Anda di halaman 1dari 18

Maaf lama tidak jumpa bertahun tahun heee heee...

Kita bertemu kembali dan dalam


kesempatan kali ini kita akan mencoba untuk belajar bagaimana cara membuat
kominikasi antara 2 PLC melalui serial port (Host Link Port) di plc Omron. Dimana 1
PLC sebagai Master dan yang lain sebagai Slave.
Disini kita akan menggunakan 2 PLC Omron dimana masing-masing PLC mempunyai
2 input modul dan 1 output modul. Penyambungan koneksi serial port DB9 (RS232)
PLC seperti pada gambar 1.

Gambar 1
Sebagai contoh program coba saya buatkan yang mana PLC Master memerintahkan
PLC slave untuk mendeteksi kondisi atau keadaan input Modul 0 (16bit) dan input
Modul 1 (16bit) di Slave dan kemudian hasilnya akan dikirim kembali ke PLC Master,
yang berikutnya di PLC Master akan menampilkannya di Output Modul 2 sesuai dengan
keinginan perintah dari Master untuk mengetahui kondisi Modul 0 atau Modul 1 di
Slave.

Gambar 2
Perintah utama yaitu instruksi TXD(236) yaitu berfungsi untuk mengirimkan data
(Transmit) dan instruksi RXD(235) yaitu berfungsi untuk menerima data (Receive). Lihat
gambar 2.
Pada gambar 3. Yaitu mengenai penjelasan instruksi TXD di program PLC Master yaitu
dimana data yang akan dikirim dari Data Memory mulai dari D20 sampai dengan 8 byte

data (pada baris ke tiga yaitu &8), sehingga data yang akan dikirim mulai dari
D20,D21,D22 dan D23. (karena setiap DM mempunyai data 2 byte / 1 word),
sedangkan control word (pada baris kedua) berfungsi untuk menentukan peletakan LSB
dan MSB serta port serial mana yang kita pakai, dikarenakan kita menggunakan serial
port yang ada di CPU unit-nya maka kita setting #0000 atau #0, sedangkan pada
program tersebut sebelum perintah TXD ada Aux Memory A392.05 yang berfungsi
sebagai Flag transimit, yaitu apa bila keadaan A392.05 ON maka perintah TXD siap
untuk di jalankan.

Gambar 3
Sedangkan pada gambar 4. mengenai penjelasan instruksi RXD di program PLC Slave
yaitu dimana data yang diterima akan di simpan di Data Memory (DM) mulai dari D10
sampai dengan 8 byte data sesuai jumlah data yang dikirim dari Master yang tersimpan
di A393 (counter jumlah data yang diterima), sehingga data yang diterima akan
disimpan di DM mulai dari D10,D11,D12 dan D13. Sedangkan control word (pada baris
kedua) berfungsi untuk menentukan peletakan LSB dan MSB serta port serial mana
yang kita pakai, dikarenakan kita menggunakan serial port yang ada di CPU unit-nya
maka kita juga setting #0000 atau #0. Pada program tersebut sebelum perintah RXD
ada Aux Memory A392.06 yang berfungsi sebagai Flag recieve, yaitu apa bila keadaan
A392.05 ON maka perintah RXD siap untuk di jalankan yaitu PLC siap menerima data
dari serial Flag memory.

Gambar 4

Untuk kedua PLC setting harus sesuai dengan gambar 5.

Gambar 5
Demikian pembahasan singkat dari saya semoga bermanfaat, dan tentunya masih
banyak kekurangan untuk disempurnakan lebih lanjut. Untuk file program untuk PLC
Master dan PLC Slave silahkan

