BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
5
UNIVERSITAS ISLAM RIAU
6
UNIVERSITAS ISLAM RIAU
Formasi Telisa berumur Miosen Awal - Miosen Tengah (N7 – N10). Litologinya
tersusun oleh suksesi batuan sedimen yang didominasi oleh serpih dengan sisipan
batulanau yang bersifat gampingan, berwarna abu kecoklatan dan terkadang
dijumpai batugamping.Lingkungan pengendapannya berupa middle neritic sampai
upper bathyal (Dawson et. al., 1997). Ketebalan formasi ini mencapai 1600
kaki.Formasi ini dikenal sebagai batuan tudung dari reservoar Kelompok Sihapas di
Cekungan SumateraTengah juga memiliki hubungan menjari dengan Formasi
Bekasap di sebelah barat daya dan menjari dengan Formasi Duri di sebelah timur
laut (Yarmanto &Aulia, 1998) (Gambar 2.1).
7
UNIVERSITAS ISLAM RIAU
8
UNIVERSITAS ISLAM RIAU
2. F2 (26-13) Ma
Episode tektonik F2 (26-13) Ma berlangsung pada Early Miocene – Middle
Miocene.Pada awal dari episode ini atau akhir episode F1 terbentuk sesar geser
kanan yang berarah Utara – Selatan. Dalam episode ini Cekungan Sumatra Tengah
mengalami transgresi dan sedimen – sedimen dari Kelompok Sihapas diendapkan.
3. F3 (13 – recent).
Episode tektonik F3 (13-recent) terjadi pada Akhir Miosen sampai Resen, disebut
juga fasa kompresi.Gejala tektonik F3 bersaman dengan Pemekaran Lantai Samudera
Laut Andaman, pengangkatan regional, terbentuknya jalur pengunungan vulkanik.
Pada fasa ini terbentuk ketidakselarasan regional dan diendapkan Formasi Petani dan
Minas tidak selaras di atas Kelompok Sihapas(Gambar 2.2).
.
Gambar 2.2: Evolusi cekungan Sumatera Tengah (Heidrick dan Aulia, 1993)
9
UNIVERSITAS ISLAM RIAU
Proses tektonik merupakan suatu proses yang mempengauhi kondisi alam pada
daerah penelitian dimana juga akan mempengaruhi dari lingkungan pengendapan.
Berikut merupakan gambaran fase pembenukan dari cekungan Sumatra tengah
dimana yang sangat berpengaruh yaitu F2 dan F4 (Gambar 2.2)
10
UNIVERSITAS ISLAM RIAU
11
UNIVERSITAS ISLAM RIAU
12
UNIVERSITAS ISLAM RIAU
lebih lanjut untuk menerapkan teori-teori yang ada sesuai dengan fakta yang ada.
Walaupun demikian dalam penerapan teori-teori tersebut akan lebih sulit apabila ada
beberapa struktur yang terbentuk dalam waktu yang berbeda. Sehingga kejadian dari
struktur tersebut merupakan kejadian yang berbeda dari sejarahnya. Maka dari itu
struktur-struktur yang berlainan waktu kejadiannya memiliki sejarah tektonik yang
berbeda. Di dalam konsep pemodelan simple shear dari harding (1973) terdapat 2
arah utama dari gaya. Gaya inilah yang merupakan tegasan utamanya. Tegasan utama
ini juga merupakan tegasan yang memiliki gaya paling besar diantara tegasan lainnya.
2 strike-slip fault dapat dibedakan menjadi Antitethtic dan Synthetic. Di tengahnya
terbentuk adanya fold atau lipatan (gambar 2.5)
13
UNIVERSITAS ISLAM RIAU
Ada 2 (dua) struktur utama pada batuan dasar.Pertama kelurusan utara -selatan yang
merupakan sesar geser (Transform/WrenchTectonic) berumur Karbon dan mengalami
reaktifisasi selama Permo-Trias, Jura, Kapur dan Tersier.Tinggian-tinggian yang
terbentuk pada fase ini adalah Tinggian Mutiara, Kampar, Napuh, Kubu, Pinang dan
14
UNIVERSITAS ISLAM RIAU
15
UNIVERSITAS ISLAM RIAU
16
UNIVERSITAS ISLAM RIAU
/
/
Gambar 2.4 : Peta geologi regional daerah penelitian berdasarkan Peta Geologi Bersistem
Lembar Pakanbaru, Sumatra, Edisi 2, Skala 1 : 25.000 (Clarke, M. C. G., Kartawa, W., dkk.,
1982).
