianggap semakin efisien apabila rasio efisiensi cenderung di atas
satu. Makin besar angkanya, semakin tinggi tingkat efisiensinya. Rasio ini tidak
menunjukkan posisi keungan dan kinerja organisasi. Namun, berbagai program pada
dua organisasi yang berkecimpungan dalam industri yang sama dapat
diperbandingkan tingkat efisiensinya. Apabila hasil rasionya lebih besar dari satu
dibandingkan hasil rasio program yang sama di organisasi lainnya, program tersebut
bisa disebut lebih efisien.
Efektivitas
Menunjukkan kesuksesan atau kegagalan dalam pencapaian tujuan. Ukuran
efektivitas merupakan refleksi output.
Ekonomi
Indikator ekonomi merupakan indikator tentang penggunaan input. Di sini pertanyaan
yang diajukan adalah apakah organisasi telah membangun rumah sakit secara
ekonomis?
ini
berarti
apakah
biaya
pembanguanan rumah sakit lebih mahal dibandingkan pembangunan rumah sakit
yang setara di daerah lain? Jadi dapat dismpulkan bahwa tiga indicator kinerja
organisasi sektor publik bisa dirinci sebagai berikut : ekonomi mengenai
input,efisiensi tentang input dan output, serta efektivitas yang berhubungan output
Kultur Organisasi SektorPublik Dan Sektor Bisnis (Swasta)
Organisasi sektor publik bertujuan memenuhi kesejahteraan masyarakat, sedangkan tujuan
organisasi sektor swasta adalah mencari keuntungan.Dalam lingkup geraknya, organisasi
sektor publik bergerak disektor publik, sedangkan organisasi swasta bergerak di sektor swasta
dan berorientasi laba. Dilihat dari konsumen yang dilayaninya hampir tidak ada bedanya
antara organisasi sektor publik dan swasta, yaitu masyarakat,namun cara mengakses atau
mendapatkannya berbeda. Karena kepemilikan dan motif labanya berbeda, budaya atau
kultur diorganisasi sektor publik berbeda dengan kultaur organisasi bisnis. Dalam organisasi
publik, semua karyawan/pegawai/pengurus relawan bekerja untuk mencapai satu tujuan yakni
pemenuhan pelayanan publik,.Namun,dalam organisasi bisnis, segala aktivitas dan sumber

daya manusianya terfokus pada keuntungan dari persaingan antarorgnisasi dan produk yang
dihasilkan. Persaingan inilah yang menghantarkan kinerja swasta cenderung lebih cepat
berkembang ketimbang sektor publik. Organisasi bisnis yang memiliki produk yang lebih
baik dari organisasi bisnis lainnya,akan lebh disukai dan dapat menguasai pasar.
Dasar Hukum Akuntansi Sektor Publik Dan Sektor Bisnis (Swasta)
Dasar Hukum Akuntansi Sektor Publik adalah :

(1) Standar akuntansi pemerintah (SAP)


Peraturan pemerintah No. 24 tahun 2005.
Lampiran I pengantar standar akuntansi pemerintahan
Lampiran II kerangka konseptual akuntansi pemerintahan
Lampiran III PSAP 01 : penyajian laporan keuangan
Lampiran IV PSAP 02 : laporan reaisasi anggaran
Lampiran V PSAP 03 : laporan arus kas
Lampiran VI PSAP 04 : catatan atas laporan keuangan
Lampiran VII PSAP 05 : akuntansi persediaan
Lampiran VIII PSAP 06 : akuntansi investasi
Lampiran IX PSAP 07 : akuntansi asset tetap
Lampiran X PSAP 08 : akuntansi konstruksi dalam pengerjaan
Lampiran XI PSAP 09 : akuntansi kewajiban
Lampiran XII PSAP 10: koreksi kesalahan, perubahankebijakan akuntansi, dan
peristiwa luar biasa
Lampiran XIII PSAP 11: laporan keuangan konsolidasi
(2) Pedoman standar akuntansi keuangan (PSAK)
PSAK 1 : penyajian laporan keuangan (revisi 1998)
PSAK 2 : laporan arus kas
PSAK 3 : laporan keuangan intering
PSAK 4 : laporan keunangan konsolidasi
PSAK 5 : pelaporan segmen ( revisi 2000)
PSAK 6 : akuntansi dan pelaporan bagi perusahaan dalamtahap pengembangan
PSAK 7 : pengungkapan pihak-pihak yang mempunyaihubungan istimewa
PSAK 8 : peristiwa setelah tanggal neraca
PSAK 9 : penyajian aktiva lancer dan kewajiban jangka pendek
PSAK 10 : transaksi dalam mata uang asing
PSAK 11: penjabaran laporan keuangan mata uang asing
PSAK 12 : pelaporan keuangan mengenai bagian partisipasidalam pengendalian
bersama operasi dan set
PSAK 13 : akuntansi untuk investasi
PSAK 14 : akuntansi persediaan
PSAK 15 : akuntansi untuk investasi dalam perusahaan asosiasi
PSAK 16 : aktiva tetap dan aktiva lain-lain
PSAK 17 : akuntansi penyusutan
PSAK 18 : akuntansi dana pensiun

