Anda di halaman 1dari 3

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Gunung walat secara geografis terletak pada 6o5423 6o5535 LS dan 106o4827106o5029 BT, secara administratif terletak dalam wilayah kecamatan Cibadak Kabupaten
Sukabumi. Batas batas gunung walat adalah Utara : Desa Batununggul dan desa Dekarwangi,
Timur : Desa Cicantayan dan Cijati, Selatan : Desa Hegarmanah, Barat : Desa Hegarmanah

Gambar 1 (batasan Gunung walat).


Kandungan batu alam di gunung walat terdiri dari batuan sedimen vulkanik berwarna hijau
semu abu abu, uyang membentuk tiga seri lapisan yang sangat tebal. Menurut peta geologi
Lembar Bogor Jawa (1974) gunung walat dan sekitarnya dibangun oleh batuan sedimen
tersier bawah (oligosen) yang disebut formasi Walat. Formasi walat terutama disusun oleh
batu pasir kwarsa yang berlapisan silang, konglomerat kerakal kwrsa, lempung karbon, lignit,
dan lapisan arang tipis. Makin ke atas ukuran butiran bertambah dan tersingkap di Gunung
Walat (dekat Cibadak) serta daerah sekitarnya.
Menurut Effendi et.al (1998) dalam Praptisih et.al 2009 secara stratigrafis, batuan tertua di
daerah Sukabumi adalah Formasi Walat yang disusun oleh batu pasir kuarsa berlapisan
silang, konglomerat kerakal kuarsa, batu lempung karbonan, dan lapisan tipis-tipis batubara;
ke atas ukuran butir bertambah kasar; tersingkap di Gunung Walat dan sekitarnya (Gambar 2
dan 3). Umur batuan ini diduga Oligosen Awal. Diatasnya secara selaras diendapkan Formasi
Batuasih yang terutama terdiri atas batu lempung napalan hijau dengan konkresi pirit.

Gambar 2

G
ambar 3
1.2 Tujuan Pengamatan
1. Mengamati dan menginterpretasika formasi walat
2. Menggambar penampang seismic pada formasi walat, dan melihat petroleum system.

1.3 Metode Pengamatan


Pengamatan yang dilakukan di Gunung walat dilaksanakan pada hari Minggu 16 Oktober
2016 pukul 08.00 WIB. Cuaca pada hari itu agak cerah. Sebelum melakukan pengamatan kita
menyiapkan alat alat dan bahan yang akan di bawa dan digunakan ketika pengamatan.
Alat dan Bahan :
1. Palu
2. Stopwatch
3. Buku lapang
4. Kamera
5. Loop
Adapaun langkah-langkah yang kita lakukan ketika pengamatan adalah
1. Mengamati keadaan sekitar area pengamatan, melihat track yang akan dilalui, kemudian
2. Berjakan menuju tempat pengamatan, lalu menggambar sketsa temat pengamatan
( Lebar, tinggi, tebal )
3. Mengamatai setiap unit pada daerah pengamatan (menentukan ada berapa unit)
4. Setelah menetukan ada berapa unit, maka kita menginterpretasikan proses dan penyebab
terbentuknya unit tersebut, yaitu berdasarkan proses sedimentary atau proses tektonik.
5. Kemudian menginterpretasikan secara detail penyebab terjadinya proses tersebut, seperti
melihat dari patahan yang ada, ripple yang ada, adanya burau dsb, setelah itu
6. Melihat geometri struktur termasuk ke Sheer, channel, atau bar. Mula mula kita
mengamati geometri secara keseluruhan, kemudian mengiterpretasikan geometri tiap tiap
unit.
7. Menginterpretasikan hubungan antar unit dengan mengamati perbedaan setiap unit yang
mengalami crossing upward ( semkin ke atas semakin tebal)
8. Lalu melihat tanda tanda atau ciri untuk bisa menginetrpretasikan depositional settingnya.
9. Kemudian mengnterpretasikan depositional setting tersebut degan membuat kolom
hubungan antara gamma ray, density neutron, resistivity.
10. Kemudian mengamati petroleum system dengan mengamati
- Source rock
- Reservoir
- Seal
- trap
11. kemudian tahap terkhir adalah menggambar penmpang seismic hasil dari kesimpulan
semua yang telah kita amati diatas.

Anda mungkin juga menyukai