MUHAMMAD KAUSAR A
MUHAMMAD ANSHARI
Daftar Isi
DAFTAR ISI
PENDAHULUAN
TUJUAN
6
6
6
Persamaan
Perbedaan
Perkembangan Awal
10
KESIMPULAN
11
PERNYATAAN
12
DAFTAR PUSTAKA
13
Pendahuluan
Ada dua akuntansi yang ada di dunia ini. Yaitu, akuntansi konvensional dan akuntansi syariah.
Karena akuntansi syariah masih sangat minim digunakan maka disini akan dibahas secara umum
tentang akuntansi syariah. Akuntansi syariah sendiri memiliki dasar seperti akuntansi konvensional
namun dasar utama akuntansi syariah adalah dari Al Quran dan Hadist. Sehingga akuntansi syariah
pasti lebih cocok digunakan dalam kehidupan seorang muslim.
3. Menurut Sofyan S. Harahap dalam (Akuntansi Social ekonomi dan Akuntansi Islam hal 56)
mendefinisikan : Akuntansi Islam atau Akuntansi syariah pada hakekatnya adalah
penggunaan akuntansi dalam menjalankan syariah Islam.
Kedua jenis akuntansi itu bisa berbeda dalam merespon situasi masyarakat yang ada pada
masanya. Tentu akuntansi adalah produk masanya yang harus mengikuti kebutuhan masyarakat akan
informasi yang disuplainya
Kerangka konseptual akuntansi syariah juga dibangun dari tujuan yang pada akhirnya
digunakan untuk merumuskan teknik akuntansi :
Syariah
Moral Sosial Ekonomi
Akuntansi Syariah
Teknik:
o Pengukuran
o Penyingkapan
Politik
Adapun Tujuan akuntansi keuangan untuk lembaga keuangan syariah menurut AAOIFI yaitu
sebagai berikut :
1. Dapat digunakan sebagai panduan bagi dewan standar untuk menghasilkan standar yang
konsisten.
2. Tujuan akan membantu bank dan lembaga keuangan syariah untuk memililh berbagai
alternatif metode akuntansi pada saat standar akuntansi belum mengatur.
3. Tujuan akan membantu untuk memandu manajemen dalam membuat pertimbangan pada saat
akan menyusun laporan keuanangan.
4. Tujuan jika diungkapkan dengan baik, akan meningkatkan kepercayaan pengguna serta
meningkatkan pemahaman informasi akuntansi sehingga akhirnya akan meningkatkan
kepercayaan atas lembaga keuangan syariah.
5. Penetapan tujuan yang mendukung penyusunan standar akuntansi yang konsisten. Ini
seharusnya
dapat
meningkatkan
kepercyaan
pengguna
laporan
keuangan.
Akuntansi syariah memberiakan penekanan kepada dua hal, yaitu akuntabilitas dan pelaporan.
Akuntabilitas tercermin melalui tauhid bahwa segala sesuatu didalam dunia ini harus berjalan
sesuai dengan aturan Allah SWT, dan melalui manusia sebagai khalifah Allah di bumi. Pada
saat yang sama, akuntansi merupakan bentuk pertanggungjawan manusia kepada Allah
dimana seluruh aturan dalam melakukan kegiatan bisnis dan personal harus sesuai dengan
aturan Allah SWT ( Napier, 2007 )
Prinsip
Konsep adanya sistem syariah dapat dijadikan sebagai nilai dasar dalam pembangunan kerangka
konseptual sistem akuntansi syariah, rancanagnnya yaitu sebagai berikut :
1. Menunjukan perlunya sistem akuntansi alternatif bagi orang islam dengan menguji secara
kritis sistem akuntansi konvensioanal yang dikembangan berdasarkan pada nilai barat.
2. Memberiakan suatu pemahaman konsep dasar akuntansi syariah yang didasarkan pada syariat
islam
3. Mengusulkan kerangka konseptual akuntansi syariah dan implikasinya terhadap akuntan
muslim.
