Memiliki Peluang pasar yang besar (pertumbuhan yang besar) dan pangsa
pasar rendah
b. Bintang (Star)
ABDUL ROSID,SE,MM
MANAJEMEN STRATEGIK
d. Anjing (Dog)
Membangun
2.
Mempertahankan
3.
Panen
4.
Dihapus
POSISI
BISNIS
Question
Mark
LABA
INVESTASI
ALIRAN KAS
memperbesar pagsa
Nol/negatif
Sangat tinggi
Sangat Negatif
pasar
Rendah/negatif
Nol
Positif
Star
- panen /divestasi
Mempertahankan/
Tinggi
Hampir Nol
Cash
Tinggi
Rendah
Sangat Tinggi
Cows
Dog
pasar
Panen / divestasi
Rendah / Negatif
Disinvestasi
Positif / Negatif
ABDUL ROSID,SE,MM
MANAJEMEN STRATEGIK
KELEMAHAN BCG
Apakah terdapat hubungan linier antara Pangsa Pasar dengan Aliran Kas
angatlah penting bagi seorang Pimpinan, untuk menilai dan mengevaluasi apakah unit
bisnis yang dibawah kendalinya benar-benar menguntungkan. Ada beberapa cara
menilai sebuah Strategic Business Unit (selanjutnya disingkat SBU). Salah satunya
dan umum digunakan adalah menghitung nilai sekarang dari arus kas yang diharapkan
bisa dihasilkan dari SBU yang bersangkutan. Nilai sekarang dari arus kas tersebut
merupakan nilai dari SBU.
Di bawah ini tahap-tahap perhitungan dengan model arus kas didiskonto (discounted
cash flow model), yang antara lain saya dapatkan dari bukunya pak Bramantyo,
berjudul Restrukturisasi Perusahaan Berbasis Nilai. Strategi Menuju Keunggulan
Bersaing (2004: 83-105). Tahap penilaian SBU terdiri atas 10 tahap, yang secara garis
besarnya sebagai berikut:
ABDUL ROSID,SE,MM
MANAJEMEN STRATEGIK
ABDUL ROSID,SE,MM
MANAJEMEN STRATEGIK
Retention Ratio adalah rasio antara laba ditahan dengan laba bersih yang telah
disesuaikan. Sedangkan ROE (Return on Equity) adalah rasio antara laba bersih yang
telah disesuaikan dengan nilai ekuitas dalam neraca.
ABDUL ROSID,SE,MM
MANAJEMEN STRATEGIK
Rs.f. Analis dituntut untuk mampu bermain-main dengan statistik dan ekonometrik
supaya dapat menghitung Rs.f dengan baik.
Analis juga dituntut dapat menetapkan besarnya premium.
Rs = CoE = Rf + premium
Pengertian premium adalah tambahan biaya yang harus ditanggung dan ditawarkan ke
investor, supaya investor mau menginvestasikan uangnya ke SBU atau perusahaan
yang dianalisis. Adanya tambahan biaya karena investasi di SBU atau perusahaan,
memiliki risiko yang lebih besar dibanding dengan investasi di obligasi pemerintah
dengan tingkat pengembalian sebesar Rf. Semakin besar risiko, semakin besar pula
premium yang perlu diberikan.
Sebagai contoh, SBU untuk perusahaan pengembang, real estat, otomotif, tergolong
SBU berisiko tinggi. SBU untuk perusahaan jasa manajemen, dan industri kebutuhan
dasar, memiliki tingkat risiko yang lebih rendah.
ABDUL ROSID,SE,MM
MANAJEMEN STRATEGIK
Secara prinsip, terminal value merupakan nilai perusahaan pada suatu titik waktu di
masa depan. Penetapan kurun waktu untuk perhitungan terminal value tidak
tergantung pada umur buku atau umur ekonomis suatu aset, tetapi berdasar pola
pertumbuhan FCFE, yang merupakan hasil analisis pada tahap 4. Titik waktu
penghitungan terminal value adalah saat dimana pertumbuhan atau gt sudah
mencapai tingkat pertumbuhan yang konstan.
Misalnya, setelah enam tahun pertumbuhan diasumsikan stabil, maka terminal value
dihitung pada akhir tahun ke enam. Demikian juga jika pertumbuhan FCFE
diasumsikan stabil pada akhir tahun ke 20, maka terminal value dihitung pada akhir
tahun ke-20.
ABDUL ROSID,SE,MM
MANAJEMEN STRATEGIK
Hasil penilaian tahap 1 sampai dengan 8 hanyalah satu nilai perusahaan. Nilai tersebut
merupakan nilai harapan atau ekspektasi, apabila segala asumsi yang digunakan
benar-benar terjadi tanpa adanya penyimpangan. Dalam kenyataan, penyimpangan
sangat mungkin terjadi.
Ketidakpastian variabel-variabel tersebut menyebabkan nilai
perusahaan bisa
bervariasi. Bila variabel makro bergerak ke arah memburuk, nilai perusahaan akan
menurn, begitu pula sebaliknya. Oleh karena itu perlu dilakukan perhitungan dalam
berbagai kondisi. Cara yang umum adalah melakukan analisis sensitivitas atau
simulasi. Analis mengulangi tahap 1 sampai dengan tahap 8 dengan berbagai
skenario, dengan mengubah variabel-variabel. Dalam setiap skenario kejadian, bisa
terjadi perubahan variabel makro sekaligus, dan setiap terjadi perubahan skenario,
analis melakukan analisis ulang dari tahap 1 sampai tahap 8. Dengan melakukan
analisis untuk berbagai kemungkinan kejadian, analis akan menemukan berbagai
kemungkinan nilai perusahaan.
Yang dimaksudkan dengan nilai jangkauan (range) disini adalah selisih antara tertinggi
dan terendah dari nilai perusahaan. Pada akhir tahap 9 akan diperoleh dua besaran
angka, yaitu:
1. Ekspektasi nilai perusahaan. Nilai ini diperoleh dari hasil tahap 1 sampai
dengan tahap 8.
2. Kemungkinan naik turunnya nilai perusahaan, disekitar nilai ekspektasi
tersebut. Naik turunnya nilai ekspektasi perusahaan, diperoleh dari tahap 9.
ABDUL ROSID,SE,MM
MANAJEMEN STRATEGIK
Dari tahap di atas, anda telah siap untuk menjual SBU atau perusahaan, yang tak
sejalan dengan strategi korporat. Bagaimana dengan praktek sehari-hari? Jika anda
sebagai Pimpinan perusahaan, anda harus mempunyai tim analisis yang kuat untuk
membuat penilaian tersebut. Apabila hal ini tak memungkinkan, anda bisa meminta
bantuan konsultan independen, untuk melakukan due dilligence (uji tuntas) guna
menilai SBU atau perusahaan yang akan dijual, atau yang hendak anda beli. Namun
demikian, anda tetap perlu mempunyai tim internal yang handal, sebagai counterpart
dari konsultan tersebut, dan pada akhirnya anda mempunyai tim sendiri bilamana
proses due dilligence telah selesai.
ABDUL ROSID,SE,MM
MANAJEMEN STRATEGIK