PENDAHULUAN
A. PENGERTIAN MANAJEMEN
Dalam melakukan aktivitas suatu organisasi (perusahaan) dapat berbentuk
pencatatan, pengaturan jam kerja, pembagian aktivitas yang di lakukan, pemberian perintah.
Seluruh aktivitas ini harus di atur sampai batas-batas tertentu untuk mencapai tujuan yang
telah di tetapkan.Pengaturan yang terjadi dalam aktivitas inilah yang di namakan
Manajemen.
Hal yang pertama yang tercakup dalam manajemen adalah tujuan. Untuk mencapai
sasaran atau tujuan inilah peran manajer yang sangat penting. Karena manajer inilah yang
akan memimpin seluruh aktivitas yang akan di lakukan guna tercapai sasara perusahaan,
ibarat seorang nakodah manajer harus dapat membimbing dan mengarakan anak buahnya
agar kembali kapal tetap mengarah pada kompas (tujuan).
Hal kedua dalam pengertian manajemen tersebut adalah menyangkut hubungan
dengan orang lain, karena seluruh aktivitas manajemen berhubungan dengan pekerjaan yang
di lakukan orang lain, yaitu bawahan. Fungsi manajer terpenting adalah pencapaian tujuan
perusahaan(organisasi), dengan mempergunakan peralatan manajemen. Peranan manajer
inilah yang memberikan pengarahan dan koordinasi terhadap bawahannnya sehingga tugas
yang di berikan dapat di selesaikan dengan baik.
Jadi pengertian dari manajemen adalah: Aktivitas perencanaan pengorganisasian,
pengarahan, dan pengkoordinasian, dan pengawasan untuk mencapai tujuan organisasi
dengan memprgunakan sumber daya manusia dan sumber daya lainnya.
Berdasarkan defenisi di atas manajemen guna dapat mencapai tujuan (sasaran)
organisasi perlu mengelola sarana manajemen yang terdiri dari 6 M yaitu:
Men
Merupakan orang-orang yang akan menjalankan fungsi manajemen dalam
operasionalnya organisasi.
Money
Modal yang di pergunakan guna melaksanakan prigram atau rencana yang telah
di
tetapkan, seperti pembelian bahan baku (penolong), pembayaran gaji dan lainnya.
Material
Bahan-ahan yang di lakukan atau yang di butuhkan guna menghasilkan barang atau
jasa untuk di jual.
Methods
Cara yang di tempuh untuk mewujudkan rencana dalam operasional.
Market
Pasar yang hendak di masuki barang atau jasa perusahaan untuk menghasilkan uang
dari penjualan.
Methods
Men
Money
Materials
machines
product
Market
Money
Profit
Tujuan tercapai
methods
hubungan individualistis.
Bekerja dengan produktivitas(output) yang maksimal.
Mengembangkan semua pekerja sampai taraf maksimal guna
modal.
Keamanan, suatu upaya melindu pekerja dan kekayaan perusahaan.
Mengadakan pengaturan manajemen yang terdiri dari 5 fungsi yaitu:
- Perencanaan (planning) suatu upaya untuk menentukan langkah-
merupakan
upaya
untuk
pekerjaannya.
Pengoordinasian (coordinating) upaya menbuat suatu keserasian
atau keharmonisan antara sumber daya mencapai tujuan.
Disiplin (Discipline)
Dalam organisasi harus ada disiplin yakni sesuatu yang menjadi dasar bagi
kekuatan organisasi tersebut.
Kesatuan Printah (Unity of Command)
Setiap pekerja hanya dapat menerima perintah satu orang, bila mana perintah
dating dari 2 orang pimpinan (atasan ) akan dapat menimbulkan pertentangan
antara pekerja dan tasan tersebut.
Kesatuan Pengarahan ( Unity of direction)
Seluruh kegiatan unit organisasi harus sesuai dengan tujuan organnisasi,
keseluruhan pencapaian tujuan harus bias di arahkan pimpinan unit sesuai
dengan rencana organisasi.
Kepentingan perorangan harus di bawah kepentingan umum (subordination
of individual interest to general interest)
Kepentingan perorangan ini harus dapat di nomor duakan dari kepentingan
organisasi secara keseluruhan.
Pemberian imbalan (upah) yang adil)
Pemberian upah di sini melalui factor keadilan yaitu tidak pilih kasih.
Sentralisasi (Centralisation)
Artinya seluruh tanggung jawab harus tetap berada di tangan atasan.
Tata Tertib(Order)
Harus ada ketertipan dalam organisasi dalam arti menempatkan sumber daya
( material dan tenaga kerja) pada tempat dan waktu yang tepat.
Keadilan (Equity)
Dengan adanya kesetian pekerja maka atasan harus melaksanakan keadilan
dengan memberikan pada setiap pekerja yang menjadi haknya.
Stabilitas Kerja ( Stability of tenure of personel)
Ini terjadi karena sering penggantian pekerja maka dengan ini akan ada
ketenangan kerja ,juga hal ini aka mengurangi biaya penarikan dan pelatihan
tenag kerja.
Inisiatif ( initiative)
Memberikan kebebasan pada para pekerja untuk menggungkapkan
inisiatif,baik cara kerja, prosedur krja dalam melaksanakan rencana rencana
yang telah di setujui.
Semangat Kesatuan (Spirit de Corps)
Semangat bersatu perlu di tumbuhkan untuk mencapi rencana bersama,
seperti menggunakan komunikasi langsung dari komunikasi formal. Untuk
Berdasarkan gambar diatas dapat disimpulkan bahwa tingkat manajemen di bagi atas :
1. Manajemen tingkat atas (top management)
Manajemen tingkat atas ini mempunyai peran yang sangat penting dan besar dalam
sebuah organisasi, karena arah sebuah organisasi sangat ditentukan manajer tingkat
atas ini. Peran yang dijalankan manajemen tingakat atas adalah:
a. Sebagai figurehead (tugas seremonial/antar pribadi):
Sebagai manajemen puncak harus dapat melaksanakan tugas seremonial
resmi dan social. Sebagai pimpinan kadang harus dapat tampil pada berbagai
upacara resmi dan undangan. Menghadiri upacara perkawinan pekerja.
