Anda di halaman 1dari 14

TUGAS

TEKNOLOGI BAHAN
BAJA

OLEH:
KELOMPOK 6
Nyoman Sukearsana

(1404105027)

Okky Rahman Mahendra

(1404105028)

I Putu Sumardiana Putra

(1404105031)

A.A.Ayu Intan Ratna Dewi

(1404105033)

Raditya Halim Viriyanatha

(1404105036)

I Gede Hendra Aditya Saputra

(1404105053)

JURUSAN TEKNIK SIPIL


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS UDAYANA
2015

KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala
nikmat, rahmat dan anugerah yang selalu diberikan kepada penyusun sehingga
dapat menyelesaikan makalah ini..
Dalam menyusun makalah ini, tentunya kami tidak menyelesaikannya
seorang diri. Kami mendapat bantuan dari banyak pihak yang telah memberikan
bantuan baik dari segi moril maupun materil. Oleh karena itu, kami banyak
mengucapkan terimakasih kepada pihak pihak tersebut.
Penyusun menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna dan
masih banyak kekurangan yang disebabkan karena keterbatasan pengetahuan serta
karena kesempurnaan hanyalah milik Tuhan. Penyusun mengharapkan kritik dan
saran yang sifatnya membangun dari semua pihak demi perbaikan makalah ini di
masa mendatang. Kami berharap agar makalah ini dapat bermanfaat bagi para
pembaca.

Bukit Jimbaran, 16 Oktober 2015

Penulis

ii

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...............................................................................................ii
DAFTAR ISI...........................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ...................................................................................................1
B. Rumusan Masalah ..............................................................................................1
C. Tujuan .................................................................................................................1
D. Manfaat ...............................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN
A. Sejarah Baja.........................................................................................................2
B. Pengertian Baja....................................................................................................2
C. Sifat Baja.............................................................................................................3
D. Jenis-jenis Baja....................................................................................................3
E. Kelebihan dan Kekurangan Struktur Baja...........................................................5
F. Proses Pembuatan Baja .......................................................................................6
G. Penggunaan Baja dalam Konstruksi Bangunan .................................................8
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan .......................................................................................................10
B. Kritik dan Saran ................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................................11

iii

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Seiring dengan berkembangnya zaman, teknologi dalam pengolahan bajapun semakin
maju, sehingga berbagai jenis baja dapat dihasilkan untuk dapat diaplikasikan di berbagai
bidang sesuai dengan kegunaannya. Hal ini tetntu sangat membantu manusia untuk
mendapatkan bahan yang dapat digunakan untuk membuat peralatan dan struktur yang
mempunyai daya tahan tinggi.
Misalnya untuk membuat rangka atap rumah diperlukan baja ringan yang dapat
menopang beban atap dengan kuat serta mempunyai long endurance, mengingat hal
tersebut dapat membantu mengurangi ketergantungan manusia untuk menggunakan kayu
sebagai bahan dalam membuat rangka rumah yang mana pohon merupakan sumber daya
alam yang penggunaannya saat ini terbatas.
B.

Rumusan masalah

1. Apakah yang dimaksud dengan baja?


2. Bagaimana sifat baja?
3. Bagaimana proses pembuatan baja?
C.
Tujuan
1. Untuk mengenal apa itu baja
2. Memahami proses pembuatan baja dan jenis baja.
D.

Manfaat
1. Agar dapat membedakan mana baja yang baik untuk digunakan baik dalam industri
maupun konstruksi bangunan.

BAB II
PEMBAHASAN
A.

Sejarah Baja
Sebelum diperkenalkannya metode produksi Bessmer dan berbagai teknik produksi

