Anda di halaman 1dari 2

PELAYANAN KEROHANIAN

No Dokumen

No Revisi

001/01/RSBMasyita/VII/2015

Tanggal terbit
Prosedur Tetap
10 Juli 2015

Pengertian

Tujuan
Kebijakan

Prosedur

Halaman
1/2
Ditetapkan,
Direktur

dr. Ida Royani, M.Kes


Pelayanan kerohanian adalah serangkaian aktivitas yang
dirancang dalam memberikan pelayanan bimbingan spiritual /
kerohanian terhadap pasien yang dirawat di RS Bersalin Masyita
sebagai bagian dari asuhan keperawatan yang komprehensif.
1. Memberikan pelayanan doa bagi pasien yang dirawat inap di
RSB Masyita.
2. Menggali kekuatan batin (mental spiritual dan jiwa) pasien untuk
membantu proses kesembuan pasien.
Standar Akreditasi Rumah Sakit Tahun 2012 Bab II : Hak Pasien
dan Keluarga.
1. Pelaksanaan bimbingan dilakukan secara prodesional oleh
pembimbing rohani sesuai dengan agama dan kepercayaan
pasien.
2. Mengkonfirmasi kondisi pasien dari perawat / bidan jaga untuk
mengetahui kondisi objektif pasien (boleh diajak bicara / tidak,
kategori penyakit, kondisi mental, dll).
3. Mengajak komunikasi awal (jika memungkinkan) sebagai
kesan pertama dengan pasien untuk mengetahui kondisi
mental dan kejiwaan, latar belakang sosio kultur, kesulitan
dalam beribadah, dll.
4. Gunakan salam, tutur kata yang baik, kesan simpati dan
empati yang besar terhadap pasien.
5. Memberikan nasihat, tausiyah, sugesti, saran, dan wawasan
lain lainnya melalui komunikasi terapeutik / dialog tentang
pentingnya doa, konsep sabar, tawakkal, qanaah, ikhtiar, dll.
6. Pelayanan doa dan bimbingan spiritual buakn bermaksud
mengubah keyakinan agama pasien, melainkan menguatkan
kekuatan batin pasien untuk membantu proses penyembuhan
bersama-sama tindakan medis atau terapi lain.
7. Bekerja sama dengan dokter yang merawat, bidan/perawat
jaga ruangan, pasien dan keluarga pasien dalam
melaksanakan bimbingan spiritual.
8. Menandatangani daftar kegiatan bimbingan kerohanian setelah
melaksanakan bimbingan kerohanian yang yang
ditandatangani kepala ruanagan / perawat jaga.

PELAYANAN KEROHANIAN
No. Dokumen

No. Revisi

Halaman

2/2

001/01/RSBMasyita/VII/2015
Tanggal terbit

Ditetapkan,
Direktur

10 Juli 2015

dr. Ida Royani, M.Kes

Prosedur Tetap

9. Kriteria pembimbing spiritual:


a. Pembimbing rohani mampu dan fasih melafalkan dan

mendoakan pasien.
b. Memliki kepribadian yang berwibawa, bersih, dan sopan.
c. Memiliki kesungguhan dalam berdoa dengan ikhlas dan

PROSEDUR

UNIT TERKAIT

yakin.
d. Memahami hal-hal yang terkait dengan proses berdoa
meliputi: syarat- syarat diterimanya doa, sebab tertolaknya
doa, pengabulan doa, mengetahui waktu dan tempat
mustajabah doa.
10. Mekanisme memberikan pelayanan spiritual (doa), antara
lain:
a. Pasien dituntut untuk bersama-sama melafalkan doa
bersama pembimbing rohani.
b. Pasien mengamini doa yang dibacakan pembimbing.
c. Pasien diminta untuk berdoa sendiri dan pembimbing
mengamini.
d. Pasien diberi tulisan/buku untuk dibaca sendiri oleh pasien.
e. Pelayanan doa dapat mengambil waktu khusus, aktivitas
khusus, atau kejadian khusus.
Pembimbing Rohani RS Bersalin Masyita.

Anda mungkin juga menyukai