Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH

KOMUNIKASI DALAM KESEHATAN MASYARAKAT


Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku

Dosen : Weldy AA, SKM., M.Kes

KELOMPOK III

Asman (1613201044)
Lia Herliana (1613201081)
Likuita Sarandy (1613201089)
Linda Yanti (1613201056)

UNIVERSITAS WIDYA GAMA MAHAKAM SAMARINDA


TAHUN 2016/2017
KATA PENGANTAR
Rasa syukur yang dalam kami sampaikan ke hadirat Tuhan Yang Maha
Pemurah, karna berkat kemurahanNya laporan ini dapat kami selesaikan sesuai yang
diharapkan.
Laporan ini dibuat agar kita mengetahui materi tentang Komunikasi dalam
Kesehatan Masyarakat dan memenuhi tugas mata kuliah Promosi Kesehatan dan Ilmu
Perilaku.
Pada kesempatan ini kami menyampaikan penghargaan kepada semua pihak
yang telah terlibat dalam penyusunan laporan ini, yang tidak dapat kami sebutkan
satu persatu.Semoga Tuhan Yang Maha Esa membalas semua kebaikan dan jerih
payah saudara-saudara sekalian.
Dalam penyusunan laporan ini, kami akui masih jauh dari sempurna.Untuk itu
saran dan kritik yang membangun kearah penyempurnaan laporan ini kami terima
dengan tangan terbuka.

Samarinda, Oktober 2016

Penulis

DAFTAR ISI
Halaman Judul...............................................................................................

Kata Pengantar...............................................................................................

Daftar Isi........................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN..............................................................................

A.
B.
C.

Latar Belakang...................................................................................
Rumusan Masalah..............................................................................
Tujuan Pembahasan...........................................................................

4
5
5

BAB II PEMBAHASAN...............................................................................

A.
B.
C.
D.

Prinsip-Prinsip Dasar Komunikasi.....................................................


Komunikasi Kesehatan......................................................................
Proses Perencanaan Komunikasi.......................................................
Pemasaran Sosial...............................................................................

6
9
12
14

BAB III Penutup............................................................................................

19

A. Kesimpulan........................................................................................

19

Daftar Pustaka................................................................................................

20

BAB I
PENDAHULUAN
A.

LATAR BELAKANG
Sebelum kita memahami bagaimana materi yang akan disampaikan ini, kita
perlu terlebih dahulu memahami apa yang dimaksud dengan komunikasi itu
sendiri.
1. Menurut Bahasa
Kata komunikasi berasal dari bahasa Inggris Communicate artinya
menghubungkan, berhubungan dengan.
Menurut Istilah
Adapun pengertian komunikasi menurut istilah yaitu:
a. Pengertian komunikasi menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia

1.

oleh W.J.S. Poerwadarminta mengatakan bahwa komunikasi itu


adalah perhubungan oleh pihak ketiga.
b. Pengertian
komunikasi
menurut

Ensiklopedia

adalah

penyelenggaraan tata hubungan kegiatan menyampaikan warta,


dari satu pihak ke pihak lain dalam suatu organisasi/instansi.
Dari beberapa pengertian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa komunikasi
adalah suatu proses penyampaian berita dari suatu pihak ke pihak lain dengan
mempergunakan suatu sarana untuk mendapatkan saling pengertian antara
kedua belah pihak.

A. RUMUSAN MASALAH
1. Apa prinsip-prinsip dasar komunikasi?
2. Apa komunikasi kesehatan?
3. Apa saja proses perencanaan komunikasi?
4. Apa saja pemasaran sosial?
B. TUJUAN PEMBAHASAN
1. Mengetahui prinsip-prinsip dasar komunikasi
2. Mengetahui komunikasi kesehatan
3. Mengetahui proses perencanaan komunikasi
4. Mengetahui pemasaran sosial

BAB II
PEMBAHASAN
A. PRINSIP-PRINSIP DASAR KOMUNIKASI
Adapun prinsip-prinsip dasar komunikasi itu antara lain :
6

