Di susun oleh :
Devi Dwi Lestyawati
Dian Ari Fransica
Dian Uliyanti
Dwi Adjie Sukma
Elik Kusumawati
KATA PENGANTAR
Segala Puji bagi Sang Kholik yang telah memberikan rahmat dan
hidayahnya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas KMB I, tanpa nikmat
sehat yang diberikan oleh-Nya sekiranya penulis tidak akan mampu untuk
menyelesaikan makalah ini.
Sholawat serta salam selalu tercurahkan kepada junjungan Nabi
Muhammad SAW, semoga atas ijin Allah SWT penulis dan teman-teman semua
akan mendapatkan syafaatnya nanti.
Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih ada
kekurangan. Untuk itu, kami memohon maaf yang sebesar-besarnya. Kritik dan
saran yang bersifat membangun sangat kami harapkan agar kedepannya agar
kesalahan tentang makalah ini tidak terulang kembali. Kami berharap makalah ini
dapat bermanfaat bagi pembaca.
A. Pendahuluan
1. Latar Belakang ............................................................................
2. Rumusan Masalah........................................................................
3. Tujuan Penulisan..........................................................................
4. Metode Penulisan.........................................................................
A. Konsep Dasar Mencakup
1. Anatomi........................................................................................
2. Fisiologi........................................................................................
3. Pengertian.....................................................................................
4. Etiologi.........................................................................................
5. Manifestasi Klinis.........................................................................
6. Patofisiologi..................................................................................
7. Pemeriksaan Diagnostik...............................................................
B. Asuhan Keperawatan Mencakup
1. Pengkajian....................................................................................
2. Rumusan Diagnosa Keperawatan.................................................
3. Perencanaan..................................................................................
4. Evaluasi........................................................................................
C. Penutup
1. Kesimpulan...................................................................................
2. Saran.............................................................................................
A. PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Kanker laring adalah keganasan pada laring. Kanker laring banyak
dijumpai pada usia lanjut diatas 40 tahun. Kebanyakan pada orang laki-laki.
Hal ini mungkin berkaitan dengan kebiasaan merokok, bekerja dengan debu
serbuk kayu, kimia toksik atau serbuk, logam berat. Kanker laring dapat
menyebabkan kematian. Kematian dapat terjadi tergantung stadium dan
lokasinya. Pengangkatan kanker laring stadium IV membuat pasien bisa
bertahan sampai 10 tahun, tetapi kalau sudah menyebar ke organ tubuh lain
bisa menyebabkan kematian sebelum 10 tahun. Menurut Meyer terdapat
12.000 kasus karsinoma laring setiap tahun di Amerika dan lebih dari 50%
berasal dari pita suara, tetapi di Finlandia dan beberapa negara Eropa 2/3
bagian dari karsinoma laring merupakan karsinoma supraglotis sedang 113
bagiannya dari glotis. Bailey mendapatkan 75% dari karsinoma laring berasal
dari pita suara. Di Indonesia, tumor laring di pita suara mencapai satu persen
dari semua keganasan. Di SMF THT RSUD Dr. Suetomo kami mendapatkan
sebanyak 153 panderita (1991- 1995) dan 77 penderita (2000-2001).
Sedangkan menurut laporan dari Bambang dkk. di Semarang (1972-1976),
Empu dkk. diBandung (1975-1978), Sigit di Jakarta (1967-1979) dan
Abdurrachman di Jakarta (1980-1984) masing-masing mendapatkan kasus
sebanyak 69,35,162 dan 118. (Robinson,2007).Ca Laring banyak terdapat di
Indonesia dan juga dapat menyebabkan kematian.