Memberikan hadiah pada pekerja yang pension, konferensi dagang guna
mendapatkan mitra usaha dan lainnya.
b. Pimpinan organisasi (leader):
Sebagai pimpinan organisasi dan penanggung jawab jalannya organisasi,
harus dapat menetapkan staf organisasi dan pelatihan serta memotivasi
bawahan untuk melaksanakan pekerjaan secara baik.
c. Sebagai penghubung dengan pihak luar :
Mengadakan hubungan ke luar guna mendapatkan peluang dan informasi
demi keuntungan organisasi (perusahaan)
d. Sebagai juru bicara (spokesman) :
6
perusahaan
- Jangan sekali-kali mengatakan : ini perintah atasan, bukan saya
c. Konsisten supervisor harus dapat bersikap:
- Menghormati kebijaksanaan-kebijaksanaan yang ada, prosedur dan
-
telah
ditentukan
dan
atau
mengetahui
peraturan-peraturan,
tujuan-tujuan
Seorang supervisor harus dapat mencari metode kerja yang lebih baik,
dan juga harus dapat memberikan dorongan pada bawahan untuk
melakukan hal yang sama karena standar kerja yang ada bukan untuk
membatasi, tetapi untuk memberikan bimbingan, juga standar kerja dapat
berubah sesuai dengan kondisi dan situasi yang dihadapi
i. Disiplin:
Dalam melaksanakan pekerjaan disiplin kerja harus diketahui tenaga
kerja, karena itu merupakan tugas supervisor untuk menjaga agar disiplin
kerja yang berlangsung adalah disiplin kerja yang sehat dan tubuh berkat
kesadaran bawahan itu sendiri
j. Kepemimpinan supervisor:
Dalam kepemimpinan supervisor ini ada beberapa hal yang dapat
dilakukan yakni:
- Berikan keterangan sejelas mungkin kepada tenaga kerja apa tujuan
kelomok tersebut akan memotivasi tenaga kerja untuk melakukan
-
mereka
Memupuk rasa aman dan ketenteraman kerja bawahan
Mencatat prestasi dan memberikan penjelasan tentang hasil pekerjaan
bawahan
k. Pelatihan dan pengembangan:
Seprang supervisor perlu membantu pengembangan diri bawahannya,
karena perkembangan diri bawahan tersebut akan mempermudah
pekerjaan yang dilakuknnya
l. Delegasi:
Supervisor bertanggung jawab atas terlaksananya tugas-tugas yang
dibebankan, penggunaan waktu merupahkan hal penting guna mencapai
tujuan perusahaan. Supervisor harus dapat mengerahkan sebagian
pekerjaannya pada bawahan tanpa melepaskan tanggung jawab.
m. Perencanaan dan pengorganisasian:
Supervisor harus dapat melakukan pembagian kerja yang baik dan sesuai
dengan kemampuan bawahannya. Supervisor harus dapat bersikap adil
middli management
(manajemen menengah)
(manajemen atas)
Conceptual
Conceptual
Conceptual
Human
Human
Human
Technical
Technical
Technical
- Conceptual, merupakan kemampuan para manajer guna menciptakan koordinasi
dan mengintegrasikan semua kepentingan dan aktivitas sehingga dapat diliah
-
Perencanaan
pengendalian
Aktivitas
pengorganisas
ian
10
koordinasi
kepemimpinan
BAB II
FUNGSI-FUNGSI MANAJEMEN
PLANNING (PERENCANAAN)
Menentukan garis-garis besar untuk dapat memulai usaha. Kebijaksanaan di
tentukan, rencana kerja di susun, baik mengenai saat bila, maupun mengenai cara
bagaimana cara bagaimana usaha itu akan di kerjakan (operation).
Fungsi ini menghendaki dari manajer suatu pandangan ke depan dengang tujuan
2.
yang terang.
ORGANIZING (MENYUSUN)
Setelah ditetapkan rencana, maka kegiatan-kegiatan di perlukan untuk
mencapai tujuan itu, di bagi-bagi antara anggota manajemen dan bawahannya. Untuk
itu pula di adakan penggolongan dengan tugas (assignment) sendiri-sendiri, dan
masing-masing meendapat kekuasaan yang didelegisir padanya dari atas. Alokasinya
daripada tugas dan delegasi dai pada kekuasaan inilah yang di maksudkan Terry
dengan organizing.
12
14
BAB III
PERENCANAAN DALAM PERUSAHAAN
A. TAHAP PERENCANAAN FORMAL DALAM PERUSAHAAN
Adanya tahap kegiatan perusahn yang di sesuaikan dengan fungsi perencanaan
formal adalah sebagai berikut:
Tahap tidak mempunyai rencana
Bagi perusahaan pertama kali berdiri manajer selalu sibuk dengan berbagai usaha
guna mencari dana, pelanggan, bahan baku,sehingga manajer tersebut tidak
mempunyai waktu untuk menyusun rencana untuk aktivitas perusahan masa yang
akan dating.
Tahap membuat perencanaan
Bila telah melakukan kegiatan perusahaannya perlu membuat sistem keuangan yang
baik
sehingga
perusahaan
perlu
menyusun
system
penganggaran
guna
15
Tujuan
Kebijaksanaan
Prosedur
Aturan
Program
- Program umum
- Program khusus
Strategi
MANFAAT PERENCANAAN
A.
B.
C.
D.
E.
Pekerjaan yang terdapat dalam rencana mungkin berlebihan pada hasil nyatayang
di peroleh perusahaan.
Perencanaan sering menunda kegiatan yang pentng karena tidak sesuai dengan
Dalam situasi tertentu penyelesaian secaera sendiri mungkin lebih baik hasilnya.
Memperjelas permasalahan
Mencari informasi
Analisis dan klarifikasi informasi
Menentukan dasar perencanaannya dan batasannya
Menentukan berbagai alternatif rencana
Memilih rencana yang di usulkan
Membuat urutan aktivitas perencaan yang di usulkan
Mengadakan pengendalian perencanaan
Mengurangi ketidakpastian
Mmusatkan perhatian pada tujuan yang di pusatkan
Melakukan aktivitas secara ekonomis
Mmenyediakan fasilitas penyendalia
17
Jangka waktu
Gambar:
Fungsi dan kegunaan rencana kerja supervisor
Rutin dan non rutin
Keruwetan, Formalitas dan biaya
dilaksanakan.
Orang yang memegang tanggung jawab atas pelaksanaannya.