SIMULASI PLC membaca ADC microcontroler dan


tampilan di HMI
Belajar microcontrol dan PLC tidak harus kita punya hardwarenya, baik minimum system
microcontrol dan hardware PLC ataupun HMI touch screen-nya. Kesempatan kali ini kita
mencoba menghubungkan simulator microcontrol menggunakan program Bascom dan PLC
omron menggunakan CX-simulator yang dihubungkan dengan komunikasi serial RS232
menggunakan program virtual port emulator. Sehingga semuanya baik microcontrol, PLC dan
serial komunikasi kita menggunakan virtualisasi di PC sehingga memudahkan kita dalam
membuat dan bereksperimen.
Contoh sederhana yang kita coba adalah membaca ADC dari PORT PA0 dan PA1 dari
microcontrol Atmega8535 yang dihubungkan dengan PLC omron CJ1M dan di-displaykan
menggunakan touch screen Omron type NS8-TV0-V2.
HMI <----virtual serial com ----> PLC <----- virtual serial com -------> MICRO
Apabila semua program berjalan baik di bascom untuk microcontrol ataupun cx-programmer
untuk plc Omron, dan apabila kita downloadkan atau kita menggunakan hardware yang
sebenarnya, maka semua akan bekerja normal/sama seperti yang kita simulasikan.
1. Download program virtual port emulator di sini
Instal program tersebut bersama masukkan serial keynya yang sudah ada dalam satu
paket.

Kemudian buat device baru dengan click pada gambar 1 yaitu panah no.1

Lanjutkan dengan memilih menu combo Pair (gambar 1 panah no.2) dan buat koneksi
com2 dan com3.

Apabila virtualisasi com port sudah siap, maka statusnya akan ready. Selesai.

Gambar 1

2. Buka program CX-simulator


Pilih Create a new PLC (PLC setup wizard) dan click OK
Muncul windows : select folder to create, click NEXT
Muncul windows : pilih type type PLC yaitu CJ1M cpu-11, click NEXT
Muncul windows : (register PLC unit) click NEXT
Muncul windows : (setup network communication) click NEXT
Muncul windows : (setup serial communication) click EDIT
Sesuai pada gambar 2 pilih combo communication pilih real comms dan com prt name
COM2.
Selanjutnya OKOK ..NEXT dan FINISH
Selanjutnya akan tampil seperti pada gambar 3. Kemudian click Connect dan lampu
indikator network akan berwarna hijau.

Gambar 2

Gambar 3
3. Download dan buka program Cx-programmer nama filenyaadcmicro.cxp yang dapat
download di sini.

Jalankan menggunakan work online simulator (ctrl+shift+W).

Kembali (maximize) ke program cx-simulator, maka lampu indikator RUN akan berwarna
hijau lihat gambar 3.

Gambar 4
4. Buka program BASCOM dan open file yang telah didownload yaitu Plcadc.bas.
Pilih menu Option dan pilih Simulator dan pilih comport menjadi COM3 dan OK ,
seperti pada gambar 4.

Lanjutkan memilih menu Program dan pilih Simulate (F2) maka akan muncul windows
seperti pada gambar 5.

Pada gambar 5, panah no.1 kita centang terminal yaitu menunjukkan kita memakai
port COM3 sebagai komunikasi dengan PLC.

Gambar 5

5. Berikutnya pada gambar 5. click panah no.2 (show hardware emulation) dan no.3 (Run
program). Selanjutnya kita bisa memberikan simulasi pada nilai ADC channel 0 atau channel 1
dengan memilih pada panah no.4 dan menggeser nilai ADC naik (max 1023) atau turun (min
0).
6. Terakhir pada program Cx-programer kita click icon start PT-PLC integrated simulation yaitu
berfungsi untuk mensimulasikan HMI, dan apabila muncul window meminta memasukkan nama
file maka pilih nama file adcmicro.ipp yang telah didownload. Di situ HMI menunjukkan nilai
DM20 dan DM21 pada PLC yang nilainya sama dengan nilai ADC pada Micro di ch0(adc0) dan
ch1(adc1). Lihat hasilnya pada gambar 6.

Gambar 6
Demikian pembahasan singkat mengenai komunikasi virtual mikrocontrol yang di tampilkan di
HMI. Pada aplikasi sebenarnya inputan ADC microcontrol Atmega8535 dapat di gunakan untuk
mendeteksi suhu (misal LM35D / thermocouple) atau inputan analog (arus/tegangan). Selamat
mencoba dan selalu belajar.