17
UNIVERSITAS ISLAM RIAU
Kekar atau rekahan merupakan salah satu struktur yang paling umum
dijumpai pada batuan. Kekar atau joint adalah rekahan-rekahan pada batuan yang
berbentuk lurus, planar dan tidak terjadi pergeseran. Joint set adalah kumpulan kekar
pada satu tempat atau pada suatu batuan yang memiliki ciri khas yang dapat
dibedakan dengan joint set lainnya. Kekar adalah struktur retakan/rekahan terbentuk
pada batuan akibat suatu gaya yang bekerja pada batuan tersebut dan belum
mengalami pergeseran. Secara umum dicirikan oleh:
a). Pemotongan bidang perlapisan batuan;
b). Biasanya terisi mineral lain (mineralisasi) seperti kalsit, kuarsa dsb
c). Kenampakan breksiasi. Struktur kekar dapat dikelompokkan berdasarkan sifat
dan karakterretakan/rekahan serta arah gaya yang bekerja pada batuan tersebut.
Kekar adalah suatu fracture (retakan pada batuan) yang relatif tidak mengalami
pergeseran pada bidang rekahnya, yang disebabkan oleh gejala tektonik maupun non
tektonik (Ragan, 1973). Perbedaan kekar dengan struktur retakan biasa adalah, kekar
terjadi dalam pola-pola yang teratur. Biasanya berupa garis lurus yang arahnya tegak
lurus vektor tegasan (stress). Terkadang beberapa kekar saling berpotongan, membagi
sebuah batuan besar menjadi balok-balok yang saling terpisah. Kekar terjadi pada
lingkungan geologi yang bertekanan rendah.Kekar memegang peranan penting di
geofisika, misalnya sebagai jalur migrasi minyak bumi atau air tanah. Apabila kekar
dilewati larutan hidrotermal, maka mineral dapat mengendap di sana, membentuk
urat mineral. Selain itu, pemetaan kekar sangat penting dilakukan sebelum membuat
desain waduk. Kekar umumnya terdapat sebagai rekahan tensional dan tidak ada
gerak sejajar bidangnya. Kekar membagi-bagi batuan yang tersingkap menjadi blok-
blok yang besarnya bergantung pada kerapatan kekarnya. Dan merupakan bentuk
rekahan paling sederhana yang dijumpai pada hampir semua batuan. Biasanya
18
UNIVERSITAS ISLAM RIAU
terdapat sebagai dua set rekahan, yang perpotongannya membentuk sudut berkisar
antara 45 sampai 90 derajat.Kekar mungkin berhubungan dengan sesar besar atau
oleh pengangkatan kerak yang luas, dapat tersebar sampai ribuan meter persegi
luasnya. Umumnya pada batuan yang getas. Kebanyakan kekar merupakan hasil
pembubungan kerak atau dari kompresi atau tarikan (tension) berkaitan dengan sesar
atau lipatan. Ada kekar tensional yang diakibatkan oleh pelepasan beban atau
pemuaian batuan. Kekar kolom pada batuan volkanik terbentuk oleh tegasan yang
terjadi ketika lava mendingin dan mengkerut.Kekar juga mempunyai nilai ekonomis.
Dapat memperbesar permeabilitas yang penting bagi migrasi dan menampung air
tanah dan minyak bumi.Analisa kekar sangat diperlukan dalam eksplorasi dan
pengembangan sumber daya alam. Rekahan-rekahan mengontrol endapan mineral,
tembaga, timbal, seng, merkuri,perak,emas dan tungsten.Larutan hidrotermal yang
berasosiasi dengan intrusi batuan beku mengalir sepanjang kekar-kekar dan
mengendapkan mineral-mineral sepanjang dinding kekar, membentuk urat-urat
mineral (mineral veins).Kekar dapat terjadi pada semua jenis batuan, dengan ukuran
yang bervariasi dari beberapa millimeter (kekar mikro) hingga ratusan kilometer
(kekar mayor). Sedangkan yang berukuran beberapa meter disebut dengan kekar
minor.Kekar dapat terjadi akibat adanya proses tektonik, proses perlapukan dan
perubahantemperaturyangsignifikan.Kekar merupakan jenis struktur batuan yang
berbentuk bidang pecah. Sifat dari bidang ini memisahkan batuan menjadi bagian-
bagian yang terpisah. Tetapi tidak mengalami perubahan posisinya. Sehingga menjadi
jalan atau rongga atau kesarangan batuan yang dapat dilalui cairan dari luar beserta
materi lain seperti air, gas dan unsur-unsur lain yang menyertainya.
19
UNIVERSITAS ISLAM RIAU
b. Kekar Kolom
Kekar Kolom umumnya terdapat pada batuan basalt, tetapi kadang juga terdapat
pada batuan beku jenis lainnya. Kolom-kolom ini berkembang tegak lurus pada
permukaan pendinginan, sehingga pada sill atau aliran tersebut akan berdiri vertikal
sedangkan pada dike kurang lebih akan horizontal, dengan mengukur sumbu kekar
kolom kita dapat merekonstruksi bentuk dari bidang pendinginan dan struktur batuan
beku.
20
UNIVERSITAS ISLAM RIAU
21