Prinsip-prinsip umum akuntansi syariah
1. Prinsip pertanggungjawaban.
Pertanggung jawaban selalu berkaitan dengan konsep amanah. Karena bagi kaum muslimin,
persoalan amanah adalah hasil transaksi manusia dangan samg kholiq mulai dari alm
kandunganhingga ia kembali kepada-Nya. Implikasi dalam bisnis adan akuntansi adalah
bahwa individu yang terlibat dalam praktik bisnis harus selalu melakukan
pertanggungjawaban atas apa yang telah diamanahkan yang diperbuat oleh pihak-pihak yang
terkait pada dirinya, wujudnya dapat berupa laporan akuntansi.
2. Prinsip Keadilan
Keadialan dalam konteks aplikasi dalam akuntansi mengandung dua pengertian yaitu
pertama berkaitan dengan praktek moral, yaitu kejujuran, yang meruapakan faktor yang
sangat dominan.
3. Prinsip kebenaran
Prinsip keadilan dalam akuntansi ini jika dilakukan dengan baik maka akan dapat
menciptakan keadilan dalam mengakuai, mengukur dan melaporkan transaksi-transaksi
ekonomi.
NILAI
Menurut Muhammad Akram Khan (1992) merumuskan sifat akuntansi Islam sebagai berikut:
a)
b)
c)
d)
e)
f)
Perbedaan
Akuntansi Syariah
Akuntansi Konvensial
sedangkan di dalam konsep Islam barangbarang pokok dibagi menjadi harta berupa uang
Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu bermuamalah tidak secara tunai untuk waktu
yang ditentukan, hendaklah kamu menuliskannya. Dan hendaklah seorang penulis di antara kamu
menuliskannya dengan benar. Dan janganlah penulis enggan menuliskannya sebagaimana Allah
mengajarkannya, meka hendaklah ia menulis, dan hendaklah orang yang berhutang itu
mengimlakkan (apa yang akan ditulis itu), dan hendaklah ia bertakwa kepada Allah Tuhannya, dan
janganlah ia mengurangi sedikitpun daripada hutangnya (QS. Al-Baqarah: 282).
Begitu juga dengan kewajiban mengeluarkan zakat mendorong pemerintah membuat laporan
pertanggungjawaban periodik terhadap baitul maal yang mereka kelola, begitu juga dengan
pengusaha-pengusaha muslim pada waktu itu, mengklasifikasikan hartanya sesuai ketentuan zakat dan
membayarkan zakatnya jika telah memenuhi ketentuan nisab dan haul. Rasulullah SAW sendiri pada
masa hidupnya juga telah mendidik secara khusus beberapa sahabat untuk menangani profesi akuntan
dengan sebutan hafazhatul amwal (pengawas keuangan).
Sejarah membuktikan bahwa Ilmu Akuntansi telah lama dipraktekkan dalam dunia islam,
seperti istilah jurnal (dahulu zornal), telah lebih dahulu digunakan pada zaman khalifah islam dengan
istilah jaridah untuk buku catatan keuangan. Begitu juga dengan double entry yang ditulis oleh
Luca Pacioli. Dapat kita saksikan dari sejarah, bahwa ternyata Islam lebih dahulu mengenal sistem
akuntansi, karena Al Quran telah diturunkan pada tahun 610 M, yakni 800 tahun lebih dahulu dari
Luca Pacioli yang menerbitkan bukunya pada tahun 1494.
Negara Madinah merupakan letak awal perkembangan Islam yaitu pada tahun 622 M atau
tahun 1 H. Hal ini didasari oleh konsep bahwa seluruh muslim adalah bersaudara sehingga kegiatan
kenegaraan dilakukan secara gotong royong atau kerja sama dan Negara tersebut tidak memiliki
pemasukan dan pengeluaran. Bentuk sekertariat didirikan akhir tahun 6 H Nabi Muhammad SAW
bertindak sebagai kepala Negara dan juga sebagai ketua Mahkama Agung. Mufti besar dan panglima
perang tertinggi bertindak sebagai penanggung jawab administrasi Negara.