Perintah SFTR pada aplikasi Mesin Silo / Tandon


Jumpa lagi bersama "beajarplcplus" yang kali ini akan membahas tentang perintah PLC Omron
yaitu SFTR(REVERSIBLE SHIFT REGISER). adalah perintah untuk menggeser data register
baik geser ke kiri atau geser ke kanan.
Gambar 1.
Lihat pada gambar1. Apabila kondisi bit ke-14 dari C (contol) berubah dari low ke high atau ON,
maka data dari St sampai E akan bergeser sesuai dengan arah pergeseran kekiri atau kekanan
sesuai bit ke-12 dari C (control), perhatikan juga gambar2. pergeseran terahir pada data St
sampai E yaitu bit ke-15(arah ke kiri) atau bit-0(arah ke kanan) akan berpindah ke CY(carry
flag). dan apabilah reset ON maka data di St sampai E akan direset "0" (nol semua).

Gambar 3.
Keterangan gambar 3. tersebut adalah apabila selektor salah satu silo dari nomor 1 sampai
nomor 4 di ON kan atau semua silo, atau bisa dipilih yang mana saja. dan mulai tombol START
maka motor conveyor M9 sampai M1 dan Valve akan menyala secara berurutan. Dan apabila

semua selektor silo di OFF kan maka conveyor M1 sampai M9 akan mati secara berurutan
sesuai settingan Timer yang ada di menu "Data Setting". dan apabila tombol STOP. di aktifkan
maka semua Conveyor M1 sampai M9 akan mati semua secara langsung. untuk lebih jelas
silahkan mencoba sendiri, dan silahkan mengubah data setingan sesuai selera. Mesin tersebut
akan berjalan secara otomatis selama sensor Smax (menandakan isi tangki penuh) tidak ON,
maka mesin akan terus mengisi silo 1 sampai 4 secara bergantian. Demikian semoga
bermanfaat.

Pengisi Botol Otomatis

Gambar 1
Kali ini kita akan membahas penggunaan perintah PLC Omron : Penambahan (increment),
Pembanding (compare) dan Memindah nilai (value moving). aplikasi yang kita pakai adalah
contoh sederhana Pengisi Botol Otomatis lihat gambar gambar 1 diatas.
Dari gambar tersebut dapat dijelasakan apabila mesin distart maka mesin yang pertama jalan
adalah belt conveyor, kemudian dengan berputarnya Gear-cam maka sensor gear akan
menyala dan mati sesuai dengan permukaan gear, maka dengan mendeteksi nyala dan mati
sensor tersebut menghasilkan suatu counter nilai tertentu atau menghasilkan jarak perputaran
tertentu maka conveyor akan berhenti dan Valve kran akan menyala dengan lama waktu
tertentu, kemudian kran akan mati dilanjutkan dengan konveyor akan berjalan kembali. hal
tersebut akan berulang terus menerus.
Program tersebut dapat dilihat pada gambar 2 berikut atau download di sini:

Dari gambar 2 program diatas dapat dijelaskan, pertama kita on-kan Switch start 0.01 maka
output 1.00 (conveyor) akan ON. yang mengakibatkan sensor Gear-cam (proximity sensor)
akan nyala-mati yang memberikan masukan ke perintah increment @++(590) sehingga nilai
D100 akan bertambah sejalan dengan berputarnya gear-cam, kemudian nilai D100 tersebut
dibandingkan dengan nilai D101 (yaitu nilai yang kita inputkan) sesuai dengan jarak tempuh
berhentinya antar botol ke posisi kran pengisi. dengan menggunakan perintah compare
>=(325) yaitu apabila nilai D100 >(lebih besar) atau =(sama dengan) D101 maka output 20.00
akan ON. sehingga conveyor menjadi berhenti dan valve kran mulai mengisi botol sesuai
dengan lama nilai timer 1, bersamaan dengan on-nya valve (output 1.01) juga nilai D100 kita
rubah nilainya menjadi 0 (nol), dengan perintah MOV(021) yaitu memindahkan nilai #0 ke dalam
D100. demikian penjelasan yang singkat ini semoga bermanfaat

Mengubah nilai DM plc Omron dengan Microcontrol


AT89S52

Merubah nilai (value) DM atau data memori dari PLC, pada kesempatan kali ini kita
menggunakan tampilan LCD dan 4 tombol dengan basis Mikrokontrol AT89S52 (murah
meriah). Dengan komunikasi serial port RS232 pada PLC OMRON Type CP1L, type tersebut
lebih sederhana dari pada type CJ1M tetapi dalam pemrograman hampir sama. Dalam PLC
CP1L yang kita gunakan mempunyai 16 output yaitu 100.00 sampai 100.07 dan 101.00 sampai
101.07.