PSAK 19 : aktiva tak berwujud ( revisi 2000)


PSAK 20 : biaya riset dan pengembangan
PSAK 21: akuntansi ekuitas
PSAK 22 : akuntansi penggabungan usaha
PSAK 23 : akuntansi pendapatan
PSAK 24: akuntansi biaya manfaat pensiun
PSAK 25 : laba atau rugi bersih untuk periode berjalan,kesalahan mendasar, dan biaya
pinjaman (revisi 1997)
PSAK 26 : biaya pinjaman (revisi 1997)
PSAK 27 : akuntansi perkoperasian (revisi 1998)
PSAK 28 : akuntansi asuransi kerugian (revisi 1996)
PSAK 29 : akuntansi minyak dan gas bumi
PSAK 30 : akuntansi sewa guna usaha /lease
PSAK 31 : akuntansi perbankan (revisi 2000)
PSAK 32 : akuntansi pengusahaan hutan
PSAK 33 : akuntansi pertambangan umum
PSAK 34 : akuntansi kontrak konstruksi
PSAK 35: akuntansi pendapatan jasa telekomunikasi
PSAK 36 : akuntansi asuransi jiwa
PSAK 37 : akuntansi penyelenggaran jalan tol
PSAK 38 : akuntansi restrukturisasi entitas sepengendali
PSAK 39: akuntansi kerjasama operasi
PSAK 40 : akuntansi perubahan ekuitas perusahaan anak/perusahaan asosiasi
PSAK 41 : akuntansi waran
PSAK 42 : akuntansi perusahaan efek
PSAK 43 : akuntansi anjak piutang
PSAK 44: akuntansi aktivitas pengembangan real estat
PSAK 45 : pelaporan keuangan organisasi nir laba
PSAK 46 : akuntansi pajak penghasilan
PSAK 47 : akuntansi tanah
PSAK 48 : penurunan nilai aktiva
PSAK 49 : akuntansi reksa dana
PSAK 50: akuntansi investasi efek tertentu
PSAK 51 : akuntansi kuasi re organisasi
PSAK 52 : akuntansi mata uang pelaporan
PSAK 53 : akuntansi kompensasi berbasis saham
PSAK 54: akuntansi restrukturisasi utang piutang bermasalah
PSAK 55 : ankuntansi instrument derivative dan aktivitas lindung nilai
PSAK 56 : akuntansi laba per saham
PSAK 57 : kewajiban diestimasi, kewajiban kontinjensi, dan aktiva kontinjen
PSAK 58 : operasi dalam penghentian
PSAK 59 : akuntansi perbankan syariah
(3) Standar pemeriksaan keuangan Negara (SPKN)