1. Adanya Proses Komunikasi


Apakah biasanya yang terjadi jika suatu proses komunikasi sedang
berlangsung berikut ini adalah beberapa contoh kejadian yang oleh hampir
tiap orang dinyatakan sebagai komunikasi.
a)
Seorang anak kecil menangis di tengah malam mencari ibunya.
b) Seorang pengendara mobil menyembunyikan tuter (klakson)
memperingatkan seorang penjalan kaki agar minggir.
c) Nyala lampu lalu lintas berubah dari hijau ke merah.
d) Seekor kucing mengeong karena ada kucing lain yang mau merebut
ikan.
Dalam semua contoh di atas, pihak-pihak yang berpartisipasi atau
dengan kata lain yang turut mengambil bagian dalam proses komunikasi,
saling memanfaatkan atau berbagi informasi. Unsur dasar dalam komunikasi
adalah informasi.
Proses yang mendasar dalam komunikasi adalah penggunaan bersama
atau dengan kata lain ada yang memberi informasi (mengirim) dan ada yang
menerima informasi. Penggunaan bersama di sini tidak harus yang memberi
dan yang menerima harus saling berhadapan secara langsung akan tetapi
bisa melalui media lain, seperti tulisan, isyarat, maupun yang berupa kodekode tertentu yang bisa dipahami.
Kesimpulannya, bahwa dalam proses komunikasi, pihak-pihak peserta
dalam komunikasi menciptakan pesan-pesan yang berupa informasi bisa
berbentuk pola, isyarat ataupun simbol, dengan harapan akan mengutarakan
suatu makna tertentu bagi peserta-peserta lain (penerima).

2. Makna yang Dikandung Pesan


Dalam bagian sebelum ini, pesan dibahas sebagai suatu kumpulan pola
pola isyarat-isyarat atau simbol-simbol, baik pola, isyarat maupun simbol itu
sendiri tidak mempunyai makna, karena hanya berupa perubahan-perubahan
wujud perantara yang berguna untuk komunikasi.
Makna adalah balasan terhadap pesan. Kita sudah mengetahui bahwa
suatu pesan itu terdiri dari isyarat-isyarat atau simbol-simbol yang
sebenarnya tidak mengandung makna. Makna baru timbul, jika ada
seseorang yang menafsirkan isyarat atau simbol bersangkutan dan berusaha
memahami artinya. Dari segi psikologis, isyarat atau simbol bertindak
selaku perangsang untuk membangkitkan balasan di pihak penerima pesan.
Adapun makna balasan itu terbagi dua, yaitu :
a.

Makna Penegas

Makna penegas adalah sejenis balasan yang menamakan atau


menggambarkan objek yang ditujukan oleh suatu isyarat tertentu.
Makna penegas mengenali, menunjuk dan memisahkan sesuatu.
Misalnya : kursi. Kursi bukan meja, kursi bukan orang, kursi bukan
rumah.
Isyarat

dari

masing-masing

objek

ini

menonjolkan

dan

membedakannya dari objek lainnya. Inilah yang dilakukan oleh makna


penegas.
b.

Makna Tambahan

Makna tambahan adalah sejenis balasan dari segi perasaan, yang


menyebabkan timbulnya reaksi terhadap suatu isyarat tertentu dengan
perasaan takut, yakin, tidak senang dan sebagainya. Reaksi ini terpisah
dari gambaran yang timbul dalam pikiran.
3. Menuju Suatu Model Proses Komunikasi yang Umum dan Memusat
Ada tiga model dalam proses komunikasi, yaitu :
a. Model Umpan Balik
Istilah umpan balik sering dipergunakan bagi informasi yang didapat
kembali oleh sumber dari penerima tujuan umpan balik ini adalah
guna menilai pengaruh pesannya atau untuk melihat sampai seberapa
jauhkah si penerima memahami makna yang ada pada diri sumber
mengenai pesan yang digunakan bersama. Umpan balik ini dapat berupa
wajah penerima yang kelihatan bingung atau berupa pulangnya kembali
seorang pasien dalam waktu satu bulan ke klinik, mengikuti petunjuk
untuk mendapatkan satu seti pil anti hamil lagi. Kadang-kadang umpan
balik terlambat sekali datangnya. Misalnya jika pasien baru datang
kembali beberapa bulan keudian, tetapi dalam keadaan hamil kebali.
Kadang-kadang sama sekali tidak terdapat umpan balik atau kalaupun
datang sudah tidak berguna lagi; misalnya jika bom ang hendak
diamankan meletus ketika sumbu ledaknya dicabut.
Jika pihak yang diajak berkomunikasi tidak atau kurang memahami
maksud kita, susunlah sandi yang mirip dengan masalah tetapi berlainan
wujudnya, agarjangan sampai pemahamannya tidak memencar.
9