Pada abad ke 7 Rasulullah SAW mendirikan Baitul Maal. Fungsinya sebagai penyimpanan
ketika adanya pembayaran wajib zakat dan usur (pajak pertanian dari muslim) dan adanya perluasan
wilayah atau jiziayaitu pajak perlindungan dari non muslim, dan juga adanya kharaj yaitu pajak
pertanian dari non muslim.
Pada masa pemerintahan khalifah Utsman, memperkenalkan tentang istilah khittabat al-Rasull
wa sirryaitu berarti memelihara pencatatan rahasia. Dalam hal pengawasan pelaksanaan agama dan
moral lebih difokuskan kepada muhtasib yaitu orang-orang yang bertanggung jawab atas lembaga al
hisbah, misalnya mengenai timbangan, kecurangan dalam penjualan, orang yang tidak banyak hutang
dan juga termasuk ke dalam perhitungan ibadah bahkan termasuk memeriksa iman, dan juga masih
banyak yang lain yang termasuk perhitungan atau sesuatu ketidak adilan didunia ini untuk semua
mahluk
4. Ali Bin Abi Thalib
Pada masa pemerintahan Ali yaitu adanya sistem administrasi Baitul Maal difokuskan pada
pusat dan lokal yang berjalan baik, surplus pada Baitul Maal dibagikan secara profesional sesuai
dengan ketentuan Rasulallah SAW. Adanya surplus ini menunjukkan bahwa proses pencatatan dan
pelaporan berlangsung dengan baik. Khalifah Ali memilki konsep tentang pemerintahan, administrasi
umum dan masalah-masalah yang berkaitan dengannya secara jelas.
Kesimpulan
Setelah membaca tentang akuntansi syariah. Ternyata terdapat banyak hal yang sebenarnya
akuntansi modern ambil dari akuntansi syariah. Tentu kita dapat memilih mana penerapan akuntansi
yang paling cocok dalam kehidupan kita sehari hari. Selain itu, akuntansi syariah sendiri memiliki
tujuan, nilai dan prinsip yang sangat sesuai dengan kehidupan ekonomi kita. Akuntansi syariah juga
sudah mulai bangkit dii era ini. Contohnya seperti dalam PSAK ( Pernyataan Standar Akuntansi
Keuangan ) yang mengatur tentang akuntansi syariah di Indonesia.
Pernyataan
1. Dasar peraturan apa yang mengatur akuntansi syariah ? karena kalau akuntansi konvensional
terdapat IFRS
( Gafar Yasser )
Jawaban :
Akuntansi syariah sendiri memiliki dasar aturan yaitu :
1. AAOFI
2. PSAK 59
Namun tetap semua peraturan akuntansi syariah berdasar kepada Al Quran dan
Hadist
2. Contoh pengujian akuntansi konvensional terhadap akuntansi syariah ?
( Asri Sintha )
Jawaban :
Contohnya seperti pengujian pengakuan tentang laba
Akuntansi Konvensional : Laba hanya terjadi ketika jual beli saja
Akuntansi Syariah : Laba dapat diakui saat jual beli dan kenaikan nilai barang
Daftar Pustaka
http://referensiakuntansi.blogspot.com/2012/07/pengertian-akuntansi-syariah.html
http://sithobil.wordpress.com/2012/10/26/konsep-dasar-akuntansi-syariah/
http://kiamifsifeui.wordpress.com/2008/04/18/essai-4-akuntansi-syariah-vs-akuntansikonvensional/
https://fearlessmey.wordpress.com/2014/02/22/sejarah-perkembangan-akuntansi-syariah/