Anda di halaman 1dari 4

Lakukan 8 Cara Ini Agar Istiqomah

Mudah Diraih
Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan: Rabb kami ialah Allah kemudian mereka
istiqomah pada pendirian mereka, maka malaikat akan turun kepada mereka (dengan
mengatakan): Janganlah kamu merasa takut dan janganlah kamu merasa sedih; dan
bergembiralah kamu dengan (memperoleh) surga yang telah dijanjikan Allah kepadamu.
(QS. Fushilat: 30)
Shadaqallahul azhiem.
Istiqomah. Kata yang sangat mudah untuk kita ucapkan, akan tetapi sangatlah sulit untuk
dilakukan. Apabila kita berbicara mengenai istiqomah, maka ini tidak akan terlepas dari yang
namanya hidayah. Tidaklah mungkin seseorang bisa istiqomah, melainkan ia pasti diberi
hidayah (petunjuk) oleh Allah SWT untuk menjalankan hal tersebut.
Kita mungkin pernah mendengar atau melihat sendiri, bahwa ada seorang yang dulunya
dikenal sangat shalih, baik, rajin beribadah, memakai pakaian yang menutup aurat dan
sebagainya, namun sekarang hal tersebut berbalik 180 derajat. Ia menjadi seorang yang malas
beribadah, akhlaknya tidak karu-karuan dan seterusnya. Tentunya, kita tidak ingin menjadi
seperti ini bukan?
Berusaha menjadi pribadi yang istiqomah itu akan memerlukan usaha dan kesabaran ekstra.
Maka tidak heran, Allah SWT akan mengganti usaha dan kesabaran kita tersebut dengan
pertolongan-Nya seperti yang sudah disebutkan dalam surat Fushilat ayat 30 di atas. Apa saja
sih usaha dan tips agar kita bisa menjadi istiqomah dalam kebaikan? Berikut ini keutamaan
istiqomah dan tips-tips yang bisa dilakukan supaya (insya Allah) kita bisa istiqomah dalam
agama ini serta senantiasa dalam ketaatan.

Arti dan Keutamaan Istiqomah


Menurut Al-Hafizh Ibnu Rajab Al-Hambali, yang dimaksud dengan istiqomah ialah
menempuh jalan (ajaran agama) yang lurus dengan tidak berpaling baik ke kiri maupun ke
kanan. Dalam hal ini, istiqomah mencakup pelaksanaan segala bentuk ketaatan (kepada
Rabbul Alamin, Allah) baik lahir maupun batin serta meninggalkan segala laranganNya. Allah SWT berfirman,


Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan: Rabb kami ialah Allah kemudian mereka
istiqomah pada pendirian mereka, maka malaikat akan turun kepada mereka (dengan
mengatakan): Janganlah kamu merasa takut dan janganlah kamu merasa sedih; dan
bergembiralah kamu dengan (memperoleh) surga yang telah dijanjikan Allah kepadamu.
(QS. Fushilat: 30)
Para ulama ahli tafsir ketika memberikan penjelasan mengenai istiqomah di ayat ini terbagi
menjadi 3 pendapat.
1; Istiqomah dalam agama Islam. Inilah yang dikatakan oleh Mujahid (nama seorang
tabiin) dan Sayyidina Abu Bakar Ash-Shiddiq.
2; Istiqomah dalam ketaatan kepada Allah. Pendapat ini dari Sayyidina Ibnu Abbas.

3; Istiqomah dalam keikhlasan. Inilah pendapat dari Abul Aliyah.


