PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Dalam dinamika masyarakat global yang bersaing saat ini, yang
ditandai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, mendorong
berdirinya organisai-organisai baru baik dalam skala besar maupun kecil.
Memasuki pasar bebas yang terjadi di Indonesia menyebabkan persaingan yang
semakin ketat bagi organisai-organisai tersebut. Organisai-perusahan tersebut
saling berlomba untuk memenangkan persaingan agar dapat terus bertahan.
Setiap organisai harus dapat merespon tiap perubahan yang terjadi. Hal
ini
mendorong
mempertahankan
suatu
organisai
kelangsungan
untuk
mempunyai
hidupnya.
Suatu
strategi
dalam
organisai
harus
keberhasilan
atau
kegagalan
suatu
organisasi
dalam
tetapi meliputi berbagai hal, seperti kemampuan kerja, disiplin, hubungan kerja,
prakarsa, kepemimpinan dan hal-hal khusus sesuai dengan bidang dan level
pekerjaan yang dijabatinya. Prestasi kerja seorang pegawai pada dasarnya adalah
hasil kerja seorang pegawai selama periode tertentu dibandingkan dengan
berbagai kemungkinan, misalnya standart, target/sasaran atau kriteria yang telah
ditentukan terlebih dahulu dan telah disepakati bersama. Tentunya dalam hal
penilaian tetap mempertimbangkan berbagai situasi dan kondisi yang
mempengaruhi prestasi kerja tersebut.
Penilaian terhadap prestasi kerja pegawai merupakan suatu hal yang
mutlak dilakukan oleh suatu organisasi/perusahan yang dibebankan kepada
manajer. Penilaian terhadap prestasi kerja pegawai dilakukan setelah pegawai
diterima, ditempatkan dan dipekerjakan. Hal ini dilakukan untuk mengetahui
prestasi yang dapat dicapai oleh setiap pegawai. Apakah prestasi kerja yang
dicapai setiap pegawai baik, sedang atau kurang. Penilaian prestasi kerja penting
bagi setiap pegawai dan berguna bagi organisai untuk menetapkan kebijaksanaan
selanjutnya.
Penilaian prestasi kerja pegawai perlu dilaksanakan secara rutin agar
dapat diketahui peran aktif para pegawai dalam mendukung tercapainya tujuan
organisai. Sistem penilaian kerja harus dilaksanakan dengan jelas dan obyektif
dan dapat digunakan sebagai pedoman dalam menilai pegawai secara adil.
Dalam pelaksanaan penilaian yang ada akan menumbuhkan suasana kerja yang
sehat dan bersemangat karena pegawai merasa diperhatikan dan diperlakukan
sama dalam melaksanakan pekerjaannya. Dengan semangat kerja yang tinggi
dari pegawai tersebut maka akan dapat meningkatkan produktifitas yang tinggi.
Dengan adanya penilaian prestasi kerja yang obyektif atau terbuka,
pegawai dapat mengetahui hasil penilaian terhadap dirinya dan dapat
mengajukan keberatan apabila hasil penilaian itu tidak sesuai dengan
kenyataanya. Bagi pegawai, penilaian tersebut berperan sebagai umpan balik
tentang berbagai hal seperti kemempuan, ketelitian, kekurangan dan potensinya
yang pada gilirannya bermanfaat untuk menentukan tujuan, jalur, rencana dan
pengembangan karirnya.
rangsangan
apabila
kelemahannya,
bagi
para
pegawai
pegawai
untuk
memperbaiki
diberitahu
mengenai
prestasinya.
kelemahan-
BAB II
LANDASAN TEORI
A.
bahwa Kompensasi acap kali juga disebut penghargaan dan dapat didefinisikan
sebagai setiap bentuk penghargaan yang diberikan kepada pegawai sebagai balas
jasa atas kontribusi yang mereka berikan kepada organisasi.
Kompensasi dalam www.stie- stikubank.ac.id adalah :
a.
Segala sesuatu yang diterima para pegawai sebagai balas jasa untuk
kerja mereka.
b.
c.