Keberadaan SPKN sangat penting , karena standar ini menjadi patokan dalam pelaksanaan
tugas pemeriksaan. Apabila terjadi pemnyimpangan atau tahapan dalam standar pemeriksaan
tidak dijalankan, secara otomatis proses pemeriksaan dinilai cacat atau tidak memenuhi
standar yang berlaku.
Peran SPKN adalah memberikan patokan/arahan per tahapan pemeriksaan pengelolaan dan
tanggung jawab keuangan negara bagi pemeriksa. SPKN dilaksanakan dengan sebuah
mekanisme kerja, yakni pengumpulan bukti dan pengujian bukti secara objektif.
Dasar Hukum Akuntansi Sektor Bisnis (Swasta )
1.Pedoman standar akuntansi keuangan (PSAK)
Standar akuntansi keuangan merupakan pedoman yang harus diacuh dalam penyusunan
laporan keuangan untuk tujuan pelaporan. Standar akuntansi keuangan, sebagai pedoman
khusus penyusunan dan penyajian laporan keuangan, merupakan hal yang sangat penting
agar laporan keuangan lebih brguna, dapat dipahami,dapat diperbandingkan, serta tidak
menyesatkan.
2 .Standar professional akuntan publik (SPAP )
Pernyataan meliputi pernyataan standar auditing, pernyataan standar atestasi, pernyataan
jasa akuntansi dan review, pernyataan jasa konsultasi, dan pernyataan standar pengendalian
mutu. Standar ini diterbitkan oleh IAI.
PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM SEKTOR PUBLIK DAN SEKOR
BISNIS (SWASTA)
Pengambilan Keputusan
Sektor Publik
Sektor Bisnis (Swasta)
Mekanisme formal dan telah ditetapkan dengan Mekanisme formal dan telah ditetapkan
keputusan organisasi
dengan keputusan organisasi atau tidak
formal
Segala keputusan diambil melalui musyawarah Mengambil
keputusan
secara
mufakat antara pimpinan/pengurus dan anggota/ musyawarah mufakat atau dapat juga
perwakilan anggota
diputuskan secara individual (pemilik
usaha)

PERENCANAAN DALAM SEKTOR PUBLIK DAN SEKTOR BISNIS (SWASTA)


Dalam rangka mencapai tujuan diperlukan suatu perencanaanyangterdiri dari :
1. Proses perencanaan: strategi yang digunakan untuk memilih ataumemodifikasi
(menambah atau mengurangi) aktivitas.
2. Proses pengendalian : penetapan perencanaan dalam suatu sistemyang menjamin
bahwa proses perencanaan dapat dilakukan.

Perencanaan dapat dikategorikan berdasarkan dimensi waktu,sehingga dapat dibagi


menjadi :

Perencanaan jangka panjang, yang biasanya berjangka waktulima tahun


atau lebih kedepan.
Perencanaan jangka menengah, yang biasanya satu hingga lima tahun
kedepan.
Perencanaan
jangka
pendek,
yang
biasanya
hingga
satu
tahunkedepanPenyediaan informasi pada tahap perencanaan dapat di
lakukandengan cara :
Penilaian investasi
Penilaian perencanaan dan penganggaran keuangan
Anggaran pendapatan
Model keuangan
Target perencanaan dan penganggaran

PENGANGGARAN
BISNIS(SWASTA)

DALAM

SEKTOR

PUBLIK

DAN

SEKTOR

Dalam organisasi sektor publik, seperti organisasi pemerintahan, penyusunan anggaran


dilakukan bersama masyarakat dalam perencanaan program.
Penurunan program publik dalam anggaran akan dipublikasikan untuk
dikritisikan
dan
didiskusikan oleh masyarakat. Dan akhirnya disahkan oleh wakil masyarakat diDPR, DPD,
atau DPRD. Dalam organisasi swasta, penyusunan anggaran dilakukan oleh para pegawai dan
manajer perusahaan yang berwenang dengan persetujuan pemilik perusahaan.

PENGADAAN BARANG DAN JASA DALAM SEKTOR PUBLIK DAN


SEKTORBISNIS (SWASTA)

