Anda di halaman 1dari 4

Ini mencerminkan peningkatan faktor risiko yang terkait seperti kelebihan berat badan atau

obesitas.

2
ke empat dari prioritas penelitian nasional untuk penyakit
degeneratif.
Prevalensi Diabetes
Mellitus
pada populasi dewasa di seluruh duni
a
diperkirakan akan meningkat sebesar 35% dalam dua
dasawarsa dan
menjangkit 300 juta orang dewasa pada tahun 2025. Bagian
terbesar
peningkatan angka
pravalensi ini akan terjadi di n
egara
negara berkembang
(Gibney, 2009).
Berdasarkan trend statistik selama 10 tahun terakhir IDF memprediksi bahwa Indonesia akan
berada pada peringkat ke enam dengan jumlah penderita mencapai 12 juta jiwa pada tahun 2030
(IDF, 2011). Peningkatan jumlah penderita diabetes ini 90% hingga 95% adalah diabetes mellitus
tipe II. Diabetes mellitus tipe II ini terjadi akibat penurunan sensitivitas terhadap insulin atau
karena gangguan sekresi insulin (Smeltzer & Bare, 2013)
Ketika diabetes tidak baik berhasil, komplikasi berkembang yang mengancam kesehatan dan
membahayakan kehidupan

Faktor risiko yang dapat menyebabkan terjadinya ulkus kaki diabetik pada pasien diabetes
melitus tipe 2 antara lain neuropati perifer, deformitas kaki, penyakit vascular, pergerakan sendi
yang terbatas, trauma, dan riwayat ulkus sebelumnya. Keadaan hiperglikemia, neuropati,
penyakit vascular dan gangguan respon imun merupakan faktor penyebab utama terjadinya
infeksi pada ulkus kaki diabetik. Infeksi di kaki sering terjadi pada orang dengan Diabetes
melitus.

Diabetes adalah suatu kondisi kronis yang terjadi ketika tubuh tidak bisamenghasilkan cukup
insulin atau tidak dapat menggunakan insulin1, dan didiagnosis oleh mengamati peningkatan
kadar glukosa dalam darah. Insulin adalah hormon diproduksi di pankreas; diperlukan untuk
mengangkut glukosa dari aliran darah ke sel-sel tubuh di mana ia digunakan sebagai energi. Itu
kurangnya, atau ketidakefektifan, insulin pada orang dengan cara diabetes
glukosa yang masih beredar dalam darah.
Responden yang menderita ulkus diabetika (26,2%). Kadar kolesterol responden (40,4%)
termasuk kategori tinggi. Sebanyak 47,6 % responden mempunyai kadar trigliserid kategori
tinggi. Kadar HDL termasuk kategori tinggi (42,9%) dan kadar LDL (42,9%) termasuk kategori
sedang. Tekanan darah systole (66,7%) dan diastole (62%) responden termasuk kategori tinggi.
Ada hubungan yang bermakna antara kadar kolesterol dan kadar LDL dengan kejadian ulkus
diabetikum pada penderita Diabetes Mellitus. Dan tidak ada hubungan yang bermakna antara
kadar HDL, kadar trigliserid, dan hipertensi dengan kejadian ulkus diabetika pada penderita
Diabetes Mellitus.

Angka kejadian kematian bersamaan diyakini menjadi


3%
40% pada 1 tahun,
35%
65% setelah 3 tahun, dan 39%
-

80% setelah
5 tahun
(Yekta
et al.,
2011)

Ulkus diabetes disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu neuropati, trauma, deformitas kaki,
tekanan tinggi pada telapak kaki dan penyakit vaskuler perifer

Diabetes tipe 2 adalah penyakit progresif. Hal ini karena Diabetes tipe 2 terjadi
perlahan-lahan selama jangka waktu yang panjang. Bahkan, banyak orang dengan
diabetes tipe 2 tidak menyadari kondisi yang mereka alami karena belum di
identifikasi (didiagnosis) sehingga tidak mendapatkan terapi yang sesuai. Hal ini
menempatkan mereka pada risiko untuk terjadi komplikasi seperti amputasi dan
penyakit ginjal.
Faktor resiko yang meningkatkan seseorang mengalami diabetes tipe 2.

Risiko untuk diabetes tipe 2 meningkat dengan usia. Orang Amerika Diabetes Association
(ADA) merekomendasikan bahwa orang menjadi diuji untuk diabetes tipe 2 dimulai pada usia
45, terutama jika mereka kelebihan berat badan atau obesitas.

American Diabetes Association. Standards of medical care


in diabetes2015. Diabetes Care. 2015;38(suppl 1):S1-S93.

Anda mungkin juga menyukai