Sebagai alat komunikasi, tidak ada yang lebih berguna dari pada gambar,
misalnya: kotak-kotak yang di sambung dengan garis panah dapat menjadi efektif
menguraikan rencana kerja kepada bawahan, dari pada menguraikan dengan katakata tertulis.
19
BAB IV
PEMBENTUKAN ORGANISASI PERUSAHAAN
A. PENGERTIAN ORGANISASI
Organisasi merupakan setiap bentuk persekutuan antara dua atau lebih yang bekerja
sama untuk suatu tujuan bersama dan terikat secara formal dalam persekutuan. Dalam
organisasi terjadi hubungan antara pimpinan dengan sekelompok bawahan. Berdasarkan
pengertiaan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa, dalam suatu organisasi minimal
mengandung unsur-unsur pokok yaitu:
Sekelompok orang
Interaksi dan kerja sama
Tujuan bersama
Hubungan
20
dikembangkan harus dapat membantu perusahaan (organisasi) untuk mencapai sasaran dan
dan tujuan jangka panjang dan jangaka pendeknya.
Perusahaan mempunyai sasaran. Sasaran yang mungkin untuk perusahaan secara
keseluruhan, divisi (depertemen), dan unit kerja secara ideal semua tujuan ini bila
diringkaskan harus sama dengan sasaran perusahaan keseluruhan.
Tujuan perusahaan
Efisiensi dan pelayanan yang
baik bagi langganan sehingga
Tujuan devisi
Menciptakan efisiensi divisinya
dan kualitas produk yang baik
serta membina hubungan kerja
yang baik
Tujuan departemen
Melaksanakan efisiensi dalam
operasi, mengendalikan
pemakaian bahan baku, tenaga
kerja dan jam kerja, memotivasi
bawahan agar dapat
menciptakan produktivitas kerja
Tujuan karyawan
Menegakkan disiplin kerja,
mamatuhi jadwal kerja, prosedur
kerja dan dapat menciptakan
efisiensi dan aktivitasnya,
sehingga tidak terganggu
21
22
C. PRINSIP-PRISIP ORGANISASI
1. Perumusan tujuan
2. Ada pembagian kerja dengan baik
23
3. Pendelegasian wewenang
4. Rentang kekuasaan
5. Kesatuan perintah
6. Rentang pengawasan
7. Koordinasi
25
Tujuan yang ingin dicapai kelompok tertentu memberikan alasan bagi lainnya untuk
memasuki kelompok tersebut
4. Alasan ekonomi:
Kadang ada anggapan para pekerja, bahwa mereka akan memperoleh keuntungan
yang lebih besar dari seegi ekonomi dalam pekerjaan mereka apabila mereka
membentuk kelompok.
BAB V
TUJUAN ORGANISASI (PERUSAHAAN)
Penempatan
ini
berhubungan
dengan
tugs
pimpinan
untukdapat
27
3. Sumber daya fisik dan keuangan, dengan memperhatikan teknologi yang digunakan
dalam proses produksi dan sumber daya yang diperlukan dihubungkan dengan posisi
keuangan yang dimiliki.
4. Profitabilitas, berapa besar kemungkinan dakan diperoleh keuntungan dari
penentuan tujuan tersebut, sehingga akan dapat dilakukan perubahan teknologi
produksi untuk mendukung tujuan tersebut.
5. Inovasi, pengembangan yang dilakukan dengan mengeluarkan produk baru,
misalnya pengganitan teknologi akan memperbahaui produk, seingga penentuan
tujuan pengambangan produk akan mempengaruhi tujuan perusahaan keseluruhan.
6. Prestasi dan pengembangan manajer, penentuan tujuan akan sangat dipengaruhi
kualitas manajer yang dimiliki perusahaan. Apabila manajer yang dimiliki
kualitasnya tidak terlalu bagus maka tujuan akan tidak terlalu besar.
7. Prestasi dan sikap pekerj, pekrja dak dapat menentukan dalam penetapan tujuan
perusahaan. Bila pekerja dalam perusahaan banyak yang mempunyai prestasi kerja
yang baik tentu akan mempengaruhi tinggi rendahnya tujuan yang akan dicapai.
8. Tanggung jawab social, bila terjadi (sering terjadi) gejolak pekerja dalam
perusahaan, maka penentuan tujuan akan dapat dipengaruhinya. Bilamana
menetapkan tujuan perushaan yang besar bila dalm perusahaan sering terjadi
pemogokan karyawan, sehingga akhirnya tidak akan terpenuhi.
29
BAB VI
PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Kualitas suatu keputusan yang diambil manajer merupakan ukuran dari efektivitas kerja
yang dilakukan mereka dalam perusahaan. Keputusan seorang manajer (kemungkinan ikut dalam
proses pengambilan keputusan) dalam perencanaan, pengendalian, dan penempatan sumber daya
manusia. Jadi pengambilan keputusan (decision making) dapat didefinisikan, yaitu: serangkaian
kegiatan untuk memilih alternative yang terbaik guna mencapai hasil yang diinginkan.
30
biasanya yang dihadapi atau permasalahan tersebut rumit dan mungkin sangat penting bagi
perusahaan.
Kedua jenis keputusan ini memberikan peranan masing-masing bagi manajemen perusahaan
(dalam berbagai tingkat menajemen) yang banyak menghadapi keputusan yang deprogram dalam
pelaksanaan pekerjaan, keputusana seperti ini banyak dilakukan dalam perusahaan (organisasi)
tampa menadakan pengeluaran sumber daya. Keputusan yang sudah deprogram temtu akan ditangani
sesuai peraturan perusahaan, prosedur kerja yang standar, dan manajemen akan mengembangkan
bagaimana penerapan peraturan prosedur ini. Pengembilan keputusan ini banyak dilakukan dengan
mempergunakan model matematis. Keputuusan yang tidak deprogram harus dapat diidentifikasikan secara
tepat (walaupun untuk mencapai tidak mungkin 100%) Karen pengambilan keputusan ini memerlukan biaya
yang besar.
Evaluasi alternatif
Memili alternatif
Pelaksanaan keputusan
31
Dalam gambar diatas adalah suatu proses pengambilan keputusan yang mungkin dilalui oleh
manajemen (puncak, menengah), proses ini hanya merupakan suatu pendekatan agar pengambilan
keputusan yang dilakukan rasional, sestematis.
