Pengkajian
a. Biodata
Dapat terjadi pada semua orang di semua umur; sering terjadi pada remaja dandewasa muda.
jenis kelamin; dapat terjadi pada pria dan wanita.
P e k e r j a a n ; beresiko tinggi pada penjajak seks komersial
b. Keluhan utama
Gejala yang sering menyebabkan penderita datang ke tempat pelayanankesehatan adalah nyeri
pada lesi yang timbul.
c.
f.
Kebutuhan psikososial
Klien dengan penyakit kulit, terutama yang lesinya berada pada bagian mukaatau yang dapat
dilihat oleh orang, biasanya mengalami gangguan konsep diri. Hal itu meliputi perubahan citra
tubuh, ideal diri tubuh, ideal diri, harga diri,penampilan peran, atau identitas diri.
Reaksi yang mungkin timbul adalah:
g. Kebiasaan sehari-hari
Dengan adanya nyeri, kebiasaan sehari-hari klien juga dapat mengalamigangguan, terutama
untuk istirahat/tidur dan aktivitas. Terjadi gangguan BABdan BAK pada herpes simpleks
genitalis. Penyakit ini sering diderita olehklien yang mempunyai kebiasaan menggunakan alatalat pribadi secarabersama-sama atau klien yang mempunyai kebiasaan melakukan
hubunganseksual dengan berganti ganti pasangan.
h. Pemeriksaan fisik
Keadaan umum klien bergantung pada luas, lokasi timbulnya lesi, dandaya tahan tubuh klien.
Pada kondisi awal/saat proses peradangan,dapat terjadipeningkatan suhu tubuh atau demam dan
perubahan tanda-tanda vital yang lain.
Pada pengkajian kulit,ditemukan adanya vesikel-vesikel berkelompok yang nyeri,edema di
sekitar lesi,dan dapat pula timbul ulkus pada infeksisekunder.
Perhatikan mukosa mulut, hidung, dan penglihatan klien. Pada pemeriksaan genitalia pria,
daerah yang perlu diperhatikan adalah bagianglans penis, batang penis, uretra, dan daerah anus.
Sedangkan pada wanita,daerah yang perlu diperhatikan adalah labia mayora dan minora, klitoris,
introitus vagina, dan serviks. Jika timbul lesi, catat jenis, bentuk, ukuran / luas,warna, dan
keadaan lesi. Palpasi kelenjar limfe regional, periksa adanyapembesaran; pada beberapa kasus
dapat terjadi pembesaran kelenjar limferegional.
Untuk mengetahui adanya nyeri, kita dapat mengkaji respon individuterhadap nyeri akut secara
fisiologis atau melalui respon perilaku.
Secarafisiologis,terjadi diaphoresis, peningkatan denyut jantung, peningkatanpernapasan, dan
peningkatan tekanan darah; pada perilaku, dapat jugadijumpai menangis, merintih, atau
marah.Lakukan pengukuran nyeri denganmenggunakan skala nyeri 0-10 untuk orang dewasa.
Untuk anak-anak, pilihskala yang sesuai dengan usia perkembangannya kita bisa menggunakan
skalawajah untuk mengkaji nyeri sesuai usia; libatkan anak dalam pemilihan