BAB III
PEMBAHASAN
Setiap Organisasi mempunyai tujuan yang hendak dicapai. Tujuan suatu
organisai tidak hanya untuk mepertahankan kelangsungan hidup organisai, namun
juga harus memperhatikan kualitas dari hasil produksinya. Produk yang bermutu
dihasilkan oleh pegawai yang bermutu. Pegawai yang bermutu adalah pegawai yang
berprestasi tinggi. Untuk mengetahui apakah pegawai yang ada dalam organisai
memiliki kualitas yang tinggi dan dapat bekerja dengan baik perlu diadakan penilaian
terhadap prestasi kerja pegawai maka dapat diketahui sejauh mana para pegawai
dapat melaksanakan tugasnya secara keseluruhan.
Penilaian prestasi dan kinerja pegawai tidak dapat dipisahkan dengan
kebijaksanaan organisai di bidang personalia. Penilaian prestasi kerja bagi semua
pegawai di dalam organisai. Penilaian prestasi kerja pegawai perlu dilaksanakan
secara rutin agar dapat mengetahui peran aktif para pegawai dalam mendukung
tercapainya tujuan organisai. Sistem penilaian harus dilaksanakan dengan jelas dan
obyektif dan dapat digunakan sebagai pedoman dalam menilai pegawai secara adil.
Dalam pelaksanaan penilaian yang ada akan menumbuhkan suasana kerja yang sehat
dan bersemangat karena pegawai merasa diperhatikan dan diperlakukan sama dalam
melaksanakan pekerjaannya. dengan semangat kerja yang tinggi dari pegawai
tersebut maka akan dapat meningkatkan produktifitas yang tinggi. Disisi lain, sebagai
balas jasa dari pihak organisai / organisasi kepada pegawai adalah dengan
memberikan kompensasi. Pemberian kompensasi kepada pegawai merupakan hal
yang penting dalam organisasi, dimana pengelolaan kompensasi menjadi tanggung
jawab Departemen Sumber Daya Manusia.
Penilaian terhadap prestasi kerja pegawai Dinas Pertambangan dan Energi
Kabupaten Kapuas dilakukan setelah pegawai diterima, ditempatkan dan
dipekerjakan. Hal ini dilakukan untuk mengetahui prestasi yang dapat dicapai oleh
setiap pegawai pada unit-unit tertentu. Penilaian prestasi kerja penting bagi setiap
pegawai dan berguna bagi organisai untuk menetapkan kebijaksanaan selanjutnya.
Penilaian prestasi kerja di Dinas Pertambangan dan Energi Kabupaten Kapuas sangat
penting
sekali
karena
untuk
mengetahui
kinerja
setiap
pegawai
dalam
10
Metode ini merupakan metode penilaian yang mendasarkan pada catatancatatan penilai yang menggambarkan perilaku pegawai sangat baik atau sangat jelek
dalam kaitannya dengan pelaksanaan kerja.
Dalam suatu penilaian pasti standart yang telah ditentukan untuk mencapai
tujuan yang ingin dicapai. Dalam Dinas Pertambangan dan Energi Kabupaten Kapuas
terdapat standart dalam penilaian prestasi kerja dalam menetukan kompensasi
(renumerasi).
Sistem adalah kumpulan dari suatu prosedur-prosedur yang saling terkait
untuk mencapai suatu tujuan. Sebuah sistem adalah himpunan dari bagian-bagian
yang saling berhubungan yang secara bersama mencapai tujuan-tujuan yang sama.
(Lani Sidarta,2010:9).
Dalam setiap kegiatan selalu ada prosedur atau langkah-langkah yang harus
dilaksanakan agar kegiatan tersebut dapat berjalan dengan lancar dan terlaksana
dengan baik. Demikian dengan kegiatan pemberian kompensasi (renumerasi) yang
dilaksanakan oleh Dinas Pertambangan dan Energi Kabupaten Kapuas, agar
pelaksanaan pemberian kompensasi dapat berjalan dengan lancar maka dilakukannya
prosedur pemberian kompensasi (renumerasi).