1. Menetapkan tujuan dan alat ukur hasil
Perusahaan harus mempunyai tujuan di mana tujuan ini diukur berdasarkan standar yang
tetapkan. Karena tujuan dan yang dicapai akan dipergunakan untuk menunjukkan apakah
tujuan dapat dicapai atau tidak. Pencapaian tujuan-tujuan ini akan menjadi tolak ukur
tentang efektivitas operasional perusahaan.
2. Penentuan dan perumusan masalah
Bila ada permasalahan baru keputusan ada. Bila permasalahan tidak ada keputusan tidak
perlu. Ini memberikan gambaran betapa pentingnya suatu sasaran yang dapat diukur. Bila
suatu sasaran tidak tercapai. Pertama manajer menagadakan perumusan masalah yang
terjadi. Sehingga dengan perumusan masalah yang tepat akan diambil langkah-langkah
perbaikan.
3. Mengembangkan alternative permasalahan
Pengembangan alternative-alternatif yang mungkin dapat memecahkan masalah tersebut.
Setiap alternative tersebut harus dipertimbangkan konsekuensi yang mungkin terjadi.
Informasi dari dalam dan luar perusahaan akan sangat membantu untuk dapat memilih
alternative yang mungkin dilaksanakan.
4. Evaluasi alternative
Keputusan yang akan diambil harus dapat memberikan keuntungan terhadap perusahaan
dan keruhian paling minimal. Juga keputusan harus tetap berpedoman pada sasaran yang
ditetapkan sebelumnya.
Ada tiga hal yang mungkin menjadi hubungan antara alternative dengan hasil yang akan
diperoleh, yaitu
Kepastian (certainty), pengambilan keputusan akan mempunyai pengetahuan yang
paling lenkap tentang kemungkinan hasil setiap alternative.
32
Ketidakpastian
(uncertainty),
pengambilan
keputusan
tidak
mengetahui
timulnya pertimbangan secara matang dan teliti dari setiap alternative, pilihan
alternative akhirnya adalah yang paling kecil memberikan kerugian.
Risiko (risk), pemgambilan keputusan hanya mempunyai sedikit pengetahuan
mengenai kemungkinan hasil setiap alternative. Walaupun perkiraan terhadap hasil
alternative kurang, manajer harus mengambil risiko untuk mengambil pilihan satu
alternative, dengan pertimbangan risiko paling kecil.
5. Memili alternative
Pengambilan keputusan pada satu alternative yang telah dilakukan menjadi manajer dengan
peratimbangan yang matang dan teliti. Alternative yang dipilih sudah mengeleminir factorfaktor yang merugikan. Pilihan ini merupakan pekerjaan yang rumit dan mengandung risiko,
karena ini manajer perlu mempertimbangkan sumber daya perusahaan yang tersedia yntuk
mendukung pencapaian pilihan yang dilakukan. Walaupunalternatif pilihan tesebut akan
memberikan hasil yang memuaskan dari perusahaan tampa dukungan sumber daya
perusahaaan hanya merupakan pekerjaan yang sia-sia.
6. Pelaksanaan keputusan
Manajer harusdapat menggalang seluruh sumber daya yang dimiliki perushaan, agar
pelaksanaan keputusan dapat mencapai sasaran seperti apa yang diharapkan. Bila ada
bawahan yang tidak puas akan merusak pelaksanaan keputusan walaupun keputusan itu
sendiri sangat baik, karena itu manajerr harus dapat menciptakan suasana dalam perusahaan
sebaik mungkin, untuk menetapkan (menciptakan) tujuan perusahaan dengan tujuan
bawahan yang sama.
Dalam pelaksanaan keputusan manajer harus membuat system pengndalia, ukuran hasil
yang tetap dari setiap unit kerja sehingga keputusan dapat seirama dengan gerak pelaksanaan
yang harmonis. Jadi pelaksanaan keputusan ini jauh lebih penting dari pengambilan
keputusan itu sendiri. Karena pelaksanaan itu sudah terkait ketidakpastian, reseko yang
merugikan perusahaan.
7. Pengendalian dan evaluasi
Dalam pelaksanaan keputusan manajer harus dapat menciptakan metode pengendalian,
tempat (kunci) pengendalaian dalam struktur organisasi perusahaan, dengan metode
mengaendalian yang baik akan jelas terlihat batas tanggung jawab, jalur tanggung jawab unit
kerja yang ada.
33
Evaluasi dilakukan untuk mengetahui hasil yanb diperoleh unit kerja sesuai dengan
keputusan yang diambil. Bila hasil yang diperoleh edak sesuai dengan keputusan peerlu
diadakan peninjauan apakah rencana terlalu tinggi atau, bila terlalu tinggi perlu diadakan
peninjauan terhadap keputusan. Juga dalam evaluasi perlu diadakan jadwal pelaksanaannya,
sehingag akan jelas ukuran yang dipakai.
BAB VII
MANAJEMEN INFORMASI SISTEM
A. PENGERTIAN MANAJEMEN INFORMASI SISTEM
Sistem informasi manajemen merupakan sestem informasi yang dilakukan
perusahaan (organisasi) untuk mengelola seluru transaksi yan terjadi. Perusahaan akan
selalu membutuhkan system (system terbaru) guna mengumpulkan, menyimpan, mengolah
dan menyalurkan informasi guna dapat membuat keputusan operasionalnya. Akibat adanya
informasi berdasarkan komputer yang berbeda dari informasi dengan sistem yang diolah
secara manual. Dengan komputer menjalankan pengolahan administrasi merupakan hal yang
sederhana, akan tetapi bila menerapkan computer guna memberi dukungan pada manajemen
(pengambil keputusan) akan menjadi rumit. Karena data yang diolah sudah berbagai jenis
dan berbeda peruntukannyal.
Jadi manajemen informasi system adalah jaaringan prosedur pengolahan data yang
dikembangkan dalam perusahaan, guna dapatmemberikan data pada manajemen bilamana
diperlukan, untuk dasar pengambilan keputusan dengan tujuan mencapai sasaran perushaan.
System informasi terdiri dari lapisan yang bertingkat yang terdiri dari :
Informasi untuk mengolah transaksi, serta penjelasan mengenai transaksi tersebut
Terdiri atas sumber-sumber informasi guna mendukung operasi manajemen seharihari
Merupakan suber system informasi guna membantuperencana dan pengambil
keputusan agar dapat mengendalikan manajemen.
