Anda di halaman 1dari 6

Peran Pemuda dalam Mengawal Optimalisasi

Ruang Publik
Dengan bangga mempersembahkan sebuah
karya tulis (essay) yang berjudul
AGORA DI BUMI SRIWIJAYA

Disusun Oleh

: 1. Ayu Relista Amalia


2. Yeni Atika Ria
3. Yovarina Derizka

SMA Negeri Sumatera Selatan


Jl. Pangeran Ratu RT.11 RW.06 Kel.8 Ulu, Kec. Seberang Ulu 1

Palembang 30252
Berikan aku 1000 orang tua, niscaya akan kucabut semeru dengan akarnya , berikan
aku 10 pemuda, niscaya akan aku guncangkan dunia.
-Ir.SoekarnoSiapa yang tak kenal dengan kalimat diatas? Ya, kalimat di atas merupakan sepenggal
pidato yang diucapkan oleh bapak Soekarno saat ia menjabat sebagai Presiden sebab
kalimat tersebut merupakan harapan besar bapak Soekarno yang mewakili rakyat
Indonesia agar pemuda akan dapat terus berkarya sehingga mereka dapat
mengguncangkan dunia sebagai generasi penerus bangsa.
Namun, untuk membuktikan kata-kata diatas tak akan semudah membalikkan
telapak tangan, banyak hal yang harus dilakukan agar semua perkataan tersebut dapat
terwujud. Akan tetapi, jika kita memiliki kemauan, semangat, dan tekad yang keras,
tentu semua harapan tersebut mudah untuk dicapai. Hal ini telah dibuktikan oleh para
pemuda tangguh yang telah berjasa menemukan penemuan-penemuan baru dan karya
yang inovatif dari hasil pemikiran mereka, seperti penemuan inovatif berupa mobil
listrik yang digagas oleh mahasiswa UNP, dan penemuan kulkas tanpa listrik oleh dua
siswa SMAN 2 Sekayu. Contoh tersebut hanya segelintir karya anak bangsa dari
banyaknya penemuan inovatif lainnya yang belum dikenal atau dipublikasikan oleh
mereka. Tidak hanya itu, berita terhangat saat ini yang diberitakan oleh banyak media
adalah Nara Masista Rakhmatia wanita alumni Universita Indonesia yang mampu
membuat skakmat 6 diplomat PBB saat membahas permasalahan Papua beberapa
minggu yang lalu. Dari sekian banyak contoh yang kami paparkan merupakan bukti
bahwa pemuda Indonesia memang memiliki kekuatan besar yang dapat mengubah dunia
melalui pemikiran yang kritis, tekad dan semangat yang dimilikinya yang dituangkan
dengan cara,waktu, dan tempat yang tepat. Lalu, dimana pemuda bisa menuangkan halhal brilian yang ada di otak kecil mereka?
Ya, jawabannya adalah ruang publik atau dalam bahasa yunani disebut dengan
Agora yakni tempat berkumpul. Ruang publik merupakan tempat bagi mereka dalam
mengeluarkan pendapat dan berinteraksi. Namun sebelum lebih jauh membahas
mengenai ruang publik, terlebih dahulu kita ketahui apa itu ruang publik. Menurut
Project for Public Spaces in New York tahun 1984, ruang publik adalah bentuk ruang
2

