Anda di halaman 1dari 11

IPTEK DAN MORALITAS

(MUSLIM KAFFAH)

Disusun Oleh :
Idzni G Shabrina

240110150094

Susilowati

240110150095

Reinasti C. K

240110150096

Ratrian Novianto

240110150097

Kata Pengantar
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan
rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah
tentang Nilai IPTEK dan Moralitas (Muslim Kaffah) ini dengan baik meskipun
banyak kekurangan didalamnya. Dan juga kami berterima kasih pada Bapak Dr. Abu
Sufyan M.Hum Ph.D selaku Dosen mata kuliah Pendidikan Agama Islam UNPAD
yang telah memberikan tugas ini kepada kami.
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah
wawasan serta pengetahuan kita mengenai karakteristik muslim yang kaffah dan juga
menyadari perlunya menerapkan nilai-nilai moralitas islam sebagai orang yang
berilmu. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat
kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap adanya kritik,
saran dan usulan demi perbaikan makalah yang telah kami buat di masa yang akan
datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang
membacanya. Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami
sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila
terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan kami memohon kritik dan
saran yang membangun demi perbaikan di masa depan.

Jatinangor, 15 September 2015

Daftar Isi
Kata Pengantar................................................................... i
Daftar Isi...........................................................................ii
Pendahuluan.....................................................................1
Pembahasan.....................................................................2
1. Karakteristik Muslim Kaffah.......................................2
Muslim.........................................................................2
Kaffah........................................................................... 2
Muslim Kaffah..............................................................2
Karakteristik muslim kaffah..........................................3
2. Hubungan Integral IPTEK dan Moral Islam.................4
IPTEK............................................................................ 4
Moral............................................................................ 4
Hubungan Integral Iptek dan Moral Seorang Ilmuan. . . .5
Penutup............................................................................. 6
Kesimpulan.....................................................................6
Daftar Pustaka..................................................................7

Pendahuluan
Agama Islam adalah agama bagi kehidupan umat manusia. Tidak ada
pihak manapun yang mengetahui masalah kebutuhan dasar manusia yang akan
membawa keselamatan diri, keluarga, dan masyarakat banyak, kecuali Allah SWT
sebagai Khaliknya. Melalui ketentuan syariat agama Islam, yang berisi berbagai
perintah, larangan

dan

petunjuk-petunjuk-Nya, dimaksudkan

hanyalah

untuk

kemaslahatan hidup manusia di dunia dan di akhiratnya.


Salah satu perintah Allah bagi hambanya adalah belajar mulai dari membaca
untuk kemaslahatan hidup di dunia dan akhirat. Perlu diketahui bahwa orang-orang
yang berilmu memiliki keutamaan dan derajat yang tinggi disis Allah swt.
Sebagaimana Allah Taala berfirman didalam Al Quran surat Al Mujadalah ayat 11
yang artinya : Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman diantaramu dan
orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan bebarapa derajat .
Dalam pemikiran Islam ada dua sumber ilmu yaitu akal dan wahyu. Keduanya
tidak

boleh

dipertentangkan,

karena

manusia

diberi

kebebasan

dalam

mengembangkan akal budinya berdasarkan tuntutan al-Quran dan sunnah rasul. Atas
dasar itu, ilmu dalam pemikiran Islam ada yang bersifat abadi (perennial knowledge)
dan tingkat kebenarannya bersifat mutlak (absolute) karena bersumber dari wahyu
Allah dan ilmu yang bersifat perolehan (aquired knowledge) tingkat kebenarannya
bersifat nisbi (relative) karena bersumber dari akal pikiran manusia.
Oleh karena itu memiliki ilmu saja tidak cukup, harus memiliki dasar ilmu
agama yang kuat. Seseorang yang memiliki ilmu harus juga menerapkan nilai-nilai
keislaman yang bersumber dari Al-Qur'an dan Al-Hadits. Seperti yang dikatakan
Mantan Presiden RI. Prof. Bj Habibie bahwa keseimbangan IPTEK dan IMTAQ
merupakan refleksi dua unsur penting dalam kehidupan manusia yang senantiasa
dijaga. Menurut Bj Habibie, IPTEK diperlukan untuk membawa perubahan positif,

kemajuan dan kesejahteraan dalam kehidupan. Sedangkan IMTAQ menjaga agar


manusia tidak tersesat dalam kehidupan.