Merupakan sumber daya informasi guna mendukung perncanaan dan perumusan
kebijaksanaan oleh manajemen tingkat atas.
34
MIS
Berguna membuat rencana strategis kebijaksanaan dan pengambilan keputusan
Informasi manajemen berguna bagi pembuat rencana taktis, keputusan
Informasi manajemen berbuna untuk perencana operasional, pengambilan keputusan pengendalian
Pengolahan transksi (pengeluaran dan penerimaan) akan memberikan informasi bagi pertanyaanpertanyaan yang m
35
Bila pengertian manajemen informasi system ini diuraikan secara harafia, maka didapatkan
uraian sebagai berikut:
System. Merupakan suatu kerja komponen-komponen yang dirancang guna
menyelesaikan tujuan tertentu seusai dengan renccana yang ditetapkan
Substansi. Ini merupakan bagian dari suatu system yang dirancang atau merupakan
unsur yang dipadukan untuk membenntuk suatu system.
Data. Merupakan fakta-fakta yang dipergunakan sebagai dasar untuk perhitungan
dan pengolahan yang terdiri dari serangkaian tindakan-tindakan (aktifitas) atau
operasi-operasi yang secara pasi mengarah pada suatu tujuan akhir.
Informasi. Merupakan data yang telah diolah menjadi suatu keterangan yang berguna
untuk membuat keputusan-keputusan sekarang maupun masa yang akan datang.
Manajemen. Merupakan suatu aktivitas perencanaan, pengorganisasian, pengarahan,
kepemimpinan dan pengendalian sumber daya untuk mencapai suatu tujuan.
BAB VIII
PEMBERIAN WEWENANG DAN DELEGASI
38
KEKUASAAN FUNGSIONAL
Kekuasaan Fungsionak merupakan hak mengendalikan aktivitas bagian lain dalam
hubungan dengan tanggungjawab staf khusus.
C. PENDELEGASIAN
Delegasi kekuasaan atasan kepada bawahan merupakan hal yang demi efisiensi
fungsi organisasi, karena tak ada seorang atasan pun secara pribadi dapat merampungkan
dan secara penuh mengendalikan semua pekerjaan organisasi.
39
a. Tentukan tugas yang harus di delegasikan, banyak tugas yang dapat di delegasikan,
beberapa di antaranya adalah pengambilan keputusan yang tidak mengandung
risiko, pekerjaan yang berulang dan lainya.
b. Tentukan siapa yang menerima delegas, siapa yang swnggup melakukannya, pada
siapa pekerjaan tersebut dapat di selesaikan dan member manfaat baginya, siapa
yang mempunyai waktu untuk melakukannya. Pertanyaan ini harus di ajukan
sebelum delegasi di lakukan.
c. Delegasi pekerjaan: Informasi tentang pekerjaan yang di delegasikan harus di
berikan secara lengkap, karena hasil yang di harapkan bisa di capai.Komunikasi
perlu di bina baik antara pemberi dan penerima.
D. DESENTRALISI
Pemberian kekuasaan oleh manajer pada seseorang erat kaitan dengan desentralisasi
kekuasaan dalam organisasi. Delegasi adalah proses penyerahan kekuasaan dari tingkatan
manajemen dari tingkat ke tingkat yang di bawahnya. Konsep desentralisasi dan sentralisasi
mengacuh pada sejauh mana kekuasaan di limpakan pada tingkat manajemen bawah
(desentralisasi) atau tetap berada pada manajemen tingkat atas.
Manfaat desentralisasi mempunyai kesamaan dengan manfaat delegasi, yaitu beban
manajemen tingkat atas akan semakin kecil, karena kekasaan tersebut sudah di delegasikan
kepada manajemen di bawahnya. Manfaat tersebut meliputi:
1. Adanya penyempurnaan pengambilan keputusan, karena keputusan di ambil di
tempat terjadinya masalah.
2. Adanya pelatihan dalam pengambilan keputusan, karena keputusan sudah di ambil
dudah di jenjang organisasi.
3. Adanya peningkatan motivasi, inisiatif bawahan karena telah di percaya untuk
mengambil keputusan.
4. Adanya keluwesan dan kecepatan yang lebih besar dalam pengambilan keputusan
pada lingkungan yang cepat berubah.
40
BAB IX
PEMIMPIN DAN KEPEMIMPINAN
A. SIFAT-SIFAT DAN TIPE-TIPE PEMIMPIN
Terry menyebut beberapa sifat yang penting, yang vital sekali bagi seorang
pemimpin,(Terry Principles of Manajement):
1 Penuh energy, baik rohani maupun jasmani, dan dapat bergiat secara terus
2
menerus.
Mempunyai stabilitas dalam emosi dan persaan , artinya: seorang pemimpin tidak
boleh berprasangka , berppikir a priori jelek tentang orang-orang bawahannya.
Ia tidak boleh lekas naik pitam , sebaiknya percaya pada diri sendiri harus cukup
ada.
Mempunyai pengetahuan yang luas tentang hubungan manusia. Oleh karena
pekerjaanya
maupun tulisan )
Mempunyai kecakapan mengajar, karena seorang pemimpin tulen harus pula
memberi semangat pada orang-orangnya ,ia harus pula dapat memperkembangkan
41
2. Ceaster I. Barnard
3. Erwin H. Schell
1. Ordway Tead
Secara induktif telah sampai kepada 10 sifat-sifat dan kualitet yang di anggapnya
perlu ada pada seorang pemimpin. Sifat-sifat tersebut adalah:
1. Energi
2. Selera Pemimpin
3. Entusiasme
4. Ramah tamah
5. Integritet
6. Kemahiran Teknis
7. Sanggup mengambil keputusan
8. Inteligensi
9. Kecakapan dalam mengajar
10. Iman yang kuat
2. Chester Barnard
Menunjukan pada dua segi saja dari pada kepemimpinan, yaitu:
a. Superioritasnya pribadi di bidang teknik kepemimpinan , dan
b. Superioritasnya pribadi dalam tekad, keuletan dan keberanian
Dalam aspek pertama adalah superioritas dalam fisik, kemahiran, teknologi,
penanggapan, pengetahuan, ingatan dan dayaImagination .
Dalam aspek kedua adalah Lebih mutlak yaitu yang subjektif : Keungulan
seseorang dalam tekad, keuletan, keberanian, yang menentksn mutu tindakan
yang menyebabkan orang memuji dan mematuhinya.