2. Rumusan Masalah
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
3. Tujuan
1. Untuk mengetahui definisi dari ca laring
2. Untuk mengetahui etiologi dari ca laring
3. Untuk mengetahui klasifikasi dari ca laring
4. Untuk mengetahui patofisiologi dari ca laring
5. Untuk mengetahui manifestasi klinis dari ca laring
6. Untuk mengetahui pemeriksaan diagnostic yang dilakukan untuk penyakit
ca laring
7. Untuk mengetahui konsep asuhan keperawatan pasien dengan ca laing
3. Etiologi
Penyebab kanker laring belum diketahui dengan pasti. Dikatakan
oleh para ahli bahwa perokok dan peminum alcohol merupakan
kelompok orang-orang dengan resiko tinggi terhadap terjadinya kanker
laring. Kanker laring mewakili 1% dari semua kanker dan terjadi lebih
sering pada pria dibanding wanita, faktor-faktor penyebabnya adalah :
1. Tembakau
2. Minuman beralkohol
3. Perokok diatas umur 40 tahun atau lebih
4. Ketegangan vocal
5. Laringitis kronis
6. Pemajanan industrial terhadap karsinogen
7. Definisini nutrisi
8. Riwayat keluarga ca laring
9. Epiglotis
10. Makanan yang mengandung bahan kimia
11. Virus
12. Faktor lingkungan
4. Manifestasi Klinis
1. Serak
Suara serak adalah hal pertama yang akan tampak pada pasien
dengan kanker pada daerah glotis karena tumor mengganggu pita
suara selama bicara. Suara mungkin terdengar parau dan puncak
suara rendah. Bunyi suara yang terganggu bukan merupakan tanda
dini kanker suglotis atau supraglotis, namun mungkin pasien
mengeluh nyeri dan rasa terbakar pada tenggorokan ketika minum
cairan hangat atau jus jeruk. Suatu gumpalan mungkin teraba di
belakang leher, gejala lanjut ,termasuk kesulitan menelan (dsifagia)
atau kesulitan bernafas (dipsnue). Suara serak dan nafas bau,
pembesaran nodus limfe servikal, penurunan BB dan status
kelemahan umum dan nyeri yang menjalar ke telinga dapat terjadi
bersama metastasis ( Brunner & Suddart, 2002 : 556-557 ).
Disfagia, kesulitan bernafas dan nafas bau adalah merupakan tahap
lanjut. Pembesaran nodus limfa servikal, penurunan berat badan
dan status kelelahan umum dan nyeri yang menjalar ke telinga
dapat terjadi bersamaam metastase.
2. Dispneu dan stridor.
Gejala ini merupakan gejala yang disebabkan oleh sumbatan jalan
nafas dan dapat timbul pada tiap tumor laring. Gejala ini
disebabkan oleh gangguan jalan nafas oleh massatumor,
penumpukkan kotoran atau sekret,maupun oleh fiksasi pita suara.
Pada tumor supraglotik atau transglotik terdapat dua gejala
3.
4.
5.
6.
7.
5. Patofisiologi
Kanker laring yang terbatas pada pita suara tumbuh perlahan karena
suplai limfatik yang jarang. Di tempat manapun yang kering
(epiglottis, pita suara palsu, dan sinus-sinus piriformis). Banyak
mengandung pembuluh limfe, dan kanker pada jaringan ini biasanya
meluas dengan cepat dan segera bermefastase ke kelenjar limfe leher
bagian dalam. Orang-orang yang mengalami serak yang bertambah
berat atau suara serak lebih dari 2 minggu harus segera memeriksakan
dirinya. Suara serak merupakan tanda awal kanker pita suara, jika
pengobatan dilakukan pada saat serak timbul ( yang disebabkan tumor
sebelum mengenai seluruh pita suara ) pengobatan biasanya masih
memungkinkan. Tanda-tanda metastase kanker pada bagian laring
biasanya berupa pembengkakan pada leher, nyeri pada jakun yang
menyebar ke telinga, dispread, disfagia, pembesaran kelenjar limfe dan
batuk. Diagnosa kanker laring dibuat berdasarkan anamnesa,
pemeriksaan fisik terhadap laring dengan laringoskopi langsung dan
dari biopsy dan dari pemeriksaan mikroskopi terhadap laring.
6. Pemeriksaan Diagnostik
a. Laringoskopi
3. Perencanaan
Bersihan jalan napas tidak efektif berhubungan dengan pengangkatan sebagian
atau seluruh glotis, gangguan kemampuan untuk bernapas, batuk dan menelan,
serta sekresi banyak dan kental.