b. Model Timbal Balik


Pada model timbal balik, proses komunikasi tidak hanya terbatas pada
penerimaan sumber terhadap informasi mengenai pengaru pesannya
(umpan-balik) pada diri penerima. Proses komunikasi ini tidak terhenti
sesudah umpan balik, melainkan berbalik kembali ke peserta pertama.
Dan pihak pertama ini menyusun pesan yang baru lagi. Jadi ingkarannya
berulang kembali.
c. Model Komunikasi yang Memusat
Model komunikasi yang memusat, mirip wujudnya dengan model dua
tahap, akan tetapi pada model komunikasi yang memusat perubahan
arah yang diambil oleh peserta-peserta bergerak melingkar dan adanya
pengertian bersama sebagai hasil akhir dala proses komunikasi. Di sini,
pengertian bersama diperlakukan sebagai arah yang ideal atau sebagai
hasil akhir yang ideal dalam proses komunikasi.

B. KOMUNIKASI KESEHATAN

Komunikasi kesehatan adalah usaha yang sistematis untuk mempengaruhi


secara positif perilaku kesehatan masyarakat, dengan menggunakan berbagai
prinsip dan metode komunikasi, baik menggunakan komunikasi interpersonal,
maupun komunikasi massa. Tujuan utama komunikasi kesehatan adalah
perubahan perilaku kesehatan masyarakat. Dan selanjutnya perilaku masyarakat

10

yang sehat tersebut akan berpengaruh kepada meningkatnya derajat kesehatan


masyarakat.
Bentuk komunikasi yang sering digunakan dalam program-program kesehatan
masyarakat adalah komunikasi antar pribadi (interpersonal communication) dan
1.

komunikasi massa (mass communication).


Komunikasi Antar Pribadi
Komunikasi antar pribadi adalah komunikasi langsung, tatap muka
antara satu orang dengan orang lain baik perorangan maupun kelompok.
Komunikasi ini tidak melibatkan kamera, artis, penyiar, atau penulis
scenario. Komunikator langsung bertatap muka dengan komunikan, baik
secara individual, maupun kelompok.
Didalam pelayanan kesehatan, komunikasi antarpribadi ini terjadi
antara petugas kesehatan atau health provider dengan clients, atau
kelompok masyarakat dan para anggota masyarakat. Komunikasi antar
pribadi merupakan pelengkap komunikasi massa. Artinya pesan-pesan
kesehatan yang telah disampaikan lewat media massa (televise, radio,
Koran dan sebagainya) dapat ditindaklanjuti dengan melakukan
komunikasi antar pribadi, misalnya: penyuluhan kelompok dan konseling
kesehatan.
Komunikasi antarpribadi dapat efektif apabila memenuhi tiga hal
dibawah ini:
a. Empathy, yakni menempatkan diri pada kedudukan orang lain (orang
yang diajak berkomunikasi)
b. Respect terhadap perasaan dan sikap orang lain.
c. Jujur dalam menanggapi pertanyaan orang lain yang diajak
berkomunikasi.

11

Metode komunikasi antar pribadi yang paling baik adalah konseling


(councelling), karna didalam cara ini antara komunikator atau konselor dengan
komunikan atau klien terjadi dialog. Klien dapat lebih terbuka menyampaika
masalah dan keinginan-keinginannya, karna tidak ada pihak ketiga yang hadir.
Proses konseling ini dapat diingat secara mudah dengan akronim berikut:
G Great client warmly (menyambut klien dengan hangat)
A Ask clients about themselves (menanyakan tentang keadaan mereka)
T

tell clients about their problems (menanyakan masalah-masalah yang mereka


hadapi)

H Help clients solve their problem (membantu pemecahan masalah yang


mereka hadapi)
E

Explain how to prevent to have the same problem (menjelaskan bagaimana


mencegah terjadinya masalah yang sama)

R Return to follow up (melakukan tindak lanjut terhadap konseling).