3. Erwin Schell
Berpendapat bahwa tidak ada gunanya untuk memperinci sifat-sifat yang esesin bagi
pemimpin-pemimpin , karena untuk itu di perlukan harus menyebutksn semua budi
manusia, mental, moral, dan jasmani.Tapi satu hal yang ia dapat pastikan adalah
jika seorang pemimpin tidak mempunyai beberapa kwalitet pribadi tertentu, maka
akan gagal sebagai pemimpin.
Sifat-sifat itu adalah:
1. Serba Minat dan keramahan terhadap orang-orang
2. Daya kepribadian
3. Kecondongan serba ilmu
43
BAB X
PEMBERIAN WEWENANG DAN DELEGASI
E. DASAR WEWENANG FORMAL
Pandangan tentang asal wewenang formal yang formal yang di miliki dalam
organisasi, yaitu pandangan klasik, dan pandangan penerima. Pandangan klasik
menganggap wewenang berasal dari tingkat tertinggi pada masyarakat berlandaskan hukum
kemudian di teruskan dari tingkat ke tingkat.
F. DASAR KEKUASAAN
Kekuasaan tidak hanya di peroleh dari seseorang atau semata-mata pada tingkatan
dalam hirarki organisasi. Ada 5 dasar (sumber) kekuasaan yang terjadi pada setiap jenjang
organisasi adalah:
6. Kekuasan imbalan ( Reward power)
44
45
46
dan sebaiknya delegasi di mulai dengan langkah-langkah yang terencana secara baik. Syarat
mutlak bagi delegasi adalah kesediaan manajer untuk memberikan kebebasan pada
bawahannya , dan merampungkan tugas yang di delegasikan.
Langkah-langah yang harus di tempuh dalam delegasi kekuasaan:
d. Tentukan tugas yang harus di delegasikan, banyak tugas yang dapat di delegasikan,
beberapa di antaranya adalah pengambilan keputusan yang tidak mengandung
risiko, pekerjaan yang berulang dan lainya.
e. Tentukan siapa yang menerima delegas, siapa yang swnggup melakukannya, pada
siapa pekerjaan tersebut dapat di selesaikan dan member manfaat baginya, siapa
yang mempunyai waktu untuk melakukannya. Pertanyaan ini harus di ajukan
sebelum delegasi di lakukan.
f. Delegasi pekerjaan: Informasi tentang pekerjaan yang di delegasikan harus di
berikan secara lengkap, karena hasil yang di harapkan bisa di capai.Komunikasi
perlu di bina baik antara pemberi dan penerima.
M. DESENTRALISI
Pemberian kekuasaan oleh manajer pada seseorang erat kaitan dengan desentralisasi
kekuasaan dalam organisasi. Delegasi adalah proses penyerahan kekuasaan dari tingkatan
manajemen dari tingkat ke tingkat yang di bawahnya. Konsep desentralisasi dan sentralisasi
mengacuh pada sejauh mana kekuasaan di limpakan pada tingkat manajemen bawah
(desentralisasi) atau tetap berada pada manajemen tingkat atas.
Manfaat desentralisasi mempunyai kesamaan dengan manfaat delegasi, yaitu beban
manajemen tingkat atas akan semakin kecil, karena kekasaan tersebut sudah di delegasikan
kepada manajemen di bawahnya. Manfaat tersebut meliputi:
5. Adanya penyempurnaan pengambilan keputusan, karena keputusan di ambil di
tempat terjadinya masalah.
6. Adanya pelatihan dalam pengambilan keputusan, karena keputusan sudah di ambil
dudah di jenjang organisasi.
7. Adanya peningkatan motivasi, inisiatif bawahan karena telah di percaya untuk
mengambil keputusan.
47
8. Adanya keluwesan dan kecepatan yang lebih besar dalam pengambilan keputusan
pada lingkungan yang cepat berubah.
BAB XI
PEMBENTUKAN ORGANISASI PERUSAHAAN
A. PENGERTIAN ORGANISASI
Organisasi merupakan setiap bentuk persekutuan antara dua atau lebih yang bekerja
sama untuk suatu tujuan bersama dan terikat secara formal dalam persekutuan. Dalam
organisasi terjadi hubungan antara pimpinan dengan sekelompok bawahan. Berdasarkan
pengertiaan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa, dalam suatu organisasi minimal
mengandung unsur-unsur pokok yaitu:
a. Sekelompok orang
b. Interaksi dan kerja sama
48
c. Tujuan bersama
d. Hubungan
Sifat dan perkembangan oraganisasi.
Dalam organisasi perusahaan, seseorang harus memutuskan apa yang dikerjakan
setiap angota dan berapa besar wewenang yang dimilikinya. Struktur organisasi yang
dikembangkan harus dapat membantu perusahaan (organisasi) untuk mencapai sasaran dan
dan tujuan jangka panjang dan jangaka pendeknya.
Perusahaan mempunyai sasaran. Sasaran yang mungkin untuk perusahaan secara
keseluruhan, divisi (depertemen), dan unit kerja secara ideal semua tujuan ini bila
diringkaskan harus sama dengan sasaran perusahaan keseluruhan.
Tujuan perusahaan
Efisiensi dan pelayanan yang baik bagi
langganan sehingga pemperoleh laba
Tujuan devisi
Menciptakan efisiensi divisinya dan kualitas
produk yang baik serta membina hubungan
kerja yang baik
Tujuan departemen
Melaksanakan efisiensi dalam operasi,
mengendalikan pemakaian bahan baku,
tenaga kerja dan jam kerja, memotivasi
bawahan agar dapat menciptakan
produktivitas kerja yang tinggi
Tujuan karyawan
Menegakkan disiplin kerja, mamatuhi jadwal
kerja, prosedur kerja dan dapat menciptakan
efisiensi dan aktivitasnya, sehingga tidak
terganggu pendapatannya
49
51
8. Belajar.
Perilaku kelompok dalam organisasi
Faktor-faktor yang menjadi alas an terbentuknya kelompok formal atau informal adalah :
5. Pemuasan kebutuhan:
Keinginan guna memperoleh kepuasan yang dapat dipenuhi merupakan perangsang
yang sangat kuat untuk membentuk kolompok
6. Daya Tarik dan kedekatan:
Daya Tarik merupakan keterkaitan seseorang kepada orang lain, kaarena mereka
mempunyai persamaan persepsi, sikap, motivasi, hasil kerja dan muntkin budaya,
kedekatan merupakan jarak tertentu yang terjadi antara dua orang dalam lingkungan
kerja.