Tujuan : Klien akan mempertahankan jalan napas tetap terbuka.
Kriteria hasil : Bunyi napas bersih dan jelas, tidak sesak, tidak sianosis, frekuensi
napas normal.
INTERVENSI
RASIONAL
a. Awasi frekuensi atau kedalaman a.Perubahan pada pernapasan, adanya
pernapasan. Auskultasi bunyi napas. ronkhi,mengi,diduga
Selidiki
kegelisahan,
dispnea,
adanya
retensi
dan sekret.
sianosis.
d.Berikan
humidifikasi
tambahan,
contoh tekanan udara atau oksigen dan d. Fisiologi normal ( hidung) berarti
peningkatan masukan cairan.
lewat.Tambahan
kelembaban
dapat
menimbulkan
selama aktivitas.
jahitan.
c. Catat indikator non verbal dan respon yang dapat menimbulkan nyeri karena
automatik terhadap nyeri. Evaluasi efek
analgesik.
keefektifan obat
RASIONAL
a. Makan dimulai hanya setelah bunyi
letak
mendorongkan
selang
air
hangat
indikasi
melakukan
prosedur
sebelum pulang dan bahwa makanan tergantung pada orang lain untuk
tepat dan alat tersedia di rumah
d.Berikan
diet
nutrisi
4. Catatan Perkembangan
D. Penutup
Kesimpulan
1. Kanker laring secara potensial dapat disembuhkan jika terdeteksi
lebih dini. Beberapa karsinogen yang telah terbukti berkaitan
dengan terjadinya kanker laring termasuk: tembakau (berasap dan
tidak) dan alkohol serta efek kombinasinya; prmajanan terhadap
asbestos; gas mustard; kayu; kulit dan logam.
2. Karsinoma laring banyak dijumpai pada usia lanjut diatas 40
tahun. Kebanyakan pada orang laki-laki.Hal ini mungkin berkaitan
dengan kebiasaan merokok, bekerja dengan debu serbuk kayu,
kimia toksik atau serbuk, logam berat.
3. Suara serak adalah hal pertama yang akan tampak pada pasien
dengan kanker pada daerah glotis karena tumor mengganggu kerja
pita suara selama berbicara.
4. Pengkajian awal termasuk pengumpulan riwayat kesehatan yang
lengkap, dan pemeriksaan kepala dan leher. Laringoskopi tidak
langsung dilakukan untuk mengevaluasi secara visual keluasan
tumor.
5. Pengobatan untuk kondisi ini bervariasi sejalan dengan keluasan
malignansi. Pengobatan pilihan termasuk terapi radiasi dan
pembedahan.
6. Hasil yang sangat memuaskan dapat dicapai dengan terapi radiasi
pada pasien yang hanya mengalami satu pita suara yang sakit dan
normalnya dapat bergerak
7. Laringektomi Parsial (Laringofisura-Tirotomi). Laringektomi
parsial (laringofisura-tirotomi) direkomendasikan kanker area
glotis tahap dini ketika hanya satu pita suara yang terkena.
Saran
Diharapakan kepada tenaga kesehatan khususnya keperawatan dapat memberikan
pendidikan kesehatan tentang pengenalan, pencegahan dan perawatan pasien kanker
laryx dirumah sakit melalui pasien dan keluarga maupun dimasyarakat. Agar
masalah keperawatan pada pasien kanker laryx dapat teratasi dengan baik,
hendaknya para perawat menerapkan asuhan keperawatan dirumah sakit sesuai
dengan sistematika proses keperawatan. Untuk mempercepat proses penyembuhan
pada pasien kanker laryx, hendaknya memperhatikan prosedur pelaksanaan tindakan
DAFTAR PUSTAKA
Brunner & Suddart. 2001. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah. Edisi 8.
Jakarta : EGC
Erfansah . (2010). Asuhan Keperawatan Kanker Laring.
http://erfansyah.blogspot.com/2010/03/asuhan-keperawatankanker-laring.html.
Kepacitan. 2010. Askep Kanker Laring.
http://kepacitan.wordpress.com/2010/12/15/askep-kanker-laring/.