yang digunakan manusia secara bersama-sama berupa jalan, pedestrian (trotoar), tamantaman, plaza, fasilitas transportasi umum (halte), dan pada dasarnya merupakan suatu
wadah yang dapat menampung aktivitas tertentu dari masyarakatnya, baik secara
individu maupun secara kelompok, dimana bentuk ruang publik ini sangat tergantung
pada pola dan susunan masa pembangunan.
Dari pengertian di atas jelas diketahui bahwa ruang publik memang dikhususkan
sebagai suatu wadah yang digunakan pemuda untuk melakukan aktivitasnya,serta
tempat berkumpul (agora) terutama bersosialisasi antarsesama sehingga mereka dapat
saling bertukar pikiran serta dapat menjalankan asas demokrasi dan musyawarah.
Namun seperti yang kita ketahui, saat ini pemanfaatan ruang publik oleh pemuda
memang masih sangat kurang. Hal ini tercermin dari banyaknya ruang publik yang
belum dimanfaatkan dengan maksimal. Para pemuda yang seharusnya menjadi
penggerak, malah menjadi lepas akan tanggungjawabnya. Keadaan ini tentunya
meresahkan masyarakat sekitar karena adanya penyalahgunaan fasilitas umum yang
seharusnya dapat dimanfaatkan pemuda untuk bermusyawarah, mengeluarkan pendapat
dan bertukar gagasan dalam memecahkan suatu masalah.
Mengenai permasalahan yang ada, seharusnya ruang publik dapat dimanfaatkan
sesuai dengan tujuan dan fungsi masing-masing. Hal ini dapat kita lihat dari
pemanfaatan ruang publik yang telah optimal yang ada di Stadion Gelora Jakabaring
Palembang, Sumatera Selatan. Stadion Gelora Jakabaring Palembang merupakan salah
satu dari banyaknya tempat multiguna yang ada di Palembang. Stadion ini merupakan
stadion terbesar ke-3 di Indonesia dan bertaraf internasional. Sehingga sangat wajar
apabila ini menjadi tempat yang paling ramai pengunjungnya. Disana mereka tidak
hanya disuguhi kegiatan olahraga saja, terlebih lagi masih sangat banyak kegiatan yang
mungkin untuk dilakukan.
Tahukah kalian bahwa stadion ini merupakan tempat di selenggarakannya acara
pembukaan SEA GAMES 2015? Ya, acara SEA GAMES 2015 saat itu telah berjalan
dengan sukses sehingga nantinya pada tahun 2018 Stadion Gelora Sriwijaya kembali
diberi kepercayaan bersama kota Jakarta untuk menjadi tuan rumah pelaksanaan acara
SEA GAMES ke -29( Palembang Tourism.com). Imbasnya sekarang ini tidak hanya
kota Jakarta yang menjadi sorotan, melainkan Palembang pun tengah menjadi pusat
perhatian, baik di mata nasional maupun internasional. Penyelenggaraan acara-acara
3

besar di atas tentunya semakin membuktikan bahwa Palembang dengan Stadion Gelora
Sriwijayanya merupakan tempat yang efektif dalam pengoptimalan ruang publik.
Stadion Jakabaring Palembang merupakan stadion kebanggaan masyarakat
Sumatera Selatan yang dilengkapi dengan fasilitas memadai dan memiliki banyak
kegiatan yang bermanfaat. Salah satu kegiatan yang rutin dilakukan ialah gym dan
Jogging yang selalu dilaksanakan setiap hari baik pada pagi hari maupun pada sore hari.
Dari kegiatan itu, semua orang yang hadir dapat bertemu dan melakukan interaksi.
Selain itu, terdapat aktivitas lain yang dapat dilakukan di tempat ini seperti, bermain
bulu tangkis dan bermain sepeda yang mana peralatannya dapat ditemukan dengan
mudah karena banyak para pencari peluang menyediakan penyewaan raket dan sepeda
di sekitar stadion ini. Fasilitas yang bagus serta ditambah dengan taman bunga yang ada
di dalam gelora, telah berhasil mengundang banyak fotografer untuk memanfaatkannya
sebagai objek foto mereka. Tempat yang sangat strategis ini juga banyak dimanfaatkan
pedagang kaki lima untuk mencari nafkah. Hal ini tentunya membuka kesempatan kerja
bagi mereka yang mampu memanfaatkan ruang publik secara optimal.
Kegiatan di atas memang sudah lama diterapkan. Namun, masih banyak
kegiatan lain yang dapat kita terapkan agar pemanfaatannya menjadil lebih optimal
seperti dengan pengadaan pameran hasil karya. Dengan adanya pameran ini masyarakat
diharapkan tidak hanya berinteraksi tetapi juga dapat menuangkan kreatifitas yang
mereka miliki. Tidak ada batasan untuk hasil karya yang dipamerkan. Selama hasil
karya tersebut masih dalam ruang lingkup yang positif seperti lukisan, hasta karya, atau
hal-hal unik lainnya. Tidak hanya itu, pada pameran ini juga terdapat kegiatan lelang
hasil karya serta kegiatan amal lainnya seperti sumbangan dalam bentuk buku atau
pakaian yang masih layak pakai.
Tidak hanya Gelora Sriwijaya saja yang menjadi ikon kota Palembang sebagai
tempat berkumpul, akan tetapi ada beberapa tempat lain yang biasa digunakan para
pemuda seperti, Kambang Iwak. Seperti yang dilansir oleh Dinas Kebudayaan dan
Pariwisata kota Palembang, Kambang Iwak merupakan taman kota yang terletak di
tengah kota Palembang dengan fasilitas yang memadai seperti track jogging lengkap
dengan sarana olahraganya, taman indah dengan tempat bencengkrama seperti tempat
duduk dan ayunan, serta dekat dengan pusat perbelanjaan. Tempat ini sering dikunjungi
oleh masyarakat baik dari kota Palembang maupun dari luar Palembang. Tak heran jika

