Anda di halaman 1dari 6

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Pengertian
Rencana anggaran biaya adalah segala bentuk perencanaan mengenai
aktivitas-aktivitas perusahaan yang dinyatakan dalam satuan uang. RAB meliputi
anggaran biaya produksi, pemasaran, biaya administrasi, dan biaya umum lainnya
sehingga harus disusun secermat dan seteliti mungkin.

1.2 Tujuan
Tujuan penyusunan RAB guna untuk mendapatkan perkiraan biaya yang di
perlukan serata jadawal pengerjaan.

Memberikan imbalan usaha.


Meningkatkan investasi usaha.
Meningkatkan kemampuan usaha.
Meningkatkan efisiensi usaha.
Memberikan harapan pertumbuhan usaha.

1.3 Manfaat
Kegiatan penyusunan Rencana Anggaran Biaya (RAB) kegiatan/prasarana
merupakan tahap yang cukup penting dari keseluruhan rangkaian kegiatan P2KP
dan dalam pelaksanaannya

harus memperhatikan

proses/langkah-langkah

kegiatannya, agar hasil yang diperoleh paling mendekati nilai biaya pada saat
pelaksanaan kegiatan (realistis) serta sesuai dengan ketentuan P2KP dan dapat
dipertanggunjawabkan. Manfaat RAB :

Untuk mengetahui berapa besar rencana biaya yang diperlukan untuk

menyelesiakan kegiatan sebelum kegiatan tersebut dilaksanakan.


Mengetahui jumlah/volume kebutuhan tenaga kerja, bahan dan alat yang

diperlukan untuk menyelesaikan kegiatan.


Sebagai pedoman pada saat pelaksanaan kegiatan pembangunan prasarana,
khususnya pada saat melakukan pengadaan tenaga kerja, bahan dan alat,

baik menyangkut jumlah, jenis, maupun harga satuannya masing-masing.


Hal yang perlu dipahami disini bahwa RAB sifatnya adalah suatu
perkiraan/rencana, artinya bahwa nilai volume maupun harga satuan tiap
jenis tenaga/bahan/alat yang paling menentukan dalam penyelesiaan
pekerjaan dalah nilai kebutuhan nyata (realisasi) dilapangan. Dan
seharusnya nilai realisasi ini sama atau tidak berbeda jauh dengan RAB
yang dibuat sebelumnya.
1.4 Hal Hal Yang Harus Diperhatikan Dalam menyusun RAB
Dalam menyusun RAB ada beberapa hsl yang harus diperhatikan yaitu
meliputi:
RAB disusun oleh KSM/Panitia, yaitu Ketua Panitia dibantu oleh anggota

KSM yang mampu dan memahami cara pembuatan RAB.


RAB harus disusun secara teliti dan benar sehingga diperoleh nilai RAB
yang seimbang dengan biaya pelaksanaan pembangunan prasarana yang
telah direncanakan (RAB realistis). Atau dengan kata lain bahwa RAB

yang disusun tidak berlebihan atau kekurangan.


RAB bersifat terbuka, artinya siapaun masyarakat bpleh mengetahui isi

RAB.
Dana untuk kegiatan prasarana (dana BLM) tidak dapat digunakan untuk
membiayai ganti rugi. Masalah ganti rugi harus diselesaikan oleh

masyarakat sendiri.
Apabila terjadi kekurangan dana pada tahap pelaksanaan pembangunan

prasarana maka harus diusahakan/ditambah dengan swadaya masyarakat


Dan sebaliknya apabila terdapat kelebihan dana maka harus digunakan
hanya pada paket kegiatan tersebut dengan cara menambah volume atau
menyempurnakan parasarana yang dibangun tersebut.

1.5 Langkah Langkah Kegiatan Penyusunan RAB


Terdapat beberapa langkah yang harus dilakukan sebelum menyusun RAB
yaitu :

Lakukan Survey Harga Bahan/Material, Upah Tenaga Kerja, Peralatan,


minimal 3 toko/pemasok setempat. Kemudian akukan Rembug/

musyawarah Kesepakatan Harga Satuan hasil survey;


Buat Perhitungan Volume/kuantitas Pekerjaan; 3. Lakukan Perhitungan
RAB. Ketiga tahapan kegiatan tersebut dapat diuraikan sebagai berikut :

1.6 Perhitungan RAB


Perhitungan RAB disini adalah mencakup perhitungan RAB Prasarana
yang dirinci untuk masing-masing sumber dana swadaya dan sumber dana
BLM/P2KP. Adapun proses perhitungan RAB mencakup 3 langkah, yaitu : a.
Perhitungan RAB Swadaya Masyarakat; b. Perhitungan RAB BLM/P2KP; c.
Rekapitulasi RAB (Swadaya dan BLM/P2KP); Prinsip dasar perhitungan RAB
adalah
RAB = VOLUME x HARGA SATUAN

1.7 Rekapitulasi RAB


Rekapitulasi RAB ini pada dasarnya hanya merupakan penggabungan dari
masing-masing RAB Swadaya dan RAB BLM/P2KP kedalam satu format.
Sedangkan prinsip perhitungannya adalah dengan cara menjumlahkan hasil
perhitungan masing-masing biaya tiap komponen yang sesuai dari swadaya
dengan BLM, misalnya tenaga kerja swadaya dengan tenaga kerja BLM, dan
seterusnya. Untuk memudahkan proses dan cara perhitungan dapat menggunakan
formulir REKAPITULASI RAB BLM/P2KP (formulir RAB-4) Semua dokumen
RAB ini harus di verifikasi oleh UPL dan Faskel, terutama faskel teknik

BAB II
DATA BANGUNAN

2.1 Lokasi
Lokasi adalah tempat nantinya bangunan itu akan di bangun atau didirikan
sesuai dengan perencanaan.
Lokasi Bangunan

: Tanjung Bunga

2.2 Aspek Struktural


Menjelaskan mengenai struktur apa saja yang di gunakan pada bangunan
yang nantinya akan didirikan.
Upper Structure :
Atap
Rangka Atap

: Genteng Beton Plat


: Rangka baja

Sub Structure :
Pondasi

: - Pondasi Garis
- Poer plat

Sup Structure:
Kolom

: - Kolom Utama ( 14 x 40, 15 x 25, dan 14 x 24 )


-

Kolom Praktis ( 14 x 40 )

Balok

: - Balok ( 20 x 40, 14 x 40, 14 x 30, dan 14 x 20 )

Ring balk

: - Ringbalk 14x20

2.3 Aspek Arsitektural


Aspek arsitektural yaitu meliputi fungsi dan bentuk dimana sesuatu yang
paling diperlihatkan dalam arsitektur dan berkaitan langsung oleh pengguna.

Lantai

: Keramik 20 x 20 ; 40 x 40 ; 60 x 60

Dinding

: Cat Avian

Kusen

: Aluminium

Plafond

: Gypsum Board dan GRC

BAB III
ISI

Anda mungkin juga menyukai