2.

Komunikasi Massa
Komunikasi massa ialah penggunaan media massa untuk menyampaikan
pesan-pesan atau informasi kepada khalayak atau masyarakat. Komunikasi dalam
kesehatan masyarakat berarti menyampaikan pesan-pesan kesehatan kepada
masyarakat melalui berbagai media massa (TV, radio, media cetak, dan
sebagainya) dengan tujuan agar masyarakat berperilaku hidup sehat.
Didalam program DBD (demam berdarah dengue) misalnya pesan-pesan yang
disampaikan antara lain: penyebab, penularan, penanggulangan, penyakit DBD,
dan sebagainya kepada masyarakat agar mereka:
a. Mengetahui penyebab, cara pencegahan, cara penularan DBD, tanda-tanda
DBD, dan sebagainya
b. Melakukan upaya-upaya untuk mencegah DBD
12

c. Melakukan tindakan pengobatan yang tepat bila mereka atau keluarga


mereka menderita DBD.
Dalam perkembangan selanjutnya, komunikasi massa tidak hanya terbatas pada
penggunaan media cetak dan media elektronik saja, melainkan mencakup juga
penggunaan media tradisional. Komunikasi massa dengan menggunakan media
tradisional ini tampaknya lebih efektif, karna sangat erat hubungannya dengan
sosial budaya masyarakat setempat. Menyisipkan pesan-pesan kesehatan melalui
wayang kulit di daerah Jawa Tengah dan Yogyakarta, atau melalui wayang golek
di Jawa Barat, akan lebih efektif daripada melalui TV Spot atau Radio Spot.

C. PROSES PERENCANAAN KOMUNIKASI


Merencanakan program komunikasi sedikit lebih berbeda dengan merencanakan
program-program yang lain. Proses perencanaan komunikasi ini secara umum
digambarkan dalam bentuk diagram P, atau yang lebih umum disebut P Process
RENCANA PROGRAM KOMUNIKASI

13

1. Analisis
Analisis

komunikasi

kesehatan
aspek,

mencakup
yakni

dua

aspek

epidimiologi

dan

aspek

perilaku.
a. Analisis epidimiologi mencakup prevalensi penyakit, karakteristik penderita
penyakit tersebut,factor-faktor risiko, dan atau penyebab utama penyakit.
b. Analisis perilaku, mencakup perilaku masyarakat sehubungan dengan
penyakitnya (gejala atau tanda-tanda), penyebab dan cara penularan penyakit,
cara pencegahannya, tidakan, dan pencarian pengobatan.
2. Desain Komunikasi
Dalam merancang program komunikasi kesehatan, hal-hal yang perlu dilakukan
antara lain:
a.
Menentukan khalayak sasaran
b.
Menentukan tujuan secara spesifik
c.
Menentukan isi pesan dan media
d.
Menentukan strategi
e.
Menyusun rencana tindakan (POA)
3. Pengembangan media
Langkah-langkah yang harus dilakukan dalam pengembangan media ini adalah:
a.
Membuat desain media
b.
Uji coba media
c.
Revisi dan finalisasi data
4. Implementasi, Monitoring, dan Assessment
Dalam program komunikasi, implementasi, monitoring dan evaluasi merupakan
satu kesatuan. Langkah-langkah yang harus dilakukan pada tahap ini adalah:
14

a.
b.
c.
d.