Pembahasan
1. Karakteristik Muslim Kaffah
Muslim
Muslim (Arab: , Muslim) adalah secara harfiah berarti "seseorang yang
berserah diri (kepada Allah)", termasuk segala makhluk yang ada di langit dan bumi.
Pengertian muslim dalam arti bahasa adalah orang yang menyerah, yang
patuh dan tunduk, yang menyerahkan. Sedangkan menurut arti istilah adalah orang
yang menyerah dan tunduk patuh lahir dan bathin kepada Allah dan menyerahkan
jiwa, semua miliknya, hidupnya, matinya dan semua amalnya semata-mata kepada
Allah. Dalam surat Luqman dijelaskan yang artinya :
Dan barangsiapa yang menyerahkan dirinya kepada Allah, sedang dia orang yang
berbuat kebaikan, maka sesungguhnya ia telah berpegang kepada buhul tali yang
kokoh. Dan hanya kepada Allah-lah kesudahan segala urusan. (QS Luqman, 31: 22)

Kaffah
Dengan penuh kasih sayang, Allah menyerukan kepada hamba-Nya yang
beriman untuk senantiasa memeluk dan mengamalkan ajaran Islam secara
menyeluruh, bukan secara setengah-setengah. Seperti yang difirmankan-Nya:
Artinya : Hai orang-orang yang beriman, masuklah kamu ke dalam Islam secara
telah keseluruhannya.

Muslim Kaffah
Kaffah secara bahasa artinya keseluruhan. Makna secara bahasa tersebut bisa
memberikan gambaran kepada kita mengenai makna dari Muslim yang Kaffah, yakni
menjadi muslim yang tidak setengah-setengah atau menjadi muslim yang
sungguhan, bukan muslim-musliman.

Karakteristik muslim kaffah


1. Salimul Aqidah, Bersih Akidahnya dari sesuatu hal yang mendekatkan dan
menjerumuskan dirinya dari lubang syirik.
2. Shahihul Ibadah, Benar Ibadahnya menurut AlQuran dan Assunnah serta
terjauh dari segala Bidah yang dapat menyesatkannya.
3. Matinul Khuluq, Mulia Akhlaknya sehingga dapat menunjukkan sebuah
kepribadian yang menawan dan dapat meyakinkan kepada semua orang
bahwa Islam adalah rahmat bagi seluruh alam (Rahmatan Lil Alamin).
4. Qowiyul Jismi, Kuat Fisiknya sehingga dapat mengatur segala
kepentingan bagi jasmaninya yang merupakan amanah/titipan dari Alloh
SWT.
5. Mutsaqoful Fikri, Luas wawasan berfikirnya sehingga dia mampu
menangkap berbagai informasi serta perkembangan yang terjadi
disekitarnya.
6. Qodirun alal Kasbi, Mampu berusaha sehingga menjadikannya seorang
yang berjiwa mandiri dan tidak mau bergantung kepada orang lain dalam
memenuhi segala kebutuhan hidupnya.
7. Mujahidun linafsihi, Bersungguh sungguh dalam jiwanya sehingga
menjadikannya seseorang yang dapat memaksimalkan setiap kesempatan
ataupun kejadian sehingga berdampak baik pada dirinya ataupun orang
lain.
8. Haritsun ala waqtihi, Efisien dalam memanfaatkan waktunya sehingga
menjadikannya sebagai seorang yang pantang menyiakan waktu untuk
melakukan kebaikan, walau sedetikpun. karena waktu yang kita gunakan
selama hidup ini akan dipertanggungjawabkan dihadapan Alloh SWT.
9. Munazhom Fii Suunihi, Tertata dalam urusannya sehingga menjadikan
kehidupannya teratur dalam segala hal yang menjadi tanggung jawab dan
amanahnya. Dapat menyelesaikan semua masalahnya dengan baik dengan
10.

cara yang baik.


Naafiun Li Ghairihi, Bermanfaat bagi orang lain, sehingga
menjadikannya

seseorang

yang

bermanfaat

dan

dibutuhkan.

Keberadaannya akan menjadi sebuah kebahagiaan bagi orang lain dan


Ketiadaannya akan menjadikan kerinduan pada orang lain.

2. Hubungan Integral IPTEK dan Moral Islam


IPTEK
IPTEK adalah singkatan dari ilmu pengetahuan dan teknologi, yaitu suatu
sumber informasi yang dapat meningkatkan pengetahuan ataupun wawasan seseorang
dibidang teknologi. Dapat juga dikatakan, definisi IPTEK ialah merupakan segala
sesuatu yang berhubungan dengan teknologi, baik itu penemuan yang terbaru yang
bersangkutan dengan teknologi ataupun perkembangan dibidang teknologi itu sendiri.

