Gunung walat secara geografis terletak pada 6o5423 6o5535 LS dan 106o4827106o5029 BT, secara administratif terletak dalam wilayah kecamatan Cibadak Kabupaten Sukabumi. Batas batas gunung walat adalah Utara : Desa Batununggul dan desa Dekarwangi, Timur : Desa Cicantayan dan Cijati, Selatan : Desa Hegarmanah, Barat : Desa Hegarmanah
Gambar 1 (batasan Gunung walat).
Kandungan batu alam di gunung walat terdiri dari batuan sedimen vulkanik berwarna hijau semu abu abu, uyang membentuk tiga seri lapisan yang sangat tebal. Menurut peta geologi Lembar Bogor Jawa (1974) gunung walat dan sekitarnya dibangun oleh batuan sedimen tersier bawah (oligosen) yang disebut formasi Walat. Formasi walat terutama disusun oleh batu pasir kwarsa yang berlapisan silang, konglomerat kerakal kwrsa, lempung karbon, lignit, dan lapisan arang tipis. Makin ke atas ukuran butiran bertambah dan tersingkap di Gunung Walat (dekat Cibadak) serta daerah sekitarnya. Menurut Effendi et.al (1998) dalam Praptisih et.al 2009 secara stratigrafis, batuan tertua di daerah Sukabumi adalah Formasi Walat yang disusun oleh batu pasir kuarsa berlapisan silang, konglomerat kerakal kuarsa, batu lempung karbonan, dan lapisan tipis-tipis batubara; ke atas ukuran butir bertambah kasar; tersingkap di Gunung Walat dan sekitarnya (Gambar 2 dan 3). Umur batuan ini diduga Oligosen Awal. Diatasnya secara selaras diendapkan Formasi Batuasih yang terutama terdiri atas batu lempung napalan hijau dengan konkresi pirit.
Gambar 2
G ambar 3 1.2 Tujuan Pengamatan 1. Mengamati dan menginterpretasika formasi walat 2. Menggambar penampang seismic pada formasi walat, dan melihat petroleum system.
1.3 Metode Pengamatan
Pengamatan yang dilakukan di Gunung walat dilaksanakan pada hari Minggu 16 Oktober 2016 pukul 08.00 WIB. Cuaca pada hari itu agak cerah. Sebelum melakukan pengamatan kita menyiapkan alat alat dan bahan yang akan di bawa dan digunakan ketika pengamatan. Alat dan Bahan : 1. Palu 2. Stopwatch 3. Buku lapang 4. Kamera 5. Loop Adapaun langkah-langkah yang kita lakukan ketika pengamatan adalah 1. Mengamati keadaan sekitar area pengamatan, melihat track yang akan dilalui, kemudian 2. Berjakan menuju tempat pengamatan, lalu menggambar sketsa temat pengamatan ( Lebar, tinggi, tebal ) 3. Mengamatai setiap unit pada daerah pengamatan (menentukan ada berapa unit) 4. Setelah menetukan ada berapa unit, maka kita menginterpretasikan proses dan penyebab terbentuknya unit tersebut, yaitu berdasarkan proses sedimentary atau proses tektonik. 5. Kemudian menginterpretasikan secara detail penyebab terjadinya proses tersebut, seperti melihat dari patahan yang ada, ripple yang ada, adanya burau dsb, setelah itu 6. Melihat geometri struktur termasuk ke Sheer, channel, atau bar. Mula mula kita mengamati geometri secara keseluruhan, kemudian mengiterpretasikan geometri tiap tiap unit. 7. Menginterpretasikan hubungan antar unit dengan mengamati perbedaan setiap unit yang mengalami crossing upward ( semkin ke atas semakin tebal) 8. Lalu melihat tanda tanda atau ciri untuk bisa menginetrpretasikan depositional settingnya. 9. Kemudian mengnterpretasikan depositional setting tersebut degan membuat kolom hubungan antara gamma ray, density neutron, resistivity. 10. Kemudian mengamati petroleum system dengan mengamati - Source rock - Reservoir - Seal - trap 11. kemudian tahap terkhir adalah menggambar penmpang seismic hasil dari kesimpulan semua yang telah kita amati diatas.