modern lainnya, baja termasuk material yang mahal dan hanya digunakan ketika tidak ada
material alternatif yang lebih murah, khususnya untuk bagian tajam dari pisau, alat pencukur,
dan pedang, dan berbagai alat perkakas yang membutuhkan bagian yang keras dan tajam.
Baja pada saat itu juga digunakan untuk pegas, termasuk pegas yang digunakan pada jam.
Dengan berkembangnya metode produksi yang lebih cepat dan ekonomis, baja menjadi
lebih mudah didapat dan menjadi jauh lebih murah. Baja telah menggantikan penggunaan
bongkah besi dalam berbagai hal. Pada abad 20 dengan ditemukannya plastik, penggunaan
baja untuk beberapa aplikasi dapat tergantikan, dikarenakan plastik lebih murah dan lebih
ringan. Fiber karbon juga menggantikan baja untuk berbagai aplikasi yang lebih
memprioritaskan berat yang ringan daripada harga ekonomis, seperti pada pesawat terbang,
peralatan olah raga dan kendaraan mewah.
B. Pengertian Baja
Baja dapat didefinisikan suatu campuran dari besi dan karbon,dimana unsur karbon
(C) menjadi dasar campurannya. Di samping itu, mengandung unsur campuran lainnya
seperti sulfur (S), fosfor (P), silicon (Si),dan Mangan (Mn) yang jumlahnya dibatasi.
Kandungan karbon di dalam baja kurang dari 2% atau sekitar 0,1 1,7%,sedangkan unsure
lainnya dibatasi presentasenya. Unsur paduan yang bercampur di dalam lapisan baja, untuk
membuat baja bereaksi terhadap pengerjaan panas atau menghasilkan sifat-sifat yang khusus.
Unsur paduan lain yang biasa ditambahkanselain karbon adalah (titanium), krom
(chromium), nikel, vanadium, cobalt dan tungsten (wolfram). Penambahan kandungan karbon
pada baja dapat meningkatkan kekerasan (hardness) dan kekuatan tariknya(tensile strength),
namun di sisi lain membuatnya menjadi getas (brittle) serta menurunkan keuletannya
(ductility). Baja tahan karat atau lebih dikenal dengan Stainless Steel adalah senyawa besi
yang mengandung setidaknya 10,5% Kromium untuk mencegah proses korosi (pengkaratan
logam). Kemampuan tahan karat diperoleh dari terbentuknya lapisan film oksidakromium,
dimana lapisan oksida ini menghalangi proses oksidasi besi (Ferum). Stainless Steel sering
digunakan dalam perlengkapan Stainless Steel untuk industri makanan.
C. Sifat Baja

Beberapa sifat - sifat baja secara umum adalah :


Bahan Homogen
Bahan konstruksi baja banyak diproduksi oleh pabrik-pabrik sehingga sifatnya
lebih homogen dan konsisten. Bentuk dan strukturnya lebih terkendali sehingga
bangunan yang dihasilkan dengan material baja akan lebih sesuai perencanaa.
Karena baja banyak diproduksi pabrik, kualitas dan mutunya pun lebih terjamin.
Kuat

Baja mempunyai kekuatan lebih tinggi jika dibandingkan dengan material


konstruksi lain seperti beton atau kayu. Meski lebih ringan, namun kekuatan per
volume-nya lebih tinggi sehingga membuat baja banyak dijadikan sebagai struktur
jembatan.
Elastis
Baja mempunyai sifat elastisitas yang cukup tinggi dan bisa kembali ke bentuk
semula jika diberikan tegangan yang tinggi sekali pun, asalkan gayanya tidak
melebihi batas elastisitas baja.
Liat

Baja bersifat liat yang artinya memiliki kekuatan dan daktilitas tinggi. Daktilitas
adalah sifat material yang mampu menahan deformasi besar tanpa menyebabkan
keruntuhan terhadap beban tariknya. Ini adalah sifat yang penting agar baja tidak
mudah hancur karena selama pabrikasi, pengangkutan, dan pelaksanaan, baja akan
menerima banyak deformasi.
Permanen

Baja bersifat tahan lama karena tidak mudah berkarat dan mengalami korosi.
Apabila mendapat perawatan yang baik, baja akan berumur sangat panjang sebagai
material konstruksi sebuah bangunan. Bahkan menurut sebuah penelitian, baja tidak
memerlukan pengecatan sama sekali sebagai perawatannya pada kondisi tertentu. Ini
merupakan salah satu alasan mengapa baja banyak digunakan sebagai material
utama konstruksi bangunan.
D. Jenis-jenis Baja
Baja secara umum dapat dikelompokkan atas 2 jenis yaitu :

Baja karbon (Carbon steel)

Baja paduan (Alloy steel)

1. Baja Karbon (carbon steel)


Baja karbon dapat terdiri atas :

Baja karbon rendah (low carbon steel)

Machine, machinery dan mild steel (0,05 % 0,30% C ) Sifatnya mudah


ditempa dan sering digunakan di mesin
Penggunaannya:
0,05 % 0,20 % C : bodi mobil, bangunan, pipa, rantai, sekrup, paku.
0,20 % 0,30 % C : roda gigi, tangkai kapak, baut, jembatan, bangunan

Baja karbon menengah (medium carbon steel )

Kekuatan
Sifatnya

lebih tinggi daripada baja karbon rendah.

sulit untuk dibengkokkan, dilas, dipotong.

Penggunaan:

0,30 % 0,40 % C : connecting rods (batang penyambung) , as roda.

0,40 % 0,50 % C : as roda, rel kereta api, alat pendidih , bor, obeng.