Ketiga pendapat ini keseluruhannya bisa kita pakai, karena tidak ada yang
bertentangan.
Pada ayat tersebut dijelaskan, bahwa seseorang yang bisa terus beristiqomah di atas agama
Islam dan ketaatan kepada Allah, kelak akan diberikan kabar gembira serta dihibur oleh para
malaikat agar tidak takut dan bersedih. Sebagian ulama berpendapat bahwa kabar gembira ini
akan diberi ketika sakaratul maut.
Imam Mujahid ketika menafsirkan ayat ini menyebutkan bahwa para malaikat akan
mengatakan; Janganlah takut dengan akhirat yang akan kalian hadapi. Juga jangan bersedih
dengan dunia yang akan kalian tinggalkan yaitu anak, keluarga, harta serta tanggungan
hutang karena para malaikat-lah nanti yang akan mengurusnya. Di saat itu pulalah orangorang yang istiqomah tadi akan diberi kabar gembira mengenai surga yang sudah dijanjikan.
Menurut Zaid bin Aslam, hiburan serta kabar gembira ini tidak hanya disampaikan ketika
sekarat saja, akan tetapi juga ketika berada di alam barzakh (alam kubur) serta ketika
dibangkitkan di hari kiamat. Inilah keutamaan yang akan didapatkan oleh orang-orang yang
istiqomah dalam 3 hal yang disebutkan di atas.

8 Tips Supaya Tetap Istiqomah Dalam Beragama dan


Ketaatan
Berikut ini 8 tips yang, insya Allah, bisa membantu kita untuk menjadi pribadi yang
istiqomah baik dalam agama Islam, maupun dalam ketaatan.

1. Memahami dan Mengamalkan Intisari Dua Kalimat Syahadat


Apabila kita ingin terus berada dalam agama ini, yang harus kita perhatikan pertama kali
adalah rukun Islam kita yang pertama, kedua kalimat syahadat. Ketika kita sudah bersaksi
bahwa tiada yang berhak disembah selain Allah dan Nabi Muhammad adalah utusan Allah,
itu artinya kita juga mengikrarkan untuk tidak akan menambah sesembahan lain atau
sekutu bagi Allah serta taat kepada perintah dan ajaran yang dibawa oleh utusan-Nya,
Muhammad SAW.

2. Memperbanyak Interaksi dengan Al-Quran


Allah SWT menyebutkan, bahwasannya salah satu alasan kitab suci umat Islam ini
diturunkan ialah untuk meneguhkan keimanan orang-orang yang sudah beriman serta menjadi
petunjuk bagi mereka. Dia berfirman,


Katakanlah: Ruhul Qudus (Jibril) menurunkan Al Quran itu dari Rabbmu dengan benar,
untuk meneguhkan (hati) orang-orang yang telah beriman, dan menjadi petunjuk serta kabar
gembira bagi orang-orang yang berserah diri (kepada Allah). (QS. An Nahl: 102)
Imam Ibnu Katsir mengatakan mengenai ayat tersebut, Katakanlah wahai Muhammad, Al
Quran itu adalah petunjuk bagi hati orang beriman dan obat penawar bagi hati dari berbagai
keraguan.
Biasanya, orang-orang yang tidak istiqomah dalam agama ini adalah mereka yang kurang
interaksi dengan al-Quran dan malah sering berinteraksi dengan orang kafir ataupun orangorang liberal, sekuler dan sejenisnya.

3. Mulai dari Amal-amal Sederhana


Untuk menjadi pribadi yang istiqomah dalam beramal shalih, kita perlu membiasakan dari
amal-amal yang sederhana seperti bersedekah (walaupun sedikit), membantu kawan, sholat
dhuha dan lain lain. Nabi Muhammad SAW bersabda bahwasannya amal yang paling dicintai
Allah itu adalah amal-amal yang terus istiqomah walaupun sedikit.
Dari yang sedikit ini, sedikit demi sedikit ditingkatkan hingga menjadi amalan yang besar
lagi istiqomah.

4. Paksa Diri Memberikan Manfaat bagi Sesama


Beramal shalih tidak hanya amal-amal yang berkaitan dengan diri sendiri, tapi harus juga
bermanfaat bagi orang di sekitar kita. Sikap terlalu mementingkan diri sendiri, walaupun
dalam kebaikan, serta tidak peduli dengan orang di sekitar kita justru tidak baik, karena itu
artinya kita membiarkan saudara seiman kita berada dalam kesulitan, baik dunia maupun
akhirat.
Oleh karena itu, diantara yang penting untuk dilakukan agar bisa terus istiqomah beramal
shalih adalah selalu berusaha membuka celah kebaikan dengan memberikan manfaat kepada
saudara kita, walaupun mungkin kecil di mata kita, bisa jadi besar di mata orang yang kita
bantu tersebut.