7. Tujuan kelompok:
Tujuan yang ingin dicapai kelompok tertentu memberikan alasan bagi lainnya untuk
memasuki kelompok tersebut
8. Alasan ekonomi:
Kadang ada anggapan para pekerja, bahwa mereka akan memperoleh keuntungan
yang lebih besar dari seegi ekonomi dalam pekerjaan mereka apabila mereka
membentuk kelompok.
53
BAB XII
MOTIVASI
Motivasi merupakan kegiatan yang mengakibatkan, menyalurkan, dan memelihara
perilakumanusia. Motivasi ini merupakan subyek yang penting bagi manajer, karena
menurutdefinisi manajer harus bekerja dengan dan melalui orang lain. Manajer perlu
memahamiorang-orang berprilaku tertentu agar dapat mempengaruhinya untuk bekerja
sesuai denganyang diinginkan organisasi.motivasi adalah juga subyek membingungkan,
karena motif tidak dapat diamati atau diukur secara langsung, tetapi harus disimpulkan dari
perilaku orangyang tampak.Motivasi bukan hanya satu-satunya faktor yang mempengaruhi
tingkat prestasi seseorang.Dua faktor lainnya yang terlibat adalah kemampuan individu dan
pemahaman tentang perilaku yang diperlakukan untuk mencapai prestasi yang tinggi atau
disebut persepsi peranan. Motivasi, kemampuan, dan persepsi peranan adalah saling
berhubungan. Jadis alah satu faktor rendah, maka tingkat prestasi akan rendah, walaupun
faktor-faktor lainnya tinggi.
54
A.
Teori-teori Motivasi
Teori-teori Motivasi dapat diklasifikasikan menjadi tiga kelompok yaitu petunjuk, isi
danproses.Teori-teori
petunjuk
(prescriptive
theories)
mengemukakan
bagaimana
hal
ini
dan
mengetahui
bagaimana
menerapkannya
dapat
55
BAB XIII
KOMUNIKASI DALAM ORGANISASI
A. Pengertian Komunikasi
Komunikasi adalah Suatu proses penyampaian pesan atau informasi dari suatu pihak
ke pihak yang lain dengan tujuan tercapai persepsi atau pengertian yang sama. Komunikasi
dalam organisasi sangat penting karena dengan adanya komunikasi maka seseorang bisa
berhubungan dengan orang lain dan saling bertukar pikiran yang bisa menambah wawasan
seseorang dalam bekerja atau menjalani kehidupan sehari-hari. Maka untuk membina
hubungan kerja antar pegawai maupun antar atasan bawahan perlulah membicarakan
komunikasi secara lebih terperinci.Dalam menyalurkan solusi dan ide melalui komunikasi
harus ada si pengirim berita (sender) maupun si penerima berita (receiver). Solusi-solusi
yang diberikan pun tidak diambil seenaknya saja, tetapi ada penyaringan dan seleksi,
manakah solusi yang terbaik yang akan diambil, dan yang akan dilaksanakan oleh organisasi
tersebut agar mencapai tujuan, serta visi, misi suatu organisasi.
B. Bagaimana Menyalurkan Ide Melalui Komunikasi
Menyalurkan ide melalui komunikasi bisa secara lisan maupun tulisan. Salah satu nya
adalah dengan memberikan solusi yang tepat kepada orang lain yang membutuhkan solusi
untuk menyelesaikan masalah nya. Tahapan - tahapan menyalurkan ide melalui komunikasi :
Ide (gagasan). Dalam perumusan, disini ide si sender disampaikan dalam kata-kata.
56
a. Penyaluran (Transmitting)
Penyaluran ini adalah bisa lisan, tertulis, mempergunakan symbol, atau isyarat
dsb.
b. Tindakan
Dalam tindakan ini sebagai contoh misalnya perintah-perintah dalam organisasi
dilaksanakan.
c. Pengertian
Dalam pengertian ini disini kata-kata si sender yang ada dalam perumusan tadi
menjadi ide si receiver.
d. Penerimaan
Penerimaan ini diterima oleh si penerima berita (penangkap berita).
C. Hambatan - Hambatan Komunikasi
Berikut ini adalah hambatan hambatan dalam Komunikasi :
a. Hambatan dari Proses Komunikasi :
Hambatan dari pengirim pesan, misalnya pesan yang akan disampaikan
belum jelas bagi dirinya atau pengirim pesan, hal ini dipengaruhi oleh
dan penerima tidak sama atau bahasa yang dipergunakan terlalu sulit.
Hambatan media, adalah hambatan yang terjadi dalam penggunaan media
komunikasi, misalnya gangguan suara radio dan aliran listrik sehingga tidak
oleh si penerima.
Hambatan dari penerima pesan, misalnya kurangnya perhatian pada saat
menerima /mendengarkan pesan, sikap prasangka tanggapan yang keliru dan
b. Hambatan Fisik
Hambatan fisik dapat mengganggu komunikasi yang efektif, cuaca gangguan alat
komunikasi, dan lain-lain, misalnya: gangguan kesehatan, gangguan alat
komunikasi dan sebagainya.
c. Hambatan Semantik.
Kata-kata yang dipergunakan dalam komunikasi kadang-kadang mempunyai arti
mendua yang berbeda, tidak jelas atau berbelit-belit antara pemberi pesan dan
penerima.
d. Hambatan Psikologis
Hambatan psikologis dan sosial kadang-kadang mengganggu komunikasi,
misalnya; perbedaan nilai-nilai serta harapan yang berbeda antara pengirim dan
penerima pesan.
Klasifikasi Komunikasi dalam organisasi
Di bawah ini ada beberapa klasifikasi komunikasi dalam organisasi yang di tinjau dari
beberapa segi :
a. Dari segi sifatnya :
Komunikasi Lisan
komunikasi yang berlangsung lisan / berbicara
cth: presentasi
Komunukasi Tertulis
komunikasi melalui tulisan
Cth: email
Komunikasi Verbal
komunikasi yang dibicarakan/diungkapkan
cth: curhat
Komunikasi Non Verbal
komunikasi yang tidak dibicarakan(tersirat)
b.