0,50 % 0,60 % C : palu

Baja karbon tinggi (high carbon steel) tool steel


Sifatnya sulit dibengkokkan, dilas dan dipotong. Kandungan 0,60 % 1,50 % C
Penggunaan :

Obeng , palu tempa, pisau dapur, sekrup, martil, bor, alat untuk

membengkokkan besi, gergaji besi, wire drawing dies, fine cutter.


2. Baja Paduan (Alloy steel)
Tujuan dilakukan penambahan unsur yaitu:

Untuk menaikkan sifat mekanik baja (kekerasan, keliatan, kekuatan tarik dan

sebagainya)

Untuk menaikkan sifat mekanik pada temperatur rendah

Untuk meningkatkan daya tahan terhadap reaksi kimia (oksidasi dan reduksi)

Untuk membuat sifat-sifat spesial

Baja paduan juga dibagi menjadi dua golongan yaitu baja campuran khusus (special alloy
steel) &highspeed steel.

Baja Paduan Khusus (special alloy steel)

Baja jenis ini mengandung satu atau lebih logam-logam seperti nikel, chromium,
manganese, molybdenum, tungsten dan vanadium. Dengan menambahkan logam

tersebut ke dalam baja maka baja paduan tersebut akan merubah sifat-sifat mekanik
dan kimianya seperti menjadi lebih keras, kuat dan ulet bila dibandingkan terhadap
baja karbon (carbon steel).

High Speed Steel (HSS) Self Hardening Steel

Kandungan karbon : 0,70 % 1,50 %. Penggunaan membuat alat-alat potong


seperti drills, reamers, countersinks, lathe tool bits dan milling cutters. Disebut High
Speed Steel karena alat potong yang dibuat dengan material tersebut dapat
dioperasikan dua kali lebih cepat dibanding dengan carbon steel. Sedangkan harga
dari HSS besarnya dua sampai empat kali daripada carbon steel.
E. Kelebihan dan Kekurangan Struktur Baja
a. Kelebihan Baja :
Kuat menahan gaya tarik tinggi
Tidak dimakan rayap
Hampir tidak memiliki perbedaan nilai muai dan susut
Bisa di daur ulang
Dibanding Stainless Steel lebih murah
Dibanding beton lebih lentur dan lebih ringan
Dibanding alumunium lebih kuat
b. Kekurangan Baja :

Bisa berkarat.

Lemah terhadap gaya tekan.

Tidak fleksibel seperti kayu yang dapat dipotong dan dibentuk berbagai

profile

Tidak kokoh

Tidak tahan api

F. Proses Pembuatan Baja


1.

Proses Konvertor
Terdiri dari satu tabung yang berbentuk bulat lonjong dengan menghadap
kesamping.

Sistem kerja :
Dipanaskan dengan kokas sampai 1500 0c,
Dimiringkan untuk memasukkan bahan baku baja. ( 1/8 dari volume
konvertor)
Kembali ditegakkan.
Udara dengan tekanan 1,5 2 atm dihembuskan dari kompresor.
Setelah 20-25 menit konvertor dijungkirkan untuk mengelaurkan hasilnya.
a. Proses Bassemer (asam)
Lapisan bagian dalam terbuat dari batu tahan api yang mengandung kwarsa
asam atau aksid asam (sio2), bahan yang diolah besi kasar kelabu cair, cao
tidak ditambahkan sebab dapat bereaksi dengan sio2, sio2 + cao casio3
b. Proses Thomas (basa)
Lapisan dinding bagian dalam terbuat dari batu tahan api bisa atau dolomit
[kalsium karbonat dan magnesium (caco3 + mgco3)], besi yang diolah besi
kasar putih yang mengandung p antara 1,7 2 %, mn 1 2 % dan si 0,6-0,8 %.
Setelah unsur mn dan si terbakar, p membentuk oksida phospor (p2o5), untuk
mengeluarkan besi cair ditambahkan zat kapur (cao),3 cao + p 2o5ca3(po4)2
(terak cair)
2. Proses siemens martin
Menggunakan sistem regenerator ( 3000 0c.) Fungsi dari regenerator adalah :

Memanaskan gas dan udara atau menambah temperatur dapur

Sebagai fundamen/ landasan dapur

Menghemat pemakaian tempat

Bisa digunakan baik besi kelabu maupun putih,

Besi kelabu dinding dalamnya dilapisi batu silika (sio2),

Besi putih dilapisi dengan batu dolomit (40 % mgco3 + 60 % caco3)

3. Proses basic oxygen furnace

Logam cair dimasukkan ke ruang baker (dimiringkan lalu ditegakkan)


Oksigen ( 1000) ditiupkan lewat oxygen lance ke ruang bakar dengan kecepatan
tinggi. (55 m3 (99,5 %o2) tiap satu ton muatan) dengan tekanan 1400 kn/m2.