5. Tingkatkan Keyakinan Adanya Balasan di Akhirat


Allah SWT selalu memiliki cara untuk memotivasi hamba-Nya agar giat beribadah.
Terkadang, motivasi itu dalam bentuk balasan di dunia yang bisa kita rasakan langsung. Akan
tetapi, bisa juga balasan dari amal shalih kita Allah simpan sebagai balasan di akhirat. Untuk
tetap istiqomah dalam beramal, kita harus mempercayai bahwa setiap amal baik kita pasti
memiliki balasan tersendiri sebagaimana yang Allah janjikan di berbagai ayat dan haditshadits Nabi-Nya.
Demikian pula apabila kita mulai futur dan ingin kembali melakukan kemaksiatan, ingatlah
keburukan yang akan menimpa kita di akhirat nanti. Apabila itu terlalu menakutkan, maka
cukup ingat bahwa Allah akan memberikan balasan besar bagi orang-orang yang mau
meninggalkan kemaksiatan karena Allah.

6. Memiliki Kawan dalam Kebaikan


Dalam beristiqomah, kadang kita memerlukan kawan yang terus mengingatkan kita mengenai
amal-amal shalih atau bisa kita jadikan teladan dalam beramal. Allah SWT berfirman,


Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah, dan hendaklah kamu bersama
orang-orang yang benar. (QS. At Taubah: 119).
Demikian pula Nabi Muhammad SAW menyampaikan pentingnya sahabat dalam kebaikan;





Seseorang yang duduk (berteman) dengan orang sholih dan orang yang jelek adalah
bagaikan berteman dengan pemilik minyak misk dan pandai besi. Jika engkau tidak

dihadiahkan minyak misk olehnya, engkau bisa membeli darinya atau minimal dapat baunya.
Adapun berteman dengan pandai besi, jika engkau tidak mendapati badan atau pakaianmu
hangus terbakar, minimal engkau dapat baunya yang tidak enak.

7. Membaca Kisah Orang-orang Shalih


Diantara yang bisa memotivasi kita untuk senantiasa beramal dengan istiqomah adalah
membaca kisah orang-orang yang shalih dan meneladani sikap mereka dalam beramal agama.
Ini juga yang menjadi alasan mengapa Allah banyak memberikan kisah-kisah orang shalih
dan para nabi di dalam Al-Quran. Allah Azza wa Jalla berfirman,


Dan semua kisah dari rasul-rasul Kami ceritakan kepadamu, ialah kisah-kisah yang
dengannya Kami teguhkan hatimu; dan dalam surat ini telah datang kepadamu kebenaran
serta pengajaran dan peringatan bagi orang-orang yang beriman. (QS. Hud: 11)

8. Perbanyak Doa Memohon Pertolongan dari Allah


Diantara sifat khas orang beriman ialah selalu memohon dan berdoa kepada Allah agar
diberi keteguhan pada kebenaran. Disebutkan di Al-Quran, Allah Taala memuji orang-orang
yang beriman yang selalu berdoa kepada-Nya untuk meminta keteguhan iman ketika
menghadapi ujian. Allah Taala berfirman,

)


) ( 146

( 147

148)
Dan berapa banyaknya nabi yang berperang bersama-sama mereka sejumlah besar dari
pengikut(nya) yang bertaqwa. Mereka tidak menjadi lemah karena bencana yang menimpa
mereka di jalan Allah, dan tidak lesu dan tidak (pula) menyerah (kepada musuh). Allah
menyukai orang-orang sabar. Tidak ada doa mereka selain ucapan: Ya Rabb kami,
ampunilah dosa-dosa kami dan tindakan-tindakan kami yang berlebih-lebihan dalam urusan
kami dan teguhkanlah pendirian kami, dan tolonglah kami terhadap kaum yang kafir.
Karena itu Allah memberikan kepada mereka pahala di dunia dan pahala yang baik di
akhirat. Dan Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebaikan (QS. Ali Imran: 146148).

Anda mungkin juga menyukai