Anda di halaman 1dari 5

PRAKTIKUM BATUBARA

LABORATORIUM TEKNOLOGI MINERAL


PROGRAM STUDI TEKNIK
PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

BAB IV
BRIKET BATUBARA NON-KARBONISASI

4.1. Tujuan Praktikum


Adapun tujuan dari praktikum kali ini adalah sebagai
berikut:
1. Praktikan mengerti tentang briket batubara non-karbonisasi
2. Praktikan mengerti dan mampu melaksanakan proses
pembuatan briket batubara non-karbonisasi
3. Praktikan mampu menganalisa fungsi dan campuran bahanbahan dalam pembuatan briket batubara non-karbonisasi
4.2. Dasar Teori
4.2.1. Briket Batubara
Briket adalah bahan bakar padat dengan bentuk dan
ukuran tertentu, yang tersusun dari butiran halus dari bahan
yang mengandung karbon tinggi dengan sedikit campuran
perekat seperti tanah liat dan tapioka, serbuk gergaji atau
sekam padi, yang telah mengalami proses pemampatan
dengan daya tekan tertentu, agar bahan bakar tersebut lebih
mudah ditangani dan menghasilkan nilai tambahdalam
pemanfaatannya.
Parameter dalam pembuatan briket batubara adalah
sebagai berikut :
a. Ukuran butir batubara dimana apabila ukuran batubara
semakin seragam, maka briket yang terbentuk akan
semakin kompak.
b. Tekanan mesin pada waktu pembuatan briket adalah
pada saat pemberian tekanan pada mesin atau alat
cetak briket, semakin keras tekanan yang diberikan
Kelompok IX

PRAKTIKUM BATUBARA
LABORATORIUM TEKNOLOGI MINERAL
PROGRAM STUDI TEKNIK
PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

maka batubara akan semakin kompak serta rapi


bentuknya.
c. Kadar air yang terkandung dalam batubara apabila
semakin rendah kadar air, maka briket akan semakin
mudah

pada

proses

penyalaannya

dibangdingkan

dengan dengan briket yang kadar airnya tinggi.


Manfaat dan keunggulan briket batubara

pada

kehidupan adalah sebagai berikut :


a. Sumber daya energi yang mampu menyuplai dalam
jangka panjang.
b. Merupakan tempat penyerapan tenaga kerja yang cukup
berarti baik di pabrik briketnya, distributror, industri tungku
dan mesin briket.
c. Pengganti BBM atau kayu bakar dalam industri kecil dan
rumah tangga.
d. Merupakan bahan bakar yang murah bagi masyarakat
pada daerah terpencil
e. Memberikan sumber

pendapatan

kepada

penyuplai

bahan baku briket seperti batubara, tanah liat, kapur,


serbuk biomassa.
Ada beberapa kelemahan dari briket batubara sebagai
berikut :
a. Susahnya dalam penyalaan.
b. Timbulnya asap dan bau pada saat pembakaran.
c. Kurang ekonomis untuk pembakaran jangka pendek.
(Aladin, 2011)
4.2.2. Briket Batubara Non-karbonisasi
Briket non-karbonisasi adalah briket yang bahan
bakunya tidak mengalami karbonisasi sebelum diproses
menjadi briket. Briket batubara ini adalah campuran brupa
batubara mentah dan

zat perekat (seperti lempung atau

sagu), jadi prosesnya sangat sederhana dan biasanya


berkualitas rendah sehingga harganya lebih murah. Karena
zat terbangnya masih terkandung dalam briket batubara
Kelompok IX

PRAKTIKUM BATUBARA
LABORATORIUM TEKNOLOGI MINERAL
PROGRAM STUDI TEKNIK
PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

maka

penggunaanya lebih baik menggunakan tungku (bukan


kompor)

sehingga

sehingga

akan

menghasilkan

pembakaran yang lebih sempurna dimana seluruh zat


terbang yang terdapat pada briket akan habis terbakar oleh
api di permukaan tungku. Briket ini umumnya digunakan
dalam industri kecil dan kurang cocok untuk memasak
makanan bersentuhan langsung dengan asap.
(Aladin, 2011)
4.2.3. Bentuk Fisik Briket Batubara
Pada saat ini dikenal beberapa bentuk fisik briket
batubara, antara lain :
a. Tipe Yontan
Tipe jenis ini biasanya berbentuk silinder dengan
garis tengah 150 milimeter, tinggi 142 milimeter, berat
3,5 kilogram dan mempunyai lubang berbentuk tabung
searah

memanjang.

tujuannya,

agar

menghisalkan

Keberadaan

lubang

tersebut,

mudah

terbakar

sehingga

maksimum.

Jenis

briket

panas

briket

biasanya digunakan untuk keperluan rumah tangga.

Gambar 4.1
Sketsa Tipe Yontan

Kelompok IX

ini

PRAKTIKUM BATUBARA
LABORATORIUM TEKNOLOGI MINERAL
PROGRAM STUDI TEKNIK
PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
b. Tipe Telur (Egg)

Tipe Telur ini memiliki ciri-ciri dari batubara telur ini


adalah berbentuk oval, berukuran panjang 46 sampai
dengan 48 milimeter, lebar 32 sampai dengan 39
milimeter, tebal bagian tengah 20 sampai dengan 24
milimeter. Pada bagian tepi pinggir dibuat pipih tumpul,
sehingga mudah dipindahkan dan mudah dibakar mulai
dari pinggir ke bagian yang tengah.

Gambar 4.2
Sketsa Tipe Telur
(Sukandarrumidi, 2009)
c. Tipe kubus
Tipe

kubus

berukuranpanjang

120-125

mm

dengan lebar dan tinggi yang sama dimana pada kedua


sisinya berlubang-lubang dengan diameter beragam.

Kelompok IX

PRAKTIKUM BATUBARA
LABORATORIUM TEKNOLOGI MINERAL
PROGRAM STUDI TEKNIK
PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

Gambar 4.3
Sketsa Tipe Kubus
d. Tipe Kenari
Tipe ini hampir sama dengan tipe telur, tetapi
ukurannya lebih besar dibandingkan dengan tipe telur
dengan tinggi 60-80 mm dengan diameter 20-25 mm.

Gambar 4.4
Sketsa Tipe Kenari
(Aladin, 2011)

Kelompok IX

Anda mungkin juga menyukai