Langkah-langkah dalam pemberian kompensasi di Dinas Pertambangan dan
Energi Kabupaten Kapuas adalah :
a. Secara unit :
b. Secara Individu :
Dalam setiap pelaksanaan kegiatan suatu organisasi tidak akan lepas dari
sesuatu yang disebut kendala atau hambatan. Kendala atau hambatan tersebut dapat
mengurangi bahkan bisa menggagalkan suatu tujuan yang telah ditetapkan. Tidak
semua rencana yang dibuat akan menjadi mudah untuk dilaksanakan karena di dalam
mencapai tujuan tidak mungkin akan berjalan secara mulus, namun bukan berarti
bahwa menjadi hal yang ditakuti sehingga dapat mengakibatkan suatu organisasi
tidak dapat mencapai tujuan yang diharapkan.
Kendala yang ditemukan pada pelaksanaan penilaian prestasi kerja di Dinas
Pertambangan dan Energi Kabupaten Kapuas adalah sebagai berikut :
11
1.
Subyektifitas Penilaian
Setelah peneliti melakukan serangkaian penelitian, sebenarnya ada beberapa
hambatan yang ditemukan dalam pelaksanaan penilaian prestasi kerja, Kendala yang
ditemui dalam melaksanakan penilaian kinerja itu biasanya terletak pada dekat atau
tidak seorang pegawai terhadap atasan. Faktor Subyektifitas penilaian atasan
terhadap bawahan adalah salah satu kendala yang ditemukan dalam pelaksanaan
penilaian prestasi kerja.
2.
12
masa lalu maupun masa depan. Hubungan yang harmonis dapat menyebabkan
penilaian kinerja dilakukan dengan obyektif.
Adanya bimbingan (konseling) serta komunikasi yang baik.
Bimbingan atau konseling adalah pertemuan antara atasan dan bawahanya
untuk mengevaluasi performansi sesuai SKP (Sasaran Kerja Pegawai) pegawai dan
mencari solusi bersama untuk masalah-masalah yang dihadapi pegawai. Konseling
antara bawahan dan atasan yang dilakukan rutin serta adanya komunikasi yang baik
dan lancar akan menyebabkan proses penilaian kerja menjadi lancar dan baik.
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
1.Dinas Pertambangan dan Energi Kabupaten Kapuas menggunakan istilah
renumerasi dalam sistem pemberian imbalan atau balas jasa kepada pegawai.
Adapun pelaksanaan penilaian prestasi kerja di Dinas Pertambangan dan
Energi Kabupaten Kapuas adalah sebagai berikut : Penilaian prestasi kerja di
Dinas Pertambangan dan Energi Kabupaten Kapuas diakukan sesuai SKP
yang sebelumnya adalah menggunakan DP3. Waktu penilaian prestasi kerja di
Dinas Pertambangan dan Energi Kabupaten Kapuas dilakukan setiap 3 bulan
sekali untuk SKP dan 1 tahun sekali untuk kompetensi pegawai. Sistem
penilaian prestasi kerja dalam menentukan kompensasi (renumerasi) di Dinas
Pertambangan dan Energi Kabupaten Kapuas ada dua yaitu Sistem penilaian
secara Individu dan sistem penilaian secara unit.
2.Kendala dalam pelaksanaan penilaian prestasi kerja di Dinas Pertambangan dan
Energi Kabupaten Kapuas adalah : Penilaian masih bersifat subyektif dan
tidak adanya konseling antara bawahan dan atasan. (1) Subyektifitas
Penilaian. (2) Tidak adanya bimbingan (konseling) dan komunikasi antar
pegawai.
13
obyektif,
dengan
bantuan
bagian
kepegawaian
(SDM)
dan
B. Saran
1. Hendaknya mengadakan pembinaan tentang cara atau teknik penilaian yang
obyektif kepada pegawai yang mempunyai wewenang mengadakan
penilaian (tim penilai) setiap 1 tahun sekali oleh bagian kepegawaian
(SDM).
2. Hendaknya bagian kepegawaian mengadakan sosialisasi secara rutin tentang
job description dan job analisys pegawai di tiap-tiap bagian setiap 3 bulan
sekali agar pegawai selalu semangat pada tugas dan kewajibannya sehingga
dapat menjadi lebih baik lagi di masa yang akan datang.
3. Hendaknya antara pegawai satu dengan yang lain untuk meningkatkan
kualitas kerja saling berinteraksi, berkomunikasi dan bekerja sama dalam
melaksanakan pekerjaan.
DAFTAR PUSTAKA
14