Pelatihan petugas (bila perlu)


Peluncuran launching
Pemantauan prosees
Pengukuran dampak program komunikasi terhadap masyarakat (jangka

pendek, menengah, jangka panjang)


5. Telaah (review)
Program komunikasi adalah suatu proses yang berkesinambungan. Hal ini berarti
bahwa hasil evaluasi dari suatu program komunikasi merupakan feedback dan
input bagi program selanjutnya. Oleh sebab itu, assessment program komunikasi
merupakan telaah (review) bagi program ini, yang terdiri dari
a.
Analisi data assessment
b.
Rekomendasi tindak lanjut
c.
Perencanaan kembali (replant)
D. PEMASARAN SOSIAL
Salah satu bentuk operasional komunikasi kesehatan yang dewasa ini mulai
digunakan dalam program kesehatan adalah pemasaran sosial (sosial marketing).
Pemasaran sosial adalah suatu proses untuk membuat rancangan implementasi dan
pengawasan program yang ditunjukkan untuk meningkatkan penerimaan gagasan sosial
dan perilaku pada suatu kelompok sasaran (philp kotler). Secara umum prinsip dan
kegiatan pemasaran sosial adalah sama dengan pemasaran barang atau komersial;
1. Riset Pasar (marketing research) adalah langkah awal yang harus dilakukan baik
2.

dalam pemasaran sosial maupun pemasaran barang.


Pengembangan produk, produk yang akan dijual adalah berdasarkan hasil riset
pasar yang harus yang telah dilkukan. Produk pada pemasaran sosial bukan

barang, tetapi jasa pelayanan, atau perilaku baru.


3. Penentuan harga (keterjangkauan). Harga barang atau produk semata-matadi
tentukan oleh besarnya biaya yang di perlukan umtuk memproduksi barang
tersebut. Sedangkan harga produk pemasaran sosial juga di pengaruhi oleh
manfaat atau kemudahan yang dapat di nikmati oleh konsumen atau masyarakat
4. Periklanan dan promosi. Menjual produk (jasa pelayanan) dengan mengaitkan
pada minat atau kebutuhan konsumen (masyarakat) pada pemasaran komersial
15

yang paling penting adalah promosi supaya barang cepat laku, sedangkan pada
pemasaran sosial yang penting adalah menumbuhkan perubahan prilaku yang
menguntungkan masyarakat.
Dalam pemasaran sosial produk yang di jual (dipasarkan) adalah produk sosial
atau produk yang secara sosial bermaanfaat, yakni : prilaku baru. Produk sosial
berbeda dengan produk komersial dalam arti:
1. Produk sosial lebih rumit penggunaannya dibandingkan dengan produk
2.
3.
4.
5.
6.

komersial .
Produk sosial sering lebih kontrofersial
Keuntungan produk sosial tidak dapat dirasakan .
Sal;uran distribusi produk sosial lebih sukar digunakan dan dikontrol
Pasar produk sosial sukar dianalisis
Ukuran keberhasilan penjualan atau adobsi produk sosial lebih berat daripada

produk komersial
1. Konsumen (Masyarakat)
Dalam pemasaran sosial , konsumen atau masyarakat ,merupakan pusat
kegiatan, atau pemasaran sosial berorientasi pada konsumen, bukan pada
perusahaan seperti pada pemasaran barang. oleh sebab itu, konsumen adalah
sebagai pengukur kegiatan yang dilaksanakan : Cocok, diminati, dan berhasil.
Artinya konsumen secara sistematis diminta sarat sepanjang proses komunikasi
dan memberikan data untuk berbagai keputusan pemasaran yang menetukan.
Sebelum produk baru dipasarkan pertama kali yang dilakukan adalah riset
pasar secara cermat terhadap sasaran atau masyarakat . Dalam pemasaran , baik
pemasaran barang maupun sosial , masyarakat sebagai sasaran atau pembeli
terdiri dari berbagai kelompok atau subkelompok (karakteristik), yang disebut
sekmentasi sasaran . tujuan dilakukannya segmentasi ini adalah untuk
menentukan cara , metode, dan media yang sesuai dengan tiap kelompok sasaran
tersebut.