Barang publik adalah, barang kolektif yang harus dikuasai oleh negara atau pemerintah.
Sifat barang ini tidak eksklusif dan diperunutukan bagi kepentingan seluruh warga dalam
skala luas. Semetara itu, barang swasta adalah barang spesifik yang dimiliki oleh swasta dan
bersifat eksklusif serta hanya bisa dinikmati oleh mereka yang mampu membelinya, karena
harganya disesuikan dengan harga pasar serta keinginan sang penjual. Pada dasarnya, alokasi
barang dan jasa dalam suatu masyarakat dapat dilakukan melalui 2 mekanisme : (1) melalui
mekanisme pasar. (2) melaluimekanisme birokrasi. Pengadaan barang atau jasa adalah usaha
atau kegiatan yang diperlukan oleh organisasi sektor publik yang meliputi (a) pengadaan
barang, (b) Jasa pemborong (c) jasa konsultasi dan (d) dasar lainnya. Perbedaan pengadaan
barang
dan
jasa
disektor
publik
dan
swasta
terletak pada tujuannya.
Pada organisasi sektor publik, pengadaan barang dan jasa diperuntukan bagi kepentingan
seluruh warga dalam skala luas, sedangkan dalam organisasi swasta, pengadaan barang dan
jasa diperuntukan bagi kepentingan internal organisasi.
o Perbedaan laporan keuangan sektor publik dan sektor swasta

Laporan Keuangan Sektor Publik


Laporan Keuangan Sektor Swasta
Laporan keuangan publik dipengaruhi
Laporan keuangan swasta
oleh proses keuangan dan politik.
sangat terkait oleh aturan dan
Pertanggungjawaban
laporan
unit
kriteria kecurangan.
Kriteria pertanggungjawaban
pemerintah/ organisasi publik adalah ke
DPR/ DPRD/ Legislatif/ dewan pengurus
laporan keuangan sektor
dan masyarakat luas.
swasta ditentukan oleh para
Laporan unit pemerintah/ organisasi
pemegang saham kreditor.
Laporan keuangan sektor
publik
harus
ditujukan
sebagai
pengembangan akuntabilitas publik.
swasta
hanya
diungkap
Laporan
unit
pemerintah/organisasi
ditingkat organisasi secara
publik secara keseluruhan dijadikan dasar
keseluruhan.
Laporan keuangan swasta
analisis atas prospek pemerintahan/
organisasi publik.
diperiksa
oleh
auditor
Laporan unit pemerintah diperiksa
independen.
BPK/auditor yang telah ditetapkan.
o Persamaan laporan keuangan sektor publik dan sektor swasta
Persamaan Laporan Keuangan Sektor Publik dengan Sektor Swasta
1.
2.
3.
4.
5.

Kriteria validitas dan reliabilitas dokumen sumber;


Pelaporan keuangan lebih ditentukan oleh fungsi akuntabilitas publik;
Siklus akuntansi dapat diperbandingkan;
Standar akuntansi keuangan yang ditetapkan organisasi independen;
Laporan keuangan pemerintahan dan organisasi swasta bias diakuisebagai dasar
hokum

AUDIT DALAM SEKTOR PUBLIK DAN SEKTOR BISNIS (SWASTA)


Sektor Publik
Sektor Swasta
Organisasi pemerintahan yang bersifat nirlaba Perusahaan milik swastayang
seperti sektor pemerintahan dearah (pemda), bersifat mencari laba
BUMN, BUMD, dan instansi lainyang berkaitan
dengan
pengelolaan
asset perusahaan Negara, partai politik, yayasan
, LSM, dan organisasi sosial lainnya.
PERTANGGUNGJAWABAN DALAM SEKTOR PUBLIK DAN SEKTOR BISNIS
(SWASTA)
Sektor Publik

Sektor Bisnis (Swasta)

Pertanggungjawaban
merupakan
upaya
konkret dalam mewujudkan akuntabilitas dan
transparansi di lingkungan organisasi sektor
publik.
Pertanggungjawaban
dilakukan
kepada
masyarakat,
konstituen,
dan
Dewan
Pengampu di LSM atau yayasan.

Pertanggungjawaban
merupakan
upaya
konkret dalam mewujudkan akuntabilitas dan
transparansi di lingkungan organisasi bisnis
(swasta).
Pertanggungjawaban
dilakukan
kepada
stakeholders dan pemegang saham oleh
pengelola organsasi bisnis (swasta).

AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK


KOMPARANSI AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK
DENGAN AKUNTANSI BISNIS

O
L
E
H
NAMA
NO.REG
KLS/SEM.

: SUZAN ANGELA NAHAS


: 33114169
:AKUNTANSI C/ 3

UNIVERSITAS KATOLIK WIDYA MANDIRA


KUPANG

Anda mungkin juga menyukai