Ditambahkan bubuk kapur (cao) untuk menurunkan kadar p dan s.

Keuntungan dari bof adalah:

bof menggunakan o2 murni tanpa nitrogen

proses hanya lebih-kurang 50 menit.

tidak perlu tuyer di bagian bawah

phosphor dan sulfur dapat terusir dulu daripada karbon

biaya operasi murah

4. Proses dapur listrik


Temperatur tinggi dengan menggunkan busur cahaya electrode dan induksi listrik.
Keuntungan :

mudah mencapai temperatur tinggi dalam waktu singkat

temperatur dapat diatur

efisiensi termis dapur tinggi

cairan besi terlindungi dari kotoran dan pengaruh lingkungan sehingga kualitasnya
baik

kerugian akibat penguapan sangat kecil

5. Proses dapur kopel


Mengolah besi kasar kelabu dan besi bekas menjadi baja atau besi tuang.
Proses :
Pemanasan pendahuluan agar bebas dari uap cair.
Bahan bakar(arang kayu dan kokas) dinyalakan selama 15 jam.
Kokas dan udara dihembuskan dengan kecepatan rendah hingga kokas mencapai
700 800 mm dari dasar tungku.
Besi kasar dan baja bekas kira-kira 10 15 % ton/jam dimasukkan.
15 menit baja cair dikeluarkan dari lubang pengeluaran.
6. Proses dapur cawan
proses kerja dapur cawan dimulai dengan memasukkan baja bekas dan besi kasar
dalam cawan,
kemudian dapur ditutup rapat.

kemudian dimasukkan gas-gas panas yang memanaskan sekeliling cawan dan


muatan dalam cawan akan mencair.
baja cair tersebut siap dituang untuk dijadikan baja-baja istimewa dengan
menambahkan unsur-unsur paduan yang diperlukan
G. Penggunaan Baja dalam Konstruksi Bangunan
Baja sangat sering digunakan pada konstruksi atap dan konstruksi jembatan. Contohnya
seperti gambar berikut.

Penggunaan Baja pada rangka atap


(sumber: http://www.abicarealty.com/wp-content/uploads/2014/04/rangka-atap-baja-ringan1.jpg)

Penggunaan Baja pada Rangka Jembatan


(sumber: http://st293541.sitekno.com/images/art_139027.jpg)

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Baja dapat didefinisikan suatu campuran dari besi dan karbon,dimana unsur karbon (C)
menjadi dasar campurannya. Dan juga mengandung unsur campuran lainnya seperti sulfur
(S), fosfor (P), silicon (Si),dan Mangan (Mn) yang jumlahnya dibatasi. Kandungan karbon di
dalam baja kurang dari 2% atau sekitar 0,1 1,7%, sedangkan unsur lainnya dibatasi
presentasenya.
Sifat-sifat baja antara lain : homogen, kuat, elastic, liat dan permanen. Kelebihan dari
baja yaitu kuat menahan gaya tarik, anti rayap, namun baja tak kuat menahan gaya tekan dan
bisa berkarat. Proses pembuatan baja terbagi menjadi tiga, yaitu : proses konvertor, proses
Siemens martin, proses basic oxygen furnace, proses dapur kopel, proses dapur cawan dan
proses dapur listrik (Electric Arc Furnace)
B. Saran
Dalam makalah kami tentunya banyak terdapat kekurangan maupun kesalahan baik
dalam penulisan, maupun pemaparannya.Dan juga mungkin materi yang kami sampaikan
mungkin banyak kekuranganya. Maka dari itu kritik dan saran yang membangundari
pembaca sangat kami harapkan untuk perbaikan makalah kami kedepannya.

DAFTAR PUSTAKA
Setiawan, Agus, 2008. Perencanaan Struktur Baja dengan Metode LRFD.
Jakarta:Erlangga
http://satriopage.blogspot.com/2015/pembuatan-baja-konvertor.html (diakses tanggal
14 Oktober 2015)
http://pelajarandanpengalamanhidup.blogspot.com/2015/baja.html (diakses tanggal 14
Oktober 2015)
http://denianaksipil.blogspot.co.id/2014/03/baja.html (diakses tanggal 14 Oktober
2015)
http://www.konstruksiatapbaja.com/index.php/112-artikel/173-sifat-material-baja
(diakses tanggal 14 Oktober 2015)

Anda mungkin juga menyukai