Komunikasi Ke bawah
BAB XIV
PEMIMPIN DAN KEPEMIMPINAN
B. SIFAT-SIFAT DAN TIPE-TIPE PEMIMPIN
59
Terry menyebut beberapa sifat yang penting, yang vital sekali bagi seorang
pemimpin,(Terry Principles of Manajement):
9 Penuh energy, baik rohani maupun jasmani, dan dapat bergiat secara terus
menerus.
10 Mempunyai stabilitas dalam emosi dan persaan , artinya: seorang pemimpin tidak
boleh berprasangka , berppikir a priori jelek tentang orang-orang bawahannya.
Ia tidak boleh lekas naik pitam , sebaiknya percaya pada diri sendiri harus cukup
ada.
11 Mempunyai pengetahuan yang luas tentang hubungan manusia. Oleh karena
pekerjaanya
61
62
kenaikan
produktifitas
secara
langsung
dan
cenderung
Stabilitas.
kebijakan SDM
PETS merupakan metafora agar kita bisa membedakan berbagai aspek
lingkungan perusahaan dan kaitan spesifikasinya dengan perusahaan sebagai
pemicu perubahan.
Singer, Oliveti )
Internet merupakan faktor terpenting dan menyentuh hampir semua aspek
operasional perusahaan.
Penggunaan internet bukannya tanpa masalah, karena staf menggunakan e-mail
dan internet di tempat kerja mencemaskan para atasan sebab penggunaan e-mail
menyimpang dari pekerjaannya.
Perusahaan juga dituntut meningkatkan perhatian pada aspek kreatifitas karyawan dengan
melakukan
penataan
system
untuk
mendorong
inovasi.
65
1. Jangka pendek
Mikro : perubahan tingkat perorangan sikap
Makro : perubahan akibat revolusi ; internet merubah penyebaran informasi
Intermediate : perubahan nilai dan norma ; kelompok melakukan perubahan pola
kerja
2. Jangka panjang
Mikro : perubahan perorangan ; dari sikap menjadi kebiasaan
66
meningkatkan
pengetahuan, perubahann taraf kesejahteraan
Intermediate : perubahan nilai/norma menjadi menetap
b. Change agent :
External pressure group, adanya kelompok/factor penekan dari luar
Perubahan proaktif
Planned change
Perubahan reaktif
Penyesuaian sehari-hari
Mengabaikan perubahan
Menolak perubahan
Penolakan perubahan
Merasa dirugikan
Mempertahan status
Kelemahan pengetahuan
Penanggulangan penolakan
Perubahan efektif
Unfreezing, Keadaan dimana orang akan menjadi siap sedia atau memperoleh
atau mempelajari perilaku baru.
Refreezing, selama changing perilaku baru menjadi bagian dari orang tersebut
69
BAB XVI
MANAJEMEN KONFLIK
A. Pengertian Konflik
Menurut situs ensiklopedia wikidepia.com, menjelaskan konflik sebagai berikut;
Konflik berasal dari kata kerja Latin configere yang berarti saling memukul. Secara
sosiologis, konflik diartikan sebagai suatu proses sosial antara dua orang atau lebih (bisa
juga kelompok) dimana salah satu pihak berusaha menyingkirkan pihak lain dengan
menghancurkannya atau membuatnya tidak berdaya.
Pengertian Konflik Menurut Beberapa Ahli
Terdapat beberapa pengertian konflik menurut beberapa ahli, diantaranya:
1. Menurut Taquiri dalam Newstorm dan Davis (1977),
konflik
merupakan
warisan kehidupan sosial yang boleh berlaku dalam berbagai keadaan akibat
daripada berbangkitnya keadaan ketidaksetujuan, kontroversi, dan pertentangan
di antara dua pihak atau lebih pihak secara berterusan.
2. Menurut Gibson, et al (1997: 437), hubungan selain dapat menciptakan
kerjasama, hubungan saling tergantung dapat pula melahirkan konflik. Hal ini
terjadi jika masing-masing komponen organisasi memiliki kepentingan atau
tujuan sendiri-sendiri dan tidak bekerja sama satu sama lain.
3. Menurut Robbin (1996), keberadaan konflik dalam organisasi ditentukan oleh
persepsi individu atau kelompok. Jika mereka tidak menyadari adanya konflik di
dalam organisasi maka secara umum konflik tersebut dianggap tidak ada.
Sebaliknya, jika mereka memersepsikan bahwa di dalam organisasi telah ada
konflik maka konflik tersebut telah menjadi kenyataan.
4. Dipandang sebagai perilaku, konflik merupakan bentuk interaktif yang terjadi
pada tingkatan individual, interpersonal, kelompok atau pada tingkatan
organisasi (Muchlas, 1999). Konflik ini terutama pada tingkatan individual yang
sangat dekat hubungannya dengan stres.
70
seiring
musnahnya
masyarakat
itu
sendiri.
Mengkerucutkan mengenai konflik ke dalam organisasi, berikut adalah beberapa faktor yang
menyebabkan meledaknya sebuah konflik dalam tubuh organisasi:
a. Faktor Manusia
b. Faktor Organisasi
Persaingan dalam menggunakan sumberdaya. Apabila sumberdaya baik
berupa uang, material, atau sarana lainnya terbatas atau dibatasi, maka dapat
timbul persaingan dalam penggunaannya. Ini merupakan potensi terjadinya
Tiap-tiap
unit
untuk
lebih
menarik
konsumen,
sementara
unit
produksi
perusahaan.
Interdependensi tugas. Konflik terjadi karena adanya saling ketergantungan
antara satu kelompok dengan kelompok lainnya. Kelompok yang satu tidak
72
DAFTAR PUSTAKA
Kusnadi. 2000. Pengantar Manajemen strategi. Malang: Universitas Brawijaya.
Sastrohadiwirya, B. Siswanto Dr. 2006. Manajemen/Marketing/Pemasaran. Bumi Aksara.
George R Terry, Prinsip-prinsip Manajemen, Bumi Aksara, Jakarta, 2000
Hani Handoko, Manajemen, BPFE, Yogyakarta
Amirullah & Budiyono, Haris, 2004. Manajemen. Yogyakarta : Graha Ilmu
Wijayanto, dian SPi. MM. MSE. Pengantar Manajemen.
73