untuk memahami penyebab-penyebab perilaku kita dan orang lain. Definisi formalnya,
atribusi berarti upaya untuk memahami penyebab di balik perilaku orang lain, dan dalam
beberapa kasus juga penyebab di balik perilaku kita sendiri. Dengan kata lain, Teori
Atribusi adalah teori kognitif mengenai motivasi yang berusaha secara
sistematis memberikan gambaran mengenai kesuksesan dan kegagalan siswa.
Asumsi pokok dari teori atribusi yakni orang-orang akan berusaha
mempertahankan citra dirinya yang positif. Oleh karena itu bila hal yang baik
terjadi, mereka menghubungkannya dengan usaha-usaha atau kemampuannya
sendiri, namun bila hal yang buruk terjadi, mereka menganggap bahwa hal itu
karena faktor-faktor di luar kontrol mereka.
Menurut teori atribusi, keberhasilan atau kegagalan seseorang dapat dianalisis dalam
tiga karakteristik, yakni :
1.Penyebab keberhasilan atau kegagalan mungkin internal atau eksternal. Artinya, kita
mungkin berhasil atau gagal karena factor-faktor yang kami percaya memiliki asal usul
mereka di dalam diri kita atau karena factor yang berasal di lingkungan kita.
2.Penyebab keberhasilan atau kegagalan seseorang dapat berupa stabil atau tidak stabil.
Maksudnya, jika kita percaya penyebab stabil maka hasilnya mungkin akan sama jika
melakukan perilaku yang sama pada kesempatan lain.
3.Penyebab keberhasilan atau kegagalan dapat berupa dikontrol atau tidak terkendali. Faktor
terkendali adalah salah satu yang kami yakin kami dapat mengubah diri kita sendiri jika kita
ingin melakukannya. Adapun factor tak terkendali adalah salah satu yang kita tidak percaya
kita dengan mudah dapat mengubahnya.
Menurut Weiner,
2.
3.
4.
Prestasi