Moral
Moralitas berasal dari kata dasar moral berasal dari kata mos yang berarti
kebiasaan. Kata mores yang berarti kesusilaan, dari mos, mores. Moral adalah
ajaran tentang baik buruk yang diterima umum mengenai perbuatan, sikap, kewajiban
dan lain-lain; akhlak budi pekerti; dan susila. Kondisi mental yang membuat orang
tetap berani; bersemangat; bergairah; berdisiplin dan sebagainya.
Moral secara etimologi diartikan:
a) Keseluruhan kaidah-kaidah kesusilaan dan kebiasaan yang berlaku pada
kelompok tertentu,
b) Ajaran kesusilaan, dengan kata lain ajaran tentang azas dan kaidah
kesusilaan yang dipelajari secara sistimatika dalam etika.
Dalam bahasa Yunani disebut etos menjadi istilah yang berarti norma,
aturan-aturan yang menyangkut persoalan baik dan buruk dalam hubungannya
dengan tindakan manusia itu sendiri, unsur kepribadian dan motif, maksud dan watak
manusia. kemudian etika yang berarti kesusilaan yang memantulkan bagaimana
sebenarnya tindakan hidup dalam masyarakat, apa yang baik dan yang buruk.

Hubungan Integral Iptek dan Moral Seorang Ilmuan


Untuk memperjelas, akan disebutkan dulu beberapa pengertian dasar. Ilmu
pengetahuan (sains) adalah pengetahuan tentang gejala alam yang diperoleh melalui

proses yang disebut metode ilmiah (scientific method) .Sedang teknologi adalah
pengetahuan dan ketrampilan yang merupakan penerapan ilmu pengetahuan dalam
kehidupan manusia sehari-hari. Perkembangan iptek, adalah hasil dari segala langkah
dan pemikiran untuk memperluas, memperdalam, dan mengembangkan iptek.
Peran Islam dalam perkembangan iptek, adalah bahwa Syariah Islam harus
dijadikan standar pemanfaatan iptek. Ketentuan halal-haram (hukum-hukum syariah
Islam) wajib dijadikan tolak ukur dalam pemanfaatan iptek, bagaimana pun juga
bentuknya. Iptek yang boleh dimanfaatkan, adalah yang telah dihalalkan oleh syariah
Islam. Sedangkan iptek yang tidak boleh dimanfaatkan, adalah yang telah diharamkan
syariah Islam.
Peran Islam yang utama dalam perkembangan iptek setidaknya ada 2.
Pertama, menjadikan Aqidah Islam sebagai paradigma pemikiran dan ilmu
pengetahuan. Kedua, menjadikan syariah Islam sebagai standar penggunaan iptek .
Jadi, syariah Islam-lah, bukannya standar manfaat (utilitarianisme), yang seharusnya
dijadikan tolok ukur umat Islam dalam mengaplikasikan iptek.
Untuk itu setiap muslim harus bisa memanfaatkan alam yang ada untuk
perkembangan iptek, tetapi harus tetap menjaga dan tidak merusak yang ada. Yaitu
dengan cara mencari ilmu dan mengamalkanya dan tetap berpegang teguh pada
syariat Islam.

Penutup
Kesimpulan
Perbuatan baik seseorang tidak akan bernilai amal shaleh apabila perbuatan
tersebut tidak dibangun atas nilai-nilai iman dan ilmu yang benar. Sama halnya
dengan perkembangan IPTEKS yang lepas dari keimanan dan ketakwaan tidak akan
bernilai ibadah serta tidak akan menghasilkan kemaslahatan bagi umat manusia dan
alam lingkungannya. Manusia sebagai makhluk ciptaan Tuhan yang paling sempurna,
kesempurnaannya karena dibekali seperangkat potensi. Potensi yang paling utama
adalah akal. Dan akal tersebut berfungsi untuk berpikir hasil pemikirannya adalah
ilmu pengetahuan, teknologi dan seni.
Ilmu-ilmu yang dikembangkan atas dasar keimanan dan ketakwaan pada Allah
SWT, akan memberikan jaminan kemaslahatan bagi kehidupan umat manusia
termasuk bagi lingkungannya.

Daftar Pustaka
http://amhounkalwaysselalu.blogspot.co.id/2011/12/makalah-muslim-kaffah.html
https://web.facebook.com/permalink.php?
id=182908025097174&story_fbid=521013544619952
http://www.referensimakalah.com/2012/09/pengertian-moral-dan-moralitas.html
http://www.kompasiana.com/nanangrosidi/apa-itu-muslim-yangkaffah_552b835e6ea834767d8b456e
http://www.pengertianku.net/2015/01/pengertian-iptek-atau-ilmu-pengetahuan-danteknologi-lengkap.html
http://www.slideshare.net/eellylunjani/integrasi-ilmu-pengetahuan-dan-islamperspektif-filsafat
http://inafauzia95.blogspot.co.id/2015/05/etika-islam-dalam-penerapan-ipteks.html
https://www.facebook.com/rizki.mblaq/posts/305860266213051
http://www.kompasiana.com/hanvitra/islam-dan-ilmupengetahuan_54f3bbd87455137d2b6c7e0e

Anda mungkin juga menyukai