Perintah MOVD berfungsi untunk memindahkan nilai pada bit tertentu pada address 30
dan 31 ke bit tertentu pada output 100 dan 101. keterangan gambar dibawah, bahwa
m: menunjukkan bit awal yang mana yang akan dipindah dari S (source)
n: adalah berapa jumlah bit yang akan dipindah dari S ke D (destination)
l: adalah posisi bit dari D dimana bit awal diletakkan.

Pada pemrograman kita membuat program running port. Yaitu dimana port akan
menyala secara berurutan (yang ditunjukkan dengan nyala Led output), dan juga led
akan mati secara berurutan pula, dari ouput 100.00 sampai 101.07 (16 Led). Lama
tunda nyala led tergantung dari nilai DM1.
Untuk meruba nilai DM1 kita pilih alamat DM0001 pada tampilan LCD dengan menekan
tombol UP atau DOWN. Selanjutnya kita tekan ENTER dan kita isi nilai DM dengan
Menekan tombol UP sesuai dengan nilai yang kita inginkan, apabila batal tinggal kita
tekan tombol ESC. Program Bascom 8051 dan Cx-programer dapat anda kembangkan
sendiri sesuai dengan keinginan. Program dan gambar skema dapat di Download
Disini

Komunikasi PLC dan Microcontroller ATMEGA

Perhatikan rangkaian gambar 2 dibawah ini, apabila SW 1 ditekan maka led 1 juga akan
menyala.bersamaan dengan itu mikrocontroler mengirimkan data perintah ke PLC megisikan
nilai "1" pada HR1 (holding relay 1), holding relay pada PLC berfungsi sebagai memori
penyimpan, yang apabila PLC dimatikan (power suplay Mati) maka data yang ada di memory

HR tidak akan berubah tetap seperti terahir nilai yang ada. atau bisa dikatakan HR adalah
memory relay PLC seperti pada penyimpanan EEPROM.

Hasil pengiriman data dari micro ke PLC perhatikan pada gambar 3 dibawah ini, apabila kita
mengirimkan data HR1=1 maka pada program PLC diolah pada perintah " =(300)" (compare)
yaitu apabila HR1=1 maka Output 1.00 akan menyala, begitu juga apabila SW2 pada
microcontrol kita tekan, maka data yang dikirim ke PLC adalah nilai HR1=2 maka output 1.01
pada PLC akan ganti yang menyala. program plc dapat di download dini

Komunikasi Visual Basic dengan PLC omron


Kesempatan kali ini kami coba memberi salah satu cara membuat HMI dengan bahasa Visual
basic, yaitu bagaimana kita dapat mengisi nilai DM(data memory) pada PLC, baik membaca
maupun menulis (write / read). Pada bahasan sebelumnya kita sudah membuat program PLC
flip-flop dengan nilai menyala output tergantung dari nilai Timer (TIM), dan sekarang kita
mengganti nilai timer tersebut dengan DM, yang nantinya nilai (Value) dapat kita ubah-ubah
dengan menggunakan PC (personal computer) melalui program visual basic. untuk program
plc-nya dapat dilihat pada gambar 1 berikut, atau dapat juga download di SINI.

Pada gambar 1 tersebut lingkaran merah menunjukkan kita mengganti nilai timer dengan DM10
(D10). Selanjutnya kita buka file visual basic download disini dan extrak, jalankan file
testplc.exe nya. atau dapat juga kita merubah file .vbp (vusal basic project) untuk diedit. lihat
gambar 2 berikut,

Pada contoh gambar diatas kita mulai menjalankan PLC, dengan memilih pada kolom status
plc, dan untuk menjalankan flip-flop pada program plc, dengan click ON 0.00 pada set bit addrs,
dan kita dapat mengganti nilai timer dengan mengubah value DM, contoh diatas D10 (DM
addrss=0010 dan Value=0025) click "write" coba juga click "read" (isi DM addrss=0010).
Sambungan komunikasi kabel dapat dilihat gambar 3 berikut.

Anda mungkin juga menyukai