tempat ini sangat strategis untuk dijadikan tempat pengoptimalisasi ruang publik dengan
mengadakan kegiatan sosial sama halnya dengan Gelora Sriwijaya.
Tempat ketiga yang ditawarkan Palembang sebagai ruang publik ialah Benteng
Kuto Besak. Seperti yang dipaparkan oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata, tempat ini
merupakan peninggalan bersejarah yang dibangun pada masa pemerintahan Sultan
Mahmud Badaruddin I yang sampai saat ini masih aktif digunakan masyarakat untuk
mengadakan pameran dan jual beli. Bangunan dengan lapangan yang sangat luas ini,
tentunya dapat dimanfaatkan lebih lagi dengan diadakannya Festival bernuansa
kedaerahan yang menjadi wadah bagi masyarakat untuk mengadakan interaksi. Kondisi
Benteng Kuto Besak yang berada di dekat Sungai Musi dan Jembatan Ampera ini
tentunya menjadi faktor yang sangat menarik masyarakat baik dari dalam kota
palembang maupun luar kota Palembang.
Pada masa revolusi digital sekarang ini, alangkah baiknya jika kita mampu
mengoptimalisasikan ruang publik yang ada. Dalam hal ini, teknologi komunikasi dan
informasi seperti internet dapat dijadikan sebagai media promosi agar orang tertarik
untuk datang bercengkrama ataupun hanya sekadar melihat aktivitas yang ada sehingga
interaksi yang diharapkan dapat tercapai. Sebagai contoh para pemuda yang saat ini
telah melek dalam urusan teknologi seharusnya mampu membuat sebuah website atau
blog yang dikhususkan untuk menyebarluaskan informasi tentang ruang publik yang
ada beserta aktivitas sosialnya.
Bukan hal yang tidak mungkin apabila hal ini kita realisasikan di ruang publik
lain yang belum dioptimalkan oleh masyarakat khususnya pemuda. Pasalnya perlu kita
ingat kembali bahwa yang menjadi penggerak utama dalam aktivitas pemanfaatan ruang
publik ini adalah generasi muda. Hal ini tentu bukan untuk mencari keuntungan semata,
namun yang terpenting adalah bagaimana kita dapat mengajak masyarakat khususnya
para pemuda dalam menumbuhkan sikap sosialisasi dengan memanfaatkan ruang publik
yang ada sehingga dapat terjadi interaksi yang memicu untuk saling bertukar pendapat.
Dari pembahasan di atas dapat kita simpulkan bahwa ruang publik merupakan
suatu tempat atau wadah bertemunya para pemuda untuk bertukar pikiran dan
berinteraksi. Saat ini ruang publik yang tersedia di masyarakat banyak yang
dialihfungsikan sehingga fungsi utama dari ruang publik tersebut belum tercapai apalagi
ingin pengoptimalannya. Oleh karena itu, ruang publik yang telah dialihfungsikan harus

di benahi kembali oleh masyarakat sehingga dapat digunakan sesuai dengan fungsinya.
Dalam hal ini pemanfaatan ruang publik yang ada sangat bergantung pada generasi
muda. Peran pemuda sangat dibutuhkan dalam mengoptimalisasikan ruang publik itu
sendiri.
Sebagai generasi muda yang kreatif hendaknya kita mampu mengoptimalkan
kembali ruang publik yang ada dengan mengadakan kegiatan bermanfaat serta
mempromosikannya ke masyarakat lain sehingga ruang publik bisa kembali pada fungsi
aslinya yakni sebagai sarana dalam mempertemukan masyarakat agar saling bertukar
pikiran dan berinteraksi. Sehingga ruang publik yang awalnya hanya memiliki fungsi
umum, seperti acara besar, tempat rekreasi dan wisata, bisa dimanfaatkan lebih optimal
lagi dengan menggali potensi dari ruang publik itu sendiri. Melalui tulisan ini, kami
mengharapkan agar pemuda sebagai penggerak utamanya dapat lebih aktif lagi dalam
memanfaatkan ruang publik yang tersedia sehingga fungsi pemuda dalam pemanfaatan
ruang publik dapat terealisasikan.

DAFTAR PUSTAKA
Munafar, La Ode.2015.Pemuda Jago Mikir.Yogyakarta:Ksatriapena.
Adams, Cindy.2007.Bung Karno, Penyambung Lidah Rakyat Indonesia.Jakarta:Gunung
Agung

http://www.banksumselbabel.com/DetilBerita?ID=50
Diakses : 30 September 2016
http://civilengineeringscience.blogspot.co.id/2014/01/ruang-publik.html
Diakses : 2 Oktober 2015
http://palembang-tourism.com/hubungi-kami.html
Diakses : 7 Oktober 2015

Anda mungkin juga menyukai