16

Pada umumnya segmentasi sasaran ditentukan berdasarkan berbagai kriteria,


antara lain .
a. Karakteristik demografis (Usia, jenis kelamin, pendidikan, sosial
ekonomi, tempat tinggal, agama, dan sebagainya).
b. Karakteristik geografis (Wilayah, luas daerah,

kepadatan,

dan

sebagainya)
c. Psikografis atau karakteristik prilaku (Gaya hidup, nilai-nilai, dan
sebagainya )
2. Variabel Pemasaran Sosial (C- 4P)
Variabel - variabel atau komponen pemasaran sosial, selain masyarakat
sebagai consumer (C ) yang menjadi sasaran adalah seperti di bawah ini :
Hubungan Variabel-variabel Pemasaran Sosial
PRODUK
(PRODUCT)
HARGA
(PRICE)

SASARAN
(CONSUME
R)
PROMOSI
(PROMOTIO
N)

TEMPAT
(PLACE)

a. Product (Produk)
Gagasan (idea), perilaku kesehatan, atau jasa pelayanan yang akan di
pasarkan (di jual) produk ini di batasi dalam lingkupnya (nama, kemasan dan
bunyi pesan). Kemasaan produk, prilaku baru, atau jasa pelayaan ini di
dasarkan kepada hasil riset pasar yang telah di lakukan. Dalam menghasilkan
produk perlu di tentukan posisi produk. Posisi produk menggambarkan sifat
dan tepat produk yang di ciptkan dalam promosi untuk membedakannya dari
pesaing (positioning)
b. Price (Harga)
Dalam pemasaran sosial, yang di maksud harga bukan berarti nilai atau harga
progma semata-mata, tetapi juga pengorbanan, baik tenaga maupun waktu.
Suatu contoh, meskipun seorang ibu dapat mengimusasikan anaknya dengan

17

geratis, tetapi ibu tersebut harus mengorbankan waktu dan tenaganya untuk
dating ke puskesmas atau poswandu waktu dan tenaga ini dapat di nilai
dengan uang sebagai harga dari imunisasi tersebut.
Oleh sebab itu harga produk sosial sangat relative, tergantung dari
segmentasi sasaran berbeda-beda. Nilai pengorbanan waktu bagi ibu-ibu di
desa dengan pendidikan rendah, akan berbeda dengan nilai pengorbanan
waktu bagi ibu-ibu di kota dengan pendidikan tinggi
c. Place (tempat)
Jalur yang di gunakan untuk menyalurkan produk ke konsumen dan temapat
produk disediakan. Penyediaan dan distribusi produk sosial tidak hanya
melibatkan system pengadaan para agen dan pengecer, tetapi juga upaya lain
misalnya kader, tenaga lapan, kerabat, tenaga konsumen dan sebagainya.
Puskesmas, posyandu, pos obat desa, dan polindas adalah tempat-tempat
untuk memasrkan produk kesehatan.
d. Promotion (promosi)
Promosi dalam pemasaran sosial bukan hanya melakukan iklan saja, tetapi
juga menyangkutpendidikan konsumen agar dapat menggunakan produk
secara tepat. Para komunikator kesehatan masyarakat menggunakan prinsip
dasar pengajaran/penyuluhan untuk dapat melatih konsumen agar dapat
menggunakan produk dengan baik dan tepat.

18

BAB III
PENUTUP
A.

KESIMPULAN

Komunikasi

kesehatan

adalah

usaha

yang

sistematis

untuk

mempengaruhi secara positif perilaku kesehatan masyarakat, dengan


menggunakan berbagai prinsip dan metode komunikasi, baik menggunakan
komunikasi interpersonal, maupun komunikasi massa.
Adapun prinsip-prinsip dasar komunikasi itu antara lain :
1. Adanya Proses Komunikasi
2. Makna yang Dikandung Pesan
3. Menuju Suatu Model Proses Komunikasi yang Umum dan Memusat
a.
b.
c.
d.
e.

Proses perencenaaan komunikasi meliputi:


Analisis
Desain Komunikasi
Pengembangan media
Implementasi, Monitoring, dan Assessment
Telaah (review)
Pemasaran sosial adalah suatu proses untuk membuat rancangan implementasi dan

pengawasan program yang ditunjukkan untuk meningkatkan penerimaan gagasan


sosial dan perilaku pada suatu kelompok sasaran (philp kotler).

DAFTAR PUSTAKA

Prof. Dr. Soekidjo Notoatmodjo. S.K.M., M.Com.H. Buku Promosi Kesehatan


Dan Perilaku Kesehatan. Edisi Revisi 2012.

19

Anda mungkin juga menyukai